Kamis, 29 Agustus 2013

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID ( Lanjutan 1 )

Dalam pembahasan sebelumya kita  telah  memohon untuk diperkenalkan beberapa vase / periode alam  yaitu :

Kali ini mari kita bersama sama momohon kepada Alloh SWT, Semoga diberi taufiq hidayah-NYA, Mohon syafa'at tarbiyah Rosululloh SAW. Memohon bersama sama kepada para walinya Alloh khushushon Ghouts Hadzaz Zaman sehingga diberi kesempatan untuk memahami tiga macam alam ysitu
  1. ALAM AZALIYAH / DZATIYAH
  2. ALAM SIFATIYAH
  3. ALAM AF ALIYAH

  1. ALAM AZALIYAH / DZATIYAH. >> Adalah suatu alam kosong ( jawa = Gung lewang lewung ) tidak ada apa apa kecuali DZAT ALLOH ITU SENDIRI ( AL AHAD ) DZAT YANG MAHA SATU.
Kali ini secara khusus memasuki kajian  Alamnya Alloh yang disebut dengan istilah Alam AZAL . juga bisa disebut alam DZAT yang merupakan sebuah alam permulaan yang keberadaannya tanpa permulaan dan tiada awal. Makanya dalam penyebutan dari pada sifat alloh yang MAHA AWAL Keberadaannya tanpa proses. Kalau disebutkan ALLOH YANG MAHA ADA. Karena keber- ADA- annya dalam bentuk Dzat yang sebenarnya tidak ada yang  meng -ADA- kan. Keber -ADA- annya tanpa bantuan siapapun dan apapun, dan MAHA MAMPU atas kemampuan-NYA sendiri selama lamanya . Bahkan menggambarkan DZAT ALLOH pun tidak ada yang mampu menjelaskan makna dzat itu sendiri. Sebab jika dalam memaknai DZAT ALLOH kita masih membayangkan  Dzat kimia atau dzat benda, akan menjadi salah besar. Sebab Alloh itu bukan benda, bukan unsur kimia, jadi tidak bisa digambarkan dan tidak bisa dijelaskan.   sehingga makna MAHA WUJUD ALLOH ADALAH KOSONG. makna MAHA TERDAHULU /QIDAM ALLOH ADALAH KOSONG. Makna MAHA BAQO'/KEKAL DZAT ALLOH ADALAH KOSONG. dan seterusnya dan seterusnya  adalah KOSONG YANG MAHA KOSONG yang kekosongamnya memenuhi kekosongan ALAM WUJUD DZAT  dalam bentuk dzat yang tidak bisa diuraikan dan tidak bisa dijelaskan. Jika kita membutuhkan penjelasan, semata mata hanya sebagai bahan penjelasan untuk pendekatan pemahaman dari pada makna MAHA DARI DZATIYAH ALLOH. Sesuai pesan Rosululloh SAW, bahwa tidak seorang pun yang bisa menjelaskan dan Tidak ada satu bahasa yang mampu memaknaiNYA kecuali DZAT ALLOH ITU SENDIRI. Barang siapa yang dikehendaki oleh NYA, hingga menyaksikan DZATIYAHNYA ALLO'H, maka seketika orang tersebut lenyap /fana'. Lebur sifat kemanusiaannya .

SEPANJANG MASA TIDAK ADA PENJELASAN YANG TEPAT TENTANG DZAT ALLOH KECUALI HANYA SEKEDAR PENDEKATAN PEMAHAMAN AKAN DZAT ALLOH YANG PADA HAKEKATNYA/ SEBENARNYA BELUM TEPAT.

Semua pendekatan pendekatan yang sudah pernah diupayakan, bail dari para ULAMA' , para ahli astrology, ahli kimia, serta kajian kajian manapun masih berdasarkan imu.

Sedangkan pendekatan pendekatan kepada Alloh tidak bisa dicapai dengan ilmu. Kecuali pedekatan akan SIFAT ALLOH. padahal SIFAT ALLOH ITU BUKAN ALLOH.

PENDEKATAN KEPADA ALLOH HANYA BISA DICAPAI DENGAN ALLOH ITU SENDIRI. DENGAN KEHENDAK ALLOH SENDIRI. SEBAB ALLOH HENDAK MEMPERKENALKAN DIRINYA.

SEORANG HAMBA ALLOH , DIPERKENALKAN ALLOH SEBAB ALLOH MENGHENDAKI. SEPERTI YANG TERJADI DENGAN PERJALANAN MI'ROJ ROSUULULLH SAW.

SEMENTARA PARA CENDEKIAWAN, ILMUWAN MASIH BARU MEMPELAJARI PROSES KEJADIAN PERJALANAN MI'ROJ ITU SENDIRI. BUKAN MI'ROJNYA YANG DIKAJI TAPI PROSES PERJALANANNYA.
Ada yang mengkaji menggunakan Al Qur'an dan hadits. Ada ya.g melalui ilmu kimia, astronomy, astrology dan lain sebagainya.

Mudahnya bagi kita orang awam seperti kami khususnya, akan terus berputar putar bidang ilmu, itupun yang tidak terjun langsung hanya mendengar cerita ilmu, cerita tentang proses kimia, cerita tentang ciptaan Allon, cerita tentang ketuhanan dan belum pernah menghadap tuhan apalagi menyaksikan tuhan.

Namun AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH, diberi keyakinan yang jauh lebih kuat dan tidak tergoyahkan walau diterpa badai apapun.

BELIAU BELIAU LEBIH MEMILIH MENDEKAT KEPADA ROSULULLOH  YANG DIYAKINI SEDAH MENJALANKAN MI'ROJ.

BAHKAN PARA SHOHABAT , PARA TABI'IN DAN PENGIKUTNYA , SENANTIASA MENGEDEPANKAN BIDANG ROHANI. BUKAN BIDANG JASMANI.
Nah ! Pendekatan pemahaman dalam uraian inipun tidak boleh dijadikan acuan bagi siapapun. juga bagi penulis. Sebab pendekatan pemahaman ini masih ada unsur upaya dari seorang mahluq. Padahal BILLAH ITU TIDAK ADA UPAYA APAPUN  KECUALI UPAYA ALLOH ITU SENDIRI, KEHENDAK ALLOH ITU SENDIRI TANPA CAMPUR TANGAN MAHLUQ. TANPA ADA UPAYA DARI MAHLUQ. PEN MURNI BILLAH. 


To be continue....






Jumat, 23 Agustus 2013

IMAN MUSHYADAH : AQIDAH DALAM RENUNGAN

SETIAP ORANG PASTI MEMILIKI IMAN.
Memiliki keyakinan, kepercayaan . Secara luas bisa diidentifikasikan bahwa iman itulah sumber AGAMA. Sumber ketidak goncangan. Jika seseorang mengalami kegoncangan dalam hidupnya, itu sebuah tanda bahwa iman yang ada dalam hatinya masih perlu diperbaiki, ditingkatkan, dirombak jika perlu. diganti


IMAN ADALAH MOYANG DARI PADA AGAMA.Apabila moyangnya tepat, maka orang tersebut memegang agama yang tepat.Apabila moyangnya tidak tepat, imannya belum sesuai , maka akan timbul berbagai macam ketidaktepatan.


Singkat kata, JIKA IMANNYA TEPAT, PASTI AGAMANYA TEPAT. maksudnya tepat buat orang tersebut.AGAMA ADALAH SUATU PEGANGAN HIDUP YANG SUDAH MERESAP KE DALAM HATI SESEORANG HINGGA SI PEMEGANG AGAMA TIDAK LAGI MENGALAMI KEGONCANGAN DALAM HATI.


AGAMA ITULAH YANG MEMANDU KEHIDUPAN SESEORANG DALAM MENJALANI SEGALA AKTIVITAS KEHIDUPAN

Wah !. Kalau begitu macam agama itu banyak dong !. Benar. Jumlah Agama tidak terbatas. Jika Agama yang dimaksud adalah sebagai suatu keyakinan yang memandu , menjaga dan merawat seseorang dalam mengarungi kehidupan dan tidak menimbulkan kegoncangan bagi pemegangnya. Bahkan si  pemegangnya mengalami ketergantungan atau kecanduan terhadap keberadaannyaItulah keyakinan. Itulah keimanan. Itulah pegangan yang membuat pemiliknya tidak berani meninggalkannya. Tidak berani jauh jauh dengan yang menyebabkan si pemegangnya merasa cukup untuk memenuhi apa yang dibutuhkan.

Contoh :Saya yakin betul bahwa nasi menyebabkan saya kenyang. Maka keyakinan /keimanan saya terhadap nasi tidak bisa diganti apalagi meninggalkan nasi. Ini namanya IMAN BIL NASI / IMAN BIL MAKANAN.

Contoh lain:Saya yakin bahwa AIR bisa menghilangkan Haus. Maka saya beriman kepada air. Air punya kemampuan menghilangkan haus bahkan lebih dari itu. Bahkan akan berani berkata dalam hati, jika tanpa air, saya akan mati. Ini disebut IMAN BIL AIR.

Maka keyakinan / keimanan itu tidak terbatas jumlahnya. Jumlah kepercayaan sebanyak mahluq yang mampu memenuhi hajat dalam kehidupan.Bagi orang yang belum menyadari bidang keimanan, maka akan berseru , HAAAH. BUALAN APA INI. Paham ini menyesatkan.Nah itu suara hati yang belum menyadari apa sih iman itu ?!!! atau barangkali hanya membaca sepintas, bisa jadi literatur yang masuk ke dalam hatinya masih terbatas atau belum menemukan seseorang yang mendapatkan tugas untuk menjelaskan .


Banyak orang mempelajari ilmu keimanan tapi tidak memiliki keimanan yang sesungguhnya. sebab pada dasarnya iman itu bukan ilmu , tapi suatu keyakinan yang meresap ke dalam hati manusia yang tidak bisa di ubah oleh orang lain selama masih diyakini oleh yang bersangkutan.Kita harus berhati hati, harus senantiasa membaca hati kita sendiri. Bukan membaca orang lain, apa lagi mengecam. Salah salah bisa berakibat fatal,  mengecam orang lain, jika tidak sesuai , bisa menjadi sebab kemurkaan dari yang maha menciptakan.Betul nggak ? La wong saya bikin pakaian kok pakaian buatan saya dihina, dirobek robek orang. Maka tidak salah jika saya marah pada orang tersebut. Saya murka pada orang itu. Betul nggak ?. Ini bukan lelucon. Ini sungguhan.


Sebaiknya kita bersama sama mengkaji diri sendiri , jika terjadi Sharing atau berjama'ah , itu semata mata mengikuti tuntunan serta untuk meningkatkan diri sendiri dengan cara melihat keadaan orang atau mahluq lain. terkecuali apabila seseorang sudah putus harapan terhadap yang diyakini , barulah sudah masuk kategori orang yang membutuhkan batuan orang lain , membutuhkan barokah nadhroh para auliya' kekasih tuhan Alloh SWT, membutuhkan syafa'at Rosululloh SAW . butuh taufiq hidayah Alloh SWT. butuh yang benar benar butuh . ibarat kita sudah tidak mampu cara untuk mendapatkan sesuap nasi atau sudah tidak ada kesempatan lagi memperoleh setetes air . Baru dia sadar bahwa selama ini masih bertuhankan benda atau menuhankan mahluq . Detik itulah itulah seseorang butuh bantuan. Siapapun yang menyaksikan wajib membantu orang tersebut.


Semoga kita segera lepas dari hal hal yang mejadikan kita masih tergantung kepada mahluq. kepada benda , kepada uang , harta dan lain sebagainya .Semoga kita sudah siap untuk membenahi diri sendiri , merombak dan jika perlu mengganti keimanan kepada mahluq menuju keimanan Kepada Tuhan Alloh SWT. ( Fafirruu Ilalloh = Larilah Kembali Kepada Alloh )


MEMBENAHI IMAN , SANGAT SULIT , APALAGI MEROMBAK DAN MENGGANTI. ini adalah pekerjaan yang sangat mustahil  jika tidak menemukan jalan hidayah, maka sangat memungkinkan kita akan mati dalam keadaan SYIRIK. Mati dalam keadaan Menyekutukan Alloh ,  menyekutukan Alloh dengan sesuatu atau dengan diri kita sendiri .Sebagai seorang yang beriman, kita tidak harus berkecil hati , sebab Alloh maha pemberi petunjuk jika seorang hamba sudah menyadari betul betul butuh Alloh SWT. 

Dalam sebuah ayat alloh memperingatkan ,  yang bahasa bebasnya : Carilah aku .  jika engkau membutuhkan aku .

 Ada ayat lain,  wal ladziina jahadu fiinaa, lanahdiyannahum subulana.(= barang siapa yang bersingguh sungguh membutuhkan aku dengan jalanku, pasti aku bukakan jalan kepadaku.


Dengan sungguh sungguh merasa dlolim, banyak dosa, merasa syiriq, merasa butuh pertolongan Alloh, merasa miskin khususnya miskin iman, niscaya Alloh akan memberi jalan dengan mengutus Rosululloh melalui orang yang dikenal akan menuntun jalan menuju Alloh, dan segera terbuka hatinya dan menyadari kondisi keimanannya .Menyadari diri sendiri masih belum tepat imannya. Akan mengetahui iman kita ini jenis iman apa .

Itulah keyakinan. Itulah keimanan. Itulah pegangan yang membuat pemiliknya tidak berani meninggalkannya. Tidak berani jauh jauh dengan yang menyebabkan si pemegangnya merasa cukup untuk memenuhi apa yang dibutuhkan.Contoh :Saya yakin betul bahwa nasi menyebabkan saya kenyang. Maka keyakinan /keimanan saya terhadap nasi tidak bisa diganti apalagi meninggalkan nasi. Ini namanya IMAN BIL NASI / IMAN BIL MAKANAN.Contoh lain:Saya yakin bahwa AIR bisa menghilangkan Haus. Maka saya beiman keada air. Air punya kemampuan menghilangkan haus bahkan lebih dari itu. Bahkan akan berani berkata dalam hati,jika tanpa air, saya akan mati. Ini disebut IMAN BIL AIR.Maka keyakinan / keimanan itu tidak terbatas jumlahnya. Jumlah kepercayaan sebanyak mahluq yang mampu memenuhi hajat dalam kehidupan.Bagi orang yang belum menyadari bidang keimanan, maka akan berseru , HAAAH. BUALAN APA INI. Paham ini menyesatkan.Nah itu suara hati yang belum menyadari apa sih iman itu ?!!! atau barangkali hanya membaca sepintas, bisa jadi literatur yang masuk ke dalam hatinya masih terbatas atau belum menemukan seseorang yang mendapatkan tugas untuk menjelaskan .Banyak orang mempelajari ilmu keimanan tapi tidak memiliki keimanan yang sesungguhnya. sebab pada dasarnya iman itu bukan ilmu , tapi suatu keyakinan yang meresap ke dalam hati manusia yang tidak bisa di ubah oleh orang lain selama masih diyakini oleh yang bersangkutan.Kita harus berhati hati, harus senantiasa membaca hati kita sendiri. Bukan membaca orang lain, apa lagi mengecam. Salah salah bisa berakibat fatal,  mengecam orang lain, jika tidak sesuai , bisa menjadi sebab kemurkaan dari yang maha menciptakan.Betul nggak ? La wong saya bikin pakaian kok pakaian buatan saya dihina, dirobek robek orang. Maka tidak salah jika saya marah pada orang tersebut. Saya murka pada orang itu. Betu nggak ?. Ini bukan lelucon. Ini sungguhan.Sebaiknya kita bersama sama mengkaji diri sendiri , jika terjadi Sharing atau berjama'ah , itu semata mata mengikuti tuntunan serta untuk meningkatkan diri sendiri dengan cara melihat keadaan orang atau mahluq lain. terkecuali apabila seseorang sudah putus harapan terhadap yang diyakini , barulah sudah masuk kategori orang yang membutuhkan batuan orang lain , membutuhkan barokah nadhroh para auliya' kekasih tuhan Alloh SWT, membutuhkan syafa'at Rosululloh SAW . butuh taufiq hidayah Alloh SWT. butuh yang benar benar butuh . ibarat kita sudah tidak mampu cara untuk mendapatkan sesuap nasi atau sudah tidak ada kesempatan lagi memperoleh setetes air . Baru dia sadar bahwa selama ini masih bertuhankan benda atau menuhankan mahluq . Detik itulah itulah seseorang butuh bantuan. Siapapun yang menyaksikan wajib membantu orang tersebut.Semoga kita segera lepas dari hal hal yang mejadikan kita masih tergantung kepada mahluq. kepada benda , kepada uang , harta dan lain sebagainya .Semoga kita sudah siap untuk membenahi diri sendiri , merombak dan jika perlu mengganti keimanan kepada mahluq menuju keimanan Kepada Tuhan Alloh SWT. ( Fafirruu Ilalloh = Larilah Kembali Kepada Alloh )MEMBENAHI IMAN , SANGAT SULIT , APALAGI MEROMBAK DAN MENGGANTI. ini adalah pekerjaan yang sangat mustahil  jika tidak menemukan jalan  hidayah, maka sangat memungkinkan kita akan mati dalam keadaan SYIRIK . ( Menyekutukan Alloh ) .Kita tidak harus berkecil hati , sebab Alloh maha pemberi petunjuk jika seorang hamba sudah menyadari betul betul butuh Alloh SWT. Dalam sebuah ayat alloh memperingatkan ,  yang bahasa bebasnya : Carilah aku .  jika engkau membutuhkan aku . Ada ayat lain,  wal ladziina jahadu fiinaa, lanahdiyannahum subulana.(= barang siapa yang bersingguh sungguh membutuhkan aku dengan jalanku, pasti aku bukakan jalan kepadaku.Dengan sungguh sungguh merasa dlolim, banyak dosa, merasa syiriq, merasa butuh pertolongan Alloh, merasa miskin khususnya miskin iman, niscaya Alloh akan memberi jalan dengan mengutus Rosululloh melalui orang yang dikenal akan menuntun jalan menuju Alloh, dan segera terbuka hatinya dan menyadari kondisi keimanannya .Menyadari diri sendiri masih belum tepat imannya. Akan mengetahui imanku ini jenis iman apa ?

JENIS KEIMANAN
1. إيمان بالعقلي . أو باللعمى = MAN BIL AQLI . Atau BIL ILMI . Adalah jenis keimanan sebatas akalnya atau sebatas ilmu atau kabar atau cerita tentang iman. Baik mendapat ilmu dari orang lain, atau cerita iman dari kiyai atau guru, orang tua, atau ceritanya kitab atau ceritanya dalam Alqur'an dan lain sebagainya. Jenis ini masih lemah, mudah di pengaruhi.  Imannya mudah kecampuran. Imitasi. Sudah percaya pada tuhan Alloh, tapi masih membawa syiriq dalam hatinya. Masih menganggap sesuatu selain Alloh memiliki kekuatan. masih menganggap nasi bisa mengenyangkan perutnya. Masih menganggap Air mampu menghilangkan haus. Obat mampu menyembuhkan penyakit. Orang bisa mengatasi masalahnya.  Kesemuanya itu adalah jenis kemusyrikan tapi halus. Sebab orangnya juga kelihatan beribadah.


2. إيمان بالله  ...[= IMAN BILLAH , ini iman yang sudah sempurna . Penerapan dari  ayat suci Al Qur'an  "  لا حول  ولا  قوة  إلا بالله  أ الأعظم . (= tiada daya dan kekuatan melainkan titah Alloh semata. IMAN BILLAH, jenis kesempurnaan dalam tataran imam. Dia menyadari betul kalau tidak punya kekuatan apa apa. Jadi selain Alloh tidak punya kekuatan tremasuk keberadaan dirinya . Pen. Murni Billah titah Alloh. Tanpa hidayah Alloh, dia merasa tidak bisa berbuat apa apa. Sudah betul betul dzauq . Tingkatan rasa tanpa ada pengakuan. Bahkan dia fana' dihadapan Alloh. Lenyap. Tidak ada, jika ada sebab Alloh. Jika bisa, maka Alloh yang memberi bisa. Jika berbuat, dia sadar bahwa semuanya Alloh yang menggerakkan dirinya .  

Alloh menjelaskan " WALLOHU KHOLAQOKUM WAMAA TA'MALUUN." (= Alloh yang menciptakan dan menggeralkan kamu sekalian.)

Hanya para kekasih Alloh yang sadar BILLAH bisa menerapkan akan kenyataan iman jenis ini.


3. إيمان  المشاهده  (= IMAN MUSHYAHADAH.) Sebuah keimanan paling sempurna. Puncak keimanan. Iman yang betul betul menerapkan Ashyhadu an laa ilaaha illalloh wa ashyhadu anna muhammadar rosuululloh. Betul betul ASHYHADU/ MENYAKSIKAN. 

Betul betul menerapkan LAA MAUJUDA ILLALLOH. tidak ada yang wujud kecuali Alloh. jenis ini murni akibat kekuatan Alloh . Alloh menyayangi hamba jenis ini.  Hamba yang betul betul menghamba . jika dia berjalan , maka dia berjalan atas titah Alloh dan menyadari kepada yang menitahkan . dan menyaksikan betul dianya tidak bisa berjalan. jika dia bicara , dia menggunakan lisan Alloh SWT. semua gerak gerik lahir batin atas kekuatan dan titah Alloh SWT. beliau menduduki Jabatan Kekasih Alloh yang diberi kesempatan untuk membantu dan mewushulkan orang lain. Ini  maqom milik Al Aqthob / Wali Quthub / Sulthonul Auliya' / Ghouts ( Lihat bab Istighoutsah )

Keterangan : 
  • Iman bil ilmi = Iman Iman dari hasil emmbaca ilmu keimanan . sama kedudukannya dengan iman bil aqli =  Iman dari haril tafakkur / berfikir tentang Alloh. tentang kekuasaan Alloh.
  • Iman Billah adalah iman berdasarkan rasa , Iman dari hasil mempraktekkan dan membuktikan sebuah keimanan. Merasakan betul bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa apa kecuali digerakkan Alloh , dititahkan Alloh , Merasa tidak memiliki kekuatan apapun baik lahir maupun batin dan betul betul dia merasakan ketidak berdayaan  dan diterapkan betul dalam kehisupan.
  • Iman Musyahadah adalah iman yang sudah menyaksikan Alloh , menyaksikan hukum Alloh , menyaksikan sifat Alloh dengan menggunakan Alloh itu sendiri. Iman yang langsung diberi oleh Alloh dan tidak bisa dipelajari . Iman para anbiya' wal mursaliin. khususnya Nabi Muhammad Rosululloh SAW yang memang berhadapan langsung kepada Alloh SWT.
  • IMAN BILLAH DAN IMAN MUSHYAHADAH. ADALAH WARID MINALLOH YANG LANGSUNG DIMASUKKAN KE DALAM HATI MANUSIA ATAS TITAH ALLOH MELALUI NUR ALLOH SENDIRI.
  • NUR ALLOH ITU SENDIRI DIUTUS UNTUK RAHMATANLIL ALAMIN.
  • NUR ALLOH MENYEBAR DAN MENYELUBUNGI ALAM
  • NUR ALLOH ADALAH SIFAT DARIPADA DZAT ALLOH ITU SENDIRI. SEDANGKAN DZAT ALLOH ADALAH AL HAQQU. ALLOH ITU SENDIRI.
  • SIFAT DARIPADA DZAT ALLOH BISA DIRENUNGKAN. SEDANGKAN DZAT ALLOH TIDAK BOLEH DITAFAKKURI. 
  • NURULLOH ITU BUKAN ALLOH, TAPI SIFAT ALLOH ( ASMA ALLOH / ASMA UL HUSNA )
  • NUR ALLOH DISEBUT ROSULALLOH, HADIR MENYELUBUNGI ALAM DALAM WUJUD NUR . (خلقتك من نور . وخلقتولخلق من نورك ) = Aku ciptakan engkau dari nurku dan aku jadikan semua ciptaan alam seisinya dari nurmu.

Pengamal Wahidiyah dari Denpasar- Balisulhanidris.blogspot.com


Selasa, 20 Agustus 2013

TENTANG SYUKUR

Kata SYUKUR, sudah membudaya bagi semua kalangan. Hanya saja makna syukur itu sendiri masih perlu diluruskan dan dibenahi bersama sama. 
Secara umum kata syukur diartikan sebagai rasa terima kasih akan sebuah pemberian. yang kita terima kepada yang memberi.

Dalam Alqur'an ayat tentang syukur menggambar lebih dari yang kita praktekkan . oleh sebab itu mari kita bersama sama membuka hati kita dalam memaknai dan mempraktekkannya tidak terlalu jauh melenceng dari pemilik kata syukur tersebut.

Bidang Syukur , Alloh memberikan penjelasan dan efeknya apabila kita tidak melaksanakannya. 
" LA INSYAKARTUM LA AZIIDANNAKUM WALA IN KAFARTUM INNA ADZAABI LASYADIID."( = Jika engkau syukuri nikmatku , maka aku lipat gandakan . dan jika engkau kufuri/ ingkari nikmatku, maka siksaku sangat pedih )

Kata syukur dalam ayat tersebut di atas digandeng langsung dengan lawan kata dari pada syukur yaitu KUFUR.  kalimat tersebut sangat jelas bermakna ancaman bagi orang yang tidak mau bersyukur. sedangkan orang yang tidak bersyukur alloh menyebutnya sebagai orang kufur. yang tentunya berawal dari sebuah pemberian dari alloh berupa nikmat yang tidak mampu kita hitung dan hanya dengan tidak mampunya kita mensyukuri spontan berubah menjadi siksa yang samgat pedih.

apabila kita memaknai Kata Syukur seiring dengan ayat tersebut di atas maka ,
SYUKUR  adalah ungkapan dan pelaksanaan rasa terima kasih yang dipraktekkan secara lisan , secara perbuatan atau tindakan dan syukur yang dipraktekkan dalam hati.

Ringkas kalimat bahwa  SYUKUR adalah pelaksana dan penggunaan pemberian nikmat Alloh sesuai dengan kemauan Alloh itu sendiri , bukan kita gunakan sesuai dengan kemauan kita sendiri. agar kita terhindar dari ancaman Alloh akibat penggunaan nikmat yang tidak kita gunakan sesuai kemauan yang memberi nikmat.

Dari ringkasan makna Syukur , kita bisa membagi dalam tiga golongan yaitu :
  1. SYUKUR BIL LISAN
  1. SYUKUR BIL HAL / BIL JAWAREH
  1. SYUKUR BIL QOLBI
SYUKUR BIL LISAN adalah ungkapan terima kasih seorang penerima pemberian kepada yang memberi. dalam tata cara keimanan kita diperintahkan melatih dengan ucapan ALHAMDULILLAH . tapi syukur ini sangat lemah sebab  dipraktekkan hanya dengan lisan saja  dan belum memenuhi makna syukur yang terkandung dalam ayat tersebut. hel ini sangat ditentukan oleh kadar keimanan si penerima nikmat. si penerima hanya menyaksikan pemberian yang dia terima dan tidak mempu menyaksikan yang memberi nikmat. dalam bidang permohonan / do'a , dia sangat lemah sebab tatkala berdo'a dia belum menghadap kepada sang pemberi tapi hatinya menyaksikan apa yang harus diberikan oleh sang pemberi . Mudah mendikte sang pemberi.

Ketidak tepatan yang sangat mendasar pada jenis syukur bil lisan adalah  berhenti pada pemberian dan tidak mengenal sang pemberi nikmat sebab hatinya terpaut pada pemberian dan lupa bahwa pemberian dari Alloh sehaligus sebagai amanah yang harus kita rawat, kita jaga dan kita gunakan sesuai dengan kemauanyang memberi.

SYUKUR BIL HAL / BIL JAWAREH merupakan bentuk terima kasih dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Jenis syukur ini ini jauh lebih meningkat. Bahkan sangat sulit  hingga orang seperti kita maksudnya pribadi kami , rasanya bukan golongan ini. Namun kami tetap berharap diberi kesempatan untuk mempraktekkan jenis syukur ini. Sebab jika sampai ahir hayat masih belum mengecakkan jenis syukur ini, belum tergolong orang orang yang bersyukur dan masih terkecam.

Seandainya yang mengecam itu sesama mahluk, masih belum seberapa. Tapi jika engkau yaa Alloh yang mengecam, maka tidak ada jalan bagi kami untuk selamat dari siksamu yaa alloh.

Bersama ini, perkenankan kami memohon ampunan bagi diri kami, keluarga kami, tetangga kami, semua pemimpin di negeri kami. Serta semua mahluq jami'al alamin. Bukakanlah jalan kami dengan jasa utusanmu baginda kami Rosululloh SAW. Sekaligus akrabkanlah semua di antara kami yaa Alloh .
Tuhan yang maha luhur.


SYUKUR BIL QOLBI adalah jenis syukur tingkat sempurna. Syukur secara batin. (Maaf, batin bukan lamunan , sangat sedikit jumlahnya orang yang mampu menjalani syukur bil qolbi.)

Sebagai bahan pendekatan dalam memahami syukur bil qolbi, mari kita tengok sedikit tentang apa itu QOLBUN.

QOLBUN boleh diartikan HATI, JIWA, NYAWA, ATHMA , RUH QUDUS , HATI MURANI dan sebagainya. Kami disini tidak membahas Qolbun dan spesifikasinya sebab akan kita kaji bersama pada bahasan sesuai judulnya. disini kami lebih menekankan tentang Qolbun dalam makna fungsi sebagai pusat komando. Pusat sumber terjadinya aktivitas atau perbuatan. Kita makan, tidur, bekerja, beramal sholeh, awalnya di komando hati itu sendiri yang langsung dan senantiasa menyaksikan tuhannya . Kemudian nafsu ikut mendorong. Bukan kebalikannya yaitu nafsunya yang mendoroh hatinya. Kalau ini yang terjadi berarti hatinya yang dikuasai nafsu

Qolbun/Hati pada dasarnya senantiasa terpaut dengan penciptanya. Hati tidak mau berbuat diluar perintah tuhan selama nafsu dan akalnya tidak menguasai hati / kalbu.

Hati adalah raja dalam diri manusia yang senantiasa bersama sang pencipta.

Jika hati manusia sudah murni, dia akan mampu mengatur akal dan nafsunya. Hingga bidang Syukur bil Qolbi akan sempurna.

Semua gerak geriknya dan terhadap semua pemberian tuhannya akan sesuai dengan kemauan tuhan. Nafsunya akan menjadi pelaksana aktifitas Syukur, dan akalnya akan menjadi dewan pertimbangan agung dalam diri manusia yang mana hati/qolbi menjadi raja yang tidak pernah ngantuk dan tidur selama hayat dikandung badan.
Hati semacam ini senantiasa musyahadah kepada Alloh. Betul betul Asyhadu kepada Alloh dan Rosulnya. Bahkan dia senantiasa bersama Rosul menyaksikan Alloh, menyaksikan sifat Alloh sekaligus menyaksikan perbuatan Alloh.

Bidang koreksi, nampaknya kami sendiri belum mampu bersyukur. Itu bagiannya para kekasih Alloh dan Rosulnya.

Padahal jika tidak bersyukur pasti kufur. Dikecam oleh Alloh.

Lantas gimana kita. Di dunia sudah di kecam apalagi di ahirat.

Sehingga tidak ada lain kecuali mohon ampunan dan mohon syafa'at Rosululoh SAW.
LAH.! SYUKUR AJA  GAK BISA. APALAGI YANG LAIN.

Semoga kita senantiasa diberi bisa Istighfar was sholau 'alan nabi SAW. Amin.

Alfaatihah....
Mujahadah.

Sabtu, 17 Agustus 2013

HAL SYAFA'AT

Kata syafa'at secara umum berarti pertolongan.
Pertolongan yang datangnya dari Alloh disebut Fadhol. Jika pertongan datangnya melalui Rosululloh dan para malaikat, yang disebabkan oleh Jahin nabi Muhammad SAW/derajat keagungan beliau yang diberikan oleh Alloh, disebut SYAFA'AT.
Jika datangnya pertolongan datangnya dari para kekasih Alloh / dari orang tua kita, disebut BAROKAH. Pertolongan dari teman,tetangga, dari instansi sejawat disebut BANTUAN.
Pertolongan pertolongan seperti tersebut tidak menuntut imbalan . Bahkan yang ditolong harusnya menggunakan pertolongan tersebut sesuai dengan kemauan yang menolong agar termasuk dalam kategori orang yang bersyukur atas pertolongan yang diberikan.

Bidang tauhid. Semua pertolongan pada dasarnya dari Alloh dan bentuk pertolongan Alloh dilewatkan melaui mahluqnya. Bisa melalui apa saja sesuai kehendak Alloh. Bagi seorang hamba yang mendapatkan hidayah, tidak ada kesulitan untuk memahami hal tersebut. Namun bagi yang tertutup hatinya kepada Alloh, dalam memandang pertolongan dia berhenti pada mahluq. Lebih lebih bagi yang tidak beriman billah . Sehingga dalam memahami sebuah pertolongan hanya melihat pada mahluk yang menjadi perantara datangnya pertolongan dan berhenti di situ. Ahirnya kondisi hati yang seperti itu tidak mampu melihat fadhol Alloh SWT.
Tidak mampu menyaksikan Alloh SWT

Kadang terjadi pemikiran yang simpang siur dalam memaknai pertolongan. Di sisi lain kita mendalami tauhid bahkan mungkin  sudah  memasang label dakwah kemurnian keimaman. Serta  mengusung Al Qur'an dan hadits.  hal ini masih sangat memungkinkan mengalami kebuntuan.
Apalagi memahami Al Qur'an dan Hadits mengandalkan akalnya. Hingga  mengatakan bahwa Rosululloh SAW tidak ada kemampuan menolong /memberi syafa'at dengan dalil yang memang benar dan haq, pada ayat dan hadits lain belum dipahami. namun di saat dirinya mengalami kerugian,atau menderita sakit kepala misalnya,tanpa malu malu minta bantuan kepada benda yang bernama uang , atau tanpa malu pada dirinya sendiri bahwa dianya sedang minta bantuan pada paracetamol atau bodrex untuk menyembuhkan sakit kepalanya.

Keimanan kepada apapun adalah ranah Rohani,yang sumber awalnya berawal dari dalam hati. Sedangkan akal adalah pembantunya hati. Jika hatinya bersih maka semua ikut bersih. Jika hatinya kotor,semua ikut kotor termasuk akalnya. "Idza sholuhat sholuhal jasadu kulluhu. Idza fasadat, fasadal jasadu kulluhu" maksudnya, apabila ia baik maka baik pula semuanya. Apabila buruk,maka buruk pula semuanya.
Jika kondisi kita seperti ini, kita masih sangat berbahaya. Berbahaya bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Apa lagi kalau sudah pada tingkat tabligh/penyampaian berupa dakwah.
Kesemuanya akan diperparah lagi jika dakwahnya sekedar mencomot Al Qur'an dan Hadits . Hingga pada puncaknya, ilmu yang diterima hanya sebatas akalnya.

Semoga kita senantiasa diberi hidayah oleh Alloh SWT. senantiasa memperoleh tarbiyah rosululoh SAW, mendapat pancaran nadhroh keimanan para kekasih Alloh khushushon Ghouts Hadzaz Zaman RA.  Sehingga saat kita menerima pertolongan dari
manapun ,kita senantiasa menyadari bahwa kesemuanya adalah fadhol Alloh SWT, Syafa'at Rosululloh SAW serta barokah nadhroh Ghouts Hadzaz Zaman RA, SEBAB TIGA PERKARA ITU MENJADI JALAN DATANGNYA PERTOLONGAN ALLOH SWT. Walaupun ketiga tiganya bersifat samar atau ghaib, bagi yang tidak mendapat hidayah Alloh SWT.

Syafa'at Rosululloh bira kita rasakan di dunia dan di ahirat. Terutama di ahirat, kita tidak bisalagi minta pertolongan  kecuali syafa'at beliau yang betul betul kita butuhkan yaitu:
SYAFA'ATUL UDZMA adalah syafa'at yang agung. Sebuah pertolongan yang tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Rosululloh SAW.

Syafa'atul udzma akan diberikan oleh Rosululloh SAW khususnya di alam ahirat. Keadaan di alam ahirat sangat mengerikan. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, manusia akan digiring ke yaumil mahsyar. Setiap jiwa, akan bangkit dari kuburnya dalam kondisi bermacam macam rupa dan bentuk.
Ada yang berjalan seperti biasa, ada yang berjalan dengan tangan dan kakinya di atas. Ada yang berwajah binatang berbadan manusia dan lain sebagainya sesuai dengan kebiasaannya masing masing saat hidup di dunia. Dikisahkan pada zaman Rosululloh SAW ada seorang hamba berangkat haji ke tanah suci bersama anaknya yang masih kecil. Di tengah perjalanan, sang bapak meninggal dunia. Dipandangi mayat orang tuanya berwajah binatang buas.
Ahirnya sang anak kebingungan dan mencari bantuan. Pergi ke sana kemari tidak mendapatkan orang untuk membantu orang tuanya yang sudah mati. Ahirnya dengan parasaan sedih dan bingung si anak kembali kepada orang tuanya.
Sesampainya ditempat dimana orang tuanya tergeletak dengan wajah binatang menyeramkan, tampak seseorang yang tak dikenal oleh si anak tadi. Dia mendekat dan menyaksikan seorang yang sangat tanpan tiada tandingannya sedang memandangi mayat orang tuanya.
Sementara si anak menyaksikan orang tuanya yang sudah meninggal sudah kembali berwajah manusia.

Maka terjadilah dialog antara anak tersebut dengan lelaki tampan nan rupawan.:

Wahai tuan tampan nan rupawan, siapakah gerangan tuan ini sebenarnya, dan begaimana orang tuaku yang meninggal dengan wajah binatang buas  kini kembali berwajah manusia ?
Seorang tampan menjawab:

Aku ini nabimu. Aku datang kemari guna menolong orang tuamu. Dulu semasa hidupnya, orang tuamu banyak berbuat semena mena dan berbuat keji dilain kesempatan dia juga pernah bersholawat kepadaku. Jadi sholawat orang tuamu aku simpan dan aku berikan saat orang tuamu membutuhkan pertolongan Alloh SWT. Mendengar orang tumu mati maka aku datang untuk meberikan syafa'atku kepadanya.

Belum lagi syafa'at beliau di alam mahsyar. Semua nabi mulau dari mbah Adam AS , serta semua nabi nabi sebelumnya tidak mampu membantu ummatnya. Semua akan lari ke sana kemari mencari bantuan sebab kondisi makin menyeramkan. Orang tua ketemu anaknya lari kebingungan sebab takut dimintsi peryanggung jawaban. Begitu pula sebaliknya. Anak ketakutan bertemu orang tuanya sebab masa di dunianya tidak tepat. Jika bertemu mereka saling menyalahkan. 

Hanya kepada Rosululloh SAW para manusia mengadu dan mengaku ngaku menjadi ummatnya. Tapi semua itu sangat ditentukan oleh hubungan kita kepada beliau pada saat hidup di dunia. Hubungan rohani yang mesra dengan ditandai ketaatan akan tuntunan yang beliau ajarkan kepada para shohabat, para tabi'in, pata tabi'it tabi'in para sholihin hingga sampai kepada kita ajaran beliau yang haq.

Syukur alhamdulillah kita yang sudah mengamalka Sholawat Wahidiyah diberi alat untuk senantiasa berhubungan rohani dengan baginda Rosul SAW, dengan senantiasa memperbanyak  nida' " YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH " ( Duhai pemimpinku, Duhai utusan Alloh )

sebelum kita tutup bahasan ini mari kita coba tabarrukan kepangkuan beliau mu'allif Sholawat Wahidiyah , Hadrotul Mukarrom Mbah KH Abdul Madjid QS WA RA, Serta kepangkuan Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid Pengasuh Perjuangan Wahidiyah RA.

Alfaatihah...........
Yaa syafi'al kholqis sholatu was salam
'Alaika nuurol kholqi haadial anam.
                  Wa ashlahu waruuhahu adriknii
                  Faqod dholamtu abadan warobbinii.
Walaisalii yaa sayyidii siwaakaa
Faintarudda kuntu syahshon haalika.

Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh ( 3 X )

Yaa ayyuhal ghoutsus salamulloh.
'Alaika robbinii bi idznillah
                  Wandzur ilaiyya sayyidii binadhroh
                  Mushilati lil hadhrotil 'aliyyah.
Alfaatihah......



Rabu, 14 Agustus 2013

SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA

SHOLAWAT WAHIDIYAH

BERFAEDAH MENJERNIHKAN HATI DAN MA'RIFAT BILLAH 

WA ROSUULIHI SAW (SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM) 


BOLEH DIAMALKAN SIAPA SAJA, LAKI MAUPUN PEREMPUAN, TUA, MUDA, 
DARI ALIRAN DAN GOLONGAN MANAPUN JUGA, TIDAK PANDANG BULU.
FAFIRRUU  ILALLOH  : LARILAH KEMBALI KEPADA ALLOH.

CARA PENGAMALAN
  1. Harus niat semata mata mengandikan diri beribadah kepada Alloh dengan ihlas tanpa pamrih, serta memuyakan dan mencintai kanjeng nabi besar Muhammad SAW. Maka supaya merasa benar benar berada di hadspan beiau  SAW.(ISTIDHOR) disertai ADAB (yatakrama) sepenuh hati, (TA'DZIM) memulyakan , (MAHABBAH) mencintai semurni murninya.
  2. Diamalkan selama 40 hari berturut turut, tiap hari paling sedikit menurut bilangan yang tertulis, dalam sekali duduk.. boleh pagi , sore atau malam hari. Boleh juga selama 7 hari , akan tetapi bilangan bilangan tersebut dilipat gandakan sepuluh kali lipat. Setelah 40 hari atau 7 hari bilangan bilangan boleh dikurangi sebagian sebagian atau seluruhnya, akan tetapi lebih utama juka diperbanyak. Boleh mengamalkan sendiri sendiri akan tetapi berjama'ah sekeluarga atau satu kampung sangat dianjurkan. Bagi kaum wanita yang sedang bulanan cukup membaca sholawatnya saja. Jadi tidak usah membaca Fatihahnya. Fafirruu ...................... dan Waqul..............boleh dibaca sebab disini dimaksudkan sebagai do'a.
  3. Mereka yang belum dapat membaca seluruhnya, boleh membaca bagian bagian mana yang sudah didapat lebih dahulu missalnya membaca fatihahnya saja,atau membaca kalimat nida' YAA SAYYIDII YAA ROSUULALOH , diulang ulang selama kira kira sama waktunya kalau mengamalkan seluruhnya ( + 30 menit). Kalau itupun misalnya belum mungkin, boleh berdiam saja selama waktu itu , memusatkan hati dan segenap perhatian kehadirat Alloh Tuhan Yang Maha Esa, memulyakan dan menyatakan rasa cinta semurni murninya dengan istidhor kepada junjungan kita Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW.

Di samping mengamalkan Sholawat Wahidiyah,supaya berusaha melatih hati dengan dengan : LILLAH BILLAH dan LIRROSUL BIRROSUL dan berusaha malaksanakan " YUKTI KULLAFZI HAQQIN HAQQOH " dengan prinsip " TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM  TSUMMAL ANFA' FAL ANFA'" 

  • LILLAH     : Segala amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Alloh dan Rosul-Nya SAW, maupun yang hubu.hannya di dalam masyarakat, dengan sesama mahluq pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah , atau yang wenang, asalkan bukan perbuatan yang merugikan/ bukan perbuatan yang tidak diridhoi oleh Alloh, melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh SWT TUHAN YANG MAHA ESA dengan ihlas tanpa pamrih.!  LILLAHI TA'ALA. LAA ILAAHA ILLALLOH. ( tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh ). WAMAA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLAA LIYA'BUDUUNI (= dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekaengabdikan diri kepadaku). (AL DZAARIYAT -56 ).

  • BILLAH       : Menyadari dan merasa senantiasakapan dan di manapun berada bahwa segala sesuatu termasuk gerak gerik dirinya lahir batin adalah ALLOH TUHAN MAHAPENCIPTA. yangenciptakannya dan menitahkannya. Jangan sekali kali merasa apalagi mengalu bahwa diri kita ini memiliki kekuatan dan kemampuan. LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH. (= Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah ALLOH. BILLAH)

  • LIRROSUL                : Di damping niat mengabdikan diri kepada ALLOJ - LILLAH seperti di atas, di dalam segala perbuatan dan tindakan apa saja asal bukan perbiatan yang tidak diridhoi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan suaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam. YAA AYYUHAL LAFZIINA AMANU ATHII ULLOHA WA'ATHIIUR ROSUULA WALAA TUBYTHILU A'MAALAKUM. (= Hai orang orang yang beriman ( BILLAH)  taatlah kamu kepada ALLOH ( LILLAH ) dan taatlah kepada Rosul (LIRROSUL)  dan janganlah kamu merusakkan amal amalmu sekalian ( Muhammad : 33)

  • BIRROSUL                  : Di samping sadar BILLAH seperti di atas, supsya juga merasa dan menyadari bahwa segala sesuatu termasuk gerak gerik dirinya lahir batin ( yang diridhoi Alloh ) adalah sebab jasa Rosululloh SAW. WAMAA ARSALNAALA ILLA ROHMATAN LIL 'AALAMIN. ( dan tiadalah aku mengutus engkau Muhammad malainkan rahmat bagi seluruh alam). ( AL AMBIYA - 107)
PENERAPAN LILLAH-BILLAH  DAN LIRROSUL BIRROSUL SEPERTI DI ATAS  ADALAH MERUPAKAN REALISASI DAN PRAKTEK HATI DARI DUA KALIMAT SYAHADAT - ASYHADUU AN LAA ILAAHA ILLALLOH  WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULOH.

YUKTI KULLADZI HAQQIN HAQQOH : Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban, tanpamenuntut hak. Baik kewajiban kewajiban terhadap Alloh wa Rosulihi SAW, maupun kewajiban kewajiban  dalam hubungannya  di dalam masyarakat di segala bidang dan terjadap mahluk pada umumnya.

TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA' FAL ANFA' : Dalam melaksanakan kewajiban kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting (AJAMMU) . Jika sama sama pentingnya supaya dipilih yang paling bermanfaat (ANFAA'I)  Hal hal yang berhubungan dengan Alloh wa Rosulii SAW, terutama yang wajib pada umumnya jarus dipandang (AHAMMU) lebih penting. Dan hal hal yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain atau ummat masyarakat pada umumnya harus dipandang (ANFAA'U) lebih  bermanfaat.

KETERANGAN.  : SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARAN WAHIDIYAH tersebut di atas , sudah diijazahkan secara mutlak oleh beliau muallifnya.Siapa saja dari manapun memperolehnya telah diberi izin mengamalkan dan mengetrapkan. Bahkan dianjurkan supaya disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dengan ihlas dan bijaksana.

FAFIRRUU ILALLOH ! LARILAH KEMBALI KEPADA ALLOH !


Di Keluarkan oleh :
YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH 
DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO
KEDIRI - JAWA TIMUR - INDONESIA
telp ( 0354 ) 771018 - 774511 Fax : (0354)772179 Kode Pos 64114
e'mail : yp_wahidiyah@yahoo.com

berikut ini  amalan Sholawat Wahidiyah

الى حضرة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم الفاتحة

ILAA HADLROTI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU'ALAIHI WASSALAM  (membaca Surat Fatihah 7x)

الى حضرة غوث هذا الزمان وأعوانه وسائر أوليآء الله رضىالله تعالى عنهم الفاتحة

ILAA HADLROTI GHOUTSI HAADAZ-ZAMAN WAA'AWAANIHI WASAAAIRI AULIYAAILLAAHI RODLIYALLOOHU TA'AALA ‘ANHUM ALFAATIHAH ! (membaca Surat Fatihah 7x)

اللهم يا واحد يا احد, يا واجد يا جواد, صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد, فى كل لمحة ونفس بعددمعلومات الله وفيوضاته وامداده

ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAASAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WA NAFASIM BI'ADADI MA'LUMAATILLAAHI, WA FUYU DHOTIHI WA AMDAADIH. (100X)

اللهم كما انت اهله, صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا وشفيعنا وحبيبنا وقرة اعيننا محمد صلى الله عليه وسلم كما هو اهله, نسألك اللهم بحقه ان تغرقنا فى لجة بحر الوحدة, حتى لا نرى ولا نسمع ولا نجد ولا نحس ولا نتحرك ولا نسكن الا بها, وترزقنا تمام مغـفرتكياالله, وتمام نعمـتك ياالله, وتمام معـرفتك ياالله, وتمام محـبتك ياالله, وتمام رضوانك ياالله, وصل وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه عدد ما احاط به علمك واحصاه كتابك, برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين

ALLOOHUMMA KAMAA ANTA AHLUH; SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAASAYYIDINAA WAMAULAANAA,WASYAFII'INAA,WAHABIIBINAA,WAQURROTI A'YUNINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU'ALAIHI WASALLAMA KAMAA HUWA AHLUH; NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHI AN TUGHRIQONAA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH; HATTAA LAA NAROO WALAA NASMA'A, WALAA NAJIDA WALAA NUHISSA, WALAA NATAHARROKA WALAA NASKUNA ILLAA BIHAA; WATARZUQONAA TAMAAMA MAGHFIROTIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA NI'MATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MA'RIFATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA RIDLWANIKA YAA ALLOH; WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA'ALAA AALIHI WASHOHBIH. ‘ADADAMAA AHAATHOBIHII ‘ILMUKA WAAHSHOOHU KITAABUK; BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN, WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL'AALAMIIN. (7X)

يا شافع الخلق الصلاة والسلام : عليك نور الخلق هادى الأنام واصـله وروحه ادركــنى : فـقد ظلـمت ابدا وربـنى وليس لى ياسـيدى سـواكا : فان ترد كنت شخصا هـالكا

YAA SYAFI'AL-KHOLQISH-SHOLAATU WASSALAAM " ‘ALAIKA NUUROL KHOLQI HAADIYAL ANAAM
WA ASHLAHUU WA RUUHAHU ADRIKNII " FAQODH DHOLAMTU ABADAW-WAROBBINII
WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA " FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSON HAALIKAA . (3x)

يا سـيدى يا رسـول الله

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !. ( 7x )

يا ايها الغـوث ســلام الله : عـليك ربـــنى بإذن الله 

وانـظر الي سـيدى بنـظرة : موصـلة للحضـرة العلـية

YAA AYYUHAL-GHOUTSU SALAAMULLOOH " ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH
WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH " MUUSHILATIL-LIL-HADLROTIL'ALIYYAH.. (3x)

 ياشافع الخلـق حــبيب الله : صـلاته عليك مع ســلامه 

ضلت وضلت حيلتى فى بلدتى : خذ بيدى ياســيدى والأمة

YAA SYAAFI'AL-KHOLQI HABIIBALLOOHI " SHOLAATUHUU'ALAIKA MA'SALAAMIHII,
DHOLLAT WA DHOLLAT HIILATII FII BALDATII " KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATII ....... (3x)

يا سـيدى يا رسـول الله

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.( 7x )

يا ربنا اللهم صل سلم على محمد شفيع الأمم والآل واجعل الأنام مسرعين

 بالواحدية لرب العالمين يا ربنا اغفر يسر افتح واهدنا قرب وألف بيننا يا ربنا

YAA ROBBANALLOOHUMMA SHOLLI SALLIMI " ‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII'IL UMAMI,
WAL-AALI WAJ-‘ALIL ANAAMA MUSRI'IIN " BIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL-‘AALAMIIN
YAA ROBBANAGH-FIR YASSAIR IFTAH WAHDINAA " QORRIB WA-ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA. ( 3x )

اللهم بارك فيما خلقت وهذه البلدة ياالله وفى المجاهدة ياالله


ALLOOHUMMA BAARIK FIIMAA KHOLAQTA WAHAADZIHIL BALDAH YAA ALLOH, WA FII HAADZIHIL MUJAAHADAH YAA ALLOH ! (7X)

I S T I G H R O O Q !
( Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada ALLOH! Tidak ada acara selain ALLOH )

ALFAATIHAH ! (1X)
Kemudian berdo'a seperti di bawah ini ;

 بسم الله الرحمن الرحيم 

اللهم بحق اسمك الأعظم وبجاه سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وببركة غوث هذا الزمان واعوانه وسائر أوليآئك ياالله, ياالله, ياالله رضى الله تعالى عنهم

BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM,
  ALLOOHUMMA BIHAQQISMIKAL A'DHOM WABIJAAHI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM WABIBARAKATI GHOUTSI HADZAZ-ZAMAAN WA A'WAANIHI WA SAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLOH, YAA ALLOH, YAA ALLOH, RODLIYALLOOHU TA'AALA'ANHUM. ( 3X )

بلغ جميع العالمين ندآءنا هذا واجعل فيه تأثيرا بليغا

  BALLIGH JAMII'AL ‘ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZAA WAJ'AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO. ( 3X )

فانك على كل شئ قدير وبالإجابة جدير

  FAINNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-INGQODIIR WABIL IJABATI JADIIR. (3X )


ففروا الى الل

 FAFIRRUU ILALLOOH . (7X)

وقل جاء الحق وزهق الباطل ان الباطل كان زهوقا

WAQUL JAA-ALHAQQUWAZAHAQOL BAATHIL INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQOO ( 3X )
A L F A A T I H A H (1X)











Senin, 12 Agustus 2013

APAKAH WAHIDIYAH ITU ?


ARTI WAHIDIYAH

Dari sisi bahasa, Wahidiyah itu berasal dari kata Wahid yang artinya satu dan mendapatkan ahiran yah yang maksudnya untuk menegaskan sifat daripada kata wahid itu sendiri.
Jadi, kata Wahidiyah bermakna sesuatu yang bersifat untuk me-Maha esa-kan /me-maha satu-kan Alloh. 

Kata wahidiyah juga dinisbatkan dengan sebuah ajaran atau tuntunan atau metode atau cara atau kurikulum yang bertujuan untuk meng-esa-kan Alloh. 
Kebalikan dari kalimat meng-esa-kan Alloh bermakna bahwa Alloh tidak satu/esa. Maka jika Alloh tidak satu berarti dua,tiga dan seterusnya. Dengan kata lain berarti ada sesuatu di samping Aloh, atau Alloh punya tandingan. Ada sekutu/serikat. 

Sedangkan jika di samping Alloh ada sesuatu atau ada sekutu,maka Alloh tidak lagi bersifat Wahid. Singkat kalimat, jika tidak me-wahid-kan Alloh, tidak menerapkan Wahidiyah berarti menganggap alloh punya sekutu / syiriq.
Ke-esa-an Alloh tidak boleh ada yang menyerupai, sifatnya yang esa tidak ada yang mendampingi .sebab Alloh tidak mau diserupai,tidak ada sekutu bagi Alloh.

Nah ! Alloh bersifat WUJUD = ADA. maka wujudnya Alloh bersifat satu (Wahid). Lainnya Alloh tidak boleh WUJUD atau ada yang memiliki sifat Wahid. Jika kita mengaku wujud/ada berarti kita menduakan Allah / menyekutukan Allah (SYIRIQ). Alloh bersifat QUDROT = KUASA. Jika ada orang mengaku kuasa maka dia Syiriq. Alloh bersifat IRODAH = BERKEHENDAK. jika kita berkata Aku punya kemauan maka yaa Syiriq. 

Jadi semua yang mengaku aku bisa. Aku tahu . Aku kuat. Aku kuasa. Aku pandai. Dan semua pengakuan berarti merampas haknya Alloh. Menyekutukan Alloh. Syiriq. Padahal menurut Alloh sendiri dalam sabdanya bahwa INNAMAL MUSYRIQUUNA NAJASA Artinya Sesungguhnya syiriq itu najis.

Gambaran orang pakaiannya najis dak boleh masuk masjid. Jika hati kita masih najis, apa mungkin kita mengadap alloh.? Ini berarti mencuci kotoran dari najis syiriq tidak bisa ditawar lagi bagi hamba Alloh.

Dalam ajaran Wahidiyah, di jelaskan dan diberi tuntunan yang sangat sederhana dan tidak bertele tele. Kita harus menerapkan BILLAH.
LA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILAH (BILLAH istilah Wahidiyah ) Selama orang tidak ber-Wahidiyah, pasti menyekutukan Alloh. Dia masih Syiriq. Orang dikatakan syiriq sebab masih mengaku atau merampas sifat Alloh. Mengaku hak Alloh. Masih dilarang menghadap Alloh sebab hatinya masih NAJIS manurut Alloh.jika dia Sholat,maka Sholatnya batal. Jika dia berpuasa, maka puasanya batal. Jika dia Zakat Haji, bahkan semua aktifitasnya batal menurut hukum Alloh. Bukan hukum Syariat Islam( LILLAH ). tetapi hukum Alloh . menurut pandangan / hukum syariat Islam , kalau sudah memenuhi syarat dan rukun yang sudah ditentukan sudah dianggap sah dan tidak batal.sebab tidak ada cacat dan kelihatan beribadah.

Jadi pelaksanaan syariat jasmani yang sudah sempurna masih belum tentu memenuhi hukum Alloh. masih perlu diteliti syariat ruhani . Justru  syari'at ruhani ini jauh lebih menentukan disisi Alloh.

Syariat rohani tidak kelihatan mata. jika kita diberi bisa menyempurnakan syariat jasmani dan rohani, ini akan jauh lebih menentukan  kedudukan hamba di sisi Alloh, akan lebih memungkinkan diterimanya sebuah ibadah . tetapi semuanya masih dalam ranah mahluq . masih dalam ranah syariat dan belum masuh dalam ranah Haqiqat . sebab ranah Haqiqat itu tidak ada campur tangan mahluq sama sekali . Full 100% TITAH DAN KEHENDAK ALLOH. BILLAH !!!

Berangkat dari sini, kita wajib menyadari betapa pentingnya ajaran Wahidiyah. Semua para sahabat Rosul, para kekasih Alloh, para Walinya Alloh, mereka menerapkan Wahidiyah. Hanya orang yang masih menggendong sifat Syiriq yang belum diberi bisa menerapkan Wahidiyah.

Kini saatnya koreksi diri sendiri secara total. Bagaimana keadaan kita sendiri. Tidak ada gunanya mengoreksi orang lain. KOREKSI DIRI PRIBADI DALAM OPRASI JIWA BESAR BESARAN . TOTAL 100 PERSEN . TARUHANNYA SANGAT BERAT . SANGAT MENENTUKAN DITERIMA ATAU TIDAKNYA IBADAH SESEORANG . 

Mari kita koreksi. Sudahkah kita menerapkan Wahidiyah ?. Atau ternyata kita masih belum berwahidiyah ? atau maSih ada campuran. Campuran antara kehendak manusia dengan kehendak Alloh. Masih membawa Syiriq ? Subhanalloh. 

Selama kita membawa sifat syiriq, memakai salah satu dari sifat wajibnya Alloh, Wujud. Qidam. Baqo'. Dan seterusnya.... kita tidak boleh dan tidak menghadap Alloh walau secara syare'at tampak sedang melaksanakan perintah Alloh. 
Untuk itu,mari kita bersama sama memohon diberi bisa mempelajari dan mendalami betul betul Ajaran Wahidiyah demi keselamatan kita dunia dan ahirat. Amin.

Kita diperingatkan oleh Alloh dalam alqur'an "Wamaa yu'minu aktsarukum billah, illa wahum musyriquun. Artinya : dan tidaklah beriman kebanyakan dari kamu sekalian kecuali masih membawa kemusyrikan. 

Jadi sudah beriman tapi masih kecampuran sifat syiriq pada Alloh. Syiriq khofi. Halus tidak kelihatan mata sebab orangnya tampaknya beribadah,tampak alim, tampak pakai sorban atau jubah.

 Asytaghfirulloh........ ampuni kami yaa Alloh. Mari kita lanjutkan dengan bahasan utama dalam mendalami tauhid yaitu WAHIDIYAH DAN AJARANNYA.

Rabu, 07 Agustus 2013

WUSUL KEPADA ALLOH.....( lanjutan )


Seseorang yang sudah wusul kepada Alloh, disebut washilun. Seorang washilun adalah seorang hamba Alloh yang sudah diberi hak mewusulkan orang lain. Orang yang diwusulkan oleh seorang washilun sudah bisa disebut muridun. Muridun/seorang murid tidak akan wusul kepada Alloh tanpa bantuan washilun. Maka beliau sudah tentu menduduki jabatan sebagai seorang guru / mursyid kamil mukammil. Dikatakan kamil mukammil, sebab sudah menjadi insan sempurna dan menyempurnakan orang lain. Kalau hanya sekedar sempurna, masih belum tentu menyempurnakan. Jadi kamil saja belum tentu mukammil. 

Satu hal yang perlu kita ketahui dan pahami bahwa ,  Washilun hanya satu dipermukaan bumi.

Jika hanya sekedar kamil/sempurna saja masih tidak berhak dan tidak bisa menyempurnakan orang lain, masih belum dijadikan sebagai mursyid. Dianya sudah sempurna imannya disisi Alloh tapi masih menempati derajat Faqod / muridun. Jadi logikanya bahwa dia sudah sempurna akibat bantuan mursyid walaupun dia belum menyadari. 

Hal ini bisa saja terjadi sebab yang mengangkat seseorang untuk menjadi mursyid adalah Alloh SWT, JABATAN MURSYID DIANGKAT OLEH ALLOH, BUKAN DIPILIH MANUSIA. 

Syukur alhamdulillah, kanjeng sinuhun Hadrotul Mukarrom Romo KH Abdul latif Madjid, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedunglo Kediri Jawa Timur senantiasa memberi bimbingan cara mengenal keberadaan seorang mursyidul kamil mukammil zaman sekarang ( Ghoutsu Hadzaz Zaman RA ) dan mengajak untuk mengikuti tuntunannya sehingga kita diberi kesempatan untuk menjadi murid hingga memperoleh kesempurnan hidup, kesempurnaan iman kepada alloh SWT makmum di belakang Rosululloh SAW. 

Kanjeng Romo pengasuh Perjuangan Wahidiyah mendawuhkan bahwa berguru hukumnya wajib bagi orang yang ingin wusul kepada Alloh. Ada dawuh bahwa barang siapa belum menemukan seorang guru yang mewusulkan semua perkara hidupnya, ibadahnya, maka orang tersebut dalam melaksanakan perkara hidupnya dan ibadahnya dia sedang didampingi oleh syetan tapi tidak menyadari. Untuk itu kami mengajak pembaca yang budiman untuk bersama sama melatih hubungan rohani dengan beliau mursyidul kamil mukammil / Ghouts HadAz Zaman RA dengan memperbanyak istighoutsah.

Berikut ini bacaan istighoutsahnya : YAA AYYUHAL GHOUTSUS SALAMULLOH, 'ALAIKA ROBBINII BI IDZNILLAH. WANDZUR ILAIYYA SAYYIDII BINADHTOH, MUSHILATI LIL HADHROTIL 'ALIYYAH.(Duhai ghouts salam Alloh ku sanjungkan kepadamu. Bimbinglah aku dengan idzin Alloh. Pancarkanlah nadhroh kesempurnaan imanmu kepadaku hingga aku wusul kepada alloh yang maha luhur) 

Alhamdulillah. Banyak pengalaman saudara kita yang sudah menekuni amalan ini banyak diberi peningkatan di segala bidang khususnya bidang iman kepada Alloh banyak dirasakan dalam hidupnya. Semoga kita segera dibukakan taufiq hidayah Alloh SWT,hingga secepatnya dipertemukan dengan beliau Ghouts Hadzaz Zaman RA,dengan harapan penuh bahwa kita tidak berlarut larut hidup didampingi syetan laknatulloh. Amin. 

Sampai di sini yang bisa kami ungkapkan dan semoga diberi bisa melanjutkan pada bahasan lain yang berhubungan dengan keimanan. Dalam hal ini kami tidak bisa berbuat apa aa, kecuali untaian do'a : 
Jazaakumullohu khoirooti wa sa'aadatid dun'ya wal aakhiroh. Amin.

Kami ucapkan selamat mencoba dan menekuni istighoutsah tersebut di atas. 


Jazaakumullohu khoirooti wa sa'aadatid dun'ya wal aakhiroh . Amin

Wassalamu'alaikum wr wb