Kamis, 06 Februari 2014

TENTANG DISIPLIN ILMU


TIAP ILMU MEMILIKI DISIPLIN ILMU.


TIAP DISIPLIN ILMU MEWAKILI KEDUDUKAN MASING MASING ILMU.


Assalamu’alaikum wr wb
Bismillahir rohmaanir rohiim

Sebagai bahan informasi , kita perlu mengetahui bahwa semua jenis ilmu, pada dasarnya dari Allah SWT. Manusia tidak memiliki ilmu apapun. Manusia hanya sekedar diberi edikit tentang ilmu Allah. Sebab ilmu itu sebenarnya sifat Allah yang maha mengetahui dan Allah memberikan sebagian ilmu kepada siapa yang dikehendaki dan juga menutupi kepada siapa yang dikehendaki.  Semoga kita semua terutama yang sedang berusaha atas izij Allah termasuk bagian orang yang dibukakan pintu untuk menerima ilmu Allah yang semuanya sesuai dengan seberapa terbukanya hati kita. semakin besar pintu hati yang terbuka, tentu akan sebesar pintu hati yang terbuka.
Ilmu ketuhanan adalah ilmu yang mewakili tentang gambaran kedudukan tuhan. Semakin tinggi kualitas ilmu ketuhanan seseorang, maka semakin jelas gambar ketuhanan yang diwakili oleh pemilik ilmu itu. Dalam Ilmu ketuhanan, menurut islam dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu, jadi setiap disiplin ilmu hanya akan mewakili bagiannya sendiri dan mewakili sebagian kecil dari disiplin ilmu lain sebatas intuk diketahui rentetannya . Oleh sebab itu,  Barang siapa yang mendalami salah satu jenis ilmu, maka ilmu yang dia kuasai tidak bisa mewakili pemahaman disiplin ilmu lain yang belum dikuasainya. Bagaimana seseorang akan memutuskan benar atau salah akan pemahaman salah satu ilmu dengan menggunakan disiplin ilmu yang berbeda. tentunya ini akan menimbulkan silang pendapat apabila tidak segera disadari.
Akan runyam jadinya apabila sebuah ilmu digunakan untuk memutuskan perkara yang munyangkut ilmu lain yang berbeda. Akan jauh lebih runyam apabila seorang pemilik salah satu ilmu, menghakimi pemilik ilmu lain.Sebelum kita mempelajari sebuah ilmu, maka perlu kita pahami satu persatu kedudukan setiap ilmu khususnya ilmu ketuhanan. Ini bukan berarti kita mengklasifikasikan ilmu ilmu ketuhanan. bukan menentukan kedudukan salah satu ilmu dengan ilmu lain. Bukan untuk menentukan tinggi rendahnya sebuah ilmu dengan ilmu lain dalam hal ketuhanan. Sebab ilmu ilmu ketuhanan harus berjalan bersama sama dalam satu kesatuan praktek dalam kehidupan beragama. Jadi yang berbeda itu tingkat penguasaan dan pemahaman seseorang dalam menggabungkan semua disiplin ilmu.Seseorang akan dikatakan memahami disiplin ilmu apabila seseorang sudah melaksanakan ilmunya. sebab ilmu itu lahir setelah ilmu itu dipraktekkan. apabila seseorang memperoleh sesuatu bukan dari apa yang dilaksanakan atau dari hasil praktek,, maka ini belum memenuhi kriteria dalam kajian ini. sebab sesuatu yang diterima masih bersifat kabar atau berita. kabar dari kitab, kabar dari seorang ulama, kabar dari Alqur'an, dan lain sebagainya.
Jadi orang tersebut belum sepenuhnya memiliki atau memahami ilmu tetapi tahap mengetahui ceritanya ilmu.Saat orang tersebut mengatakan tentang tuhan, sebenarnya dia masih menceritakan ulang tentang tuhan sebab dia tidak sedang berhadapan dengan Tuhan atau bersama tuhan itu sendiri. maka dia tidak membuktikan tuhan. kita berkata tuhan maka kuasa, tetapi kita tidak sedang dalam kekuasaan tuhan. kita mengatakan sifat sifat tuhan  tapi tidak pernah membuktikan sifat tuhan. kita mengatakan kedudukan tuhan tetapi kita tidak merasakan dengan kedudukan tuhan itu sendiri. Ibarat kita membaca peta jawa timur, tetapi kita tidak pernah ke jawa timur. sudah tentu peta itu benar. sebab rute jalan dan nama jalan sudah jelas. Sudah tentu Alqur'an itu haq. sebab tiap ayat memang menunjukkan keberadaan sifat Allah , kedudukan dan perbuatan Allah.Berikut ini bagian bagian ilmu dalam islam yang harus kita pahami sesuai porsinya dalam memahami disiplin masing masing.

1. ILMU FIQIH------Ilmu fiqih, adalah ilmu yang mempelajari HUKUM ISLAM yang dituntunkan oleh Rosulullah SAW. dalam ilmu ini kajian dan prakteknya berkenaan dengan hukum syariat islam. kajiannya seputar hukum wajib, sunnah, mubah, haram. Maka saat kita berhadapan dengan hal wajib, konsekwensinya harus dikerjakan dan tidak boleh tidak.Saat kita berhadapan dengan sesuatu yang hukumnya sunnah, maka konsekwensinya sesekali kita akan melaksanakan dan juga tidak melaksanakannya. Begitu juga dengan hukum mubah. mau kita laksanakan atau tidak, itu terserah masing masing. sebab arahnya tentang kewenangan. jika tidak punya kewenangan, kita tidak akan melaksanakan. Jika kita menemui hal yang hukumnya haram, maka mau dak mau harus kita tinggalkan. sebab kita tahu konsekwensinya.

Jadi ini konsekwensi ilmu fiqih.

2. ILMU USHUL FIQIHIlmu ushul fiqih adalah ilmu yang mempelajari SUMBER HUKUM ISLAM yang diriwayatkan nabi Muhammad SAW. maka disini mulai kompleks. Mulai muncul interpretasi. muncul pemilahan. sebagian ulama menyikapi sesuatu itu wajib, sebagian lain mengatakan tidak wajib dan lain sebagainya.  Di sini bukan hukumnya yang menjadi penentu, tetapi dasar riwayat dan sebab musabab yang menjadi ketentuan beliau SAW.

3. ILMU HADITSIlmu hadits adalah ilmu yang mempelajari SEJARAH HIDUP nabi Muhammad SAW. Apapun yang dikerjakan dan dilisankan beliau SAW  kita tetapkan sebagai Hadits. Dari sini berkembang penafsiran dan klasifikasi hadits. maka ada hadits shoheh, hasan, dhoif dan lain sebagainya. Maka bagi seorang ulama hadits , tentu akan menyandarkan diri kepada Rosululloh baik secara ucapan , perbuatan , ahlaq , dan sejarah hidup.


4. ILMU TASAWWUFIlmu tasawwuf adalah ilmu yang mempelajari CARA HIDUP ROSULULLOH SAW yang dijadikan pondasi sebagai jalan hidup. semua aktifitas beliau dijadikan tuntunan, tidak memandang sunnah atau mubah, dan semua sabda beliau, tidak menjadi klasifikasi, semua bermanfaat bagi diri sendiri dan ummat semua dipandang shoheh. Hanya saja kita yang dhoif, tidak mampu meniru apalagi menjadi foto copy beliau SAW kecuali sang warotsatul anbiya.


Seorang Ulama Sufi dalam memandang hadits, bukan perowinya yang dipandang tetapi beliau SAW sendiri yang dipandang menjadi tuntunan.  Jadi sunnah rosul bukan menjadi sesuatu yang bersifat hukum dalam ilmu fiqih, yang menghukumi sunnah sebagai sesuatu hal apabila dikerjadan mendapatkan pahala  tetapi Sunnah rosul itu menjadi sebuah ketetapan berupa tuntunan dan cara yang harus diikuti tanpa ada tawar menawarDemikian perbedaan perbedaan disiplin ilmu. Jika kita tidak waspada, kita mudah sekali memberi stemple kepada seseorang. kepada ulama dan kepada suatu ubudiyah yang sementara kita tidak melaksanakan.


Dunia tauhid, hanya dipahami oleh pelaku tauhid itu sendiri. Dunia ilmu tauhid, belum cukup digunakan untuk menentukan kebenaran. Ibarat seseorang sedang mencicipi manisnya gula, maka tidak sama dengan orang yang membaca buku atau keterangan tentang manisnya gula. Boleh jadi artinya sama dan sama sama mengetahui. Tetapi akan sangat berbeda arti dan makna bagi yang memang sedang mencicipi gula. Dia jauh lebih mengetahui dan merasakan manisnya gula.

Sesuatu dikatakan haq, apabila efeknya menjadikan seseorang sadar kepada Allah wa Rosulihi SAW. Demikian juga, bahwa sesuatu itu dinilai bathil, apabila reaksinya menimbulkan ketakabburan. walaupun kelihatannya mengabdi kepada Allah. kelihatan haq, tetapi jika berdampak kesombongan maka akan dinilai menyimpang atau bid'ah.Dalam bidang Sunnah dan Bid’ah , banyak terjadi perbedaan. Seorang Ulama Fiqih yang sudah sempurna syari’atnya, akan memandang bid’ah kepada ulama Sufi. apalagi seorang ulama fiqih tersebut belum mendalami Ushul Fiqih. Bagi Ulama Hadits , biasanta tidak terlalu gegabah , sebab sudah lebih menyandarkan diri tentang prilaku sejarah atau sirroh Rosululloh SAW. hanya saja masih ada perbedaan walaupun sepintas.

Dalam pelaksanaan kita dihadapkan dengan dua hal yaitu Tentang Syari’at dan tentang Haqiqat yang keduanya membutuhkan patokan berupa ayat suci alqur’an dan al Hadits untuk dipergunakan dalam melaksanakan praktek ubudiyah.

Bagi Ulama Fiqih , lebih cenderung memperbaiki hukum berdasarkan syari’at yang berkenaan dengan aktifitas ubudiyah jasmani. sedangkan bagi Ulama Sufi , lebih cenderung menerapkan aktifitas Ubudiyah secara rohani dan secara jasmani atau syari’at sifatnya mengikuti gerak rohani. Maka bagi orang yang belum memahami , seakan akan ulama Sufi secara syari’at tampak longgar. Longgar bukan dalam arti teledor. sebab disini pelaksanaan jasmaninya sebagai bayangan dari rohaninya. Batinnya menjadi penggerak jasmani.

Sebagai contoh kalimat yang mudah disalah pahami antara lain :Sholat itu hukumnya wajib . maka ulama syari’at fiqih , mengatakan wajib . jika ditinggalkan terkena hukuman murka Allah tanpa ada tawar menawar. jika terjadi tidak sholat , maka akan diqodho atau dibayar dengan lain waktu.

Bagi ulama sufi , juga mengatakan bahwa, dia mengerjakan sholat bukan dasar hukum wajib, tetapi dia senantiasa sholat, hatinya berkata bahwa dia sebenarnya tidak bisa sholat jika tidak diberi kekuatan untuk melaksanakan sholat. Hatinya yang dipandang oleh Allah menjadi sebab dia diberi kekuatan untuk melaksanakan sholat, jadi bukan hukumnya yang dipandang tetapi Allah itu sendiri yang menggerakkan dia untuk Sholat.Jjadi ulama sufi juga kelihatan sholat juga akan tetapi tidak mengaku bisa sholat sebab dia mengetahui bahwa dia tidak memiliki kekuatan untuk berbuat apa apa termasuk sholat

Dalam hal ini Baginda rosul SAW , memberikan keputusan bagi pelaku jasmani dan pelaku rohani. حقيقة بلا شريعة باطلة وشريعة بلا حقيقة عاتلة = Haqiqat tanpa syari’at itu batal dan syari’at tanpa haqiat itu lumpuh.  Jadi kita hendaknya melaksanakan kedua duanya. kita tidak boleh mengambil salah satu saja. Jadi saat kita diberi pemahaman syari’at saja , kita masih dituntut untuk mendalami haqiqat dan apabila kita sudah diberi secara haqiqat , kita harus kembali menjadi hamba Allah yang secara jasmani harus mengisi bisang ubudiyah yang sudah disyari’atkan oleh baginda Rosul SAW. ini idealnya. namun kita manusia tidak mudah untuk mencapai ideal. yang penting kita senantiasa berupaya menjadi hamba yang ideal lahir dan batin. jasmani rohani.

…………….Catatan …….
Apabila ada seseorang memegang ilmu tasawwuf dan dia tidak mengerjakan sholat  dan syari’at lain yang termaktub dalam hukum islam, maka kesufiannya masih belum diterima. sebab sabda Allah berupa ubudiyah masih belum berlaku. hal ini bukan salah tetapi dia belum sempurna dan kesufiannya masih batal sebab dia zindiq. kecuali dia sedang fana’ . hukum fana’ sama seperti orang tidur. nglindur. tidak ingat kalau belum melaksanakan kewajiban. jika sudah bangun , tentu dia merasa lapar dan diberi berbagai macam keinginan. maka sejak itu dia sudah tidak nglindur lagi. Maka jika tidak melaksanakan kewajiban , maka dia pura pura fana’ . dia terkena dua hukuman . pertama dia membohongi dirinya sendiri dan terkena hukuman kidzdzib dari Allah dan yang ke dua dia terkena hukuman meninggalkan syari’at. Sebab itu dia terperosok ke dalam jurang kehancuran . kenistaan baik di dunia apalagi di akhirat. Jadi kita melaksanakan kewajiban semampu kita lahir dan batin.

Dalam hal ini , Sholawat Wahidiyah hadir dimasyarakat semata mata untuk membenahi dan membantu kepincangan dalam masyarakat. Bagi ahli syari’at , kita diperkenalkan dengan ajaran LILLAH . dan bagi yang mendalami Haqiqat kita dituntun untuk menerapkan BILLAH .  JUGA DISEMPURNAKAN DENGAN LIRROSUL DAN BIRROSUL. semoga  kita semua diberi kesempatan menerapkan ajaran Wahidiyah dengan makmum dibelakang Rosululloh SAW wa Ghoutsi Hadzaz Zaman Ra.


Wabillahi taufiq wal hidaayah.

Wassalamu’alaikum wr wb

Sabtu, 01 Februari 2014

BERPALING DARI MENGHADAP ALLAH

WAHIDIYAH DAN AJARANNYA


SIAPAKAH ORANG YANG BERPALING ?

Berpaling merupakan lawan kata dari menghadap.  Menghadap Allah  adalah kewajiban bagi setiap manusia. Manusia yang senantiasa mengarahkan hatinya kepada allah. menghadap secara rohani kepada yang menciptakan dan menggerakkan.  Jika dalam konteks yang lebih ringan diberi istilah sebagai orang yang senantiasa ingat kepada Allah. 

Jadi kadar menghadap yang paling rendah boleh dikatakan mengingat sebab secara umum keadaan manusia lebih banyak lupa daripada ingatnya kepada Allah. yang dalam bahasa islam dikenal dengan istilah DZIKIR. JADI ORANG YANG TIDAK INGAT( TIDAK DZIKIR ) , DISEBUT LUPA SEBAB JINABAT. WALAUPUN SUDAH BERUSAHA MENGINGAT ALLAH , DIA TETAP MASIH JINABAT  GHOFLAH.

Ini diberi istilah jinabat sebab dia masih harus mandi besar. memandikan hatinya yang kotor dari dosa dosa yang menghalangi untuk hadir dihadapan Allah. sehingga dalam suatu kelompok, kita mengengar ada istilah Dzikir Ghofilin. arti dari ghofilin secara umum diartikan lupa kepada Allah.

Bagi seseorang yang sudah tingkat menghadap  tentunya sudah diatasnya mengingat, sudah pada tingkat menghadap .

Dalam hal ini maka Allah menegur siapapun yang berpaling dari Allah. ini juga berarti Allah sangat menegur dengan keras bagi orang yang tidak senantiasa dzikir. Jadi sebagian tanda tanda orang yang berpaling atau tidak menghadap, maka dia merasa ujub , riya, bahkan puncaknya menjadi takabur. Sebagian tanda tanda orang yang tidak dzkikir kepada Allah , maka dia senantiasa mendustakan ayat Allah. Walaupun sudah melihat ayat-Nya,  dia tidak bisa mengikuti jalan yang lurus dan bahkan memilih yang bengkok . Bahkan bisa jadi kita sudah membaca dan mengkaji ayatnya, akan tetapi kita tidak bisa menangkap makna dari ayat yang sedang kita kaji.

seperti yang tertuang dalam surat al A’rof ayat 146 sebagai berikut.

سَأَصْرِفُ    عَنْ    ءَايٰتِىَ    الَّذِينَ    يَتَكَبَّرُونَ    فِى    الْأَرْضِ    بِغَيْرِ    الْحَقِّ
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.

 وَإِن    يَرَوْا۟    كُلَّ    ءَايَةٍ    لَّا    يُؤْمِنُوا۟    بِهَا
Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya.
 
وَإِن    يَرَوْا۟    سَبِيلَ    الرُّشْدِ    لَا    يَتَّخِذُوهُ    سَبِيلًا    وَإِن    يَرَوْا۟    سَبِيلَ    الْغَىِّ    يَتَّخِذُوهُ    سَبِيلًا    ۚ  
Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya.
ذٰلِكَ    بِأَنَّهُمْ    كَذَّبُوا۟    بِـَٔايٰتِنَا    وَكَانُوا۟    عَنْهَا    غٰفِلِينَ    ﴿الأعراف:١٤٦﴾
Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.


Melalui peringatan ayat tersebut , semoga menjadikan kita ingat kepada Allah. Jika sudah ingat kepada Allah , Tingkatan orang yang mengingat , masih membutuhkan konsentrasi agar tetap ingat dan tidak lupa. Jadi sangat jauh berbeda dengan orang yang sudah mengadap Allah. Dia sudah senantiasa Tawajjuh kepada Allah. kemanapun dia mengarahkan pandangannya , dia tidak berpaling dari menghadap Allah. Sudah pada tingkat YAROLLOHU FII KULLI SYAIIN ( Menyaksikan Alloh dalam segala sesuatu )  Jadi kondisi ini tidak membutuhkan konsentrasi. Sudah lepas dari upaya manusia untuk berusaha menghadap. Jika masih ada upaya menghadap , maka kembali dia terjatuh dalam tingkatan DZIKIR. Kembali pada tingkatan upaya mengingat Alloh. Dia terjatuh kedalam kubangan kembali akibat kembali dikuasai nafsunya. Dia kembali dikotori oleh dirinya sendiri yang sedang jinabat Ghoflah.

Semoga diberi peningkatan hingga kita diberi bisa menghadap Allah . Bukan hanya tingkat Dzikir. Jadi mohon maaf , disini bukan menyepelekan orang yang masih tingkatan Dzikir. bukan begitu maksudnya. sebab Dzikir itu sudah menjadi bagian dari menghadap hanya saja masih ada upaya manusia untuk mengingat.

Hal mengingat Allah ( Dzikir ) sebenarnya sudah sangat istimewa bagi kita. sebab itulah kondisi kita yang sebenarnya. Kondisi manusia secara umum termasuk kami sendiri. disini dimaksudkan betapa bahagianya kita orang yang masih kelas Dzikir , kemudian diperkenalkan dengan amalan Sholawat Wahidiyah yang senantiasa diajak untuk melatih diri kita bersama orang yang menghadap allah. Kita diajak senantiasa makmum dibelakang Rosululloh. Kita latihan Nida’ Rosul disegala kondisi. Nggandol kanjeng Nabi SAW disegala keadaan. Tentu kita orang yang kelas Dzikir ini sesekali akan dihadapkan kepada Alloh akibat kesungguhan kita dalam makmum Rosululloh di segala bidang. Ibarat orang yang sudah akrap dengan pak sopir , tentu sesekali diajak oleh pak sopir ke suatu tempat. sesekali akan diajak berkeliling melihat banyak hal. apalagi kita akrab dengan pak pejabat. tentu kita akan sering diberi tahu jenis jenis pekerjaan pejabat tersebut. jika perlu kita sendiri sesekali juga diberi kesempatan melaksanakan sebagian tugas dari pejabat tersebut.

Maka alangkah bahagianya kita orang biasa dan bukan kalangan nabi bahkan bukan orang ma’rifat ini diberi kesempatan kumpul bersama Para Kekasih Allah. terutama bersama Rosululloh SAW. ini kesempatan yang tidak boleh kita sia siakan. sebab berangkat menuju Allah , itu tidak mudah. Banyak leluhur kita tumbang ditengah jalan dan tidak menemukan jalan menuju Allah. Banyak sekali ahli riyadhoh yang berhenti di satu maqom saja.  Banyak ahli tirakat yang hanya berhenti dan bermain main di satu kondisi tertentu, misalnya hanya berputar putar dibidang karomah. bidang keampuhan. bahkan sangat ironi bahwa karomah atau keampuhan menjadi tujuan dari tirakatnya.

ini juga bukan menyalahkan orang yang sedang tirakat, sebab tirakat itu juga bagian dari perintah Allah. hanya saja , jika kita hanya bermain main di tingkat karomah, maka kita akan lupa bahwa tujuan awal kita adalah mendekat kepada Allah. Tujuan setiap orang beriman adalah FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SAW.

Tujuan utama manusia kembali kepada Allah. Kembali menghadap Allah, hingga sesuai kehendak Allah, yaitu beribadah hingga betul betul menghadap. yang dalam sabdanya berbunyi:
واعْبُدكأنَّك  ترا هُ ٠ فإٍلم ترا فإنّه يراك
“Beribadahlah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, Jika  kamu tidak melihat-Nya  Dia  sesungguhnya melihatmu.” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah, hadits ini hasan)

Jadi bidang beribadah menghadap Allah , digambarkan dalam Haditz tersebut dengan  kata TARO yang artinya kamu melihat.  dan bagi yang tidak diberi bisa melihat, harus tetap yakin bahwa kita dilihat olah Allah. 

Maka pada awalnya dibutuhkan kesungguhan dalam melepaskan diri dari upaya manusia dan bersungguh sungguh mengikuti tuntunan rosululloh dalam mengarahkan nafsu hingga ibadah kita lepas dari campuran syirik .

Hati yang bersih dari kotoran nafsu , akan diberi bisa Yarollohu fii kulli syaiin/ menyaksikan allah dalam segala sesuatu. akan menyaksikan kehadiran Rosululloh SAW dalam diri mahluk serta menyaksikan nur nur ubudiyah sehingga ruhnya ibadah mengantarkan dirinya kepada Allah dibelakang Rosululloh SAW.

Was salamu ‘alaikum wr wb

HAL RIYADHOH


RIYADHOH diartikan dengan 

LATIHAN DAN BERSUNGGUH SUNGGUH DENGAN MENGAMALKAN AMALAN AMALAN SUNNAH HINGA MENIMBULKAN SEBUAH KESUKAAN HATI DAN MENINGKATKAN AMALAN AMALAN WAJIB.

TIDAK ADA SEORANG HAMBA YANG BERSUNGGUH SUNGGUH DENGAN BERBAGAI AMAL SUNNAH KARENA INGIN MENDEKAT KEPADA KU (kata Alloh) SEHINGGA AKAU MENCINTAINYA. ما من ابدٍ يتقرّبو اليّ بالنوفل  حتّى احبّه

Sebuah amal sekecil apapun , apabila dilaksanakan dengan terus menerus tanpa henti , dengan nawafil , dengan amal amal sunnah , dengan sholawat dan dzikir , hingga mendarah daging , ibarat orang latihan  terus menerus, berulang ulang  hingga lupa bahwa kita sedang berlatih  , dengan sistimatika yang benar tentunya ,  hingga menimbulkan sebuah skill .

Dikatakan skill sebab sudah menjadi sebuah kecakapan tanpa harus  bersusah payah.
Sebagai  Taqorruban tentunya melatih diri untuk mengdekat sebagaimana orang menghadap  hingga  hatinya bertemu . terus dibayangkan dan dibayangkan  yang puncaknya hilangnya upaya dalam diri kita bahwa kita sedang taqorruban .  Ibarat seorang pelukis yang betul betul menjiwai lukisannya sendiri hingga menyatu dengan luksannya dan jika perlu tidak ada bedanya antara lukisan dengan dirinya .
Orang jawa mengatakan LIYEP ALUYUP . hingga KUN FAYAKUN ,  IRODAH ALLOH MENYATU DENGAN DIRI KITA.

Jika sudah sampai di sini , kita akan mudah tergelincir jika tidak ada seorang guru ruhani yang mampu menerobos jiwa kita untuk membimbing keimanan .
Mudah sekali kita terperosok bidang tauhid. Sebab kecapan kecapakan itu timbul tanpa adanya sebuah upaya . tahunya hanya apa yang terjadi pada diri kita . tahunya hanya kecakapan kecakapan yang muncul pada diri kita .

Ini berlaku bagi semua bidang . Barlaku bagi semua kecakapan . Bidang lahiriyah maupun bidang batiniyah . semua kecakapan itu akibat dari sebuah kebiasaan yang asalnya dari kebuah latihan tanpa henti ( istiqomah )
Ronaldo sebagai contoh . bahwa dia memiliki kacakapan seperti itu sebab tia berlatih dan berlatih.

David Coverfil atau Dedy corbuser sebagai ibarat . bahwa dia memiliki kecakapan berupa kemampuan seperti itu sebab dia melatih terus menerus dengan sistim / disiplin tertentu .
Itu belum masuk dalam bidang ruhani , sebab kemampuan yang begitu menakjubkan seperti Dedy Corbuser atau david Cover fil , itu masih kategori kekuatan atau kecakapan lahiriyah .
Kecakapan lahiriyah , jauh berbeda dengan kecakapan batiniyah ( ruhani )
Kekuatan atau kecakapan lahiriyah , masih ada upaya dari manusia. Sedangkan kecakapan batiniyah ( ruhani ) tidak ada upaya dari manusia itu sendiri . orang yang sedang latihan tidak menyadari bahwa dia sedang berlatih . 

prinsip pokok , dalam melakukan kegiatan apapun , baik kegiatan lahiriyah maupun kegiatan batiniyah , latihan kecakapan lahiriyah maupun latihan kecakapan batiniyah , hendanya senantiasa menerapkan LILLAH BILLAH ,LIRROSUL BIRROSUL ( istilah Wahidiyah )

Kita berlatih olah raga , sebab diperintah Alloh untuk memperoleh kesehatan .
Kita latihan silat atau karate san sebagainya , sebab kita diperintah Alloh untuk menjaga diri dari hal hal yang membahayakan diri kita sendiri dan bukan untuk mencederai lainnya.

secara batiniyah / Ruhani , kita menyadari betul bahwa kita bisa latihan , kita bisa ini itu, semata mata atah titah dan digerakkan oleh Alloh.

jika keduanya kita latih betul dengan sungguh sungguh , hingga Alloh mencitai kita , maka Alloh akan memandang kita . Alloh memancarkan nadhrohnya kepada kita. 

Barang siapa yang dipandang atau dipancari nadhroh oleh Alloh SWT, maka oang itu akan menjadi pusat perhatian mahluq disekitarnya dan sementara orang tersebut tidak mengetahuinya . hingga orang tersebut selamat dari pengakuan pengakuan yang akan menhancurkan orang tersebut akibat timbulnya rasa bangga , ujub , riya' bahkan takabbur.

Inilah keuntungan dan manfaat menerapkan LILLAH BILLAH- LIRROSUL BIRROSUL (Istilah ajaran Wahidiyah )

Bagi yang belum menyadari , ini sangat sulit membedakan . sebab yang tampak oleh mata tidak ada bedanya . Banyak pelaku kecakapan tergelincir hingga mengaku aku sebagai kecakapannya. mengaku sebagai keahliannya, mengaku hasil kesungguhannya dan seribu macam pengakuan yang akan menjadi malapetaka bagi dirinya dan orang lain. buktinya hampir semua orang yang memiliki kecakapan , lupa bahwa kecakapan itu muncul pada dirinya sebab irodah Alloh sedang berlaku seiring keinginan orang tersebut . dia lupa bahwa sebenarnya itu semua adalah kecakapan Alloh yang berlaku dalam diri seseorang .

Sebagai kesimpulan , bahwa orang yang belum ma'rifat , sangat membutuhkan seorang guru ruhani yang membimbing dirinya lahir maupun batin hingga selamat dari pengakuan pengakuan yang akan menghancurkan keimanan orang tersebut sebab orang yang belum ma'rifat , belum mampu menyadari irodah Alloh sedang berlaku pada diri orang tersebut yang akhirnya kemampuan dan kecakapan yang terjadi pada dirinya akan membuat dia merasa senang sebab sudah bisa melakukan sebuah kecakapan dan keahlian tertentu.

WASPADALAH WASPADALAH .
WAHAI PELAKU KECAKAPAN . KETAHUILAH BAHWA KECAKAPAN ITU BUKANLAH KECAKAPANMU TAPI ITU IRODAH ALLOH YANG SEDANG BERLAKU DALAM DIRIMU .

Jumat, 17 Januari 2014

HIDAYAH DAN MACAM MACAM NAFSU

WAHIDIYAH DAN AJARANNYA


HAL HIDAYAH

Dari sisi istilah , hidayah itu berasal dari kata AL HADAYA ( هدي   ) yang artinya petunjuk. Ini adalah sifat Allah yang mana Rosulullah SAW diberi gelar AL HADIYAL ANAM yang maknanya sebagai pemberi petunjuk dari hidayah Allah sendiri.
Setiap manusia diberi petunjuk, tanpa petunjuk , seseorang akan kehilangan arah . orang tanpa petunjuk pasti akan berputar putar tanpa arah . jika perlu pasti akan kehilangan arah.

Ada seseorang berjalan ke suatu tempat tujuan tentu dia harusnya sudah menerima hidayah. Sudah menerima petunjuk, semua petunjuk datangnya dari tuhan. Semua dari Allah SWT. Allah tidak membedakan manusia dalam memberikan petunjuk. Hanaya saja petunjuk itu ada petunjuk umum yang secara naluri diterima oleh setiap orang , Ada petunjuk yang diberikan kepada orang tertentu yang sifatnya irrasional.

Sebenarnya kalau dikatakan irrasional , sebenarnya kurang tepat , disini kami menggunakan istilah Irrasional maksudnya bagi sebagian besar orang masih diluar akal, sebab tidak semua akal mampu menjangkau, maksudnya , untuk sebagian orang sebenarnya diberi mampu menjangkau.

Hal ini ditentukan oleh kekuatan batin atau qolbu , maaf, makna kekuatan batin , sering disalah artikan oleh kebanyakan orang. Banyak yang menyangka , kekuatan batin itu adalah jenis kekuatan rohani. Sementara , bagi orang yang beriman kepada Allah , yang beriman BILLAH , aslinya manusia itu tidak memiliki kekuatan sama sekali. Manusia sebenarnya lunglai , tidak berdaya upaya, Maka dari itu , sedikit kami luruskan makna daripada kekuatan batin atau kekuatan rohani agar tidak terjadi kesalah pahaman antara Tauhid penerapan dengan ilmu tauhid.

Tauhid Penerapan , ini Murni dasarnya Billah, Dasar pokok keimanan harusnya lepas dari kesyirikan. Sedangkan Ilmu Tauhid , adalah sebuah pengetahuan yang diterima seseorang yang tentunya berasal dari penerapan tauhid yang kemudian diuraikan secara hukum kemanusiaan , atau hukum yang bisa diterapkan dan diterima oleh akal.

Jadi, Hidayah itu secara umum hanya ada dia macam,
1.     HIDAYAH THABI’I
2.    HIDAYAH LADUNY

PERTAMA ADALAH HIDAYAH THABI’I

Hidayah thabi’i ini jenis petunjuk yang diberikan oleh Allah yang secara umum diberikan kepada semua mahluk. Sebagai thabiat ciptaan tuhan Allah SWT. Kalau bahasa polulairnya disebut instink. Maka dalam hal ini , manusia , hewan dan mahluk lainnya termasuk syetan dan  tumbuh tumbuhan juga secara naluri sudah diberi hidayah. Hanya saja , sebab tumbuhan itu bukan termasuk mahluk yang bergerak dan tidak begitu mempengaruhi mahluk lain, dan bahkan sangat banyak manfaatnya, maka dalam kajian ilmu tauhid kurang begitu diperhitungkan.

Intinya secara naluri ciptaan tuhan akan menyesuaikan dan melakukan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berdasarkan kebiasaan umum atau Instinktive / Thabiat yang tidak  menkonsumsi alam pikiran . Ibarat tumbuhan, jika dia hidup diatas batu , tentu dia akan menerobos dengan akarnya dan jika perlu akar itu diberi kekuatan oleh yang menciptakan hingga mampu memecahkan batu menggunakan akarnya hingga sampai masuk ke dalam tanah atau ada benda lain yang bersifat seperti tanah yang mampu mensuplai kebutuhan hidup tumbuhan itu walaupun hanya sedikit . Jika tidak , maka tumbuhan itu akan mati. Inilah Naluri ketumbuh tumbuhan.
Ada Naluri kehewanan , yang secara instink , semua hewan sudah diberi HIDAYAH THABI’I , ATAU INSTINK YANG SESUAI DENGAN HEWAN ITU SENDIRI YANG SIFATNYA BERKEMBANG DAN MENINGKAT.

MANUSIA DIBERI HIDAYAH / NALURI / INSTINK YANG LEBIH SEMPURNA DARI TUMBUHAN DAN HEWAN SEBAB MANUSIA MAHLUQ SEMPURNA.

Manusia sudah diberi hidayah Thabi’i seperti tumbuh tumbuhan dan hewan dan lebih dari itu. Bahkan hidayah Thabi’i pada manusia semakin lama semakin meningkat tergantung kebiasaan dan spontanitasnya dalam merespon sesuatu dari luar diri manusia.

KEDUA ADALAH HIDAYAH LADUNY
Sebelum kita bersama sama menarik kesimpulan tentang Hidayah Laduny , kita perlu memahami dulu arti kata LADUNY.

Kata laduny , banyak sekali artinya. Banyak dalam bahasan bahasan ilmu tauhid , bahwa kata LADUNY ,  disangkut pautkan dengan sebuah ilmu allah yang diperolah tanpa harus belajar, yang maksudnya insyaallah pada umumnya dimiliki oleh para kekasih Allah , atau orang istimewa, yang sifatnya seperti Ilham dan Wahyu.

Ada yang mengartikan secara bahasa atau secara akal yang penafsirannya berdasarkan disiplin ilmu bahasa yang dikaitkan kepada agama. Jadi dalam menafsirkan agama berdasarkan akalnya menurut arti bahasa yang sebenarnya. Maka LADUNY diartikan denga LA = TIDAK , DUNY = KEDUNIAWIAN. Maka bagi yang mengartikan dengan arti KETIDAK DUNIAWIAN ,  dalam pembahasan tauhid berdasarkan akal atau ilmu akal , atau ilmu tauhid berdasarkan logika, maka sudah barang tentu terdapat dua konsep berbeda dan bersebrangan. Yang satu mengarah kepada ILMU GHAIB YANG DATANG DARI ALLAH YANG TANPA BELAJAR, DAN YANG SATUNYA MENGARAH PADA ILMU KEIMANAN LOGIKA, DAN ILMU SYARI’AT

Kami disini tidak menyalahkan kedua duanya. KEDUA DUANYA ADALAH BENAR. Hanya saja kedua duanya masih separo separo yang tampak berlawanan arah.

Di sini kami mengajak diri kami sendiri dan pembaca untuk lebih bijaksana. Lebih merujuk pada kedua duanya. Dengan memohon pemahaman yang lebih serasi bahwa manusia itu diberi JASMANI DAN ROHANI , diberi LAHIR BATIN , diberi SYARI’AT DAN HAQIQAT.
Semoga Allah wa Rosulihi SAW betul betul membukakan pintu hati kita sehingga dua hal yang bersebrangan tersebut kita gunakan bersama dan kita terima dengan baik.

LADUNY DALAM ARTI ILMU GHAIB, hendaknya dikembalikan kepada Allah. Yang Ghaib hanya Allah . Kalau sudah ada embel embel ILMU + GHAIB , maka hendaknya tidak dimiliki oleh mahluk. Dalam kancah keimanan yang betul betul iman BILLAH, maka mestinya manusia tidak memiliki ilmunya Allah . Apalagi kita sadari Allah itu maha ghaib.  Jika seseorang diberi ilmu oleh Allah itu semua sebab BILLAH. Jadi tidak ada yang memiliki ilmu kecuali Billah.

LADUNY DALAM ARTI KETIDAK DUNIAWIAN , juga begitu. Disini hendaknya diarahkan kepada makna yang lebih mendekati.  Kita harus memahami makna DUNIA, ATAU KEDUNIAAN,  ARTI DUNIA  MAKNANYA MAHLUK CIPTAAN TUHAN.
JADI ILMU LADUNI SECARA BAHASA , ADALAH SEBUAH ILMU ALLAH SENDIRI DAN TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN MAHLUK / DUNIA

Jadi makna ILMU LADUNI ITU ADALAH ILMUALLOH SENDIRI YANG LEPAS DARI CAMPURTANGAN MAHLUKNYA, MAHLUK TIDAK MEMILIKI ILMU KECUALI DIKEHENDAKI OLEH ALLAH YANG MEMANG MAHA KUASA .

Bukan manusia yang memiliki ilmu tapi Allah sendiri yang maha mengetahui dan maha ghaib , disini harusnya kita terapkan bersama sama bahwa kita Dhoif atau lunglai dari segala ilmu dan yang Maha Ghaib hanya Allah sendiri. Apabila seseorang dikehendaki, tentu dengan billah . LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYIL ‘ADZIIM. = tiada daya upaya dan kekuatan kecuali kehendak Allah semata. Jadi jika seseorang diberi ilmu oleh Allah kemudian diaku maka dia shirik. Mengaku memiliki ilmu.  Maksudnya shirik Billah.

Bidang wirid atau bidang Dzikir , itu memang diperintah Allah ,  Jadi bidang wirid dan dzikir tetap harus kita kerjakan sebab diperintah , akan tetapi penerapan hati harus Lillah dan Billah,
1.     SECARA SYARI’AT Niat dzikir sebab diperintah Allah ( LILLAH )
2.    SECARA HAQIQAT, manusia tidak mampu dan tidak bisa Dzikir kecuali diberi bisa dan diberi kekuatan untuk melaksanakan perintah Dzikir.


Semua  penerapannya sama , bidang  ilmu kita diperintah oleh allah untuk mencari ilmu dan  kitapun hasud menyadari bahwa kita tidak bisa dan tidak memiliki kekuatan apapun dalam mencari ilmu kecuali LILLAH DAN BILLAH. JADI SELAIN INI SEMUA BATAL. SEMUA JUGA SHIRIK.

Yang ahli syari’at shirik dan yang mengatakan ahli hakikat juga shirik, yang satu lumpuh tidak sampai kepada Allah dan yang satunya batal disisi allah.  Itu kalau tidak LILLAH DAN BILLAH.

Semoga Allah menghendaki kita semua diberi bisa menerapkan kedua duanya. Diberibisa menerapkan syari’at dan hakikat , diberi bisa menerapkan lahir dan batin . Aamiin

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassamalu’alaikum wr wb

Selasa, 07 Januari 2014

HAL MUJAHADAH DAN MACAM NAFSU

WAHIDIYAH DAN AJARANNYA

HAL MUJAHADAH

Ditilik dari sisi sabda, bahwa MUJAHADAH ITU PINTU HIDAYAH.
المجاهدة مفتح الهداية٠  لا مفتح لها سؤها  . MUJAHADAH ITU PINTU BAGI HIDAYAH, TIDAK ADA PINTU HIDAYAH SELAIN MUJAHADAH.

MUJAHADAH , adalah jihad kesungguhan hati dalam memohon petunjuk Allah. Tanpa ada kesungguhan , tanpa merasa betul betul butuh pertolongan Allah, maka hidayah tidak terbuka.  Ini merupakan fadhol Allah yang hanya diberikan kepada hambanya yang betul betul membutuhkan pertolongan Allah.
Dalam hal bersungguh sungguh memohon hidayah Allah , perlu senantiasa menerapkan ajaran Wahidiyah ( Lillah dan Billah , Lir Rosuul Bir Rosuul). Sebab dalam kita bersungguh sungguh itu sebab memang diperintah Allah SWT. Perintah Rosululloh SAW. ( Lillah – Lirrosul) . Sedangkan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rosulnya , sangat perlu kita menerapkan dalam hati bahwa kita manusia tidak memiliki kemampuan apa apa. Tiada daya dan upaya tanpa titah Allah. Jadi bersunguh sungguh itupun kita yakini sebagai titah Allah.
Bidang Mujahadah ( jihad) Rosululloh SAW senantiasa menyeru kita untuk senantiasa Jihad seiring dengan perintah Allah :
والذين جهد فينا لنهدينّهم سبلنا . =Dan orang orang yang betul betul bersungguh sungguh ( jahadu) dijalanku, niscaya aku tunjukkan jalan kepadaku.

Orang orang yang menghendaki di jalan Allah , sangat ditekankan untuk senantiasa Jahadu / bersungguh sungguh di jalan Allah. Tanpa bersungguh sungguh , Allah tidak akan memberikan fadholnya yang berupa hidayah.
Selama masih merasa ada jalan lain selain pertolongan Allah. Maka Allah tidak akan memberikan hidayah, Hal ini mengandung makna, bahwa Allah cemburu kepada hambanya yang masih menduakan dalam memncari pertolongan. Cemburu sebab dimadu oelh hambanya. Bahkan kecemburuan Allah berakibat sangat fatal sekali. Hingga Allah mengancam orang orang yang masih menduakan Allah dengan sebutan Syirik. Kecemburuan Allah berupa murka. Berupa Ghodhob yang sangat pedih.
Jadi hidayah merupakan fadhol Allah yang agung. Fadhol yang sangat didambakan oleh setiap orang yang menghendaki di jalan Allah. Maka dalam hal ini baginda menegaskan kepada kita ummatnya bahwa:  ان يكون الفضلعلي قلوب المًكثرة ونفحةٍالهيٌ . = Fadhol Allah hanya diberikan kepada hati yang betul betul merasa hina papa dan merara betul betul butuh pertolongan Allah.

Jadi MUJAHADAH  ITU HUKUMNYA WAJIB  BAGI ORANG YANG MENGHENDAKI DI JALAN ALLAH. TANPA MUJAHADAH , KITA AKAN TERLEMPAR JAUH DARI JALAN ALLAH.

Jika kita kaji, sebenarnya masih sangat banyak sekali perintah Allah yang berkenaan dengan Mujahadah.  Oleh sebab itulah  Dalam pengamalan Sholawat Wahidiyah disebut Mujahadah Sholawat Wahidiyah.  Pengamal Sholawat Wahidiyah sangat ditekankan untuk senantiasa Mujahadah dimanapun berada. Baik saat apapun , dimanapun , bersama siapapun kita diwajibkan senantiasa berdepe depe dihadapan Allah wa Rosulihi SAW.  Terus menerus menerapkan ajaran Wahidiyah tanpa kecuali.

Lalu apa yang menjadi kontek dalam Mujahadah ? Tentu konteks utama yang senantiasa dimujahadahi terutama nafsu nafsu kita sendiri. Sebab jihad yang paling akbar, jihad yang paling besar, jihad yang paling berat adalah jihad memerangi hawa nafsu kita sendiri.
Jangan sampai kita pengamal Wahidiyah dikalahkan oleh nafsunya sendiri. Bukan dikalahkan oleh orang lain diluar dirinya sendiri. Ini yang pokok. Jika kita sudah diberi bisa mengalahkan nafsu kita sendiri , insyaallah hidayah akan senantiasa menemani kita. Hidayah akan senantiasa mendampingi kita dimanapun berada tanpa pilih pilih waktu dan tempat.
Semoga kita senantiasa diberi bisa Mujahadah sehingga Hidayah menjadi jalan kita menuju Allah dibelakang junjungan kita Rosulullah SAW wa Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Yang akhirnya bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga terutama dan jika memungkinkan juga bagi tetangga kita masing masing, lingkungan masing masing, masyarakat kita masing masing.

Masyarakat sudah lama menantikan hidayah Allah SWT. Masyarakat membutuhkan pertolongan Allah, semua mahluq membutuhkan fadhola Allah SWT.  Maka berjuang di jalan Allah menjadi kewajiban bagi yang medapatkan hidayah. Wajib bagi pengamal Sholawat Wahidiyah.


Bagi kami sebagai pengamal , jika kekurangan hidayah , tentunya kurang mujahadahnya.


APA YANG PERLU DIMUJAHADADI

Kita perlu senantisa memerangi hawa nafsu , sebab nafsu menjadi penyebab bagi kita hingga sulit menerima hidayah. Sulit menerapkan LILLAH DAN BILAH- LIRROSUL BIRROSUL. Allah sangat membeci nafsu . hingga Allah mengancam dengan murkanya yaitu
 “ ABGHODHI ILAHIN AL HAWAA “ = Sesembahan yang paling aku benci dan aku mueka adalah hawa nafsu .

Hawa nafsu merupakan sumber kebencian dan murka Allah.


MACAM MACAM NAFSU

1.     Nafsu Bahimiyah, nafsu yang menyerupai binatang. semua orang memiliki sifat kebinatangan. Hidup yang dipikirkan  cuma makan , tidur , sex. Bangun tidur langsung memikirkan pekerjaan. Dia berani banting tulang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang enak dan menyenangkan.  Tidak mau memikirkan urusan yang tidak tampak oleh mata. Urusan rohani dianggap merepotkan.

2.    Nafsu Sabu'iyah , nafsu kebuasan. dan menjatuhkan orang lain kalau perlu dihancurkan. cirinya makan kenyang , tidur puas, sex menjadi kebutuhan pokok, dan menguasai orang lain serta menghancurkannya bila perlu. ini sangat banyak dalam diri kita, ada tetangga maju usahanya, dia tidak senang. Ada teman sukses hatinya memberontak, tidak hanya iri, tetapi sangat menginginkan orang lain hancur. , kita cari orang pinter atau dukun biar mampet usahanya. kalau perlu biar bangkrut. banyak sekali macam kebuasan ini.

3.    Nafsu Syaithoniyah, menyerupai syetan. kita semua punya nafsu ini. manusia diberi nafsu ini. cirinya, kalau ada orang beribadah , berusaha dibelok belokkan.  hingga berani berkata , buat apa repot repot. mau menghadap Allah kok repot repot. itu katanya. yang penting sholat kan sudah cukup. ada kalanya berani jauh lebih dari itu, ada yang berani mengatakan , ini aliran sesat , NU itu syirik. orang membaca sholawat yang tidak dari Rosululloh itu bid'ah dan sebagainya dan sebagainya model nafsu Syaithoniyah.  pokoknya nafsu ini hebat sekali. dia lihai mengambil dasar ayat yang cuma sepotong dan dimaknai menurut caranya.


4.    Nafsu Rububiyah, nafsu ini paling berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Ini jenis nafsu menyerupai tuhan ( membo membo ) , nafsu ini dimiliki oleh orang yang memiliki ilmu. memiliki kekuatan , kemampuan, kesaktian, Karomah Hissi / Jali.  cirinya , ada dari kita mengatakan , Eeeeh . Kalau gak saya tolong , si anu itu sudah lewat. hancur dia.   Kalau tidak saya bantu , dia tidak bisa seperti sekarang . Oooh , . Kalau tidak ketemu saya, dia itu tidah mengerti apa apa.

ini semua nafsu yang semuanya bersumber dari NAFSU ANANIYAH ATAU MENGAKU AKU HAK TUHAN. ATAU  TIDAK MENERAPKAN BILLAH DALAM ISTILAH WAHIDIYAH  .

Kamis, 02 Januari 2014

MENCARI TUHAN DIBALIK BENDA

APAKAH TUHAN ITU ?
Semua orang membutuhkan Tuhan. Tuhan dibutuhkan mahluk dalam mengarungi kehidupan. Tatkala manusia menemukan kesulitan, dia berusaha mencari cara mengatasi kesulitannya. Tatkala manusia mengalami kebuntuan, dia ke sana kemari mencari solusi dalam mengatasi kebuntuannya. Saat itu tuhan dibutuhkan setiap jiwa. Apabila orang tersebut sudah betul betul  merasa tidak mampu mengatasi masalahnya sendiri, maka dia mencari bantuan orang sekitarnya untuk membantu mengatasi kesulitannya. saat itu dia menumpahkan persoalannya dan diserahkan kepada orang tersebut agar dicarikan solusi bagi dirinya. Kondisi seperti ini, dia sangat mendambakan sekiranya ada orang lain untuk dimintai bantuan yang betul  betul mampu mengatasi persoalannya. pada saat dia menyerahkan persoalan kepada orang lain, maka saat itulah dia sedang menjadikan orang yang membantunya menjadi tuhan bagi dirinya. dia menyadari ataukah tidak, saat itu dia sudah menjadikan orang tersebut untuk menjadi tuhan bagi orang yang menyerahkan masalahnya untuk diatasi.
Bagi orang yang sudah mampu  mengatasi persoalannya sendiri, dia sudah tidak membutuhkan orang lain untuk mengatasi persoalannya.  maka dia sudah masuk kategori mampu mengatasi masalahnya sendiri. orang semacam ini sudah tidak lagi meminta bantuan orang lain untuk membantu dirinya dan tidak membutuhkan bantuan dari siapapun. Kondisi seperti ini dia menyadari betul bahwa dia sudah merasa bisa dan merasa mampu. Saat itulah  dia sudah menjadi tuhan bagi dirinya sendiri. sadar atau tidak itu adalah kenyataan.
Di sini banyak sekali tuhan. jumlah TUHAN tidak mampu dihitung. bahkan macam macam tuhan sangat berfariasi. Karena begitu banyak dan berfariasi,  sehingga tuhan jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. tempat tertentu juga tuhan. manusia juga tuhan,  tumbuhan juga tuhan,  udara juga tuhan.  apapun bisa menjadi TUHAN ,  yang penting kita masih membutuhkan sesuatu,  maka suatu apapun menjadi tuhan bagi  orang yang membutuhkan sesuatu. hobi juga tuhan. Kesenangan semuanya juga tuhan. Waktu juga bisa dijadikan tuhan kalau mau. Kecantikan dan ketampanan bisa menjadi tuhan. 
Jadi pada dasarnya manusia selalu bersama tuhan. bersama dengan apa yang menjadi ketergantungan. Bersama dengan kecintaannya. kesukaannya. hobynya dan lain sebagainya.
TUHAN dan semuanya yang bervariasi dan sangat banyak jumlahnya, itu semua tidak kekal. bahkan sangat sementara. pada saat dibutuhkan, maka saat itu menjadi tuhan. saat tidak dibutuhkan, maka kita tinggalkan dan kita abaikan terkadang kita sia siakan dan kita hina saat tuhan itu sudah tidak menyenangkan. Begitu juga Tuhan dalam bentuk sifat kebaikan, kecantikan dan ketampanan. ketika masih dianggap baik, maka akan kita sanjung dan kita pertahankan. ketika masih tampak cantik atau tampan, maka akan kita sanjung dan kita puja. Akan tetapi saat kebaikan,kecantikan, ketampanan yang kita puja sudah hilang, maka seketika akan kita abaikan. akan kita tinggalkan dan tidak lagi kita jadikan tuhan lagi
Contohnya.
Saat aku mencintai pacarku, maka saat itu pacarku menjadi tuhanku. 
jika pacarku sudah tidak menyenangkan lagi, maka aku anggap biasa dan kalau perlu aku  abaikan. jika sudah tidak cantik  seperti yang aku rasakan maka kecantikan atau ketampanan yang aku  puja, segera aku  abaikan dan kalau perlu, aku  campakkan dan aku hina. 
Tidak jarang yang dulunya pernah kita jadikan tuhan, suatu saat juga kita umpat , kita bentak akibat sudah tidak menyenangkan bagi kesenangan kita.
Yang terjadi pada diri seseorang juga seperti tersebut. , Ada seseorang dianggap tuhan oleh sebagian orang . bahkan yang lebih hebat lagi, ada yang merasa dirinya menjadi tuhan, dia merasa bisa mengerjakan sesuatu, merasa mampu mencari sesuatu untuk urusan hidup. merasa bisa berjalan. merasa memiliki kekuatan . Banyak orang justru menjadi tuhan dan dijadikan tuhan. Orang alim menjadi tuhan .  orang 'Alim dijadikan tuhan atau ilmunya yang dipertuhankan oleh dirinya sendiri dan mengajak orang untuk menuruti dan mempertuhankan ilmunya.  Jika perlu mengajak dan menyuruh orang lain untuk mengikuti dirinya, serta menuruti dan menyembah dirinya. Juga banyak orang mengajak orang lain menyembah orang 'Alim. Menyembah orang ampuh. menyembah orang sakti dan lain sebagainya.
Semua tuhan yang berupa mahluk, baik berupa sifat, tempat dan lain sebagainya, akan musnah dan tiada guna, sebab mahluk tidak memiliki kekuatan apapun.
TUHAN HANYA SATU DAN SATU SATUNYA YANG BERHAK DITUHANKAN
Bagi kita yang menyembah Tuhan, Sebelum kita mengatakan bahwa kita sudah menyembah hanya kepada tuhan yang maha satu/esa/tunggal , kita perlu memahami Tuhan dan kedudukan tuhan. 
Tanpa memahami Tuhan dan kedudukan tuhan,  besar sekali  kemungkinan kita melakukan kesalahan. Salah dalam pepahaman.  Salah dalam menyembah. salah dalam penerapan.  Akhirnya semua menjadi salah dan tidak benar akibat kurang dan tidak memahami TUHAN DAN KEDUDUKAN TUHAN.  



Memahami tuhan, tidak bisa diperoleh dengan membaca. meneliti, mempelajari tentang tuhan,  Memahami TUHAN. tidak bisa diperoleh dengan mengkaji kitab, baik kitab suci, maupun kitab tafsir apapun. akan tetapi kitab kitab suci, kitab tafsir, atau terjemahan kitab dan literature apapun, hanya sebatas pendekatan, sebatas acuan, sebatas pijakan, sebatas pedoman. Yang mana kitab suci merupakan pedoman pokok yang kita butuhkan dalam perjalanan bertemu TUHAN. 
Setelah bertemu tuhan, semua pedoman, semua alat, semua pijakan kita lepaskan dan kita tinggalkan dan kita gunakan kembali sebagai rambu rambu bagi kendaraan dalam melaksanakan perintah TUHAN.
Seseorang yang sudah berhasil bertemu tuhan akan membawa berbagai macam khikmah, berbagai macam bukti dan perintah bagi dirinya dan orang lain yang harus dikerjakan.
SEMUA PERINTAH TUHAN DIBAWA OLEH SEORANG HAMBA TUHAN MELALUI JALAN YANG SAMA. PEMBAWA RISALAH KETUHANAN HADIR DARI ZAMAN KE ZAMAN . PEMBAWA ATURAN TUHAN TIDAK AKAN MERUBAH ATURAN SEBELUMNYA KECUALI HANYA MENINGKATKAN KUALITAS DALAM BENTUK UBUDIYAH BAGI DIRINYA DAN BAGI ORANG LAIN YANG MENGIKUTINYA.

Gambaran suatu agama , agama apapun , memberikan gamabaran tentang tuhan sebatas apa tingkat kesaksian si pembawa perintah tuhan . 
Pertanyaan apakat tuhan itu , akan kita sadari setelah kita bertemu tuhan . sebelum kita bertemu tuhan , maka kita tidak pernah mengetahui itu tuhan . Dalam hal ini , setiap orang akan memiliki persepsi masing masing dan jawaban yang berbeda beda akan tuhan . Banyak pendahulu pendahulu membawa kabar tentang tuhan sesuai batas puncak perjalanannya dalam mencari dan menemukan tuhan . Sehingga makna tuhan bertambah meningkat dan meningkat. Ada yang sempurna, dan ada yang lebih sempurna hingga yang paling sempurna.
Dalam hal ini setiap pencari tuhan , menyadari betul akan ketidak sempurnaan. semakin dia cari , semakin merasa dan merasa bertambah tidak sempurna dan betul betul makin tidak sempurna akan penglihatannya akan tuhan . Ada yang mencari tuhan menggunakan akal pikirannya, ada yang menggunakan hati danperasaannya, Ada yang menggunakan Kitab suci, ada yang belajar melalui seorang guru, Semua itu hanya sarana. Semua sarana, tidak akan bisa membantu, Sebab tidak ada seorangpun bisa bertemu tuhan selama menggunakan mahluq sebagai dasar pijakan . Semua Kitab suci , juga mahluq. 

Kata kata bijak yang agak sulit diterima orang umum, yaitu, Janganlah engkau batasi pandanganmu sebatas benda, sebab tuhan itu bukan benda. Janganlah engkau kebiri pandangan dan pendapatmu sebatas kata kata atau huruf atau simbul , sebab tuhan itu bukan kata kata , bukan kalimat , bukan lafal , bukan simbul . Saat engkau melihat benda , maka lihatlah yang menciptakan benda. niscaya engkau menyaksikan tuhanmu.

Di dalam benda , terdapat sifat benda .
Pada setiap sifat darisegala sesuatu tentu ada yang mensifati, sebab sifat itu mewakili sesuatu yang betul betul merupakan esensi . sebuah esensi yang menjadikan sebab adanya sifat yang memberi rupa dan bentuk benda itu sendiri. 

Jika kita simpulkan , maka pada dasarnya , semua benda yang kita lihat di alam yang memenuhi jagat raya ini tidak ada. jika tampak ada , sebab hadirnya sebuah esensi yang menjadi  segala sifat dan semua sifat sifat itulah memberu rupa dan bentuk.

Semoga diberi hidayah.