Selasa, 02 Februari 2016

ABU HAFSHIN DENGAN KELOM[POK JEMAAH HAJI MISKIN



Ketika Abu Hafs berada di Mekkah, ia melihat sekelompok jemaah haji yang miskin dan papa di sana. Ia ingin memberikan sesuatu kepada mereka, dan merasa sangat terguncang melihat keadaan mereka.
Dengan perasaan terguncang seperti itu, ia memungut sebuah batu dan memekik, “Demi keagungan-Mu, jika Engkau tidak memberiku sesuatu, maka aku akan memecahkan seluruh lampu yang ada di masjidil Haram ini.”
Kemudian ia melakukan tawaf, mengelilingi ka’bah. Tiba-tiba seorang lelaki mendatanginya dan memberinya sekantong emas. Abu Hafs kemudian membagi-bagikan emas itu kepada kaum miskin tadi.
Setelah menunaikan ibadah haji, ia kembali ke Baghdad. Di sana murid-murid Junaid keluar menyambutnya dengan segala kehormatan.
“Apa oleh-oleh yang engkau bawa dari perjalananmu?” Tanya Junaid.
“Yang akan kukatakan ini adalah oleh-oleh dariku,” jawab Abu Hafs.
Mungkin salah seorang saudara kita tidak mampu hidup (berlaku) sebagaimana seharusnya. Jika engkau mendapati saudaramu berkelakuan buruk, carilah alsan baginya, dan maafkanlah ia. Jika debu kesalahpahaman itu tidak juga hilang dengan alasan itu, maka carilah alasan yang lebih baik lagi baginya, dan maafkanlah ia. Jika debu kesalahpahaman itu masih juga belum hilang, carilah alasan lain, teruslah begitu, bahkan sampai empat puluh kali. Jika debu kesalahpahaman itu lagi-lagi belum juga hilang, sementara engkau berada di pihak yang benar, dan empat puluh alasan tadi tidak juga mampu menutupi kesalahan saudaramu itu matamu, maka duduklah, dan katakana pada dirimu sendiri, “Engkau benar-benar jiwa yang keras kepala dan bebal, engkau benar-benar kepala batu, kurang ajar, dan tak tahu diri, saudaramu mengemukakan empat puluh alasan bagi kesalahannya, namun engkau tidak menerima semua alasan itu dan berkeras dengan sikapmu, aku berlepas diri darimu. Engkau tahu apa yang engkau enginkan, lakukanlah sesukamu!”
Junaid bernar-benar kagum dengan kata-kata ini. “Siapa yang dapat memiliki kekuatan seperti itu?” tanyanya dalam hati.

Rabu, 25 November 2015

KEMESRAAN PAK TUKANG DENGAN TEMBOK

KEMESRAAN PAK TUKANG DENGAN TEMBOK BANGUNAN ( TAUHID )

Assalamu'alaikum wr wb
Bismillahir rohmaanir rohiim.

Alam semesta jagad raya ini sangat luas. Manusia tidak tahu berapa luas alam ini.  Pada Dasarnya Alam ini kosong tidak ada batas apa apa. Hingga pada suatu masa, dengan irodahnya (Kun) maka Allah menciptakan Nur langit Dan Nur Bumi. Sejak itulah Alam ini tidak kosong lagi.

Dikatakan Nur Langit, bukan berarti langit yang kita lihat dan dibayangkan oleh kebanyakan manusia.

Allah memberikan istilah LANGIT (SAMA) dalam Ayat Sici, sebab daya pikir dan logika manusia saat itu hingga saat inipun masih menerima pemahaman bahwa manusia itu asalnya berada di langit ( surga ). Dipahami bahwa langit itu sebuah tempat di mana manusia sebelumnya berada  di sana biasa bertemu tuhannya.
Sehingga keterbatasan akal fikiran itu membatasi pemahaman seiring kemampuan pikiran dan mata memandang. Manusia pada mulanya berada di surga. Di sana itu, menurut ayat bahwa Rosululloh SAW pernah melihat bahwa surga berada di dekat sidrotul muntaha dan masih diselimuti oleh awan yang sangat tebal. Di sana nenek moyang kita pernah berdomisili. Kemudian diturunkan ke bumi. Sehingga bumi di mana kita berpijak ini juga dikonotasikan sebagai alam dunia. sementara surga dikonotasikan dengan langit.  Padahal, dalam pandangan tasawwuf, surga itu masih tergolong alam keduniaan.  Surga itu Alam tuhan yang dipersiapkan untuk manusia. Sehingga manusia banyak yang diberi minat mendatangi tempat itu untuk berdomisili di sana jika tidak menyimpang dari jalannya.

Sementara dalam tasawwuf diberi minat untuk kembali kepada yang memiliki surga dan neraka. Sepintas sama tapi tidak sama. Sudut pandang tasawwuf, manusia dibukakan cakrawala tanpa batas bahkan hati yang bulat itu memenuhi ruangan hingga memenuhi alam.

Manusia itu satu dari sekian ciptaan yang paling sempurna namun kesempurnaan kesempurnaan itu disalahgunakan oleh manusia itu sendiri hingga menghilangkan batasan Tuhan.

Manusia tetap manusia. tuhan tetap tuhan. Maka kita harus betul betul memahami batasan mahluk dan kholiq. sebab tuhan itu sendiri betul betul abstrak. tidak berbentuk apapun namun mutlak keberadaannya. di sini hanya sebatas discripsi tentang ketuhanan yang kita ibaratkan atau kita bendakan. Akan tetapi jangan sampai kita membendakan tuhan apalagi membayangkan bentuk tuhan itu sendiri.

Yang pasti, tuhan adalah maha ada dan mengadakan. sebagaimana kita diajari tentang sifat dan nama sifat tuhan melalui junjungan kita Muhammad Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam.

Ibarat Pak tukang yang sedang membuat bangunan.

Di sini, bisa ditelaah melalui contoh.

TUKANG BANGUNAN AWALNYA MEMBUAT TEMBOK SAJA.

LALU SIAPA YANG MEMBUAT RUANGAN ?

Alih makna dari kalimat tersebut di atas jelas bahwa memang tukang  itu aslinya hanya membuat tembok bangunan. Tembok secara otomatis dijadikan posisi pembuat bentuk ruangan. Itulah Kun Fayakuun. Tembok sudah otomatis menempati kedudukan Tukang membuat bentuk Ruangan. Pak tukang memanifestasikan ruangan menggunakan tembok. atau bahasa fulgarnya bahwa ruangan dibentuk oleh tembok. Yang berhubungan langsung dengan Pak Tukang itu Tembok. Yang senantiasa berinteraksi, senantiasa berdoalog adalah pak tukang dengan tembok.   Sedangkan hubungan pak tukang dengan ruangan melalui tembok walaupun ruangan itu tetap dalam pengawasan dan perawatan pak tukang.

Alfaatihah.

Ruangan itu dikuasai tembok. Lebarnya, panjangnya, luasnya, volumenya dan kesemuanya tergantung oleh tembok. Tembok yang senantiasa diatur oleh pak tukang itu senantiasa berhadapan atau dihadapi  oleh pak tukang hingga tidak ada celah atau sisi yang tidak di ketahui Pak Tukang. Tembok terjalin kontak mesra dengan pak tukang. Tembok itu cetusan jiwanya pak tukang.

Aslinya tembok tidak memiliki daya upaya apapun bagi ruangan. Aslinya ruangan itu juga terbentuk atas kemauan Pak tukang. akan tetapi pak tukang melangsungkan keinginannya melalui tembok.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Au Ghoutsi Hadzaz Zaman itu tak ubahnya sebuah tembok yang dijadikan oleh Tukangnya. sedangkan alam jagad raya yang luas tanpa batas ini adalah ruangan yang sudah dibentuk, sedang dibentuk dan akan dibentuk oleh Allah Yang Maha Menciptakan dengan menggunakan Rosululloh SAW Au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Di sini kita diberi bisa merasakan bahwa perubahan bentuk ( Alam semesta ) ruangan betul betul ditentukan oleh Rosululloh SAW au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Sebagaimana ruangan, akan musnah jika dihindari oleh tembok. Manusia akan binasa jika dihindari Rosululloh SAW  au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Manusia tercipta sebab Rosululloh SAW. Manusia berbuat sesuatu sebab Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Tidak ada satu perbuatan dipermukaan langit dan bumi tanpa Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Alfaatihah...

Kiranya, jauh sebelum P Tukang membuat tembok, tentu dia sudah mempersiapkan bahan bahan yang akan dipergunakan untuk membuat tembok.
Semua bahan bahan itu diberi nama sendiri sendiri oleh pak tukang. Tembok tidak pernah mempersiapkan diri. Jadi, sebenarnya jauh sebelum membuat tembok, sebenarnya sudah terjadi dialog / percakapan mesra dan harmonis.

Setiap bahan tembok bangunan, merupakan bahan bahan atau nama nama calon bangunan. Calon calon bahan bangunan itu memiliki nama sendiri sendiri. Nama Nama bahan itu sesuai dengan sifat sifat bahan itu sendiri.
Dialog Pak Tukang dengan tembok, sangat indah dan mesra. Sebab Pak tukang tahu betul betapa rapuh dan tidak berdayanya, tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa menata dirinya sendiri. pokoknya tidak bisa apa apa jika tangan pak tukang tidak mendatangi bahan bangunan itu.

Sifat ketidak bisaan itu jika dibahasakan bisa memenuhi seluruh alam ketidak bisaan dan ketidak berdayaan mahluk. Maka begitulah keadaan mahluk yang dikuasai oleh keadaan ketidak berdayaan. Seseorang yang diberi tidak tahu kedudukan tuhan, pasti tidak tahu akan ketidak bisaannya. Ini jika kita sadari betul ketika kita diberi tahu bahwa mahluk se jagad termasuk manusia itu sebagai Ruangan yang keberadaannya tergantung atas keberadan tembok bangunan tentu ruangan itu tidak akan terpisah dengan tembok.

antara manusia serta semua ciptaan dengan rosululloh tidak bisa dipisahkan kecuali sudah dikehendaki dan pasti akan musnah.

Semoga kita dibuka kesadaran bahwa seluruh hadits itu sebagai bukti keterkaitan mahluk terhadap Rosululloh.

Dari sisi lahiriyah, hadits yang jumlahnya ratusan ribu bahkan lebih, merupakan manifestasi bentuk kasih sayang Rosululloh kepada manusia khususnya dan kepada semua mahluk pada umumnya.

Demikian sekelumit dialog antara pak tukang dengan tembok yang tentunya masih jauh dari memadai untuk dijadikan sandaran sebab tauhid itu bukan hasil renungan akan tetapi sebuah kenyataan rohani yang sudah tertanam dalam jiwa setiap insan. Justru kajian ini merupakan perintah Allah untuk membuktikan bahwa dibalik semua ciptaan ini terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berfikir.

Selebihnya semoga senantiasa dinaungi hidayah.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Selasa, 24 November 2015

NAFSU ITU AMIS, TENGIK DAN SANGAT BACIN

NAFSU ITU BERBAU BUSUK, TENGIK, BACIN YANG SANGAT AMIS, SENGAK DAN MENYEDAKKAN

Assalamu'alaikum wr wb.
Bismillahir rohmaanir rohiim.

Alhamdulillahil ladzii huwal ahad.
Al waahidus shomadu yahdii lir rosyaad.
Bilkhoiri kholqika syafii'il umami.
Yaa robbanaa sholli 'alaihi sallimi.
Amma ba'du.

ungkapan syukur kita haturkan setulus tulusnya ke haribaan Allah dan Rosulnya atas bimbingan baginda ghoutsi hadzaz zaman yang semoga beliau senantiasa memperoleh ridho. Sehingga salam takdziman, ikroman wa mahabbatan kesemuanya kita titipkan ke pangkuan beliau RA.

Di mana kita ini senantiasa terhalang kepada Allah dan Rosulnya tanpa bimbingan dan tuntunan beliau. Ini semua terjadi akibat kuatnya jeratan nafsu yang senantiasa membelenggu kita.

Kami yang aslinya tidak tahu apa apa. tidak berkutik melawan hawa nafsu. Jika sekiranya bukan sebab fadholnya, kami akan berlarut larut dikuasai hawa nafsu. Oleh sebab itu perlu senantiasa memohon taufiq hidayah Allah yang kita terima ini betul betul membuka hati kita sehingga kita dibukakan nur nur ubudiyah dalam setiap gerak dan langkan.  Semoga segala aktifitas kita dijadikan ibadah.

Pada prinsipnya, gerak dan langkah kita ini terjadi sebab kehendak Allah semata. Selama Allah yang maha menggerakkan ini tidak kita  sadari, tentu yang tampak di hati kita itu yang menjadi sebab segala pergerakan adalah diri kita sendiri. Banyak dari kita yang berusaha mengenal diri bukannya bertambah sadar kepada Alah. Sehingga Allah yang menggerakkan ini kita kelabuhi. Keadaan ini sudah menjadi pembawaan dan sifat dari nafsu. Tindakan mengaku aku itu menjadi amis, tengik dan bacin. Sebagai contoh ketika kita menggunjing seseorang, secara rohani, kita sedang mengunyah jiwa orang yang kita gunjingkan. kita kunyah mentah mentah hingga kita sendiri yang amis. Apalagi hingga mengumpat, menghardik dan lain sebagainya. Sudah tentu mahluk langit yang diutus merawat mahluk menyaksikan bau amis yang memenuhi diri kita.

Jika kita mengetahui keadaan nafsu, kita juga mengetahui sifatnya, kondisinya dan baunya. Secara global, Nafsu kebinatangan, sifat dan baunya seperti binatang, binatang buas, Nafsu syaithoniyah, prilakunya tengik seperti syetan dan Nafsu rububiyah baunya bacin sengak prilakunya menyerupai tuhan. sedangkan kita sendiri mengetahui bahwa baunya tidak jauh dari sifatnya. jika seseorang merasakan betul sifat nafsu, bahkan menyaksikan, keadaannya, sedikit banyak akan mengetahui bagaimana baunya. ketika sifat nafsu kebinatangan menampakkan diri, kita mengetahui bagaimana baunya binatang. Ketika nafsu sabu'iyah menguasai kita, sifat buas mendominasi prilaku kita. Ketika kita mengetahui betapa amis baunya nafsu kita yang biasa mencengkeram dan membinasakan mahluk lain

Apalagi tatkala kita dikuasai nafsu syaithoniyah. kesukaannya hanya menghalang halangi orang lain berbuat baik. Betapa tengik bau nafsu syaithoniyah itu. Udara di sekitar ikut tengik melebihi bau tikus curut yang berkeliaran.

Lebih menyedakkan lagi baunya yang sangat bacin dan memuakkan. siapapun yang mengetahui pasti akan muntah. untungnya kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Semoga kita semua diberi ampunan, taufiq, hidayah yang sempurna. Aamiin.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Rabu, 11 November 2015

IBADAH TANPA ROSULULLOH, PASTI DITOLAK

IBADAH TANPA ROSULULLOH ITU DITOLAK

Semua orang islam itu ummat Nabi Muhammad SAW. Hal itu diawali dengan kesaksian dalam dua kalimah syahadat.

Kesaksian kita kepada Allah dan Rosulnya, harus dimanifestasikan dalam segala bentuk tindakan baik lahir maupun batin.
Secara lahiriyah, kita mengikuti tuntunan yang diajarkan Rosululloh SAW dengan cara ITBA'( Mengikuti ) apa apa yang dikerjakan Beliau melalui tuntunan para tabi'in -  salafus sholih, para kulafaur rosyidiin, para tabi'it tabi'in dan seterusnya hingga sekarang yang sebenarnya kita tidak tahu apa apa kecuali hanya mengikuti, meniru, mencontoh tanpa harus memilah para imam. apa itu Imam syafi'i RA, Imam Hanafi RA, Imam Maliki RA atau Imam Hambali RA. Jika terpaksa harus memilah itu hanya untuk menekankan intensitas pelaksanaan dan penerapan akibat kemampuan kita yang sangat terbatas sementara bimbingan beliau sangat kaaffah, luas dan menyeluruh.  menyentuh segala aspek kehidupan lahiriyah dan batiniyah di hadapan Allah.

Secara bayiniyah, kita menancapkan keyakinan apapun yang terjadi semuanya adalah jasa Rosululloh SAW. Jiwa beliau yang  hadir menerobos semua mahluk dan bahkan sebab beliau SAW semua yang ada bisa kita saksikan, kita raba, kita rasa, kita bayangkan . Tanpa beliau kesemuanya itu tidak terjadi dan bahkan tidak ada.

Oleh sebab itu, Sholawat Wahidiyah dalam pelaksanaannya memberikan ajaran yang dikenal dengan istilah Ajaran Wahidiyah, Lillah Billah, Lirrosul Birrosul.

Ajaran Wahidiyah, sebenarnya sudah diajarkan kepada manusia sejak Nabi Adam AS. Secara aplicatie, sudah diterima oleh sebagian besar kaum muslimin. Akan tetapi intensitas belum menyeluruh ( Kaafah ). Jika aplicatie yang belum kaafah, lantas tidak ada pendobrak untuk membangkitkan intensitas lambat laun akan lemah dan bahkan bisa jadi  tidak digunakan lagi alias diabaikan. Ketika hadir seorang pendobrak demi kebangkitan kembali, orang tersebut dianggap aneh dan menyimpang. Apalagi keadaan sudah terjadi kesimpang siuran dalam islam atau mungkin ajaran ini belum disampaikan secara menyeluruh atau bisa disebabkan adanya unsur unsur tertentu sehingga sebagian dari kaum muslimin justru menganggap ajaran Wahidiyah itu sesat.

Alhamdulillah, lambat laun tapi pasti. Ajaran Wahidiyah yang sudah banyak didengungkan sesat oleh sebagian orang tertentu, kian hari kian terkikis.

pada dekade awal kelahiran sholawat Wahidiyah, semua ulama serta merta menyatakan Qobiltu Awalan ( Aku yang permulaan menerima ) sehingga kala itu semua ulama berbondong bondong menyatakan diri sebagai pengamal. Namun hanya selang beberapa tahun, Amalan Sholawat Wahidiyah mendadak didengungkan menjadi amalan sesat dan menyesatkan.

Ini terjadi bukan tanpa sebab. Tidak ada kejadian dipermukaan bumi ini terjadi tanpa sebab. Haah. Karena ini berkenaan dengan Perjuangan Wahidiyah, sebagai pengamal tentu kita tidak perlu menyalahkan siapa atau apa yang menjadi sebab. Karena apapun dan siapapun yang menjadi sebab, tentunya sudah menjadi qudroh dan irodah Allah SWT semata. Soal sebab musabab itu hanya sekedar perantara terjadinya sesuatu atau kejadian. Walaupun indal syar'i pasti ada konsekwensinya, namun Indalloh, aslinya memang harus terjadi dan memang ditentukan begitu oleh Allah.

Bagi pengamal Sholawat Wahidiyah dan ajarannya, akan salah besar jika masih menyalahkan mahluk atau menyalahkan orang yang menjadi sebab Wahidiyah dianggap sesat. Jika masih menyalahkan orang, berarti masih belum diberi bisa menerapkan ajaran Wahidiyah. Kita wajib menyadari bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah semata. Mahluk tidak memiliki upaya dan kekuatan selain hanya menjadi perantara terjadinya kebenaran dan kesalahan. Perantara itu hanya alat transformasi.

Di sisi lain, dalam sejarah, semua nabi dan rosul tidak ad yang tidak dicaci maki. Tidak ada para utusan Allah yang tidak ditentang. Semakin berat tantangan, menandakan kebenaran dan kemurnian. Demikian juga sebaliknya. Ketika perjuangan sudah tidak ditentang oleh manusia, justru menandakan sudah tidak ada nafsu syaithoniyah lagi.
Ketika perjuangan sudah tidak terjadi perlawanan, justru menandakan dunia sudah selesai. Amanah perjuangan sudah tidak ada dan tidak dibutuhkan lagi kecuali hanya merawat sambil menunggu datangnya kiamat. Sudah tidak ada fir' aun lagi dipermukaan bumi.

Semoga kita pengamal terutama kami yang aslinya tidak tahu apa apa ini diberi kesadaran kepada Allah dan tidak sampai kecewa kepada sederetan ulama yang dijadikan sebab oleh Allah hingga Wahidiyah dianggapnya sesat oleh orang orang yang sudah tentu tidak mengetahui apa apa. Masyarakat itu hanya korban yang perlu pertolongan dan bantuan. Bagi pembaca ( Jika masih diberi rasa ingin tahu sebab musabab kejadian masa lalu, sebaiknya diabaikan atau bertanya ke pusat perjuangan Wahidiyah yang tentunya bisa kita temukan dalam sejarah lahirnya Sholawat Wahidiyah Dan Ajarannya.

Yang jelas dan betul betul pasti bahwa Rosululloh diutus atas kehendak Allah.

Yang pasti dan tidak bisa diragukan bahwa Rosululloh diutus untuk menyempurnakan ahlaq atas kemauan Allah. Bukan kami yang memastikan tapi Allah sendiri. Ini kami tegaskan agar kita bersyukur.

Yang jelas, bahwa Rosululloh diutus untuk merahmati alam dan seisinya. maka kehadiran Rosululloh ke seluruh alam tidak bisa dibayangkan. Ketika Rosululloh berhenti diutus di salah satu alam, niscaya alam yang tidak dihadiri Rosululloh pasti terputus dari rahmat Allah. berarti alam itu musnah, berantakan, rusak, goncang dan lain sebagainya. tergantung seberapa besar titik geser beliau terhadap alam itu sendiri. jika ketidak hadiran itu satu potong anggota tubuh misalnya. Niscaya satu potong anggota tubuh itu mati.

Rahmat Allah kepada alam ini merupakan kehidupan bagi alam itu sendiri. untuk itu beliau SAW diutus. Sebab itu beliau di-syahadat-i. Sebab itu Allah bersholawat kepada Nabi. Jika sekiranya Allah tidak bersholawat kepada Nabi, itu sama artinya Allah tidak mengutus beliau SAW merahmati alam. Niscaya ekosistim alam berhenti.

Ketika kita dibuka kesadaran bahwa sinergi ekosistem itu rahmat Allah dengan mengutus Rosululloh, maka mahluk sejagad raya ini berjalan atas jasa Rosululloh SAW. Pergerakan alam semesta adalah jasa beliau SAW. gerakan manusia juga jasa beliau. Apapun itu, jasa Rosulullah.

Ketika manusia berbuat sesuatu, itu semua jasa beliau. ketika kita begini begitu dan ketika dari segala ketika adalah jasa beliau SAW. Semua Birrosul.

Ketika kita bekerja, belajar, makan, tidur, sholat, puasa dan seribu macam perbuatan ibadah adalah jasa Rosululloh SAW. oleh sebab itu, bidang kesadaran, kepada Allah, bidang pengabdian kepada Allah, kesemuanya jasa beliau. tanpa beliau, tidak ada ibadah. semua akan ditolak.

Ibarat buah tidak akan sambung kepada pohon tanpa ranting. tidak ada bunga tanpa ranting. tidak ada daun tanpa ranting. bahkan sepintas bahwa ranting itu sendiri merupakan pohon itu sendiri. yang tentunya secara syari'at, ada bidangnya masing masing. Allah tetap Allah. Rosul itu Rosul sebagai khuluqin 'adziim dan mahluk tetap mahluk.

Semoga kita diberi bisa mengisi bidang bidang tersebut atas idzin Allah tentunya. Atas jasa Rosululloh jelasnya. tidak boleh tidak.

Hanya saja semua itu persoalan kesadaran. soal ibadah. soal kemurnian dalam ibadah. soal keihlasan yang sudah kita ketahui bersama bahwa kadar ibadah diukur dari keihlasannya. Tanpa beliau, ihlas masih teka teki.

Tanpa adanya kesadaran bahwa semua diciptakan dan digerakkan Allah, maka keihlasan tidak terjadi.

Tanpa kesadaran bahwa semua ciptaan dan semua perbuatan itu jasa Rosululloh, maka kemurnian menjadi lamunan.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.

Syafa'atilah kami yang senantiasa melupakan jasa paduka. Ampuni kesalahan kami. jangan hindari kami.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.

Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum wr wb.

Rabu, 09 September 2015

MUSUHKU ! TEMANKU !. ENGKAU MENGUASAI AKU


Aku sebenarnya tidak tahu apa apa. Siapakah dia ? Apakah dia ?.  Aku benar benar tidak mengenalnya. Aku sering merasa senang kepadanya sebab dia selalu membatuku. Betulkah engkau Temanku?. Aku sesekali curiga sebab dia sering juga merepotkan aku. Aku benar benar tidak tahu.

Kemanapun dia, di manapun dia, aku selalu menemaninya. aku tidak mau jauh dengannya. hidupku tergantung kepadanya. semua aktifitasku ditopang olehnya.  sayangnya aku tidak mengenali siapa dia. Mungkin aku hanya kenal namanya saja.
Sebagian orang menyebutnya sebagai sesembahan di muka bumi ini. Dia itu Tuhan ?. Sebagian menyebutnya teman. Sebagian menyebut Lawan.
Dia sesumbar kepadaku dengan congkaknya.
"Tidak ada kegiatan tanpa aku. Aku  adalah pemimpin kebanyakan anak cucu Adam".  itulah kata katanya yang mana aku juga tidak berani menolak ucapannya.

Aku tahu. Tidak banyak anak cuci Adam yang mau peduli dengannya. Jadi akupun hanya kenal nama.  Dia mulai bercerita :

#AKU ADALAH KEINGINAN#

AKU BEKERJA SEBAB AKU INGIN PENGHASILAN ( KAYA ).

AKU MAKAN SEBAB LAPAR DAN AKU HANYA INGIN KENYANG.

AKU TIDUR SEBAB KANTUK DAN AKU INGIN TIDUR

Semua itu aku laksanakan dengan sungguh sungguh. Aku tidak biasa main main dengan semua itu.

Aku jadi tidak bersemangat lagi jika keinginanku tidak terpenuhi. Aku jadi malas bekerja jika keinginanku tidak terpenuhi. sebenarnya keinginanku makin menggebu.

Sering aku malas makan, sebab keinginanku tidak terpenuhi.

Sering aku sulit tidur. sebab keinginanku tidak terpenuhi.

Apapun yang aku kerjakan sebab keinginanku

Aku akan berbuat baik jika menuntungkan. Segera aku tinggalkan jika keinginanku tidak terpenuhi.

Sekiranya keinginanku selalu terpenuhi, niscaya aku makin bersemangat.

Sekiranya semua keinginanku terpenuhi, niscaya aku makin meraja lela. Sebab aku selalu dikuasai oleh keinginanku.  Begitulah dia berperangai.

Aku tidak berdaya menghadapi keinginanku. lagi pula aku sudah terlatih mengikuti keinginanku.

Perlahan lahan aku mulai mengenali keinginanku. Kini aku tahu betul bahwa aku ini pemuja keinginan. Aku takluk kepada keinginan. Aku bertekuk lutut kepada keinginan. aku diatur oleh keinginan. aku menyembah keinginan yang senantiasa menguasai diriku.

Keinginanku makin berani menantang aku. dengan angkuh dia berkata
" Aku tahu betul, seperti apa rupa dan wajah keinginanku. Aku memiliki seribu wajah dan selaksa rupa. Itulah sebabnya aku pantas menjadi tuhan bagimu.

Idiih !  Berani sekali dia berkata seperti itu kepadaku.  Okey lah kalau begitu. aku siap mendengar kata katamu wahai keinginanku. Tanpa banyak komentar.
Teruskanlah bercerita.

" Aku berada dalam diri setiap manusia. Aku tahu betul model dan bentukku. Aku hebat sekali dan mampu menyerupa berbagai macam.
Sering aku menyerupa SEMACAM BINATANG yang hidupnya hanya untuk MAKAN KENYANG, TIDUR PULAS, SEX SEPUASNYA. Aku tahu betul sifatku Sebab aku sudah terlanjur menjadi penguasa manusia umumnya, maka ketika keinginanku tidak terpenuhi mereka ikut merasakan pusing. Jika Makan terlambat mereka jadi pusing. jika kurang tidur mereka juga pusing, hubungan sex tidak terpenuhi juga pusing dan gelisah.

Di alam dunia ini tidak sendirian, aku berhadapan dengan teman dan lawan.
Ketika yang aku hadapi itu menuruti keinginanku, maka dia jadi temanku.
Ketika yang aku hadapi tidak menuruti keinginanku, maka dia jadi lawanku. Sehingga aku marah dan berang.

Ketika aku menyeringai, mereka menjadi ganas. Aku Menyerupai BINATANG BUAS. Katanya AHLUL KASYFI aku ini diberi sebutan # BAHIMIYAH DAN SABU'IYAH.

Dari Sifat kebinatangan Bahimiyah menjadi ganas dan suka mencengkeram Sabu'iyah, maka aku semakin BUAS DAN GANAS. Semua yang tidak menuruti keinginanku, harus aku tumbangkan dan jika perlu harus aku binasakan.

AKU ADALAH KEINGINAN
Semua keinginanku harus terpenuhi. Aku tidak peduli. Di samping aku buas dan ganas, aku selalu berusaha mencari dan mencengkeram mangsaku. jika mangsaku melawan, terpaksa aku harus membunuhnya.

Terhadap semua musuhku aku sanantiasa membuat jebakan jebakan, membuat muslihat tipu daya agar semua musuhku tidak berdaya.

Kini Aku makin kuat dan betul betul menguasai jiwa semua yang takluk kepadaku. Aku senantiasa berusaha segala cara agar semua mengikuti caraku. Siapapun yang tidak mengikutiku kuanggap mereka adalah musuhku.

Anbiya wal mursalin itu jelas musuhku. Para Nabi, ulama terutama orang Alim Billah adalah musuhku sebab dia itu musuhku yang sebenarnya. Sebenarnya aku kewalahan menghadapi mereka. Namun aku tidak putus asa. Akan aku halangi orang orang yang mengikuti Sang Alim Billah, Aku berkerja sama dengan para Ulama Ahli Ilmu. Ulama yang banyak ilmunya sangat mudah aku kelabuhi. Sebab mereka semua memiliki sifat sombong sedangkan aku bisa menyerupai ulama yang paling alim. Hanya seorang Ulama Warotsatul anbiya yang tidak bisa aku kelabuhi. Kealimannya sebab billah. Dia mengenal betul seluk belukku. bahkan dia senantiasa mengawasi aku. Oleh sebab itu aku hanya mencari pengikutnya dan menghalangi calon calon orang yang dia datangi.

Kini Aku sudah mampu mengalahkan orang alim yang tidak ikut orang Billah tersebut.

AKU SUDAH MENYERUPAI SYETAN DAN MEMIMPIN ORANG ALIM ILMU UNTUK MENGHALANGI ORANG YANG MENCARI AL ALIM BILLAH.

Aku selalu mengimbangi orang orang Alim yang tidak sadar kepada tuhan. Walaupun dia berkata bahwa dia memiliki Tuhan tetapi dia tidak sadar bahwa Akulah yang menjadi tuhannya. Orang orang Alim itu sangat mudah aku kelabuhi, sebab mereka tunduk kepada ilmunya dan tidak lagi tunduk kepada tuhannya. sebab Ilmunya yang dijadikan tuhan sementara dihadapan mereka tetap aku yang menyerupai Ilmu tapi mereka tidak tahu.

Aku sudah menjadi Raja bagi kebanyakan orang. Pengikutku berasal dari berbagai golongan. Jika mereka membuat majelis majelis taklim, Aku selalu menjadi pemimpinnya. Aku menguasai semua pemimpin. aku bisikkan kemewahan kemewahan, keindahan, kemegahan sebagai tokoh, sebagai ulama. Walaupun aku bukan setan, akan tetapi aku sudah menjadi jiwanya syetan. Jafi jangan heran ketika aku bertingkah seperti Ulama.  Saat ini sudah tentu aku bekerja sama dengan syetan.  Jika mereka membuat majelis Dzikir, aku akan menunjukkan keistimewaan keistimewaan Dzikir. sehingga mereka hanya berputar putar mencari keistimewaan Dzikir saja. Sebenarnya mereka tidak pernah Dzikir kepada tuhan akan tetapi tunduk mengagungkan kalimat thpyyibah yang diandalkannya akan tetapi hatinya sujud kepada keistimewaan. mereka mengagungkan dan menyembah keistimewaan. Mereka suka menampilkan keiatimewaannya yang mereka miliki. mereka tonjolkan kepada orang lain agar bertambah banyak orang yang mengikutinya.

Akhirnya majelis dzikir yang sebenarnya menjadi sepi kekurangan pengikut sebab di sini tidak menampakkan hasilnya. Mereka akan berkata tidak cos pleng.

Tinggal hanya satu orang ahli Dzikir yang amril kholaiq saja yang selalu melotot mengawasi aku. Akan tetapi aku sudah menjadi pemimpin pemimpin para ahli Dzikir yang menjadi Wirid yang aslinya juga bukan wirid. sebab mereka hanya mengucapkan kalimat kalimat Thoyyibah secara lisan tapi jiwanya menghadap kemewahan. Di sini aku tampil hebat. tampil sakti. tampil berilmu tinggi dan mengagumkan.

KATANYA AHLUL KASYFI, AKU INI SEBANGSA SYAITHONIYAH. Yang mampu menyerupai berbagai macam rupa. Aku makin meningkat dengan kemampuanku. Pernah aku terpaksa bertemu dia sang Ahlul Kasyfi. saat dia bertanya apa keperluanku menemui dia. aku hanya menjawab dengan kalimat sederhana yaitu Hanya silaturrohim. Relungku berkata untuk apa aku mengikuti dia ? Aku banyak dibutuhkan orang.

Aku berada dibalik jiwanya orang orang yang memiliki kemampuan dan keahlian. Jika mereka ahli pengobatan, aku menyerupai wujud ampuh dan obat bagi mereka sehingga mereka mengejar aku dan aku menjadi dukun terkenal. Jika Ampuh, aku menampilkan keampuhan dan kehebatan hingga orang orang mendekatiku dan minta pertolonganku. Aku sering menyelamatkan orang dari berbagai kesulitan. Aku sebagai penolong bagi mereka. Kemampuanku mulai luar biasa. Ada yang mengatakan aku ini PANDHITO RATU SABDO. Apa yang aku ucapkan terjadi. Apa uang aku kabarkan menjadi kenyataan. Aku merasa dan mengaku  menjadi sebangsa tuhan. sebab aku sudah dipertuhankan oleh semua orang dan dianggap ahli.

Sang ahlul kasyfi menyebutku sebagai #RUBUBIYAH# Menyerupai tuhan penolong banyak orang. Namun Sang Ahlul Kasyfi senantiasa melotot kepadaku. Aku sebenarnya keder sekali berada di hadapan beiau.

Sebagian kecil orang yang lepas dari cengkeramanku langsung ditangkap oleh Sang Ahlul Kasfy. Dia itu jauh lebih perkasa. Aku tidak berani berhadapan dengannya. Bukannya aku MALU, TAPI AKU TIDAK BERDAYA TIAP KALI BERTEMU DENGANNYA, AKU JADI LUNGLAI. SEHINGGA AKU SELALU BERUSAHA MEMBELAKANGINYA SAMBIL MENGAWASI MANGSAKU JANGAN SAMPAI TERTANGKAP OLEHNYA. SEDANGKAN AKU SENDIRI YANG BERADA DI DALAM DIRINYA, TAMPAK CEMERLANG, TENANG, BERSAHAJA NAMUN LUNGLAI TAK BERDAYA. TAPI AKU MALU MENYAPA DIRIKU YANG BERADA DI DALAM DIRINYA.

Bagaimanapun juga, Aku hanyalah Bangsa Jenis KEINGINAN YANG SEMENTARA OLEH AHLUL KASFY DISEBUT MAHLUK BANGSA NAFSU. YAITU NAFSU BAHIMIYAH, NAGSU SABU'IYAH, NAFSU SYAITHONIYAH DAN NAFSU RUBUBIYAH.

Kalau dihitung, sebenarnya tidak semua keinginanku terpenuhi. Banyak keinginanku yang dibekuk dan dibelenggu oleh Sang Ahlul Kasyfi. Sebagian Keinginankupun Dipenjarakan olehnya. Karena dia itu RODHIYALLOHU ANHU. Siapa yang diberi taufiq hidayah Allah, maka dengan sigap bagai alap alap sang ahlul kasyfi menangkapnya dan memenjarakannya. Sebab jika tidak ditangkap olehnya, kebanyakan dari mereka akan terjerembab dalam jurang kenistaan. terjungkal dalam jurang kemaksiatan yang fatal dan jika mati akan SU'UL KHOTHIMAH.

Mereka yang tidak terpenuhi keinginanya, merasa putus asa. Aku tahu betul keputus asaan itu. Sebab aku sendiri tahu bahwa aku ini sebagian dari mereka. Aku juga tahu sebagian keinginanku juga tidak terpenuhi. Walaupun aku sudah Meraja lela, akan tetapi aku tidak berkutik menghadapi ahlul kasyfi. Sering aku sendiri merasa hampa. secercah harapan juga terlintas dihadapanku. Jika sekiranya ahlul kasyfi mendatangiku, dan aku bersedia menengadah, mungkin Aku akan ditolongnya. Aku tidak tahu sudah berapa anak cucu Adam yang sudah aku tumbangkan. Bagaimanapun Aku ini berada disetiap anak cucu Adam. semua anak cucu Adam, memiliki sudut pandang yang berbeda tentang aku. Yang jelas, para Anbiya, para Mursalin, para 'Auliya, para Shalihin, Zahidin, semua dari mereka senantiasa menyiksaku. Mereka tidak memberi aku kesempatan sama sekali untuk bersenang senang. Bahkan mereka menghimpitku. mencekikku dan tidak memberi aku makan kecuali hanya secuil. Mereka tidak memberiku minum kecuali seteguk.

Anehnya akupun menjadi terbiasa dengan keadaan serba minim. bahkan aku lebih tenang bersama mereka. tenang bersama Mujahidiin. Aku bahagia bersama Muhsinin, terutama bersama Sang ahlul kasyfi yang diberi tugas oleh Allah untuk berbuat bagi mahluk. diberi tugas menjaga keseimbangan alam semesta.  Merawat mahluk. Yang mana beliau juga disebut Ahli Dzikir. Juga disebut Penolong atau Ghoutsuz Zaman RA. Ada lagi yang menyebutnya Sulthanul Auliya. Ada juga yang memanggilnya dengan sebutan Wali Quthbu. Beliau menjadi pusat pandangan Allah atau tajalli sifat Allah. Aku sangat bahagia bersama beliau. Aku saat ini sudah mendengar panggilan beliau yang tentunya panggilan Allah SWT. #WAHAI JIWA YANG TENANG. KEMBALILAH KEPADA TUHANMU. MASUKLAH KE DALAM SURGAKU ....DST...
Akan tetapi ketika aku menengok sebagian dari diriku yang selalu bersama pemuja pemuja diriku aku kembali ikut sedih sebab aku tidak bisa menghadap Allah. masih banyak bagian dariku yang tidak menemukan jalan meniju Allah. Yang ada hanya kegelapan. buntu jalan itu tanda gelap. Karena begitu gelapnya hingga tidak bisa membedakan apa itu putih atau hitam. Buntu jalan itu sebagaimana gelapnya mata sebab buta.  Buntu jalan kepada Allah itu sebagaimana lengangnya telinga yang tuli. tidak mendengar apa apa. desahan nafas kita sendiripun tidak terdengar. Kalau tulinya orang sejak lahir, mungkin tidak terlalu susah. Akan tetapi, tulinya orang sebab kehilangan pendengaran, ini sangat sedih. Sementara keinginan keinginan itu berupa sahwat yang menutupi hati manusia. jika tidak diberantas dengan niat menjalankan perintah Allah, semua keinginan itu menjadi sahwat yang ingkar. sahwat yang menutupi jalan menuju Allah. Dengan kekuatan getaran permohonan beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Panggilan beliau menggetarkan aku. merobek robek pendengaranku. Walau begitu, aku tetap tuli selama aku menolak hidayah .  Pendengaranku menjadi pekak melawan panggilan beliau RA,

Beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA sebagai pengeras suara panggilan Allah dan Rosulnya. Semua sifat Allah bertajalli pada beliau. Jiwa Rosul berporos pada beliau. Masihkah aku menuhankan keinginanku?

Duhai keinginanku. sudah cukup banyak engkau ceritakan tentang dirimu. Aku tahu siapa dirimu. Tapi hanya kenal namamu, perbuatanmu dan sifatmu. Tiada pergerakan dan perbuatan tanpa dirimu. Engkau diberi kemampuan untuk membawaku kembali kepada tuhan. Engkau diberi kekuatan untuk memikul semua tugasku. Tiada pemisah antara engkau dan aku. Aku berbuat sebab engkau. Aku diam sebab engkau. masih tegakah engkau membelokkan niatku?. Masih ingatkah maksud tuhan memciptakanmu? Jika engkau mampu menyerupai binatang, mampu menjelma dalam kebuasan, mampu menyerupai syetan, bahkan meniru dan merampas sifat tuhan, itu artinya engkau tidak kenal tuhan. Jika engkau menyadari akan ketidak tahuanmu kepada tuhan atau mungkin sebab lalai. Kenapa engkau tidak titip saja kepada Sang penolong Zaman.

Apakah kebutaanmu menutupi Jalanmu?
Apakah ketulianmu menutupi pendengaranmu?
Apakah kecongkakanmu menutupi perasaanmu?.

Hey Anak cucu Adam!. Jika engkau tidak kenal dirimu, atau engkau  hanya kenal nama, Hanya kenal istilah saja, tapi engkau percaya bahwa engkau ada sebab engkau sudah tercipta. tentu engkau juga percaya bukan!?. Engkau juga percaya akan perbuatanmu yang merugikan. Jika engkau mampu merugikan, tentu Ada bagian dari dirimu yang menempati kebaikan dan mampu menguntungkan.

Carilah bagian dari dirimu yang mampu menguntungkan orang lain. Dia yang sudah MUTHMAINNAH. Dia yang sudah MARDHIYAH, Akan mampu mengangkatmu dari jurang kenistaan. Engkau tinggal menerapkan ketentuannya sebagaimana kamu menentukan orang lain ketika kamu memaksa orang lain nurut takluk dan sujud kepadamu. Namun  Caranya yang berbeda. Kamu harus mengagungkan, memulyakan dan mencinta setulus hati tidak ada udang dibalik batu sebagaimana engkau kerjakan di tempat lain.  Sebab di sini engkau artinya mengagungkan Allah, memulyakan serta mencintai semurni murninya.
Sedangkan engkau sendiri harus mengakui KEDZALIMAN, KEDHAIFAN, KEFAKIRAN DAN MERASA BETUL BETUL BUTUH PERTOLONGAN ALLAH.

Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih halus dari sutra.

Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih tajam dari pedang.

Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih kuat dari baja.

Sebab engkau masih bergejolak. Coba tengok dirimu yang bersemayam pada para kekasihmu. Niscaya engkau akan bisa melihat dirimu.

Pandangilah Jiwa Rosululloh SAW.   Niscaya engkau akan disapa olehnya.

Sungkemlah kepangkuan Beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Niscaya engkau akan dirangkulnya. Engkau akan digendong olehnya. Engkau akan diantar bertemu tuhannya. TUHANMU ADALAH TUHANNYA. ENGKAU ADALAH BAGIAN DARINYA.

YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS.
DUHAI PEMIMPIN KAMI DUHAI PENOLONG UMMAT.

Alfaatihah.

Minggu, 30 Agustus 2015

ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH

ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum wr wb.

Kalimat Bismillah sudah di kupas oleh para kekasih Allah, oleh banyak Ulama, oleh Mufassirin, dan lain sebagainya. Kita disini bukan mengkupas kalimat Bismillah akan tetapi memohon tambahan petunjuk dalam rangka menambah keyakinan dan kesadaran secara batiniyah dengan kejelasan ilmiah tentang Bismillah . Sehingga kandungan dan makna bismillah bisa diterima oleh rasio secara umum serta meningkatkan keyakinan kepada Allah dan Rosulnya.

Dengan penuh damba, semoga peningkatan  keyakinan kita kepada Allah dan Rosulnya  betul betul diberi bukti nyata sebagaimana kita bersaksi melalui dua kalimah syahadah.

Kiranya  sudah banyak kajian kita temui dan kita  terima akan tetapi ketika bersinggungan dengan sifat Allah, seakan akan bagi kita kaum awam ada sebuah benang putus yang memisahkan antara bukti satu dengan bukti lainnya dan masih menyisakan  beberapa penjelasan yang mengambang dan tidak mudah diterima secara rasio bagi orang awam.  Kita juga sering mendengar para tokoh agama, tokoh masyarakat melafalkan kalimat tentang sirril fatihah sebelum mengajak makmum untuk berhadiah fatihah bersama sama.

Hal ini memberikan keyakinan bagi makmum dalam do'anya juga ikut memohon diberi sirri ( rahasia ) kandungan surah alfatihah yang dibacanya. Namun sangat sedikit orang awam dibimbing atau diberi arahan tentang rahasia kandungan dari bacaan surah alftihah.

Kita juga menyadari  memang bidang iman itu bukan bidang Rasio . Banyak manusia menggunakan akal fikirannya akan tetapi tidak menemukan menemukan yang sebenarnya. Manusia yang memikirkan rahasia dibalik ayat, dia hanya akan menemui hasil atau efek dari keyakinan berdasarkan pikiran saja. Ini menunjukkan bahwa rahasia dari kalamulloh itu bukan bidang rasional.  Yang bisa diterima oleh rasio itu hanya akibat yang ditimbulkan. seperti halnya sebuah contoh akan adanya angin atau udara. akal fikiran hanya dipaksa yakin oleh efek dari gerakan udara saja namun udara itu sendiri tidak bisa disaksikan. Soal kualitas udara, juga tidak bisa dibuktikan melalui gerakan udara. kualitas udara itu ditentukan oleh kadar oksigen dalam udara.
Sebagaimana halnya udara di katulis katulistiwa kadar oksigennya jauh lebih banyak. Semakin ke kutub, semakin menipis kandungan oksigen dalam udara. Kalau orang awam ilmu udara, tidak akan bisa mengetahui. akan tetapi orang ahli akan bisa mengetahui kandungan oksigen dalam udara.

Segala sesuatu yang tidak bisa diterima oleh Rasio, lambat laun akan diabaikan oleh manusia. Untuk itu kita perlu senantiasa memohon taufiq hidayah Allah dengan penuh damba semoga sesuatu yang belum kita pahami, itu diberi jalan untuk pemahaman. Yang mana pemahaman itu sendiri adalah keyakinan yang sudah diterima oleh akal secara Rasional.

Salah satu contoh bahwa  bidang Mukasyafah masih sering dikonotasikan sebagai klenik.  Atau  mungkin klenik itu juga disalah pahami. Sementara waktu, bidang Mukasyafah hanya diberikan kepada orang yang dikehendaki.  sebagaimana tentang kandungan oksigen dalam udara. zaman dahulu kala, hanya ahlul kasyfi yang mengetahui kandungan oksigen dalam udara. Setelah dikasyaf secara umum oleh orang awam, kegaiban tentang oksigen jadi tidak berlaku lagi. bahkan orang awam dan tidak berimanpun jadi sudah biasa menggunakan tabung oksigen. Akan tetapi rahasia dari oksigen itu sendiri tidak diterima oleh orang awam.

Dalam beberapa kitab  Kita temukan sebuah doktrin  bahwa orang awam itu diharamkan mengkaji tentang mukasyafah. Memang benar bidang mukasyafah hanya diberikan kepada kekasih Allah.  Hal ini memang benar dan kami orang awam menyetujuinya sebab bidang mukasyafah itu tidak diberikan oleh Allah kepada orang awam. Apalagi kepada manusia yang tidak sadar Billah.

Dari sini kita akan memaklumi bahwa selain ahlul kasyfi akan menemui kebuntuan . Akan terjadi banyak orang Alim yang menyimpang dan menjauhi kebenaran Al Haqqu. Maksudnya orang alim bi ilmihi.  Namun jika kita orang awam ini memohon bimbingan kepada ahlul kasyfi dan makmum dibelakang beliau al 'arif billah wa bi ahkamillah atas idzin Allah tentunya, niscaya bukan dilarang dan bahkan diharuskan untuk Mutaba'ah. Dengan keyakinan penuh bahwa beliau akan senantiasa membimbing kita orang awam. Hanya saja, sangat perlu kita sadari bahwa orang awam Allah juga tidak bisa bertemu dan mengenal ahlul kasyfi.
Tanpa idzin Allah.
Jadi kita terutama kami orang awam Allah ini hendaknya  senantiasa menerapkan diri dan berusaha sekuat tenaga, baik akal fikiran dan perasaan senantiasa mutaba'ah dan senantiasa  sowan ke pangkuan Rosululloh SAW bil mulaim sebagaimana tuntunan ajaran Wahidiyah dan senantiasa menambatkan diri kita dibelakang para kekasih Allah khushushon  beliau Sulthanul auliya au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA dengan penuh damba beliau senantiasa menuntun kita dan mengajari kita semua. Sebab kita bukannya orang yang tepat untuk mengkaji bidang ini.

Jadi disini terutama berkenaan dengan judul " ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH". Ini sangat erat hubungannya dengan bidang MUKASYAFAH yang hanya bisa dikaji oleh AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH sebab beliau itulah sebenarnya AHLUL KASYFI.

Maka  bagi yang belum meyakini keberadaan GHOUTSI HADZAZ ZAMAN RODHIYALLOHU ANHU, tentunya akan mengalami kebingungan dalam mengikuti kajian ini. Sebab tidak ada jalan ru'yah.  Ini sebagai informasi iman terutama bagi kami sendiri. Semoga walaupun hanya sekedar ikut kita juga diberi bagian walau hanya beberapa menit atau detik.

Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa di sini bukan kami yang mengkaji akan tetapi beliau sendiri. Kami hanya bermohon semoga kesempatan ini kami betul betul ditransform dan dijadikan alat kelangsungan kajian ini.
Kami mohon do'a restu lahir bathin semoga beliau beliau tersebut menggiring hati kami hingga yang terlontar ini bukan kata kata kami melainkan lisanul qolbi beliau sendiri yang memancar dan menguasai  hati kami.

Sebelum kita dibuka apa yang berada di balik bismillah, semoga jauh sebelum itu kita sudah senantiasa ditemani taufiq hidayah Allah SWT. Semoga  Kita senantiasa ditenggelamkan dalam samudra tauhid sehingga bukan kita yang menulis ini . Bukan kita yang membaca tulisan ini,

Semua yang diberikan kepada kita, baik itu matery atau immateri tentunya semua bentuk transformasi. Hal  itu terjadi tatkala seseorang sedang dikuasai oleh transformer. Istilahnya, seseorang akan  senantiasa menerima dan merasakan panas matahari selama orang tersebut berada dibawah sinar matahari langsung tanpa terhalang oleh sebuah naungan yang menghalanginya.ketika sudah demikian, maka kita terkena sinar matahari dan merasakan betul panas sinar matahari.

Demikian juga dengan keberadaan rohani seseorang dihadapan Allah dan Rosulnya.  Maka ketika seseorang itu hatinya sudah terlepas dari keinginan baik dunia atau keinginan akhirat, maka hati tersebut terlepas dari segala bentuk keinginan dan yang ada hanya  bersama Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam Wa Ghoutsi Hadzaz Zaman RA, ketika itulah manusia akan menerima transformasi sesuai kadar kebersamaannya atau kadar menghadapnya.

Kita mafhum bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berkat jasa Rosululloh SAW .  Maka perlu disadari bahwa keberadaan kita juga jasa beliau.  kita tidak akan datang  dipermukaan bumi ini tanpa beliau SAW. Kita juga tidak  mengetahui apa apa tanpa beliau SAW.  Oleh sebab itu mari kita bersama sama senantiasa beraudensi terus menerus di hadapan beliau dengan penuh takdziiman, ikrooman wa mahabbatan yang semurni murninya.

Mohon maaf bagi yang belum menerima keyakinan bidang mukasyafah.
Dalam dunia rohani kami meyakini bahwa hati itu diberi bisa melihat sesuatu tanpa ada penghalang. Ketika kita mengenal sesuatu itu sebab adanya rekaman dari sesuatu yang sudah kita ketahui. Ketika secara jasmani terpisah, memori yang tersimpan masih bisa kita putar kembali untuk melihatnya jika kita mengarahkannya pada sesuatu tersebut.
 
Barang siapa yang mengarahkan hatinya kepada sesuatu walaupun satu hati berada diufuk terbitnya matahari dan hati satunya diufuk terbenamnya matahari, itu tidak ada halangan apa lagi hatinya sulthanul auliya yang senantiasa tawajjuh, hatinya memandang kepada Allah Daaiman. Hingga hatinya bersinar ibarat matahari. Siapapun yang mengarahkan hatinya kepada beliau, akan terkena radiasi sinar tersebut sebagaimana orang yang berada diterik matahari tentu akan menerima sinarnya kecuali orang tersebut bernaung disebuah tempat yang bisa menghalangi datangnya sinar.

 
Kita menyaksikan jagad raya yang luas ini tanpa batas walaupun keyakinan kita mengarahkan bahwa alam semesta ini sangat terbatas yang hanya bersifat materi . Begitu juga sebaliknya mata kita menemukan batas namun kenyataan alam semesta ini tidak kita temukan batasnya. Mata hanya sejauh pandangan sebab di luar pandangan mata kita masih ditemukan alam lain. Di luar atmosfir masih ditemukan atmosfir lagi.

Belum lagi alam lain yang dikabarkan melalui kalamulloh kita tidak akan mampu menjangkau dengan akal kita. Hanya dengan iman alam semesta itu bisa kita lihat. Iman itu sebuah mata yang mampu menyaksikan alam yang tidak bisa kita saksikan dengan mata. Iman itu sebuah mata yang mampu menyaksikan alam yang tidak mampu kita saksikan dengan akal.

Semua manusia menyadari bahwa semua yang ada adalah ciptaan atau sebuah kreasi tuhan. Kreasi dari sang maha pencipta. Hanyalah benda benda langit yang di dalamnya terdapat sesuatu yang tidak bisa kita deteksi kecuali sebatas tanda tanda kekuasaan Allah. Itupun bagi kaum yang berfikir. Bagi kaum yang berakal. Kaum yang mendengarkan firman.

Banda benda langit dan bumi tidak akan tercipta tanpa adanya sifat benda atau sifat sebuah ciptaan yang mana iman mengatakan  Allah yang maha menciptakan. jadi ini perkataan iman itu sendiri dan bukan perkataan manusia.  Sebenarnya sudah sangat jelas bahwa terciptanya langit dan bumi itu sebab sifat sifat Allah. Sebab asma Allah. Asma Allah yang disebut Nur. Jadi nur itulah yang tidak bisa kita deteksi. Akan tetapi, bagi seorang yang ditajalli oleh sifat sifat Allah, maka sebenarnya sifat sifat Allah yang berupa Nur itu sendiri yang memperkenalkan diri. Asma  Allah itu sendiri yang memperkenalkan diri. Sehingga benda benda langit itu ikut menceritakan dirinya. Benda benda langit itu yang menunjukkan dirinya hingga sifat sifat itu dikenali. Jadi tidak ada seorang hamba yang mengenal Nur. Tidak ada seorang hamba yang mengenal sifat sifat Allah melainkan Nur atau sifat Allah itu sendiri yang memamerkan dirinya kepada seorang hamba.

Sifat sifat Allah sendiri yang berbicara. Sifat Allah sendiri yang memiliki nama. Memiliki asma. Jadi dengan menyebut asma asma Allah itu,  manusia  dikenalkan sifat sifatnya. Semua benda benda itu akan menceritakan dirinya untuk mewakili sifat Allah. Akan tetapi sekali lagi kita tegaskan bahwa benda benda itu bukan sifat Allah. Benda benda itu hanya mewakili sifat saja. Wakil yang sebenar benarnya adalah sifat Allah sendiri yang tidak bisa dikenali kecuali oleh yang dikehendaki Allah. Kecuali Nurulloh sendiri.

Sifat sifat Allah yang diwakili oleh benda benda langit dan bumi itu keseluruhan merupakan asma asma Allah. Dengan izin Allah manusia akan diperkenalkan. Dengan asma Allah manusia ditunjukkan nama nama benda langit dan bumi.

Benda benda langit dan bumi itu semua tersusun dari asma asma Allah yang sudah diwakili oleh wujud benda langit dan bumi. Dari situ kita diberi tahu oleh Allah bahwa dibalik benda terdapat sifat benda yang mewakili sifat  Allah. Di balik benda terdapat asma Allah. Dibalik seluruh wujud benda yang mewakili sifat dari perbuatan Allah. Di balik wujud benda terdapat nama Allah yang sudah diwakili berupa bismillah sebagai wujud benda langit dan bumi berada. Dibalik bismillah itu sifat Allah menempatkan diri dengan asmanya. Dengan asma allah,  sifat dan Dzat Allah sendiri alam semesta itu tercipta yang mana ALAM SEMESTA ITU SENDIRI ADALAH BISMILLAH.

Syukur Alhamdulillah, Sholawat Wahidiyah dan ajarannya menuntun pengamalnya untuk senantiasa menerapkan LILLAH-BILLAH. LIRROSUL -BIRROSUL dan senantiasa berhubungan rohani ke pangkuan beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA selaku Ahlul Kasyfi.
Semoga dengan kesungguhan pengamal dalam menerapkan sholawat wahidiyah dan ajarannya menjadikan sebab beliau Ahlul Kasyfi senantiasa menuntun dan mengajari kita karena kita sendiri juga BISMILLAH . Karena kita sendiri juga bagian dari  Nurullah yang menjadi sifat dan perbuatan Allah walaupun kita sendiri tidak mengenal Allah.

Semoga melaui perbuatan Allah kita diberi bisa mengenal sifat Allah. Sebab yang mengenal Allah adalah sifat Allah sendiri. Yang mengenal Dzat Allah hanya Dzat Allah sendiri. Selain Allah tidak akan mengenal Allah. Kecuali hanya diperkenalkan saja. Itupun melalui Bismillah. Melalui idzin Allah yang semata mata atas tital Allah ( BILLAH )

#MAN IZDAADA ILMAN WALAM YAZDAD HUDAN WALAM YAZDAD MINALLOH ILLA BU'DAN#

Mari Mujahadah !
Alfaatihah.......

Billahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum wr wb

Minggu, 28 Juni 2015

ASMAUL A'DZOM AL WAHIDU


ASMA'UL A'DZOM AL-WAHIDU

Bismillahir rohmaanir rohiim
Assalamu' alaikum wr wb.


Asma Alloh yang Agung Adalah Al Wahidu.

Sholawat Wahidiyah, dijiwai oleh asmaul a'dzom Al Wahidu.

Manusia yang dikuasai oleh sifat Al Wahidu, akan terlepas dari segala kesulitan. lepas dari segala kerupekan dunia maupun akhirat. manusia yang dikuasai oleh sifat Al Wahidu, semua dosa dosanya terampuni. dia akan tengggelam dalam pusaran samudra tanpa batas.

Alhamdulillah, betapa untungnya manusia itu ketika dikuasai oleh asmaul a'dzom Al Wahidu. Dia tidak melihat, tidak mendengar, tidak menemukan, tidak bergerak dan tidak diam kecuali Billah.

manusia yang dikuasai oleh asmaul a'dzom Al Wahidu, dia tidak melihat kecuali dengan penglihatan Allah sendiri. Dia tidak mendengar kecuali dengan pendengaran Allah sendiri. Dia tidak menemukan apa apa kecuali Allah itu sendiri. Dia tidak bergerak dan tidak diam kecuali Allah sendiri yang menggerakkan dan mendiamkan. seluruh jiwa dan raganya dikuasai oleh asmaul A'dzom Al Wahidu. sehingga dia sendiri menjadi Al Wahid. Semua urusan manusia menjadi urusannya. semua perkara mahluk menjadi perkaranya. semua mahluk ada dalam perawatannya, sebab dia dikuasai oleh Asmaul husna, asmaul a'dzom Al Wahidu.

Kita patut bersyukur. Pengamal Wahidiyah diberi sebagian dari itu walau hanya sekejap mata.walau hanya sedetik, insyaallah cukup untuk mengarungi kehidupan yang penuh dengan kerupekan ini. ini adalah sebagian dari belas asih Al Wahid.

Wassalamu'alaikum wr wb