Senin, 15 Juni 2015

LIRROSUL BIRROSUL MENYELAMATKAN LILLAH BILLAH

LIRROSUL BIRROSUL ITU MENYELAMATKAN LILLAH BILLAH.

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum wr wb.


Hukum basyariyah kemanusiaan, akan tetap mengatakan Muhammad itu manusia biasa seperti pada umumnya. Seorang manusia yang mendapat Wahyu. itulah memang bunyi dari arti ayat Alqur'an. arti yang mengarahkan kita ke alam pikiran kemanusiaan kita berdasarkan alur pemikiran manusia itu sendiri. 

Tentu saja hasil dari terjemahan alih bahasa membuahkan arti dan pemikiran bahasa secara basyariyah kemanusiaan. Hal ini memungkinkan akan membuahkan pemahaman dan keyakinan bahwa Nabi Muhammad tidak bisa menolong disisi Allah. 

Sementara dalam alqur'an mengandung arti Lughotan yang tersurat dan ada yang tersirat bahkan secara maknawiyah. Sebagaimana pemahaman Sayyidina Ali RA memahami Aqur'an secara maknawiyah hingga memperoleh Gelar Karromallohu Wajhahu. Beliau menerima karomah maknawiyah. bukan karomah khissy dan bukan karomah jally. Beliau secara basyariyah tampak tidak ampuh dan hidupnya miskin. Begitu Juga Mbah KH Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Sholawat Wahidiyah dan Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo. Mbah Yahi hidup miskin dan kelihatan tidak memiliki keampuhan sama sekali. tidak memiliki karomah yang mana Romo beliau yaitu Mbah Muhammad Ma'roef RA Pendiri Pondok Kedunglo terkenal ampuh dan ijabah do'anya. 

Mbah yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah, mungkin malu bahkan takut menampakkan karomah Khissy atau karomah Jalliy. Sebab dengan Grentes hati beliau diberi Kun oleh Allah. ( permisi Mbah Yahi!! alfaatihah) Hanya orang terdekat saja yang diberi tahu.

Sama halnya dengan sebuah pohon. ada yang mengartikan BATANG KAYU yang terdiri dari kulit dan kayu itu sendiri. akan tetapi disitu ada diri kayu yang hidup hingga disebut pohon. sebab pohon itu hidup dan kayu itu benda tidak hidup. 
ini secara akal. akan tetapi apakah boleh kita mengatakan bahwa yang hidup itu pohonnya? Jawabnya tidak boleh. akan tetapi sifat hidupnya pohon itu yang menghidupkan kayu. Pohon itu tajalliy secara maknawiyah, orang cerdas akan memahami bahwa yang disebut pohon itu kayu yang hidup. jadi kayunya itu benda tidak hidup. ini menunjukkan sifat pohon itu yang hidup dan sifat kayu yang tidak hidup. jadi tetap yang menghidupkan kayu itu bukan pohon akan tetapi hadirnya sifat hidupnya pohon di dalam kayu hingga kayu itu disebut pohon. Sebab kita mau yang ringkas ringkas saja. jadi sama halnya dengan manusia. Yang namanya manusia itu yang hidup dan jasad manusia itu tidak hidup akan tetapi yang membuat hidup itu adalah sifat hidup yang menjadi sebab manusia itu menghidupkan jasad. Kalau jasadnya saja pasti disebut MAYIT. Dalil hidupnya manusia sebab dihidupkan dengan asma Allah ( Hayyan ) yang diperintah untuk mendatangi Annasu ( manusia ) Semua ciptaan yang didatangi oleh sifatnya, pasti terimbas dan dikuasainya.

 Tentu kalimat ini mengundang selaksa tanya yang mebutuhkan jawaban nyata. mengundang selaksa sketsa yang membutuhkan gambar konkrit sebab secara bahasa bertentangan dengan dalil akal . di titik ini terjadi muasal pertentangan para manusia. Pertentangan manusia beragama dengan manusia tidak beragama. Pertentangan manusia dengan suatu agama dengan manusia beragama lain. Pertentangan antara ahli kitab dengan ahli ketuhaan. pertentangan pelaku tasawwuf dengan pelaku syariat. Tak ubahnya seperti dalam catatan sejarah perjuangan islam di tanah Jawa tentang Syeh Siti Jenar. Seperti Al Hallaj, dan tokoh tokoh sufi lainnya yang mati dibunuh, dipenjara, disiksa oleh kelompok yang tidak ikut menjalani alur ketuhanan secara sufistic akan mengatakan bahwa Tasawwuf dianggap bertentangan dengan dalil atau dengan kata lain, bahwa tasawwuf itu bukan dari Rosululloh shollallohu alaihi wasallam.

Sejak kelahiran Sholawat Wahidiyah dan Ajarannya, kesimpang siuran dalam pemahaman mulai reda, dalam ranah keyakinan mulai mengembang, dalam aqidah menuju pemantapan, dalam syariat agama mulai kokoh. bidang ma'rifah wal mahabbah menunjukkan intensitas tinggi. kajian kajian ilmiyah terkuak bagi kaum awam walaupun tidak bisa diungkiri bahwa pada awalnya Shoawat Wahidiyah dan ajarannya penuh gejolak. penuh hamatan. terjadi fenomena pro dan kontra. 

Yang dulunya menjadi perdebatan dan pertentangan silang pendapat para Ulama. Perlahan lahan juga mulai dipahami oleh orang awam. jika diperbolehkan berkata kata, pendek kalimat bahwa melalui Amalan Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah yang dita'lif oleh Hadrotus Syeh Al Arif Billah Wabi Ahkamihi - Kyai Al Haj Abdul Madjid Ma'roef Qoddasallohu Sirrohu wa Rodhiyallohu Anhu, satu persatu kaum awam dibuka kesadaran kepada Allah dan Rosulnya. Kaum awam mulai diberi pemahaman dunia Haqiqat dan syariatnya meningkat drastis hingga banyak yang diberi kesadaran ( ma'rifat ) kepada Allah Subhanahu Wata'aalaa. Sadar kepada Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam.

Perjuangan tidak berhenti di sini. yang sudah diberi paham, masih harus dipahamkan kembali. yang sudah yakin masih harus di yakinkan kembali. Yang sudah bersyahadah, masih harus di syahadati kembali. 

Belum lagi jika menengok keluar dari diri kita masing masing. masih banyak ummat manusia belum menerima kedudukan Rosululloh di samping Allah. masih banyak ummat manusia yang belum menyadari kedudukan Allah itu sendiri terutama kami. bukan berarti kami sudah menyadari. bukan berarti kami sudah ma'rifat. justru kami mengadakan kajian bersama ini untuk memohon tambahan keimanan yag sempurna bagi kami sendiri juga bagi yang diberi bagian bisa menerima. untuk itu mari kita senantiada memohon taufiq hidayah Allah SWT. Mohon syafa'at Pertolongan Rosululloh. 
Alfaatihah.....

LIRROSUL BIRROSUL ITU MENYELAMATKAN LILLAH DAN BILLAH. Ini membutuhkan selaksa sketsa untuk memperoleh gambarannya Membutuhkan selaksa tanya dan jawabannya. Namun sketsa dan gambarnya tidak boleh keluar dari koordinat lini. koordinat tauhid agar tidak menimbulkan kemurtadan. Tanya dan jawabannya tidak boleh keluar dari garis ketauhidan. Sebab nafsu yang bergejolak itu jika dilulur, dikendorkan tali pengekangnya, dia akan menanyakan pertanyaan yang meyakinkan tapi mengandung perangkap dan menyeret kepada kemusyrikan. Maka hasil jawabannya juga mengandung kesyirikan. Jadi mohon maaf. Kita kaum muslimin sudah biasa berpakaian IMAN. Tapi kita juga sering lupa beli sabun tauhid untuk mencuci baju keimanan. Ini kami sendiri seperti ini. memalukan. kotor dan menjijikkan. Wajar jika Allah berkata jijik sebagaimana dalam ayat bahwa #innamal musyrikuuna najasa.- Sesungguhnya orang musyrik itu NAJIS. Astaghfirulloh......

Mulai dari Lillah dan Lirrosul dulu. dari sisi syariat saja. semoga katika dibukakan hidayah hakikat, jawabannya tetap dalam koordinat IMAN DAN BERTAUHID. sebab ada Iman tapi tidak bertauhid.
Apa bukti Lirrosul itu menyelamatkan Lillah ?
jawabannya antara lain :

* Manusia mengetahui perintah Allah sebab diajari langsung oleh Rosululloh walaupun manusia akhir zaman menggunakan kabel dan pengeras suara Ulama. Sebab yang melangsungkan risalah memang Para Ulama yang mebempati jabatan kabel dan sound systemnya. jika sumber suaranya A. tidak boleh berbunyi B. ( Ini mengandung Birrosul tapi tingkat syariat )

* Manusia beriman akan melaksanakan perintah Allah harus sesuai jejak tuntunan Rosul walaupun sistem palaksanaannya banyak menggunakan alat tulis berupa dalil atau kabar. baik itu kabar melalui Alqur'an dan Hadits, mungkin Qiyas atau Ijma' . 

Kenapa Qiyas dan Ijma' ? Sebab tidak semua manusia diberi kemampuan untuk menerima Arti kandungan Alqur'an dan hadits. Kalau bukan orang yang cerdas Rohani, tidak akan mampu menangkap ayat dan hadits kecuali hanya makna tersurat dan makna lughotan saja. 

* LIRROSUL di akhir Zaman, makin sedikit yang bisa menerima. apalagi LILGHOUTS. padahal manusia moderen itu tinggal tersisa akal fikirannya sementara Ruhnya sakit dan bahkan mati. jika beribadah menghadap Allah menggunakan fikirannya. jika bekerja menonjolkan perhitungannya dan me-nomorduakan Fadholnya Allah. 

* Jadi Tanpa menerapkan Lirrosul, (istilah Wahidiyah) mengikuti jejak tuntunan Rosul, akan bisa dipastikan ngarang sendiri walaupun sudah memiliki embel embel Ulama atau Kyai. Kecuali Ulama yang dibuka dan diberi kemampuan meyetarakan makna qiyas dan ijma dalam praktek peribadatannya. Sehingga Penjelasan jawaban dan ibadahnya memang Haq Minalloh wa Minarrosul. Jika sudah begini, bagi orang yang menolak dan memusuhinya akan terimbas laknat Allah sebab tidak mau bergabung dan tunduk kepada orang yang "An amta alaihim dan akibatnya masuk barisannya yang " Maghdhubi alaihim waladhdholliin. 

Sketsa LIRROSUL sementara cukup segini saja semoga setiap huruf dipenuhi jiwa dari tauhid itu sendiri. hingga pembaca tidak hanya melihat tulisan akan tetapi juga melihat yang menjadi sebab adanya tulisan. sebab jari jari penulis hanya potongan tulang dan kulit yang tidak mungkin bergerak dengan sendirinya. Alfaatihah.

Berikut ini Sketsa BIRROSUL yang sebenarnya BILLAH (istilah Wahidiyah)

Billah itu murni titah Allah tanpa ada campur tangan mahluk. justru mahluk menjadi obyek berjalannya titah Allah. Ketika kita menyadari bahwa semua gerakan jasmani manusia juga gerakan alam semesta itu digerakkan oleh Allah, maka manusia tidak memiliki hak sama sekali. ketika kita sadar bahwa jasad manusia itu hanya mayat. tentu kita menyadari bahwa tanpa adanya ruh yang berbuat, hanya ruh yang bekerja. atau dalam ayatnya bahwa Allah itu Nur Langit dan bumi, yang maksudnya adalah apapun termasuk manusia itu Nurnya Allah, maka sebenarnya yang berbuat itu sebenarnya Nurnya Allah sendiri. yang bergerak, berbicara, bekerja, yang menidurkan, mebgistirahatkan, yang menyehatkan, yang membuat sakit, yang berfikir , yang melihat, merasakan, mendengarkan dan seterusnya bukan upaya manusia. Segala sesuatu itu Nur. tentu manusia tidak ikut andil apa apa. justru manusia hanya alat yang tidak berarti apa apa tanpa gerakan dan perbuatan Nur itu sendiri. 

Kalimat Allah adalah Nur, itu belum sesuai jika kita pertemukan dengan salah satu ayat bahwa kita harus mengucapkan secara jelas dan tegas bahwa *Qul Huwallohu Ahad. kita akan bertentangan Ayat sebelumnya. Sebab Al Ahad itu berkenaan dengan Dzat. Sedangkan Nurnya Allah yang sudah disebutkan, sudah mengarah pada kehadiran Allah dalam Alam semsesta. yang awalnya alam semesta langit dan bumi ini tidak ada maka menjadi ada sebab kehadiran nur pada semesta Alam. kita akan menyadari bahwa Allah itu sendiri bukan Nur. mudahnya bahwa Nur itu cahaya yang menyebabkan terwujudnya alam semesta. Sifat Allah sendiri yang diperintah oleh Allah Dzat yang maha memerintah sehingga Sifat Allah sendiri yang diutus oleh Dzat Allah sendiri. atau bahasa ringannya bahwa Dzat mengutus sifat. atau Allah merosulkan sifatnya sendiri. maka makna rosul tidak menunjuk mahluk. makna Rosul menunjuk sifat Allah sendiri dalam manifestasi Nur.  

Secara ruhaniyah, kita bersaksi kepada Dzat dan Sifatnya. kesaksian kepada Dzat yang tidak tersusun dari suatu apapun. jika begitu bagaimana kita bersaksi kepada ketiadaan susunan ? sebagai ciptaan tidak mungkin akan menyaksikan ketiadaan susunan jika tanpa bantuan. ciptaan dalam menyaksikan dzat penciptanya tidak mungkin akan terjadi kecuali dzat pencipta itu sendiri yang menunjuk sifatnya sendiri tanpa bantuan siapapun. Allah bertitah menggunakan sifat. sebagai ibarat untuk membantu pemahaman kita bersama sebagaimana hati mengutus otak yang menjadi pengendali indra manusia. otak tidak pernah menolak perintah hati. Jika itu terjadi pada diri manusia, pasti terjadi cheos. terjadi ketidak beresan dalam tubuh kita. terjadi strooke.  terjadi ketidak seimbangan .

Kajian ini sebatas sebuah pendekatan. Oleh sebab itu kita perlu memahami bahwa pendekatan itu hanya sebuah upaya memperoleh penahaman. Maka kita jangan sekali kali terpku oleh pendekatan hingga kita metetapkan kebenaran berdasarkan pemahaman. Kita perlu menyadari bahwa pemahaman seseorang selamanya tidak bisa dipertanggung jawabkan kecuali Billah. Kecuali Birrosul. 

Semoga kita semua diberi Birrosul. Sehingga kita tidak pernah sekalipun menetapkan kebenaran di sisi Allah. Sesuatu akan benar jika Allah sendiri yang mebenarkan. Begitu juga kita akan salah ketika Alah sendiri yang menyalahkan.

Jazaakumulloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar