Rabu, 25 November 2015

KEMESRAAN PAK TUKANG DENGAN TEMBOK

KEMESRAAN PAK TUKANG DENGAN TEMBOK BANGUNAN ( TAUHID )

Assalamu'alaikum wr wb
Bismillahir rohmaanir rohiim.

Alam semesta jagad raya ini sangat luas. Manusia tidak tahu berapa luas alam ini.  Pada Dasarnya Alam ini kosong tidak ada batas apa apa. Hingga pada suatu masa, dengan irodahnya (Kun) maka Allah menciptakan Nur langit Dan Nur Bumi. Sejak itulah Alam ini tidak kosong lagi.

Dikatakan Nur Langit, bukan berarti langit yang kita lihat dan dibayangkan oleh kebanyakan manusia.

Allah memberikan istilah LANGIT (SAMA) dalam Ayat Sici, sebab daya pikir dan logika manusia saat itu hingga saat inipun masih menerima pemahaman bahwa manusia itu asalnya berada di langit ( surga ). Dipahami bahwa langit itu sebuah tempat di mana manusia sebelumnya berada  di sana biasa bertemu tuhannya.
Sehingga keterbatasan akal fikiran itu membatasi pemahaman seiring kemampuan pikiran dan mata memandang. Manusia pada mulanya berada di surga. Di sana itu, menurut ayat bahwa Rosululloh SAW pernah melihat bahwa surga berada di dekat sidrotul muntaha dan masih diselimuti oleh awan yang sangat tebal. Di sana nenek moyang kita pernah berdomisili. Kemudian diturunkan ke bumi. Sehingga bumi di mana kita berpijak ini juga dikonotasikan sebagai alam dunia. sementara surga dikonotasikan dengan langit.  Padahal, dalam pandangan tasawwuf, surga itu masih tergolong alam keduniaan.  Surga itu Alam tuhan yang dipersiapkan untuk manusia. Sehingga manusia banyak yang diberi minat mendatangi tempat itu untuk berdomisili di sana jika tidak menyimpang dari jalannya.

Sementara dalam tasawwuf diberi minat untuk kembali kepada yang memiliki surga dan neraka. Sepintas sama tapi tidak sama. Sudut pandang tasawwuf, manusia dibukakan cakrawala tanpa batas bahkan hati yang bulat itu memenuhi ruangan hingga memenuhi alam.

Manusia itu satu dari sekian ciptaan yang paling sempurna namun kesempurnaan kesempurnaan itu disalahgunakan oleh manusia itu sendiri hingga menghilangkan batasan Tuhan.

Manusia tetap manusia. tuhan tetap tuhan. Maka kita harus betul betul memahami batasan mahluk dan kholiq. sebab tuhan itu sendiri betul betul abstrak. tidak berbentuk apapun namun mutlak keberadaannya. di sini hanya sebatas discripsi tentang ketuhanan yang kita ibaratkan atau kita bendakan. Akan tetapi jangan sampai kita membendakan tuhan apalagi membayangkan bentuk tuhan itu sendiri.

Yang pasti, tuhan adalah maha ada dan mengadakan. sebagaimana kita diajari tentang sifat dan nama sifat tuhan melalui junjungan kita Muhammad Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam.

Ibarat Pak tukang yang sedang membuat bangunan.

Di sini, bisa ditelaah melalui contoh.

TUKANG BANGUNAN AWALNYA MEMBUAT TEMBOK SAJA.

LALU SIAPA YANG MEMBUAT RUANGAN ?

Alih makna dari kalimat tersebut di atas jelas bahwa memang tukang  itu aslinya hanya membuat tembok bangunan. Tembok secara otomatis dijadikan posisi pembuat bentuk ruangan. Itulah Kun Fayakuun. Tembok sudah otomatis menempati kedudukan Tukang membuat bentuk Ruangan. Pak tukang memanifestasikan ruangan menggunakan tembok. atau bahasa fulgarnya bahwa ruangan dibentuk oleh tembok. Yang berhubungan langsung dengan Pak Tukang itu Tembok. Yang senantiasa berinteraksi, senantiasa berdoalog adalah pak tukang dengan tembok.   Sedangkan hubungan pak tukang dengan ruangan melalui tembok walaupun ruangan itu tetap dalam pengawasan dan perawatan pak tukang.

Alfaatihah.

Ruangan itu dikuasai tembok. Lebarnya, panjangnya, luasnya, volumenya dan kesemuanya tergantung oleh tembok. Tembok yang senantiasa diatur oleh pak tukang itu senantiasa berhadapan atau dihadapi  oleh pak tukang hingga tidak ada celah atau sisi yang tidak di ketahui Pak Tukang. Tembok terjalin kontak mesra dengan pak tukang. Tembok itu cetusan jiwanya pak tukang.

Aslinya tembok tidak memiliki daya upaya apapun bagi ruangan. Aslinya ruangan itu juga terbentuk atas kemauan Pak tukang. akan tetapi pak tukang melangsungkan keinginannya melalui tembok.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Au Ghoutsi Hadzaz Zaman itu tak ubahnya sebuah tembok yang dijadikan oleh Tukangnya. sedangkan alam jagad raya yang luas tanpa batas ini adalah ruangan yang sudah dibentuk, sedang dibentuk dan akan dibentuk oleh Allah Yang Maha Menciptakan dengan menggunakan Rosululloh SAW Au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Di sini kita diberi bisa merasakan bahwa perubahan bentuk ( Alam semesta ) ruangan betul betul ditentukan oleh Rosululloh SAW au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Sebagaimana ruangan, akan musnah jika dihindari oleh tembok. Manusia akan binasa jika dihindari Rosululloh SAW  au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Manusia tercipta sebab Rosululloh SAW. Manusia berbuat sesuatu sebab Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. Tidak ada satu perbuatan dipermukaan langit dan bumi tanpa Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Alfaatihah...

Kiranya, jauh sebelum P Tukang membuat tembok, tentu dia sudah mempersiapkan bahan bahan yang akan dipergunakan untuk membuat tembok.
Semua bahan bahan itu diberi nama sendiri sendiri oleh pak tukang. Tembok tidak pernah mempersiapkan diri. Jadi, sebenarnya jauh sebelum membuat tembok, sebenarnya sudah terjadi dialog / percakapan mesra dan harmonis.

Setiap bahan tembok bangunan, merupakan bahan bahan atau nama nama calon bangunan. Calon calon bahan bangunan itu memiliki nama sendiri sendiri. Nama Nama bahan itu sesuai dengan sifat sifat bahan itu sendiri.
Dialog Pak Tukang dengan tembok, sangat indah dan mesra. Sebab Pak tukang tahu betul betapa rapuh dan tidak berdayanya, tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa menata dirinya sendiri. pokoknya tidak bisa apa apa jika tangan pak tukang tidak mendatangi bahan bangunan itu.

Sifat ketidak bisaan itu jika dibahasakan bisa memenuhi seluruh alam ketidak bisaan dan ketidak berdayaan mahluk. Maka begitulah keadaan mahluk yang dikuasai oleh keadaan ketidak berdayaan. Seseorang yang diberi tidak tahu kedudukan tuhan, pasti tidak tahu akan ketidak bisaannya. Ini jika kita sadari betul ketika kita diberi tahu bahwa mahluk se jagad termasuk manusia itu sebagai Ruangan yang keberadaannya tergantung atas keberadan tembok bangunan tentu ruangan itu tidak akan terpisah dengan tembok.

antara manusia serta semua ciptaan dengan rosululloh tidak bisa dipisahkan kecuali sudah dikehendaki dan pasti akan musnah.

Semoga kita dibuka kesadaran bahwa seluruh hadits itu sebagai bukti keterkaitan mahluk terhadap Rosululloh.

Dari sisi lahiriyah, hadits yang jumlahnya ratusan ribu bahkan lebih, merupakan manifestasi bentuk kasih sayang Rosululloh kepada manusia khususnya dan kepada semua mahluk pada umumnya.

Demikian sekelumit dialog antara pak tukang dengan tembok yang tentunya masih jauh dari memadai untuk dijadikan sandaran sebab tauhid itu bukan hasil renungan akan tetapi sebuah kenyataan rohani yang sudah tertanam dalam jiwa setiap insan. Justru kajian ini merupakan perintah Allah untuk membuktikan bahwa dibalik semua ciptaan ini terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berfikir.

Selebihnya semoga senantiasa dinaungi hidayah.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Selasa, 24 November 2015

NAFSU ITU AMIS, TENGIK DAN SANGAT BACIN

NAFSU ITU BERBAU BUSUK, TENGIK, BACIN YANG SANGAT AMIS, SENGAK DAN MENYEDAKKAN

Assalamu'alaikum wr wb.
Bismillahir rohmaanir rohiim.

Alhamdulillahil ladzii huwal ahad.
Al waahidus shomadu yahdii lir rosyaad.
Bilkhoiri kholqika syafii'il umami.
Yaa robbanaa sholli 'alaihi sallimi.
Amma ba'du.

ungkapan syukur kita haturkan setulus tulusnya ke haribaan Allah dan Rosulnya atas bimbingan baginda ghoutsi hadzaz zaman yang semoga beliau senantiasa memperoleh ridho. Sehingga salam takdziman, ikroman wa mahabbatan kesemuanya kita titipkan ke pangkuan beliau RA.

Di mana kita ini senantiasa terhalang kepada Allah dan Rosulnya tanpa bimbingan dan tuntunan beliau. Ini semua terjadi akibat kuatnya jeratan nafsu yang senantiasa membelenggu kita.

Kami yang aslinya tidak tahu apa apa. tidak berkutik melawan hawa nafsu. Jika sekiranya bukan sebab fadholnya, kami akan berlarut larut dikuasai hawa nafsu. Oleh sebab itu perlu senantiasa memohon taufiq hidayah Allah yang kita terima ini betul betul membuka hati kita sehingga kita dibukakan nur nur ubudiyah dalam setiap gerak dan langkan.  Semoga segala aktifitas kita dijadikan ibadah.

Pada prinsipnya, gerak dan langkah kita ini terjadi sebab kehendak Allah semata. Selama Allah yang maha menggerakkan ini tidak kita  sadari, tentu yang tampak di hati kita itu yang menjadi sebab segala pergerakan adalah diri kita sendiri. Banyak dari kita yang berusaha mengenal diri bukannya bertambah sadar kepada Alah. Sehingga Allah yang menggerakkan ini kita kelabuhi. Keadaan ini sudah menjadi pembawaan dan sifat dari nafsu. Tindakan mengaku aku itu menjadi amis, tengik dan bacin. Sebagai contoh ketika kita menggunjing seseorang, secara rohani, kita sedang mengunyah jiwa orang yang kita gunjingkan. kita kunyah mentah mentah hingga kita sendiri yang amis. Apalagi hingga mengumpat, menghardik dan lain sebagainya. Sudah tentu mahluk langit yang diutus merawat mahluk menyaksikan bau amis yang memenuhi diri kita.

Jika kita mengetahui keadaan nafsu, kita juga mengetahui sifatnya, kondisinya dan baunya. Secara global, Nafsu kebinatangan, sifat dan baunya seperti binatang, binatang buas, Nafsu syaithoniyah, prilakunya tengik seperti syetan dan Nafsu rububiyah baunya bacin sengak prilakunya menyerupai tuhan. sedangkan kita sendiri mengetahui bahwa baunya tidak jauh dari sifatnya. jika seseorang merasakan betul sifat nafsu, bahkan menyaksikan, keadaannya, sedikit banyak akan mengetahui bagaimana baunya. ketika sifat nafsu kebinatangan menampakkan diri, kita mengetahui bagaimana baunya binatang. Ketika nafsu sabu'iyah menguasai kita, sifat buas mendominasi prilaku kita. Ketika kita mengetahui betapa amis baunya nafsu kita yang biasa mencengkeram dan membinasakan mahluk lain

Apalagi tatkala kita dikuasai nafsu syaithoniyah. kesukaannya hanya menghalang halangi orang lain berbuat baik. Betapa tengik bau nafsu syaithoniyah itu. Udara di sekitar ikut tengik melebihi bau tikus curut yang berkeliaran.

Lebih menyedakkan lagi baunya yang sangat bacin dan memuakkan. siapapun yang mengetahui pasti akan muntah. untungnya kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Semoga kita semua diberi ampunan, taufiq, hidayah yang sempurna. Aamiin.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Rabu, 11 November 2015

IBADAH TANPA ROSULULLOH, PASTI DITOLAK

IBADAH TANPA ROSULULLOH ITU DITOLAK

Semua orang islam itu ummat Nabi Muhammad SAW. Hal itu diawali dengan kesaksian dalam dua kalimah syahadat.

Kesaksian kita kepada Allah dan Rosulnya, harus dimanifestasikan dalam segala bentuk tindakan baik lahir maupun batin.
Secara lahiriyah, kita mengikuti tuntunan yang diajarkan Rosululloh SAW dengan cara ITBA'( Mengikuti ) apa apa yang dikerjakan Beliau melalui tuntunan para tabi'in -  salafus sholih, para kulafaur rosyidiin, para tabi'it tabi'in dan seterusnya hingga sekarang yang sebenarnya kita tidak tahu apa apa kecuali hanya mengikuti, meniru, mencontoh tanpa harus memilah para imam. apa itu Imam syafi'i RA, Imam Hanafi RA, Imam Maliki RA atau Imam Hambali RA. Jika terpaksa harus memilah itu hanya untuk menekankan intensitas pelaksanaan dan penerapan akibat kemampuan kita yang sangat terbatas sementara bimbingan beliau sangat kaaffah, luas dan menyeluruh.  menyentuh segala aspek kehidupan lahiriyah dan batiniyah di hadapan Allah.

Secara bayiniyah, kita menancapkan keyakinan apapun yang terjadi semuanya adalah jasa Rosululloh SAW. Jiwa beliau yang  hadir menerobos semua mahluk dan bahkan sebab beliau SAW semua yang ada bisa kita saksikan, kita raba, kita rasa, kita bayangkan . Tanpa beliau kesemuanya itu tidak terjadi dan bahkan tidak ada.

Oleh sebab itu, Sholawat Wahidiyah dalam pelaksanaannya memberikan ajaran yang dikenal dengan istilah Ajaran Wahidiyah, Lillah Billah, Lirrosul Birrosul.

Ajaran Wahidiyah, sebenarnya sudah diajarkan kepada manusia sejak Nabi Adam AS. Secara aplicatie, sudah diterima oleh sebagian besar kaum muslimin. Akan tetapi intensitas belum menyeluruh ( Kaafah ). Jika aplicatie yang belum kaafah, lantas tidak ada pendobrak untuk membangkitkan intensitas lambat laun akan lemah dan bahkan bisa jadi  tidak digunakan lagi alias diabaikan. Ketika hadir seorang pendobrak demi kebangkitan kembali, orang tersebut dianggap aneh dan menyimpang. Apalagi keadaan sudah terjadi kesimpang siuran dalam islam atau mungkin ajaran ini belum disampaikan secara menyeluruh atau bisa disebabkan adanya unsur unsur tertentu sehingga sebagian dari kaum muslimin justru menganggap ajaran Wahidiyah itu sesat.

Alhamdulillah, lambat laun tapi pasti. Ajaran Wahidiyah yang sudah banyak didengungkan sesat oleh sebagian orang tertentu, kian hari kian terkikis.

pada dekade awal kelahiran sholawat Wahidiyah, semua ulama serta merta menyatakan Qobiltu Awalan ( Aku yang permulaan menerima ) sehingga kala itu semua ulama berbondong bondong menyatakan diri sebagai pengamal. Namun hanya selang beberapa tahun, Amalan Sholawat Wahidiyah mendadak didengungkan menjadi amalan sesat dan menyesatkan.

Ini terjadi bukan tanpa sebab. Tidak ada kejadian dipermukaan bumi ini terjadi tanpa sebab. Haah. Karena ini berkenaan dengan Perjuangan Wahidiyah, sebagai pengamal tentu kita tidak perlu menyalahkan siapa atau apa yang menjadi sebab. Karena apapun dan siapapun yang menjadi sebab, tentunya sudah menjadi qudroh dan irodah Allah SWT semata. Soal sebab musabab itu hanya sekedar perantara terjadinya sesuatu atau kejadian. Walaupun indal syar'i pasti ada konsekwensinya, namun Indalloh, aslinya memang harus terjadi dan memang ditentukan begitu oleh Allah.

Bagi pengamal Sholawat Wahidiyah dan ajarannya, akan salah besar jika masih menyalahkan mahluk atau menyalahkan orang yang menjadi sebab Wahidiyah dianggap sesat. Jika masih menyalahkan orang, berarti masih belum diberi bisa menerapkan ajaran Wahidiyah. Kita wajib menyadari bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah semata. Mahluk tidak memiliki upaya dan kekuatan selain hanya menjadi perantara terjadinya kebenaran dan kesalahan. Perantara itu hanya alat transformasi.

Di sisi lain, dalam sejarah, semua nabi dan rosul tidak ad yang tidak dicaci maki. Tidak ada para utusan Allah yang tidak ditentang. Semakin berat tantangan, menandakan kebenaran dan kemurnian. Demikian juga sebaliknya. Ketika perjuangan sudah tidak ditentang oleh manusia, justru menandakan sudah tidak ada nafsu syaithoniyah lagi.
Ketika perjuangan sudah tidak terjadi perlawanan, justru menandakan dunia sudah selesai. Amanah perjuangan sudah tidak ada dan tidak dibutuhkan lagi kecuali hanya merawat sambil menunggu datangnya kiamat. Sudah tidak ada fir' aun lagi dipermukaan bumi.

Semoga kita pengamal terutama kami yang aslinya tidak tahu apa apa ini diberi kesadaran kepada Allah dan tidak sampai kecewa kepada sederetan ulama yang dijadikan sebab oleh Allah hingga Wahidiyah dianggapnya sesat oleh orang orang yang sudah tentu tidak mengetahui apa apa. Masyarakat itu hanya korban yang perlu pertolongan dan bantuan. Bagi pembaca ( Jika masih diberi rasa ingin tahu sebab musabab kejadian masa lalu, sebaiknya diabaikan atau bertanya ke pusat perjuangan Wahidiyah yang tentunya bisa kita temukan dalam sejarah lahirnya Sholawat Wahidiyah Dan Ajarannya.

Yang jelas dan betul betul pasti bahwa Rosululloh diutus atas kehendak Allah.

Yang pasti dan tidak bisa diragukan bahwa Rosululloh diutus untuk menyempurnakan ahlaq atas kemauan Allah. Bukan kami yang memastikan tapi Allah sendiri. Ini kami tegaskan agar kita bersyukur.

Yang jelas, bahwa Rosululloh diutus untuk merahmati alam dan seisinya. maka kehadiran Rosululloh ke seluruh alam tidak bisa dibayangkan. Ketika Rosululloh berhenti diutus di salah satu alam, niscaya alam yang tidak dihadiri Rosululloh pasti terputus dari rahmat Allah. berarti alam itu musnah, berantakan, rusak, goncang dan lain sebagainya. tergantung seberapa besar titik geser beliau terhadap alam itu sendiri. jika ketidak hadiran itu satu potong anggota tubuh misalnya. Niscaya satu potong anggota tubuh itu mati.

Rahmat Allah kepada alam ini merupakan kehidupan bagi alam itu sendiri. untuk itu beliau SAW diutus. Sebab itu beliau di-syahadat-i. Sebab itu Allah bersholawat kepada Nabi. Jika sekiranya Allah tidak bersholawat kepada Nabi, itu sama artinya Allah tidak mengutus beliau SAW merahmati alam. Niscaya ekosistim alam berhenti.

Ketika kita dibuka kesadaran bahwa sinergi ekosistem itu rahmat Allah dengan mengutus Rosululloh, maka mahluk sejagad raya ini berjalan atas jasa Rosululloh SAW. Pergerakan alam semesta adalah jasa beliau SAW. gerakan manusia juga jasa beliau. Apapun itu, jasa Rosulullah.

Ketika manusia berbuat sesuatu, itu semua jasa beliau. ketika kita begini begitu dan ketika dari segala ketika adalah jasa beliau SAW. Semua Birrosul.

Ketika kita bekerja, belajar, makan, tidur, sholat, puasa dan seribu macam perbuatan ibadah adalah jasa Rosululloh SAW. oleh sebab itu, bidang kesadaran, kepada Allah, bidang pengabdian kepada Allah, kesemuanya jasa beliau. tanpa beliau, tidak ada ibadah. semua akan ditolak.

Ibarat buah tidak akan sambung kepada pohon tanpa ranting. tidak ada bunga tanpa ranting. tidak ada daun tanpa ranting. bahkan sepintas bahwa ranting itu sendiri merupakan pohon itu sendiri. yang tentunya secara syari'at, ada bidangnya masing masing. Allah tetap Allah. Rosul itu Rosul sebagai khuluqin 'adziim dan mahluk tetap mahluk.

Semoga kita diberi bisa mengisi bidang bidang tersebut atas idzin Allah tentunya. Atas jasa Rosululloh jelasnya. tidak boleh tidak.

Hanya saja semua itu persoalan kesadaran. soal ibadah. soal kemurnian dalam ibadah. soal keihlasan yang sudah kita ketahui bersama bahwa kadar ibadah diukur dari keihlasannya. Tanpa beliau, ihlas masih teka teki.

Tanpa adanya kesadaran bahwa semua diciptakan dan digerakkan Allah, maka keihlasan tidak terjadi.

Tanpa kesadaran bahwa semua ciptaan dan semua perbuatan itu jasa Rosululloh, maka kemurnian menjadi lamunan.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.

Syafa'atilah kami yang senantiasa melupakan jasa paduka. Ampuni kesalahan kami. jangan hindari kami.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.
Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.

Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum wr wb.