Tampilkan postingan dengan label Kitab Perisai Mukmin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kitab Perisai Mukmin. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Juni 2016

PERISAI MUKMIN FASAL 27: SHALAWAT



BUAH TULISAN ABDURAHMAN AL MUKAFFI

Perisai shalawat adalah bentuk penanaman dari ketaatan kepada Rsulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selaku ummatnya setiap Mukmin diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk bershalawat kepadanya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala danpara malaikatNya pun bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihiwa Sallam.

Sebagaimana tertuang dalam firman-Nya yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS al-Ahzab 33:56).

Tentunya shalawat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada utusannya untuk memberikan keberkatan atas amanat yang telah diembankan kepadanya.Sedangkan shalawat setiap Mukmin adalah untuk setia mengikuti beliau dengan penuh ketaatan atas amanah yang disampaikannya. Karena dengan tujuan itu pulaAllah

Subhanahu wa Ta'ala mengutus Rasul-Nya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QSan-Nisaa' 4:64).

PERISAI MUKMIN FASAL 26 : DZIKIR



BUAH TULISAN ABDURAHMAN AL MUKAFFI

Perisai dzikir mencakup seluruh perisai lainnya. Artinya,semua bentuk ibadah pada hakikatnya merupakan dzikir.Atau dalam rangka mengingat Allah Azza wa Jalla.

Otomatik Mukmin yang memiliki perisai ini memiliki pula semua perisai lainnya. Betapa tidak, karena ia mengingat Allah bukan hanya dalam shalatnya, tetapi dalam setiap kesempatan berdiri, duduk mau pun berbaring. Dan atas Mukmin yang demikian Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan perisainya sebagai:

Pertama : Penentram hati (QS ar-Ra’d 13:19).

Kedua : Memperoleh keberuntungan (QS al-Jumuah 62:10).

Ketiga : Menambah keberanian dan keyakinan (QS al-Anfal 8:45).

Keempat : Memperoleh Rahmat (QS al-Baqarah 2:152).

PERISAI MUKMIN FASAL 25 : TAWAKKAL



BUAH TULISAN ABDURAHMAN AL MUKAFFI

Perisai tawakkal sangat identik dengan saudara kembarnya, yakni perisai sabar. Bahkan Allah Subhanahuwa Ta'ala menyatakan dua saudara kembar ini merupakan pangkal kemenangan. Sebagaimana tersirat dalam firman-Nya yang berbunyi:

“Ketika dua golongan daripadamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah karena Allah saja orang-orang mukmin bertawakal”( QS ali Imran 3:122)

Yang tak kalah pentingnya perisai tawakal mempunyai saudara kandung yang lebih tua yang tidak boleh dilangkahi keberadaannya, yaitu perisai ikhtiar. Dan bukan tawakal namanya bila melupakan ikhtiar. Sebaliknya bukan ikhtiar jika bertawakal selain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala .Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya." (QS An-Nahl : 99)

PERISAI MUKMIN FASAL 24: IKHTIAR



BUAH TULISAN ABDURAHMAN AL MUKAFFI

Inilah jodoh sejoli perisai do'a. Atau juga bisa disebut sebagai realisasi do'a. Kewajiban berikhtiar tidak khusus dimonopoli manusia. Tapi merupakan fitrah setiap makhluk hidup. Termasuk di dalamnya binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan. Itulah sebabnya di dalam Islam tidak dikenal konsepsi malas.

Karena kemalasan bertentangandengan fitrah setiap makhluk. Kesadaran total akan pentingnya perisai ikhtiar merupakan bagian terkait dari kepribadian setiap Mukmin. Bahkan kedudukan Mukmin itu sendiri diperoleh dengan ikhtiar yang tidak sedikit mengorbankan harta dan jiwa. Dari perjalanan Rasulullah Shallallahu'Alaihi wa Sallam sendiri kita bisa lihat betapa peran perisai ikhtiar yang dijiwai perisai do'a menjadi faktor kemenangan yang nyata.


Tentunya hasil usaha yangsangat gemilang ini tidak terlepas dari pengetahuan setiap Mukmin bahwa AllahSubhanahu wa Ta'ala akan memperlihatkan segala macam bentuk usaha manusia dengan saksi anggota badannya sendiri. Dengan kesadaran ini setiap Mukmin menjadikan perisai ikhtiarnya semata-mata mengharap kehidupan akhirat.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"Dan siapa saja yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (QS Al-Israa' 17:19).

PERISAI MUKMIN FASAL 23: DO’A



BUAH TULISAN ABDURAHMAN AL MUKAFFI

Perisai yang satu ini telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai otaknya ibadah. Dalam Al-Qur'an bisa kita baca para nabi dan rasul memiliki do'a-do'a yang khusus. Yang secara umum mengisyaratkan agar setiap Mukmin berlindung dari segala macam keburukan. Baik itu berlindung dari kemusyrikan, sihir, kaum yang ingkar,api neraka dan lainnya yang semakna.

Sebaliknya do'a pun mengisyaratkan permohonan seorang hamba kepada Rabbnya akan segala macam kebaikan. Kebaikan agar senantiasa dimudahkan mengikuti jalan yanglurus, terhapusnya dosa, mendapatkan anak yang shaleh, dimasukkan ke dalam surga dan lainnya yang semakna.Namun perisai yang satu ini tidak lain terhimpun dalam satu perisai yang disebut 'ikhtiar. Sebab mana mungkin merebut dan memperoleh kemenanganhanya dengan mengandalkan kekuatan komandan dan merupakan peran para serdadu. Atau manalah mungkin emas turun dari langit hanya dengan  bersandarkan do'a tanpa usaha. Dan pemahaman seperti ini hanya milik setiap Mukmin.