Aku sebenarnya tidak tahu apa apa. Siapakah dia ? Apakah dia ?. Aku benar benar tidak mengenalnya. Aku sering merasa senang kepadanya sebab dia selalu membatuku. Betulkah engkau Temanku?. Aku sesekali curiga sebab dia sering juga merepotkan aku. Aku benar benar tidak tahu.
Kemanapun dia, di manapun dia, aku selalu menemaninya. aku tidak mau jauh dengannya. hidupku tergantung kepadanya. semua aktifitasku ditopang olehnya. sayangnya aku tidak mengenali siapa dia. Mungkin aku hanya kenal namanya saja.
Sebagian orang menyebutnya sebagai sesembahan di muka bumi ini. Dia itu Tuhan ?. Sebagian menyebutnya teman. Sebagian menyebut Lawan.
Dia sesumbar kepadaku dengan congkaknya.
"Tidak ada kegiatan tanpa aku. Aku adalah pemimpin kebanyakan anak cucu Adam". itulah kata katanya yang mana aku juga tidak berani menolak ucapannya.
Aku tahu. Tidak banyak anak cuci Adam yang mau peduli dengannya. Jadi akupun hanya kenal nama. Dia mulai bercerita :
#AKU ADALAH KEINGINAN#
AKU BEKERJA SEBAB AKU INGIN PENGHASILAN ( KAYA ).
AKU MAKAN SEBAB LAPAR DAN AKU HANYA INGIN KENYANG.
AKU TIDUR SEBAB KANTUK DAN AKU INGIN TIDUR
Semua itu aku laksanakan dengan sungguh sungguh. Aku tidak biasa main main dengan semua itu.
Aku jadi tidak bersemangat lagi jika keinginanku tidak terpenuhi. Aku jadi malas bekerja jika keinginanku tidak terpenuhi. sebenarnya keinginanku makin menggebu.
Sering aku malas makan, sebab keinginanku tidak terpenuhi.
Sering aku sulit tidur. sebab keinginanku tidak terpenuhi.
Apapun yang aku kerjakan sebab keinginanku
Aku akan berbuat baik jika menuntungkan. Segera aku tinggalkan jika keinginanku tidak terpenuhi.
Sekiranya keinginanku selalu terpenuhi, niscaya aku makin bersemangat.
Sekiranya semua keinginanku terpenuhi, niscaya aku makin meraja lela. Sebab aku selalu dikuasai oleh keinginanku. Begitulah dia berperangai.
Aku tidak berdaya menghadapi keinginanku. lagi pula aku sudah terlatih mengikuti keinginanku.
Perlahan lahan aku mulai mengenali keinginanku. Kini aku tahu betul bahwa aku ini pemuja keinginan. Aku takluk kepada keinginan. Aku bertekuk lutut kepada keinginan. aku diatur oleh keinginan. aku menyembah keinginan yang senantiasa menguasai diriku.
Keinginanku makin berani menantang aku. dengan angkuh dia berkata
" Aku tahu betul, seperti apa rupa dan wajah keinginanku. Aku memiliki seribu wajah dan selaksa rupa. Itulah sebabnya aku pantas menjadi tuhan bagimu.
Idiih ! Berani sekali dia berkata seperti itu kepadaku. Okey lah kalau begitu. aku siap mendengar kata katamu wahai keinginanku. Tanpa banyak komentar.
Teruskanlah bercerita.
" Aku berada dalam diri setiap manusia. Aku tahu betul model dan bentukku. Aku hebat sekali dan mampu menyerupa berbagai macam.
Sering aku menyerupa SEMACAM BINATANG yang hidupnya hanya untuk MAKAN KENYANG, TIDUR PULAS, SEX SEPUASNYA. Aku tahu betul sifatku Sebab aku sudah terlanjur menjadi penguasa manusia umumnya, maka ketika keinginanku tidak terpenuhi mereka ikut merasakan pusing. Jika Makan terlambat mereka jadi pusing. jika kurang tidur mereka juga pusing, hubungan sex tidak terpenuhi juga pusing dan gelisah.
Di alam dunia ini tidak sendirian, aku berhadapan dengan teman dan lawan.
Ketika yang aku hadapi itu menuruti keinginanku, maka dia jadi temanku.
Ketika yang aku hadapi tidak menuruti keinginanku, maka dia jadi lawanku. Sehingga aku marah dan berang.
Ketika aku menyeringai, mereka menjadi ganas. Aku Menyerupai BINATANG BUAS. Katanya AHLUL KASYFI aku ini diberi sebutan # BAHIMIYAH DAN SABU'IYAH.
Dari Sifat kebinatangan Bahimiyah menjadi ganas dan suka mencengkeram Sabu'iyah, maka aku semakin BUAS DAN GANAS. Semua yang tidak menuruti keinginanku, harus aku tumbangkan dan jika perlu harus aku binasakan.
AKU ADALAH KEINGINAN
Semua keinginanku harus terpenuhi. Aku tidak peduli. Di samping aku buas dan ganas, aku selalu berusaha mencari dan mencengkeram mangsaku. jika mangsaku melawan, terpaksa aku harus membunuhnya.
Terhadap semua musuhku aku sanantiasa membuat jebakan jebakan, membuat muslihat tipu daya agar semua musuhku tidak berdaya.
Kini Aku makin kuat dan betul betul menguasai jiwa semua yang takluk kepadaku. Aku senantiasa berusaha segala cara agar semua mengikuti caraku. Siapapun yang tidak mengikutiku kuanggap mereka adalah musuhku.
Anbiya wal mursalin itu jelas musuhku. Para Nabi, ulama terutama orang Alim Billah adalah musuhku sebab dia itu musuhku yang sebenarnya. Sebenarnya aku kewalahan menghadapi mereka. Namun aku tidak putus asa. Akan aku halangi orang orang yang mengikuti Sang Alim Billah, Aku berkerja sama dengan para Ulama Ahli Ilmu. Ulama yang banyak ilmunya sangat mudah aku kelabuhi. Sebab mereka semua memiliki sifat sombong sedangkan aku bisa menyerupai ulama yang paling alim. Hanya seorang Ulama Warotsatul anbiya yang tidak bisa aku kelabuhi. Kealimannya sebab billah. Dia mengenal betul seluk belukku. bahkan dia senantiasa mengawasi aku. Oleh sebab itu aku hanya mencari pengikutnya dan menghalangi calon calon orang yang dia datangi.
Kini Aku sudah mampu mengalahkan orang alim yang tidak ikut orang Billah tersebut.
AKU SUDAH MENYERUPAI SYETAN DAN MEMIMPIN ORANG ALIM ILMU UNTUK MENGHALANGI ORANG YANG MENCARI AL ALIM BILLAH.
Aku selalu mengimbangi orang orang Alim yang tidak sadar kepada tuhan. Walaupun dia berkata bahwa dia memiliki Tuhan tetapi dia tidak sadar bahwa Akulah yang menjadi tuhannya. Orang orang Alim itu sangat mudah aku kelabuhi, sebab mereka tunduk kepada ilmunya dan tidak lagi tunduk kepada tuhannya. sebab Ilmunya yang dijadikan tuhan sementara dihadapan mereka tetap aku yang menyerupai Ilmu tapi mereka tidak tahu.
Aku sudah menjadi Raja bagi kebanyakan orang. Pengikutku berasal dari berbagai golongan. Jika mereka membuat majelis majelis taklim, Aku selalu menjadi pemimpinnya. Aku menguasai semua pemimpin. aku bisikkan kemewahan kemewahan, keindahan, kemegahan sebagai tokoh, sebagai ulama. Walaupun aku bukan setan, akan tetapi aku sudah menjadi jiwanya syetan. Jafi jangan heran ketika aku bertingkah seperti Ulama. Saat ini sudah tentu aku bekerja sama dengan syetan. Jika mereka membuat majelis Dzikir, aku akan menunjukkan keistimewaan keistimewaan Dzikir. sehingga mereka hanya berputar putar mencari keistimewaan Dzikir saja. Sebenarnya mereka tidak pernah Dzikir kepada tuhan akan tetapi tunduk mengagungkan kalimat thpyyibah yang diandalkannya akan tetapi hatinya sujud kepada keistimewaan. mereka mengagungkan dan menyembah keistimewaan. Mereka suka menampilkan keiatimewaannya yang mereka miliki. mereka tonjolkan kepada orang lain agar bertambah banyak orang yang mengikutinya.
Akhirnya majelis dzikir yang sebenarnya menjadi sepi kekurangan pengikut sebab di sini tidak menampakkan hasilnya. Mereka akan berkata tidak cos pleng.
Tinggal hanya satu orang ahli Dzikir yang amril kholaiq saja yang selalu melotot mengawasi aku. Akan tetapi aku sudah menjadi pemimpin pemimpin para ahli Dzikir yang menjadi Wirid yang aslinya juga bukan wirid. sebab mereka hanya mengucapkan kalimat kalimat Thoyyibah secara lisan tapi jiwanya menghadap kemewahan. Di sini aku tampil hebat. tampil sakti. tampil berilmu tinggi dan mengagumkan.
KATANYA AHLUL KASYFI, AKU INI SEBANGSA SYAITHONIYAH. Yang mampu menyerupai berbagai macam rupa. Aku makin meningkat dengan kemampuanku. Pernah aku terpaksa bertemu dia sang Ahlul Kasyfi. saat dia bertanya apa keperluanku menemui dia. aku hanya menjawab dengan kalimat sederhana yaitu Hanya silaturrohim. Relungku berkata untuk apa aku mengikuti dia ? Aku banyak dibutuhkan orang.
Aku berada dibalik jiwanya orang orang yang memiliki kemampuan dan keahlian. Jika mereka ahli pengobatan, aku menyerupai wujud ampuh dan obat bagi mereka sehingga mereka mengejar aku dan aku menjadi dukun terkenal. Jika Ampuh, aku menampilkan keampuhan dan kehebatan hingga orang orang mendekatiku dan minta pertolonganku. Aku sering menyelamatkan orang dari berbagai kesulitan. Aku sebagai penolong bagi mereka. Kemampuanku mulai luar biasa. Ada yang mengatakan aku ini PANDHITO RATU SABDO. Apa yang aku ucapkan terjadi. Apa uang aku kabarkan menjadi kenyataan. Aku merasa dan mengaku menjadi sebangsa tuhan. sebab aku sudah dipertuhankan oleh semua orang dan dianggap ahli.
Sang ahlul kasyfi menyebutku sebagai #RUBUBIYAH# Menyerupai tuhan penolong banyak orang. Namun Sang Ahlul Kasyfi senantiasa melotot kepadaku. Aku sebenarnya keder sekali berada di hadapan beiau.
Sebagian kecil orang yang lepas dari cengkeramanku langsung ditangkap oleh Sang Ahlul Kasfy. Dia itu jauh lebih perkasa. Aku tidak berani berhadapan dengannya. Bukannya aku MALU, TAPI AKU TIDAK BERDAYA TIAP KALI BERTEMU DENGANNYA, AKU JADI LUNGLAI. SEHINGGA AKU SELALU BERUSAHA MEMBELAKANGINYA SAMBIL MENGAWASI MANGSAKU JANGAN SAMPAI TERTANGKAP OLEHNYA. SEDANGKAN AKU SENDIRI YANG BERADA DI DALAM DIRINYA, TAMPAK CEMERLANG, TENANG, BERSAHAJA NAMUN LUNGLAI TAK BERDAYA. TAPI AKU MALU MENYAPA DIRIKU YANG BERADA DI DALAM DIRINYA.
Bagaimanapun juga, Aku hanyalah Bangsa Jenis KEINGINAN YANG SEMENTARA OLEH AHLUL KASFY DISEBUT MAHLUK BANGSA NAFSU. YAITU NAFSU BAHIMIYAH, NAGSU SABU'IYAH, NAFSU SYAITHONIYAH DAN NAFSU RUBUBIYAH.
Kalau dihitung, sebenarnya tidak semua keinginanku terpenuhi. Banyak keinginanku yang dibekuk dan dibelenggu oleh Sang Ahlul Kasyfi. Sebagian Keinginankupun Dipenjarakan olehnya. Karena dia itu RODHIYALLOHU ANHU. Siapa yang diberi taufiq hidayah Allah, maka dengan sigap bagai alap alap sang ahlul kasyfi menangkapnya dan memenjarakannya. Sebab jika tidak ditangkap olehnya, kebanyakan dari mereka akan terjerembab dalam jurang kenistaan. terjungkal dalam jurang kemaksiatan yang fatal dan jika mati akan SU'UL KHOTHIMAH.
Mereka yang tidak terpenuhi keinginanya, merasa putus asa. Aku tahu betul keputus asaan itu. Sebab aku sendiri tahu bahwa aku ini sebagian dari mereka. Aku juga tahu sebagian keinginanku juga tidak terpenuhi. Walaupun aku sudah Meraja lela, akan tetapi aku tidak berkutik menghadapi ahlul kasyfi. Sering aku sendiri merasa hampa. secercah harapan juga terlintas dihadapanku. Jika sekiranya ahlul kasyfi mendatangiku, dan aku bersedia menengadah, mungkin Aku akan ditolongnya. Aku tidak tahu sudah berapa anak cucu Adam yang sudah aku tumbangkan. Bagaimanapun Aku ini berada disetiap anak cucu Adam. semua anak cucu Adam, memiliki sudut pandang yang berbeda tentang aku. Yang jelas, para Anbiya, para Mursalin, para 'Auliya, para Shalihin, Zahidin, semua dari mereka senantiasa menyiksaku. Mereka tidak memberi aku kesempatan sama sekali untuk bersenang senang. Bahkan mereka menghimpitku. mencekikku dan tidak memberi aku makan kecuali hanya secuil. Mereka tidak memberiku minum kecuali seteguk.
Anehnya akupun menjadi terbiasa dengan keadaan serba minim. bahkan aku lebih tenang bersama mereka. tenang bersama Mujahidiin. Aku bahagia bersama Muhsinin, terutama bersama Sang ahlul kasyfi yang diberi tugas oleh Allah untuk berbuat bagi mahluk. diberi tugas menjaga keseimbangan alam semesta. Merawat mahluk. Yang mana beliau juga disebut Ahli Dzikir. Juga disebut Penolong atau Ghoutsuz Zaman RA. Ada lagi yang menyebutnya Sulthanul Auliya. Ada juga yang memanggilnya dengan sebutan Wali Quthbu. Beliau menjadi pusat pandangan Allah atau tajalli sifat Allah. Aku sangat bahagia bersama beliau. Aku saat ini sudah mendengar panggilan beliau yang tentunya panggilan Allah SWT. #WAHAI JIWA YANG TENANG. KEMBALILAH KEPADA TUHANMU. MASUKLAH KE DALAM SURGAKU ....DST...
Akan tetapi ketika aku menengok sebagian dari diriku yang selalu bersama pemuja pemuja diriku aku kembali ikut sedih sebab aku tidak bisa menghadap Allah. masih banyak bagian dariku yang tidak menemukan jalan meniju Allah. Yang ada hanya kegelapan. buntu jalan itu tanda gelap. Karena begitu gelapnya hingga tidak bisa membedakan apa itu putih atau hitam. Buntu jalan itu sebagaimana gelapnya mata sebab buta. Buntu jalan kepada Allah itu sebagaimana lengangnya telinga yang tuli. tidak mendengar apa apa. desahan nafas kita sendiripun tidak terdengar. Kalau tulinya orang sejak lahir, mungkin tidak terlalu susah. Akan tetapi, tulinya orang sebab kehilangan pendengaran, ini sangat sedih. Sementara keinginan keinginan itu berupa sahwat yang menutupi hati manusia. jika tidak diberantas dengan niat menjalankan perintah Allah, semua keinginan itu menjadi sahwat yang ingkar. sahwat yang menutupi jalan menuju Allah. Dengan kekuatan getaran permohonan beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Panggilan beliau menggetarkan aku. merobek robek pendengaranku. Walau begitu, aku tetap tuli selama aku menolak hidayah . Pendengaranku menjadi pekak melawan panggilan beliau RA,
Beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA sebagai pengeras suara panggilan Allah dan Rosulnya. Semua sifat Allah bertajalli pada beliau. Jiwa Rosul berporos pada beliau. Masihkah aku menuhankan keinginanku?
Duhai keinginanku. sudah cukup banyak engkau ceritakan tentang dirimu. Aku tahu siapa dirimu. Tapi hanya kenal namamu, perbuatanmu dan sifatmu. Tiada pergerakan dan perbuatan tanpa dirimu. Engkau diberi kemampuan untuk membawaku kembali kepada tuhan. Engkau diberi kekuatan untuk memikul semua tugasku. Tiada pemisah antara engkau dan aku. Aku berbuat sebab engkau. Aku diam sebab engkau. masih tegakah engkau membelokkan niatku?. Masih ingatkah maksud tuhan memciptakanmu? Jika engkau mampu menyerupai binatang, mampu menjelma dalam kebuasan, mampu menyerupai syetan, bahkan meniru dan merampas sifat tuhan, itu artinya engkau tidak kenal tuhan. Jika engkau menyadari akan ketidak tahuanmu kepada tuhan atau mungkin sebab lalai. Kenapa engkau tidak titip saja kepada Sang penolong Zaman.
Apakah kebutaanmu menutupi Jalanmu?
Apakah ketulianmu menutupi pendengaranmu?
Apakah kecongkakanmu menutupi perasaanmu?.
Hey Anak cucu Adam!. Jika engkau tidak kenal dirimu, atau engkau hanya kenal nama, Hanya kenal istilah saja, tapi engkau percaya bahwa engkau ada sebab engkau sudah tercipta. tentu engkau juga percaya bukan!?. Engkau juga percaya akan perbuatanmu yang merugikan. Jika engkau mampu merugikan, tentu Ada bagian dari dirimu yang menempati kebaikan dan mampu menguntungkan.
Carilah bagian dari dirimu yang mampu menguntungkan orang lain. Dia yang sudah MUTHMAINNAH. Dia yang sudah MARDHIYAH, Akan mampu mengangkatmu dari jurang kenistaan. Engkau tinggal menerapkan ketentuannya sebagaimana kamu menentukan orang lain ketika kamu memaksa orang lain nurut takluk dan sujud kepadamu. Namun Caranya yang berbeda. Kamu harus mengagungkan, memulyakan dan mencinta setulus hati tidak ada udang dibalik batu sebagaimana engkau kerjakan di tempat lain. Sebab di sini engkau artinya mengagungkan Allah, memulyakan serta mencintai semurni murninya.
Sedangkan engkau sendiri harus mengakui KEDZALIMAN, KEDHAIFAN, KEFAKIRAN DAN MERASA BETUL BETUL BUTUH PERTOLONGAN ALLAH.
Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih halus dari sutra.
Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih tajam dari pedang.
Engkau sebuah KEINGINAN yang lebih kuat dari baja.
Sebab engkau masih bergejolak. Coba tengok dirimu yang bersemayam pada para kekasihmu. Niscaya engkau akan bisa melihat dirimu.
Pandangilah Jiwa Rosululloh SAW. Niscaya engkau akan disapa olehnya.
Sungkemlah kepangkuan Beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Niscaya engkau akan dirangkulnya. Engkau akan digendong olehnya. Engkau akan diantar bertemu tuhannya. TUHANMU ADALAH TUHANNYA. ENGKAU ADALAH BAGIAN DARINYA.
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS.
DUHAI PEMIMPIN KAMI DUHAI PENOLONG UMMAT.
Alfaatihah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar