Tampilkan postingan dengan label Rahsia al Quran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rahsia al Quran. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Oktober 2014

RAHSIA AL QURAN 22 : ALLAH MENJADIKAN AGAMANYA TINGGI JIKA ORANG-ORANG HANYA MENYEMBAH DIA SAJA

Salah satu tujuan terpenting bagi seorang Muslim dalam hidup ini adalah mendakwahkan ajaran-ajaran al-Qur’an ke seluruh dunia, sehingga orang-orang dapat menyembah Allah sebagaimana yang seharusnya. Dalam al-Qur’an, Allah telah menunjukkan kepada orang-orang beriman jalan untuk mencapai tujuan ini, dan Dia memerintahkan sebagai berikut:

 “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mere¬ka berkuasa, dan sungguh Dia akan mene¬guh¬kan bagi mereka agama mereka yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mere¬ka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap me¬nyem-bah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang¬siapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Q.s. an-Nur: 55). 

Berdasarkan rahasia Allah yang diungkap¬kan kepada orang-orang beriman, Allah akan meneguhkan nilai-nilai al-Qur’an di seluruh dunia jika orang-orang beriman dan hanya me-nyem¬bah Allah, tanpa menyekutukan-Nya. Ini merupakan rahasia yang sangat pen¬ting, karena hal ini menunjukkan bahwa sesung¬guhnya merupakan tanggung jawab setiap orang beriman untuk mendakwahkan ajaran al-Qur’an kepada manusia. Dengan demikian setiap orang beriman yang memiliki hati nurani harus menjauhkan diri dengan sung¬guh-sungguh dari menyekutukan Allah dan hanya menyembah-Nya. Dibandingkan hal-hal lainnya, menyekutukan Allah meru¬pa¬kan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah dan orang yang melakukannya akan dimasukkan ke dalam neraka. Bagaimanapun, tampaknya sebagian besar manusia terlibat dalam ajaran-ajaran orang musyrik yang me¬nyembah ber¬hala. Manusia harus waspada terhadap “kemusyrikan yang tersembunyi”. Dalam bentuk kemusyrikan seperti ini, orang tersebut menyatakan beriman kepada Allah, mengakui Allah itu satu, Allah Yang Menciptakan, dan Yang wajib ditaati. Tetapi, ia juga takut kepada makhluk selain Allah, menganggap persetujuan dan dukungan orang lain lebih penting, menganggap bahwa perdagangan, keluarga, dan anak cucu lebih penting dari¬pada Allah dan berjuang di jalan-Nya, sesungguhnya semua ini merupakan bentuk kemusyrikan yang nyata.

Keimanan yang benar sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an adalah memandang bahwa keridhaan Allah adalah di atas segala-galanya. Mencintai makhluk lain selain Allah hanyalah sebagai asbab untuk mencari keridhaan-Nya. Orang-orang yang merasa berutang budi kepada manusia yang telah memberi sesuatu kepada mereka, yang memandang manusia sebagai pelindungnya, sesungguhnya mereka adalah orang-orang musyrik. Hal ini karena Yang memberi rezeki hanyalah Allah, Yang mem¬beri makan, menolong, dan melindungi setiap makhluk hidup dan menyembuhkan orang yang sakit, hanyalah Allah.

Jika Allah meng¬hendaki, Dia dapat menyembuhkan orang yang sakit melalui tangan seorang dokter. Dalam hal ini, sungguh tidak masuk akal jika seseorang menumpukan harapannya hanya pada dokter. Karena, tak seorang dokter pun yang dapat menyembuhkan pasiennya kecuali jika Allah menghendaki. Seseorang yang melihat kesehatannya membaik harus meli¬hat, bahwa dokter itu sebagai orang yang dipakai tangan¬nya oleh Allah untuk menyem¬buhkannya, sehingga ia akan menghormati dokter itu dengan semesti¬nya. Namun, karena ia menge¬tahui bahwa se¬sung¬guhnya yang menyem-buhkan adalah Allah, maka hanya kepada Allah saja ia harus bersyukur. Jika tidak demi¬kian, berarti ia telah menyeku¬tu¬kan Allah dan menganggap sama sifat Allah dengan sifat manusia. Semua Muslim harus menjauhi dengan sungguh-sung¬guh syirik yang tersem¬bunyi ini, dan jangan sampai menjadikan penolong dan pelindung selain Allah.

RAHSIA AL QURAN 21.KELOMPOK MINORITI ORANG BERIMAN DAPAT MENGALAHKAN ORANG KAFIR YANG JUMLAHNYA LEBIH BESAR

Salah satu mukjizat dari Allah yang diberikan kepada orang-orang yang beriman, meskipun mereka berjumlah sedikit adalah bahwa mereka dapat mengalahkan musuh-musuh mereka dengan Kehendak Allah. Ini merupakan rahasia penting yang diung¬kap¬kan Allah dalam beberapa ayat sehingga
menjadikan orang-orang kafir tertipu. Seba¬gai¬mana dapat dilihat dalam kisah tentang Thalut, Allah menjadikan orang-orang beriman memperoleh kemenangan karena ketaatan mereka, meskipun mereka berjumlah sedikit. Allah mengakhiri kisah tentang Thalut dengan kata-kata sebagai berikut:

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s.al-Baqarah: 249).

Dengan Bersabar, Orang-orang Beriman akan Memperoleh Kekuatan Besar

Sebagaimana sering kali ditekankan dalam buku ini, terdapat banyak rahasia yang tersembunyi dalam berbagai ayat al-Qur’an. Salah satu di antara rahasia-rahasia tersebut adalah tentang kesabaran. Allah memberikan kabar gembira bahwa orang-orang yang ber¬sabar akan semakin kuat. Ingatlah bahwa
semua kekuatan adalah milik Allah. Bahkan kekuatan orang yang menentang Allah sesungguhnya juga milik Allah. Allah memberi¬kan berbagai macam kemampuan kepada orang-orang untuk menguji mereka dan orang-orang di sekeliling mereka. Demikian pula, Dia dapat mengambil dengan mudah sebagaimana Dia dapat memberikan dengan mudah apa saja yang Dia kehendaki. Allah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang bersabar akan menjadi kuat, yakni Dia akan memberikan kekuatan kepada mereka. Ten¬tang hal ini, Allah menyatakan sebagai berikut:

“Ya, jika kamu bersabar dan bersiap siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang mema¬¬kai tanda.” (Q.s. Ali Imran: 125).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, jika Allah menghendaki, Dia dapat mem-berikan kemenangan kepada orang-orang dengan cara yang tak terlihat. Dalam usaha untuk memperjuangkan agama Allah misal¬nya, Allah dapat memberikan pertolongan yang tak terlihat sehingga memungkinkan seseorang
bicaranya sangat berpengaruh dan membuat hati orang-orang yang mendengarkannya berpaling kepada agama. Dengan demi¬kian, tak seorang pun yang dapat memperoleh kemenangan atau mempengaruhi orang lain, kecuali jika Allah menghen¬dakinya. Pemilik semua kejayaan, kemenangan, dan pengaruh
adalah Allah. Apa yang harus dilakukan oleh manusia adalah menaati perin¬tah Allah dan melaksanakan ketentuan-ketentuan-Nya. Dalam ayat lainnya, Allah memberi tahu orang-orang yang beriman cara memperoleh kekuatan besar:

“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus musuh. Dan jika ada seratus orang diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalah¬kan dua ratus orang, dan jika diantaramu ada seribu orang, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s. al-Anfal: 65-6).

Sebagaimana dinyatakan Allah dalam ayat tersebut, jika orang-orang beriman tidak memiliki kelemahan dalam diri mereka, dan mereka teguh, sabar, dan yakin, maka kekuat¬an satu orang beriman adalah sama dengan kekuatan sepuluh orang. Dalam hal ini, per¬kataan “kekuatan” memiliki pengertian lain yang bukan
sekadar kekuatan fisik. Misalnya, keku¬atan seorang beriman yang menyampai¬kan pesan agama dan menyeru manusia ke jalan Allah adalah sama dengan kekuatan sepuluh orang. Dalam pada itu, pengetahuan seorang yang ber¬iman dapat menyamai pengetahuan sepu¬luh orang. Perbuatan baik seorang beriman
yang dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah dapat menyamai perbuatan yang dilakukan sepuluh orang. Seorang yang beriman dapat menyeru sepuluh orang kafir yang ter¬sesat kepada jalan Allah yang benar dan dapat menjadi asbab bagi perbaikan iman mereka. Seorang yang ber¬iman dapat menghancurkan kekafiran orang kafir dan menggantinya dengan kebenaran. Rahasia yang diungkapkan Allah dalam al-Qur’an ini sangat penting.
Hal ini karena jika semua orang Islam saling berlomba-lomba di jalan yang benar, betapapun kecilnya jumlah mereka, Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka dalam setiap urusan yang mere¬ka lakukan. Misalnya, jika orang di selu¬ruh dunia ini berkumpul yang terdiri dari orang-orang kafir, dan profesor-profesor kafir dari seluruh dunia yang memimpin semua orang di setiap negara agar menjadi kafir, maka Allah cukup mengirim sekelompok kecil orang-orang Muslim yang kuat, bertang¬gung jawab, dan cukup bijak untuk menun¬jukkan kepada orang-orang tersebut jalan yang benar. Allah memberikan kemudahan kepada orang-orang beriman dalam setiap urusan mereka dan membuat berbagai urusan menjadi sulit bagi orang-orang kafir. Untuk itulah, orang-orang beriman yang mengetahui rahasia ini jangan sampai meremehkan usaha mereka dan mengatakan, “Mungkinkah usaha kita ini dapat membawa perubahan terhadap situasi seperti ini?”
Tetapi sebaliknya mereka yakin bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan yang ikhlas, yang dilakukan semata-mata untuk mencapai ridha-Nya ter-sebut dengan hasil yang baik. Sebaris tulisan tentang keberadaan Allah, sepatah kata yang menyeru manusia kepada Allah, atau suatu perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai ajar¬an al-Qur’an dapat saja membawa manu¬sia kepada keselamatan dan membangkitkan perasaan cinta dan takut kepada Allah dalam diri mereka. Perlu kita camkan bahwa hukum-hukum dan fenomena sebab dan akibat yang berlaku di dunia ini hanyalah berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Qur’an. Siapa pun yang berpikirnya sesuai dengan al-Qur’an dapat memahami rahasia-rahasia dalam ciptaan Allah ini, dan dengan kehen¬dak Allah, akan memperoleh kekuatan yang lebih unggul dan hikmah melebihi apa yang dapat dicapai oleh orang lain. Allah memberi¬kan berita gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan mengalahkan orang-orang kafir jika mereka teguh keiman¬annya:

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi jika kamu orang-orang yang beriman.” (Q.s. Ali Imran: 139).

Sebagaimana dapat dibaca pada ayat di atas, persyaratan yang diperlukan agar memper¬oleh kemenangan dan ketinggian, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak adalah keiman¬an yang ikhlas. Rahasia lain yang diungkapkan dalam al-Qur’an dalam masalah ini adalah beriman dengan tidak menye¬kutukan Allah.


RAHSIA AL QURAN 20 :MENAATI RASUL BERARTI MENTAATI ALLAH

Salah satu amal ibadah yang sangat penting yang diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman dalam al-Qur’an adalah menaati Rasul-Nya. Allah berfirman bahwa Dia telah mengi­rim para rasul-Nya untuk ditaati, dan orang-orang beriman, dalam setiap zaman, telah diuji ketaatan mereka terhadap para rasul tersebut. Para rasul adalah orang-orang yang menyampaikan pesan Allah dan perin­tah-Nya kepada manusia, dan mengingatkan mereka tentang hari perhitungan dan tentang ayat-ayat-Nya. Para rasul adalah orang-orang yang lurus dan dirahmati, yang dipilih Allah di antara seluruh manusia; dan perbuatan, sikap, dan kesempurnaan akhlak mereka sebagai teladan. Mereka adalah para kekasih Allah yang sangat dekat dengan-Nya. Sebagai­mana dinyatakan dalam ayat berikut ini, orang yang menaati rasul berarti menaati Allah.
“Barangsiapa yang menaati rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (Q.s. an-Nisa’: 80).
   
Rasulullah saw. juga bersabda bahwa orang yang bersaksi terhadap hal ini akan memper­oleh berita gembira:

“Tidakkah kamu telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa saya adalah utusan-Nya? Jika demikian, maka kabar gembira bagi kamu. Qur’an adalah sebuah tali yang satu ujungnya sampai kepada Allah dan ujung yang lain sampai kepadamu. Berpegang teguhlah kepadanya. Jika kamu melakukan itu, kamu tidak pernah terjerumus dalam kesalahan atau bahaya.1

Mendurhakai seorang rasul adalah men­dur­hakai Allah dan agama-Nya. Ini merupa­kan salah satu rahasia penting yang diung­kapkan Allah dalam al-Qur’an. Dalam sebuah ayat, Allah menceritakan keadaan orang-orang yang menaati rasul dan orang-orang yang mendurhakainya:

“Itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang­siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar keten­tuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah mema­suk­kannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan.” (Q.s. an-Nisa’: 13-4).

Allah telah mengungkapkan dengan jelas dalam al-Qur’an tentang ketaatan kepada rasul, dan menjelaskan bahwa orang-orang yang benar-benar taat dan berserah diri juga akan diterima di sisi-Nya. Sebagaimana yang ter­lihat dalam ayat-ayat ini, dipenuhinya semua syarat agama dan melakukan banyak ibadah belumlah mencukupi. Jika seseorang tidak menerapkan sikap dan akhlak yang me­nun­jukkan ketaatan kepada rasul sesuai dengan yang dijelaskan Allah dalam al-Qur’an dan hanya setengah-setengah dalam menaati-Nya, mungkin Allah akan menja­dikan semua perbuatannya sia-sia. Sebagian dari ayat-ayat yang membicarakan masalah ini dikaji di bawah ini yang dibagi menjadi be­berapa bagian:

RAHSIA AL QURAN 19 : RAHASIA TENTANG BERTAMBAH ATAU BERKURANGNYA NIKMAT

Dalam al-Qur’an, Allah mengungkapkan alasan mengapa Dia memberikan nikmat atau mengambilnya dari manusia:

“Yang demikian itu adalah karena sesung¬guhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepa¬da sesuatu kamu, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesung¬guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. al-Anfal: 53).

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah meng¬hendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.s. ar-Ra‘d: 11).

Apa yang dikemukakan dalam ayat-ayat tersebut merupakan rahasia yang sangat pen¬ting yang tidak diketahui atau diabaikan oleh kebanyakan manusia. Allah berfirman bahwa Dia akan menambah nikmat bagi orang-orang yang sibuk mengerjakan amal saleh, dan akan mempersempit nikmat bagi orang-orang yang melakukan kemaksiatan, dan nikmat terha¬dap manusia akan berubah sesuai dengan per¬ubahan perbuatan dan keikhlasan mereka.

Orang-orang yang beriman yang menge¬tahui rahasia-rahasia Allah ini berusaha untuk melihat maksud tersembunyi di balik ciptaan Allah dalam setiap keadaan yang mereka jumpai dan mereka senantiasa memper¬hati¬kan masalah tersebut. Mereka tidak pernah merasa sempurna, tetapi mereka berusaha keras untuk memiliki kesempurnaan akhlak sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an, dan berusaha membetulkan kesalah¬an dan kekhilafan mereka. Dalam hal ini, mereka tidak pernah ragu-ragu untuk selalu berusaha memperbaiki akhlak mereka dan membersihkan tingkah laku mereka.

RAHSIA AL QURAN 18 : MENGIKUTI SEBAAHGIAN BESAR ORANG HANYALAH AKAN MENYESATKAN DARI JALAN YANG BENAR

Anggapan yang pada umumnya diyakini orang adalah bahwa majoriti itu adalah yang benar, pandangan ini sering kali menyesatkan manusia. Sesungguhnya, jika ditanya tentang alasan yang mendasari perbuatan atau sikap tertentu, banyak orang yang menjawab, “Karena kebanyakan orang melakukannya.” Namun, Allah memberitahukan kita bahwa mengikuti sebagian besar orang itu menyesatkan: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.” (Q.s. al-An‘am: 116).

Dalam ayat lainnya, Allah menyatakan bahwa sebagian besar manusia tidak akan beriman: “Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu mengingin¬kan-nya.” (Q.s. Yusuf: 103).

Dalam surat al-Ma’idah, Allah menyebutkan tentang merajalelanya yang “buruk” dan menyerukan agar orang-orang yang berakal menjauhinya. “Katakanlah, ‘Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan’.” (Q.s. al-Ma’idah: 100).

Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh sebagian besar orang dan yang memper¬ca-yainya atau yang mendukungnya, tidaklah dapat dipakai sebagai sumber rujukan yang dapat dipercaya. Orang-orang cenderung untuk mengikuti sebagian besar orang karena menuruti “kecenderungan berkelompok”. Namun, orang-orang yang beriman yang berbuat sesuai dengan rahasia Ilahi yang diberikan Allah dalam al-Qur’an tidaklah mengikuti sebagian besar orang, tetapi mereka hanya melaksanakan perintah Allah dan agama-Nya. Sekalipun seorang diri, mereka tidak pernah merasa bimbang terhadap keyakinan mereka dan jalan yang mereka tempuh.


RAHSIA AL QURAN 17 : TIPU DAYA SETAN ITU LEMAH



Musuh manusia terbesar semenjak Nabi Adam a.s. adalah setan. Setan bersumpah kepa­da dirinya sendiri untuk menyesatkan manusia pada saat Nabi Adam diciptakan, dan setan melaksanakan sumpah­nya itu dengan menyusun tipu daya agar dunia ini tampak memikat dan mempesona di mata manusia. Al-Qur’an juga memberi tahu kita bahwa tipu daya setan itu lemah dan tidak memiliki kekuasaan atas manusia:

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangi­lah kawan-kawan setan itu, karena sesung­guhnya tipu daya setan itu lemah.” (Q.s. an-Nisa’: 76).

“Dan sesungguhnya iblis telah dapat mem­buktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman. Dan tidak ada kekuasaan iblis atas mereka, me­lain­kan hanyalah agar Kami dapat membe­dakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Meme­lihara segala sesuatu.” (Q.s. Saba’: 20-1).

Sesungguhnya, bahwa tipu daya setan itu lemah dan bahwa ia tidak memiliki kekuasaan atas manusia, adalah agar Allah menjadikan segala sesuatu itu mudah bagi manusia. Setan hanyalah kekuatan negatif bagi agama, dan kelemahan setan ini bermakna, bahwa orang-orang yang beriman tidak akan mengalami ke­su­litan apa pun dalam hidupnya jika mereka mengamalkan agama. Tetapi, hal ini akan terjadi jika memiliki iman yang ikhlas. Dalam al-Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang memiliki iman yang ikhlas tidak akan terpengaruh oleh tipu daya setan:

“Ia (setan) berkata, ‘Ya Tuhanku, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan hal-hal di muka bumi terlihat baik bagi mereka (manusia) dan aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka’.” (Q.s. al-Hijr: 39-40).

Dalam ayat lainnya, Allah telah meng­ung­kapkan bahwa setan tidak memiliki kekuasa­an atas orang-orang yang beriman dan berta­wakal kepada Tuhan:

“Sesungguhnya setan itu tidak ada keku­asa­annya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesung­guh­nya kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang memper­seku­tukannya dengan Allah.” (Q.s. an-Nahl: 99-100).

Rahasia Bagaimana Menjauhi Angan-angan Kosong dan Bisikan Setan

Meskipun setan itu tidak memiliki kekua­saan atas orang-orang yang beriman, kadang-kadang ia berusaha menggoda mereka dengan bisikan-bisikan, karena kesalahan yang telah mereka lakukan.
Rahasia penting lainnya yang diungkapkan Allah dalam al-Qur’an adalah bagaimana menyelamatkan diri dari bisikan setan. Ini merupakan masalah penting bagi orang-orang beriman yang takut kepada Allah dan meng­inginkan surga, karena bisikan setan itu me­nye­satkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah, dan menjadikan manusia sibuk dengan perbuatan sia-sia dan remeh. Setan berusaha untuk menanamkan perasaan sedih dan takut kepada manusia, menyemaikan benih-benih pertentangan di antara mereka, menyebabkan mereka merasa ragu-ragu terhadap Allah, al-Qur’an, dan agama. Setan memenuhi hati manusia dengan angan-angan kosong. Sebagian dari ayat-ayat yang menje­las­kan tentang bisikan setan kepada manusia adalah sebagai berikut:

“Dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyu­ruh mereka memotong telinga binatang ter­nak, lalu mereka benar-benar memotong­nya, dan akan saya suruh mereka, lalu mereka benar-benar mengubah ciptaan Allah. Ba­rang­siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia men­de­rita kerugian yang nyata. Setan itu memberi­kan janji-janji kepada mereka dan membang­kitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (Q.s. an-Nisa’: 119-20).

“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” (Q.s. an-Nas: 5).

Apa saja yang dibisikkan setan kepada manu­sia, ia tidak dapat memalingkan manu­sia dari bimbingan Allah sepanjang mereka mengikuti jalan yang telah Allah tunjukkan. Allah memperingatkan orang-orang beriman agar waspada terhadap bisikan setan:

“Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Q.s. al-A‘raf: 200-01).

Sebagaimana dapat kita pahami dari ayat tersebut, orang-orang yang beriman tetap waspada terhadap bisikan setan. Mereka tidak mau kehilangan waktu untuk memperhatikan bisikan itu, dan karena sadar bahwa hal itu tidak akan diridhai Allah, mereka tidak pernah membiarkan diri mereka larut dalam keputusasaan, takut dan duka cita, yang semu­a­nya itu merupakan perasaan negatif yang dijauhi oleh orang-orang beriman. Manakala orang-orang beriman diganggu dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran al-Qur’an, mereka segera mengenali bahwa itu merupakan bisikan berbahaya dari setan yang tidak akan mendatangkan keridhaan Allah. Mereka mengusir bisikan setan itu melalui dzikrullah dan ayat-ayat al-Qur’an

RAHSIA AL QURAN 16 : HANYA DENGAN BERZIKIR HATI MENJADI TENANG

Semua manusia yang hidup di muka bumi mencari jalan untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Harapan ditumpahkan untuk mencapai tujuan memperoleh kebahagiaan. Sebagian orang mencari kebahagiaan melalui gaya hidup yang mewah, sebagian lainnya melalui pekerjaan yang bergengsi, perkawinan yang indah, bedah plastik, dan gelar akademis.
Namun, jika tujuan itu telah tercapai, semua kebahagiaan seperti itu hanyalah bersifat sementara. Atau sering kali tidak ada kegembiraan atau kepuasan sama sekali setelah semuanya itu diperoleh. Bagaimanapun, tak seorang pun di muka bumi ini yang akan mencapai kebahagiaan sejati melalui cara-cara tersebut. Terdapat beberapa hal yang mengganggu atau membuat bosan orang yang mempercayai bahwa tujuan dalam mencapai kebahagiaan hakiki telah tercapai.
Kebahagiaan, ketenangan, kesenangan, atau kenyamanan sejati hanya dapat ditemukan dalam mengingat Allah (berdzikir). Allah menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:

الَّذِينَ آمَÙ†ُوا ÙˆَتَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ Ù‚ُÙ„ُوبُÙ‡ُÙ… بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ ۗ Ø£َÙ„َا بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ تَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ الْÙ‚ُÙ„ُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28)
 

Ini merupakan rahasia yang sangat penting yang diungkapkan Allah dalam Al-Quran untuk umat manusia. Karena tidak memahami kenyataan ini, banyak orang yang menghabiskan hidup mereka dalam khayalan bahwa harta benda dunia dapat memberikan kepuasan. Seakan-akan tidak akan pernah mati dan menghadapi hari hisab, mereka dengan tamaknya berusaha keras untuk memiliki hal-hal yang bersangkut paut dengan keduniaan.
Namun, sesungguhnya ini merupakan khayalan besar. Tidak ada sesuatu pun yang dimiliki di dunia ini yang dapat memberikan ketenteraman dan kebahagiaan sejati. Hanya orang-orang yang beriman saja, yang dengan ikhlas berbakti kepada Allah, dan orang-orang yang menyadari rahmat, kasih sayang, dan perlindungan Allah atas mereka yang dapat memperoleh perasaan hati yang tenteram.
Allah memberikan perasaan tenteram ini ke dalam hati orang yang memperhatikan bukti-bukti ciptaan Allah dan mengingat-Nya setiap saat. Dengan demikian sia-sia saja jika mencari kesenangan, ketenteraman, dan kebahagiaan melalui asbab yang lain.

RAHSIA AL QURAN 15 : SALING BERDEBAT MENYEBABKAN HILANGNYA KEKUATAN

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangan saling berdebat, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s. al-Anfal: 46).

Akhlak Qur'ani bercirikan kerendahan hati. Orang-orang yang berpegang pada nilai-nilai akhlak dalam al-Qur'an menghindari pertengkaran, mencari jalan keluar dari masalah, memberikan kemudahan kepada orang, dan tidak menunjukkan ketamakan. Tanpa berpegang pada akhlak Qur'ani, pertikaian dan konflik tidak dapat dielakkan. Adalah hal yang sangat wajar jika setiap orang memiliki pendapat yang berbeza-beza. Misalnya, 20 orang dapat mengusulkan 20 pemecahan yang berbeza-beza. Masing-masing pemecahan mungkin saja cocok bagi atau benar bagi orang yang bersangkutan. Jika setiap orang bersikukuh bahawa usulannya yang benar, dapat dipastikan yang terjadi adalah kekacauan dan konflik. Dalam kes seperti ini, jika tidak terwujud kesepakatan dari 20 orang tersebut, maka yang terjadi adalah pertengkaran dan ambisi pribadi, yang dapat menghapuskan amal saleh yang telah dilakukan untuk mencari ridha Allah. Akibatnya, seluruh kekuatan dari 20 orang tersebut akan hilang, persatuan dan persaudaraan di antara mereka akan lemah.
Orang-orang yang beriman harus saling mencintai satu sama lain, berkorban dan mempererat kesetia-kawanan dan kerja sama di antara mereka. Terutama pada saat-saat menghadapi kesulitan, mereka harus menyibukkan diri mengingat Allah, lebih bersabar dan saling membantu. Saling berdebat dapat mengurangi kekuatan, sedangkan kerja sama dapat meningkatkan kekuatan di antara orang-orang beriman. Dalam ayat lainnya, Allah telah mengungkapkan rahasia bahawa jika orang-orang beriman tidak menjadi teman dan pelindung satu sama lain, maka akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi:

“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan yang besar.” (Q.s. al-Anfal: 73).
Masing-masing dari rahasia Allah tersebut telah diungkapkan, dan orang-orang Muslim dibebani tanggung jawab. Orang Muslim tidak boleh menganggap bahawa pertengkaran dengan sesama Muslim merupakan hal yang remeh, dengan mengatakan, "Bagaimanakah jika kita berdebat?" Kerana, sebagaimana telah diberitahukan oleh Allah kepada kita, setiap pertengkaran antara orang-orang Muslim, ertinya menghilangkan kekuatan orang-orang beriman, terhadap hal ini, orang-orang Muslim akan dimintai tanggung jawab oleh Allah. Itulah sebabnya Nabi kita tercinta saw. bersabda, "Takutlah kepada Allah, berdamailah sesama kamu agar Allah menciptakan perdamaian sesama Muslim."
Orang-orang Muslim jangan sampai saling melihat kesalahan atau kekurangan masingmasing, tetapi sebaliknya supaya menutupi kesalahan sesama Muslim yang lain dengan penuh kasih sayang. Kekuatan orang-orang beriman berasal dari persatuan ini, ertinya mengerahkan segenap tenaganya untuk mendakwahkan agama Allah dan akhlak al-Qur'an. Dengan persatuan, mereka dapat berkonsentrasi untuk menyampaikan tandatanda keberadaan Allah melalui karya-karya ilmiah dan melakukan pelayanan yang bermanfaat bagi umat manusia. Namun, kita harus ingat bahawa setiap orang yang melakukan pelayanan ini harus diniatkan terutama untuk mencari kehidupan yang abadi di akhirat dan agar diselamatkan dari azab Allah.

Rabu, 29 Agustus 2012

RAHSIA AL QURAN 7:TUJUAN MEMBELANJAKAN HARTA

Salah satu amal ibadah yang terpenting yang dapat membersihkan kotoran kebendaan dan

keruhanian, dan sebagai latihan bagi ruhani sehingga seseorang dapat mencapai derajat akhlak yang tinggi sehingga Allah akan ridha kepadanya adalah membelanjakan harta di jalan Allah. Allah telah berfirman kepada Nabi saw. agar mengambil zakat dari harta benda orang-orang beriman untuk membersihkan dan menyucikan harta tersebut.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan menyucikan mereka.” (Q.s. at-Taubah: 103).

Meskipun demikian, perbuatan membelanjakan harta yang dapat membersihkan dan

menyucikan orang-orang adalah jika dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah disebutkan dalam al-Qur’an. Orang-orang beranggapan bahwa mereka telah menunaikan tugas mereka ketika merekamemberikan sejumlah uang yang sangat sedikit yang diberikan kepada pengemis, memberikan pakaian bekas kepada orang miskin, atau memberi makan kepada orang yang lapar. Tidak diragukan lagi bahwa perbuatan-perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang akan memperoleh pahala dari Allah jika niatnya untuk mencari ridha Allah. Namun sesungguhnya ada batas-batas yang telah ditentukan dalam al-Qur’an. Misalnya, Allah memerintahkan manusia agar menginfakkan apa saja yang melebihi keperluannya:

“Mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, ‘Yang lebih
dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berpikir.” (Q.s. al-Baqarah: 219).

Manusia hanya memerlukan sedikit saja untuk memenuhi keperluan hidupnya di dunia. Harta

benda yang di luar keperluan seseorang adalah harta yang berlebih. Yang terpenting bukan jumlah yang diberikan, tetapi apakah ia memberikannya dengan ikhlas atau tidak. Allah mengetahui segala sesuatu dan Dia telah memberi hati nurani kepada manusia untuk menetapkan hal-hal yang sesungguhnya tidak diperlukan. Menginfakkan harta benda merupakan bentuk ibadah yang mudahbagi orang-orang yang tidak dihinggapi ketamakan terhadap dunia dan yang tidak mengejar dunia,

tetapi merindukan akhirat. Allah telah memerintahkan kita untuk menginfakkan sebagian dari harta kita untuk menjauhkan cinta dunia. Menginfakkan harta benda merupakan sarana untuk membersihkan diri dari sifat tamak. Tidak diragukan lagi bahwa bentuk ibadah ini sangat penting bagi orang-orang yang beriman dalam kaitannya dengan perhitungan di akhirat. Rasulullah saw. Jugabersabda bahwa orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah akan dirahmati Allah:

“Dua manusia akan dirahmati: Yang pertama adalah orang yang diberi oleh Allah al-Qur’an dan ia hidup berdasarkan al-Qur’an itu. Ia menganggap halal apa saja yang dihalalkan, danmenganggap haram apa saja yang diharamkan. Yang lain adalah orang yang diberi harta oleh Allah, dan harta itu dibelanjakannya kepada sanak keluarga dan dibelanjakan di jalan Allah.

 

Manusia Harus Memberikan Apa yang Ia Cintai kepada Orang Miskin

Orang sering kali cenderung memberikan sesuatu jika sesuatu yang diberikan itu tidak

merugikan kepentingannya. Misalnya, ketika seseorang memberikan harta bendanya kepada orang miskin, sering kali ia memberikan sesuatu yang tidak lagi diperlukannya dan tidak disukainya, sudah ketinggalan mode, atau tidak layak pakai. Tampaknya orang merasa berat untuk memberikan harta benda yang dicintainya, padahal sesungguhnya kedermawanan seperti ini sangat penting untuk membersihkan diri dan agar mencintai amal kebajikan. Ini merupakan rahasia penting yangdiungkapkan Allah kepada umat manusia. Allah telah menyatakan bahwa tidak ada cara lain untuk mencapai kebajikan bagi manusia kecuali melalui:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan sebelum kamu menafkahkan
sebagian dari harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnyaAllah mengetahuinya.” (Q.s. Ali Imran: 92).

 
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidakmau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilahbahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.s. al-Baqarah: 267).

 

Membelanjakan Harta di Jalan Allah sebagai Sarana Agar Dekat Dengan-Nya

 
Bagi orang yang beriman, tidak ada sesuatu pun yang lebih dirindukan daripada memperoleh
keridhaan Allah dan dicintai oleh-Nya. Orang yang beriman berusaha mencari asbab untuk
mendekatkan diri kepada Allah dalam hidupnya. Tentang hal ini, Allah menyatakan sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (Q.s. al-Ma’idah: 35).

 
Sebagai sebuah rahasia dan berita gembira bagi orang-orang beriman, Allah mengungkapkan
dalam al-Qur’an bahwa apa yang dibelanjakan akan menjadi asbab untuk mencapai kedekatan
dengan-Nya. Dengan demikian bagi orang yang beriman, memberikan apa yang ia cintai dan yang melebihi keperluannya kepada orang-orang miskin tidaklah sulit, tetapi merupakan kesempatan berharga untuk membuktikan bahwa ia adalah orang yang taat dan cinta kepada Allah. Tentang hal ini Allah menyatakan sebagai berikut:

“Dan diantara orang-orang Arab Badui ada orang yang beriman kepada Allah dan hari
Kiamat, dan memandang apa yang dinafkahkannya itu sebagai jalan mendekatkannya
kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya
nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri. Kelak Allah akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Q.s. at-Taubah: 99).

 
Apa Saja yang Dinafkahkan di Jalan Allah akan Memperoleh Balasan yang Baik

 
Rahasia lain yang diungkapkan tentang membelanjakan harta seseorang di jalan Allah
menurut al-Qur’an adalah, bahwa apa saja yang dinafkahkannya itu pasti akan memperoleh balasan. Ini merupakan janji Allah. Orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah tanpa takut akan menjadi miskin, akan memperoleh rahmat yang menakjubkan dalam kehidupan mereka. Apa saja yang dibelanjakan di jalan Allah akan diganjar sepenuhnya. Sebagian ayat yang menceritakanjanji tersebut adalah sebagai berikut:

“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah
yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang
kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yangbaik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya.” (Q.s. al-Baqarah: 272).

 
“Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya.” (Q.s. al-Anfal: 60).

 
“Katakanlah,‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.’ Dan barang apa sajayang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Q.s. Saba’: 39).

 
Orang-orang yang beriman hanya mengharapkan keridhaan Allah dan surga ketika mereka
memberikan harta mereka; tetapi sebagai rahasia yang diungkapkan oleh Allah, apa saja yang
mereka nafkahkan akan dikembalikan lagi kepada mereka. Pengembalian ini merupakan rahmat didunia, dan di atas segalanya, Allah menyediakan surga bagi orang-orang yang beriman. Dalam pada itu, berkebalikan dengan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, Allah akan mengurangi rezeki orang-orang yang bakhil dalam menafkahkan kekayaan mereka, atau orang yangsuka mengumpulkan kekayaan yang lebih banyak dan mengabaikan batasan-batasan Allah. Salah satu ayat yang berkaitan dengan masalah ini menceritakan tentang keadaan orang-orang yang memakan riba:

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Q.s. al-Baqarah: 276).

Allah memberitahukan tentang keberuntungan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang
memberikan harta mereka sebagai berikut:

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah
melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi
Maha Mengetahui.” (Q.s. al-Baqarah: 261).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakitinya, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah ia bersih. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kalilipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Q.s. al-Baqarah: 265).

Dalam setiap ayat tersebut terdapat rahasia yang diungkapkan Allah kepada orang-orang yang
beriman dalam al-Qur’an. Orang-orang yang beriman memberikan harta benda mereka hanya untukmencari keridhaan dan rahmat Allah dan surga-Nya. Namun, menyadari tentang rahasia-rahasia yang diungkapkan dalam al-Qur’an, mereka juga mengharapkan rahmat dan karunia Allah. Semakin

Senin, 02 Juli 2012

RAHSIA AL QURAN : APA YANG KITA GALI DARI AL QURAN TENTANG ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Petunjuk: Terjemahan Ayat Terpilih tentang ALLAH dalam Al-Quran

Tuhan sekalian alam
(1: 1-7)

Mulakan Dengan Nama Nya
(1 1)

Dialah jua Adakah nama-nama yang baik
(59: 22-24), (7: 180), (17: 110), (20: 8)

Membesarkan Allah
(57: 1-6)

Esa
(112: 1-4)

Hanya Satu
(4: 171)

Satunya
(2: 255), (6: 103), (11: 61), (24: 41)

Pemurah, lagi Maha Mengasihani
(2: 163), (3: 31), (11: 73), (12: 64), (21: 112), (52: 28)

Cahaya Langit dan Bumi
(24: 35)

Pencipta, Pemilik asal
(2: 117), (4: 1), (6: 102), (10: 34), (39: 5)

Tuhan ALLAH
(23: 116), (62: 1)

Yang berkuasa, menyeluruh
(3: 26), (4: 85), (6: 18), (15: 23), (32: 22), (46: 33), (85: 20)

Lagi Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Mengetahui
(2: 158), (6: 115), (9: 28), (13: 9), (16: 91), (31: 27), (31: 34), (34: 26)

Yang Maha Mendengar, Semua-Melihat
(2: 137), (42: 11)

Pemberi, Maha Pemberi,
(2: 261), (3: 8), (27: 40), (42: 19), (51: 58)

Yang Maha Pengampun, Maha Penyabar
(2: 263), (4: 149), (16: 110), (42: 23), (71: 4)

Pelindung, penaung, Pembantu
(8: 40), (11: 57), (25: 31), (42: 28)

Kebenaran
(24: 25), (31: 30)

Mentaati Nya dan
Kekasih Nabi
(9: 71), (14: 1), (33: 39-40), (48: 28)

Tuhan Hari kiamat
(55: 26-27), (2: 245), (3: 9), (22: 7), (22: 69), (40: 15-16), (54: 54-55)

Pujian Pujian dan Berdoalah kepada Allah
(2: 127-128), (3: 173), (11: 90), (17: 44), (38: 44), (59: 10), (40: 65)

Terjemahan Ayat Terpilih tentang ALLAH dalam Al-Quran
Dialah jua adalah nama-nama yang baik

Dialah Allah, daripada Siapa ada Tuhan yang lain, lagi Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Beliau adalah Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Dialah Allah, daripada Siapa ada Tuhan yang lain, Tuhan ALLAH, Suci, Keamanan, Penyimpan Iman, Pembimbing, Hakim, Pemaksa, Hebat.
Maha Suci Allah dari segala yang mereka sekutukan (kepada Allah)!
Dia adalah Allah, Pencipta, Pembentuk tidak beriman,  BagiNyalah nama-nama yang paling indah. Segala yang ada di langit dan di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah dan Dialah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (59: 22-24)
Allah adalah nama yang paling adil.
Ibadat kepadaNya oleh mereka. Dan meninggalkan syarikat orang-orang yang menghujat nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka lakukan. (7: 180)
Katakanlah (wahai Muhammad): Serulah ke Allah, atau menangis ke Pemurah, kepada kamu menangis  (yang sama). BagiNyalah nama-nama yang paling indah. Dan engkau (wahai Muhammad), tidak kuat disuarakan dalam ibadah kepadamu (wahai Muhammad) tidak lagi diam di dalamnya, tetapi satu cara yang sederhana antara. (17: 110)
Allah! Terdapat tiada Tuhan melainkan Dia. BagiNyalah nama-nama yang paling indah. (20: 8)  

Membesarkan Allah

Segala yang ada di langit dan di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah dan Dialah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
Dialah sahaja yang menguasai langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa untuk melakukan semua perkara.
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, Dia mengetahui apa yang masuk bumi dan semua yang keluar daripadanya daripadanya dan semua datang yang turun dari langit dan apa yang naik padanya dan Dia tetap bersama-
anda biar di mana pun kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu lakukan.
Dialah sahaja yang menguasai langit dan bumi, dan kepada Allah (memakan) yang lazat dikembalikan.
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang, dan Dialah yang memasukkan siang pada malam, dan Dia Maha Mengetahui segala yang ada di dalam dada. (57: 1-6)

Esa

Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa!
Allah yang abadi memohon kepada semua!
Dia tiada beranak dan tidak diperanakkan,
Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya. (112: 1-4)  

Hanya Satu,

Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agama mahupun anda kamu mengatakan sesuatu terhadap Allah melainkan yang benar. Isa Al-Masih anak Maryam, adalah hanya seorang pesuruh Allah dan perkataan Allah yang telah disampaikanNya ke Maryam, dan roh daripada-Nya. Oleh itu, berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasulNya,. dan janganlah kamu mengatakan (bahawa) "Tiga" Berhenti! (Itu adalah) lebih baik untuk anda! - Allah hanya ada satu Allah. Jauh ia dikeluarkan dari keagungan transcendant-Nya, bahawa Dia mempunyai anak. Bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dan Allah Maidah. (4: 171)

Satunya

Allah! Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap Hidup, Yang Abadi. Tidak tidur dan tidak tidur ditimpakan-Nya. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Siapakah dia syafaat di sisi Allah dengan izin-Nya? Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan yang ada di belakang mereka manakala mereka merangkumi apa-apa dari ilmu Allah melainkan yang Dia kehendaki. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. (2: 255)
Itu adalah Allah, Tuhan kamu. Terdapat tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Pencipta segala sesuatu, maka beribadatlah kamu kepadaNya. Dan Dia yang menjadikan segala-galanya. (6: 103)
Dan kepada (kaum) Thamud (Kami utuskan) saudara mereka Shaleh. Beliau berkata: "Wahai kaumku! Menyembah Allah. Kamu ada ada Tuhan yang lain melainkan Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan Allah menghendaki kamu memakmurkannya. Oleh itu, minta ampun kepada Allah dari perbuatan syirik dan berpaling kepada-Nya bertaubat. Sesungguhnya Tuhanku Maha Dekat, Responsif. (11: 61)
Tidakkah engkau melihat bahawa Allah, Dialah Siapa semua yang di langit dan pujian bumi, dan burung dalam penerbangan mereka? Setiap Dia mengetahui sesungguhnya ibadat dan memujiNya dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan. (24: 41)  

Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Pemurah, lagi Maha Mengasihani (2: 163).
Katakanlah (wahai Muhammad, kepada umat manusia); Jika kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (3: 31)
Mereka berkata: "engkau merasa hairan pada perintah Allah? Rahmat Allah dan keberkatan-Nya kepada kamu, wahai ahli rumah ini! Ingatlah! Beliau adalah Maha Terpuji, Pemilik Kemuliaan! (11: 73)
Beliau berkata: "Bolehkah saya percaya beliau kepada anda kecuali sebagaimana yang saya diamanahkan adiknya kepada anda demi sesungguhnya!? Allah adalah lebih baik pada menjaga, dan Dia adalah yang paling mengasihani daripada segala yang lain mengasihani. (12: 64)
Beliau berkata: Wahai Tuhanku! Menghakimi Engkau dengan kebenaran. Tuhan kami Maha Pemurah, pertolongan akan merayu terhadap apa yang kamu sifatkan (kepada Allah). (21: 112)
Ingatlah! kami digunakan untuk berdoa kepada Allah yang telah lalu. Ingatlah! Dia Maha Pemaaf, lagi Maha Mengasihani. (52: 28)

Cahaya Langit dan Bumi

Allah yang menerangi langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah sebagai sebuah misykaat adalah pelita. Lampu itu dalam kaca. Kaca ialah kerana ia adalah bintang yang bersinar. (Lampu Ini) dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, zaitun tidak Timur mahupun Barat, yang minyak akan hampir memancarkan cahaya bersinar (dengan sendirinya) walaupun ia tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah selalu memberi petunjuk kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah berbicara kepada manusia dalam, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (24: 35)  

Pencipta, Pemilik asal

Yang menciptakan langit dan bumi! Apabila Dia berkehendak melaksanakan sesuatu perkara, dia hanya berfirman kepadanya: Jadilah engkau! dan. (2: 117)
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari ia menciptakan pasangan dan dari mereka berdua telah tersebar di luar negara banyak lelaki dan wanita. Berhati-hati kewajipan anda kepada Allah yang kepadaNya sahaja kamu mendakwa (hak-hak anda) satu sama lain, dan ke arah rahim (yang melahirkan anda). Ingatlah! Allah sentiasa Mengawasi kamu.
(4: 1)
Yang menciptakan langit dan bumi! Bagaimana dia boleh mempunyai kanak-kanak, apabila terdapat Dia tidak mempunyai isteri, apabila Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Maha Mengetahui segala sesuatu? (6: 102)
Katakanlah (wahai Muhammad): ada rakan anda (yang mereka wahai Muhammad) bahawa Penciptaan mengembalikannya dan kemudian mengembalikan adanya semula? Katakanlah (wahai Muhammad): Allah Penciptaan mengembalikannya, kemudian dia mengembalikannya. Bagaimana, itu, mengapa kamu telah menyesatkan! (10: 34)
Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Dia menjadikannya malam untuk berjaya hari, dan Dia menjadikan siang untuk berjaya malam dan Dia menjadikan matahari dan bulan untuk memberi perkhidmatan, masing-masing berjalan untuk suatu masa yang tertentu. Bukan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun? (39: 5)

Tuhan ALLAH

Sekarang Allah ditinggikan, Raja Yang Sebenarnya! Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Tuhan Arasy yang mulia. (23: 116)
Segala yang ada di langit dan semua yang ada di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah, Tuhan ALLAH, Suci, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (62: 1)  

Yang berkuasa, menyeluruh

Katakanlah (wahai Muhammad): Ya Allah! Mempunyai kuasa pemerintahan! Engkau kedaulatan kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang withdrawest daripada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah juga yang Engkau kehendaki dan kehendaki sesiapa yang Engkau kehendaki. Dalam kekuasaan Engkaulah sahaja adanya kebaikan. Ingatlah! Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (3: 26)
Sesiapa interveneth pada jalan yang baik akan mendapat ganjaran daripadanya, dan sesiapa yang interveneth pada jalan yang jahat akan menanggung akibat daripadanya. Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (4: 85)
Dialah yang berkuasa atas sekalian hambaNya dan Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui. (6: 18)
Ingatlah! Kami, walaupun Kami, yang menghidupkan dan mematikan, dan Kami yang Mewarisi (15: 23)
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling daripadanya? Ingatlah! Kami akan membalas orang yang berdosa. (32: 22)
Tidakkah mereka melihat bahawa Allah yang menciptakan langit dan bumi dan tidak khas yang dipakai oleh ciptaan mereka, Maha Kuasa untuk memberi hidup kepada yang mati? Sesungguhnya Dia Maha Kuasa untuk melakukan semua perkara. (46: 33)
Dan Allah,, melingkungi mereka. (85: 20)

Lagi Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Mengetahui

Ingatlah! (Gunung) As-Safa dan Marwah adalah antara tanda-tanda Allah. Oleh itu, adalah tidak ada dosa bagi orang yang menunaikan haji ke Rumah (Tuhan) atau visiteth, untuk pergi sekeliling mereka. Dan dia tidaklah ada yang baik kerelaannya sendiri (untuknya), sesungguhnya! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (2: 158)
Sempurnalah Kalimah Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan. Ada sesiapa yang boleh mengubah perkataan-Nya. Dialah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
(6: 115)
Wahai orang-orang yang beriman! Orang-orang musyrik itu najis. Oleh itu, janganlah mereka datang berhampiran Place Masjidilharam sesudah tahun ini mereka. Jika kamu bimbangkan kepapaan (dari kehilangan barang-barang dagangan mereka) Allah akan melindungi kamu daripada limpah kurnia-Nya, jika Dia kehendaki. Ingatlah! Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (9: 28)
Beliau adalah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Besar, Yang Maha Tinggi. (13: 9)
Memenuhi perjanjian Allah apabila kamu berjanji, dan tidak merombak (mencabuli) sumpah kamu selepas asseveration daripada mereka, dan selepas kamu telah menjadikan Allah sebagai Penjamin kebaikan kamu. Ingatlah! Allah mengetahui apa yang kamu lakukan. (16: 91)
Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena dan laut, dengan tujuh lagi laut untuk membantu, (dakwat berada), perkataan Allah tidak boleh habis. Ingatlah! Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (31: 27)
Ingatlah! Allah! Dan Dialah jua pengetahuan mengenai hari kiamat. Dia menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada roh yang mengetahui apa yang ia akan mendapat esok, dan tiada jiwa mengetahui di bumi negeri manakah ia akan mati. Ingatlah! Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengetahui. (31: 34)
Katakanlah (wahai Muhammad): Tuhan kita akan menghimpunkan Kita semua bersama-sama, kemudian Dia akan menghukum di antara kita dengan benar. Dialah jua Hakim yang Maha Mengetahui. (34: 26)
 

Yang Maha Mendengar, Maha Melihatt

Dan jika mereka percaya seperti apa yang kamu percaya, maka mereka mendapat petunjuk, Tetapi jika mereka berpaling, maka mereka dalam permusuhan, dan Allah akan memelihara kamu (untuk membela) terhadap mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (2: 137)
Pencipta langit dan bumi. Ia telah membuat untuk kamu pasangan, dan lembu juga pasangan, di mana Dia menambah anda. Sia-sia samalah seperti-Nya; dan Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (42: 11)

Pemberi, Maha Pemberi,

Bandingan orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah adalah seperti serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tahun setiap seratus biji. Allah melimpahkan meningkatkan manifold kepada sesiapa yang dikehendakiNya.
Allah Maha Luas, Maha Mengetahui (2: 261)
Tuhan kami! Menyebabkan hati kami untuk sesat sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu. Ingatlah! Engkau, hanya Engkaulah yang sentiasa Melimpah kurniaNya. (3: 8)
Seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab berkata: Aku akan membawakannya kepadamu sebelum mengulangi pandangannya (wahai Muhammad) kepadamu (wahai Muhammad). Dan apabila dia melihat singgahsana itu terletak dalam kehadiran, Nabi Sulaiman berkata: Ini ialah limpah kurnia Tuhanku, kerana Dia hendak menguji saya sama ada saya bersyukur atau am bersyukur. Sesiapa yang bersyukur beliau hanya bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan sesiapa yang tidak bersyukur (yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah) hanya dirinya sendiri yang sakit). Kerana sesungguhnya! Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah. (27: 40)
Allah pertolongan kepada hamba-hambaNya. Beliau memberi rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Yang Kuat, Yang Maha Kuasa. (42: 19)
Ingatlah! Allah! Dialah yang menghidupkan kehidupan, Tuhan yang kuat gagah dan tidak mudah pecah. (51: 58)
 
Yang Maha Pengampun, Maha Penyabar

Perkataan yang baik dengan kemaafan adalah lebih baik daripada sedekah-memberi diikuti oleh kecederaan, Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (2: 263)
Jika kamu berlaku baik secara terbuka atau menyimpan rahsia, atau memaafkan kejahatan, sesungguhnya! Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
(4: 149)
Maka ketahuilah! Tuhanmu - bagi orang-orang yang menjadi berhijrah sesudah mereka telah dianiaya, dan kemudian berperang dan berpegang teguh - sesungguhnya! Tuhanmu sesudah (mereka) sesungguhnya Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (16: 110)

Ini adalah yang Allah gembirakan kepada hamba-hambaNya yang beriman dan beramal soleh. Katakanlah (wahai Muhammad, kepada manusia): Aku tidak meminta kepada kamu sebarang bayaran itu, kecuali kasih sayang di kalangan kaum kerabat.
Dan sesiapa yang scoreth kebaikan kita menambah kepada yang baik untuknya. Ingatlah! Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (42: 23)

Bahawa Dia mengampunkan bagi kamu sebahagian dari dosa-dosa kamu dan memberi kamu hidup (dengan tidak terkena azab) hingga ke suatu masa yang tertentu. Ingatlah! istilah Allah, apabila ia datang, tidak boleh ditangguhkan, jika kamu hendak tahu. (71: 4)

Pelindung, penaung, Pembantu

Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahawa Allah adalah befriender anda - Penaung transenden, Pembantu transenden! (8: 40)
Dan jika kamu berpaling, masih saya telah disampaikan kepada kamu azab yang saya telah dihantar kepada kamu, dan Tuhanku akan menetapkan di tempat kamu semua, kaum yang lain daripada kamu. Kamu tidak boleh mencederakan Dia sama sekali. Ingatlah! Tuhanku Maha Pengawal dan Pemelihara tiap-tiap sesuatu. (11: 57)
Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi musuh dari kalangan orang yang berdosa, tetapi cukuplah Allah bagi petunjuk dan Pembantu. (25: 31)
Dan ia adalah Dia yang menurunkan hujan penjimatan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan keluar rahmat-Nya, Dia adalah Rakan Melindungi, Maha Terpuji. (42: 28) 

Kebenaran

Pada hari itu Allah akan membayar mereka hanya kerana, dan mereka akan tahu bahawa Allah, Dia adalah Kebenaran Manifes. (24: 25)
Itu (begitu) kerana Allah, Dia adalah Benar, dan apa yang mereka sembah yang lain dari Allah adalah palsu, dan sesungguhnya Allah, Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. (31: 30)

Mentaati Nya dan Kekasih Nabi

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan dan melarang daripada yang salah, dan mereka mendirikan sembahyang dan mereka membayar zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini Allah akan memberi rahmat kepada mereka. Ingatlah! Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (9: 71)
Alif. Lam. Ra. (Ini ialah) sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad), supaya engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya, dengan izin Tuhan mereka ke jalan Yang Maha Kuasa, lagi Maha Terpuji. (14: 1)
Yang menyampaikan mesej Allah dan takut kepada-Nya, dan takut tidak ada melainkan Allah. Allah keepeth akaun baik.
Muhammad bukanlah bapa kepada mana-mana lelaki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan kesudahan segala Nabi-nabi; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (33: 39-40)
Dialah yang telah mengutus RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar, supaya Dia ke atas segala bawaan agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (48: 28)  

Tuhan hari kiamat

Setiap orang yang ada di bumi itu akan meninggal dunia;
Terdapat, kekallah  Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan. (55: 26-27)
Siapakah yang akan memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik (ikhlas), supaya Dia boleh memberi meningkatkan manifold? Dan Allah menyempitkan dan meluaskan. KepadaNyalah kamu akan kembali. (2: 245)
Tuhan kami! Engkaulah Siapakah yang akan menghimpunkan sekalian manusia hingga ke hari yang tidak ada syak padanya. Ingatlah! Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya. (3: 9)
Dan sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, ada sebarang syak tentang kedatangannya; dan kerana sesungguhnya Allah akan membangkitkan orang-orang yang di dalam kubur. (22: 7)
Maka Allah akan menghakimi di antara kamu pada hari kiamat mengenai apa yang kamu digunakan untuk berbeza. (22: 69)
Dialah Yang Maha tinggi darjat kebesaranNya, Tuhan yang mempunyai Arasy. Beliau casteth Roh dari hal perintahNya kepada sesiapa yang akan hamba-hambaNya, Dia memberi amaran hari pertemuan:
Hari mereka segera keluar, tiada apa-apa jua daripada mereka yang tersembunyi kepada Allah.
Yang merupakan kedaulatan hari ini? Ia adalah Allah yang Esa, Maha Kuasa. (40: 15-16)
Ingatlah! orang-orang yang soleh akan kekal di antara taman-taman dan sungai-sungai.
Kukuh berdiri di memihak kepada Raja yang besar. (54: 54-55)

Pujian Pujian dan Berdoalah kepada Allah

Dan ketika Ibrahim meninggikan asas Dewan, (Ibrahim berdoa): Wahai Tuhan kami! Terimalah daripada kami (tugas ini). Ingatlah! Engkau, seni Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Tuhan kami! Membuat kita tunduk patuh kepada Engkau dan benih sebuah negara yang tunduk patuh kepada Engkau kami dan menunjukkan kami cara-cara ibadat, dan berlembut terhadap kita. Ingatlah! Engkau, Engkaulah Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani. (2: 127-128)
Orang-orang yang lelaki berkata: Sesungguhnya rakyat telah mengumpulkan tentera untuk memerangi kamu, oleh itu takut kepada mereka. (Ancaman bahaya) tetapi meningkat iman mereka dan mereka berseru: Allah sudah cukup untuk kita! Paling Hebat Dia yang kepadaNya kami yakin! (3: 173)
Minta ampun kepada Tuhan kamu dan kemudian berpaling kepada-Nya (bertaubat). Ingatlah! Tuhanku lagi Maha Mengasihani, Loving. (11: 90)
Tujuh petala langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya memuji-Nya, dan tidak ada sesuatu melainkan bertasbih Segala puji-Nya; tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Ingatlah! Ia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun. (17: 44)
Dan (dikatakan kepadanya): Ambil dalam tangan-Mu cawangan dan menghentam dengannya, dan tidak melanggar sumpah Mu.
Ingatlah! kita mendapati Nabi Ayub, sebaik-baik hamba! Ingatlah! sesungguhnya dia adalah sentiasa rujuk kembali (kepada Tuhannya). (38: 44)
Dan orang-orang yang datang (kepada iman) selepas mereka berkata: Wahai Tuhan kami! Ampunkanlah kami dan saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan tidak meletakkan di dalam hati kita apa-apa dendam kesumat terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan kami! Engkau seni Penuh belas kasihan dan rahmatNya. (59: 10)
Beliau adalah Yang Tetap Hidup. Terdapat tiada Tuhan melainkan Dia. Oleh itu, berdoa kepada Allah, membuat ibadat untuk-Nya (sahaja).
Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan sekalian alam! (40: 65)