Minggu, 01 Desember 2013

BENARKAH BAHWA KITA HAMBA ALLOH ?


SIAPAKAH HAMBA ALLOH ITU ?

Kita sering mendengar kalimat hamba Alloh. Bahkan kita sering mengatakan bahwa kita adalah hamba Alloh.
Benarkah kita ini hamba Alloh ?
Untuk mengetahui apakah kita ini hamba Alloh atau bukan, perlu kita koreksi dan kita teliti siapakah kita ini sebenarnya.

HAMBA   barasal dari bahasa arab arti kata ABADA.Yang artinya BUDAK atau JONGOSatau PEMBANTU.
Manusia diciptakan untuk menjadi pembantu tuhan.( ABDULLOH )
Setelah kita mengetahui bahwa arti hamba adalah budak atau jongos, pembantu,  tentunya kita menyadari seperti apa kedudukan sebagai budak. Semua orang mengetahui bahwa
  • ü  Seorang budak itu tidak memiliki hak apapun dalam kehidupannya.
  • ü  Seorang budak tidak bisa menentukan hidupnya.
  • ü  Seorang budak tidak berhak mengeluarkan pendapat.
  • ü  Seorang budak tidak boleh memasuki ruang majikannya jika tidak disuruh Seorang budak tidak boleh memakai pakaian majikannya.
  • ü  Seorang budak tidak boleh  mengambil apa apa yang menjadi milik majikannya kecuali memang betul betul diserahkan kepadanya.

Maka kita sadari bahwa seorang budak, tidak memiliki apapun termasuk hidupnya betul betul menjadi milik majikannya. Hidup kita betul betul milik Alloh SWT.
Tugas Pembantu hanya mengabdi. Lainnya mengabdi tidak boleh kata Alloh. Tidak boleh melakukan apa apa selain mengabdi. Jika kita nodai, maka kita sedang merusak bahkan membatalkan diri dari kedudukan kita sebagai abdi.

Jika diperbolehkan memberi istilah, maka kita sudah ingkar / kufur.
Kita sedang mengingkari keberadaan kita di muka bumi dan tidak berhak menempati bumi ini sebab bumi ini milik Alloh. Bumi milik sang pencipta.

Bagi yang tidak mengetahui, tidak terkena hukuman tapi dia tetap akan dihukum sebab tidak mau mencari tahu agar mengetahui.
Bagi yang sudah diberi tahu tapi menolak, maka dia harus dihukum ganda dan berlapis. ( Ini jika menggunakan hukum keseimbangan alam )
Bidang keimanan/keyakinan kepada Alloh, maka kita dihadapkan dengan sebuah ayat yang berbunyi. ( Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk mengabdi =
وما خلقت الجنّ والإنسى إلّا ليعبدونِ

Semua bangsa manusia dan bangsa jin bertanggung jawab kepada sang pencipta . Tuhan sendiri yang akan mengadili. Tuhan sendiri yang akan menghisab , berapa besar pengabdiannya. Berapa jam waktu kita manusia dan jin untuk menghambakan diri kepada tuhan.
Seorang hamba sejati akan menggunakan waktunya hanya untuk menghambakan diri. Tidak ada waktu selain untuk mengabdi . waktunya 24 jam hanya untuk mengabdi. Tidak ada waktu sedikitpun  untuk dirinya . apapun yang dikerjakan atas perintah tuhannya. Dia tidak akan makan jika belum diperintah makan oleh tuhannya . Dia tidak akan tidur selama tidak ada perintah tidur dari tuhannya. Dia tidak akan kawin jika tuhannya tidak memerintahkan untuk kawin. Dia tidak akan berbicara selama tuhannya tidak memerintahkannya berbicara .

Sebagai koreksi pribadi , semoga tentunya saat ini kami tidak akan menuliskan untaian kata kata ini selama tuhan tidak memerintahkan kami untuk menulis . maka jika saat ini kami yang sedang menulis ini tidak diperintah oleh tuhan , maka kami yang sedang menulis ini sedang mengingkari jabatan kami sendiri sebagai budaknya tuhan Alloh SWT . 
Maka saat ini kami menjadi HAMBA selain Alloh . mungkin menjadi budaknya nafsu kami sendiri . tentunya kami sedang mengingkari tuhan kami. Maka kami sedang mendustai diri kami sendiri dihadapan tuhan. 
Sudah barang tentu tulisan ini batal dihadapan tuhan . tulisan ini juga menutupi jalan kami sendiri kepada tuhan . 

Jika kami yang sedang menulis ini diperintah tuhan , maka tulisan ini akan menjadi pintu untuk mendekat kepada tuhan. Jika tidak maka tulisan inipun akan menutupi pembaca kepada tuhan.

Mestinya juga berlaku bagi para pembaca . jika saat ini para pembaca tulisan ini tidak membuka hati kepada tuhan , maka pintu menuju tuhan juga akan tertutup . ada sebuah hijab / penutup antara tulisan ini dengan tuhan .

Jika yang membaca tulisan ini tidak ada niatan untuk mengabdikan diri kepada tuhan bidang membaca kalam ketuhanan. Maka kalam ketuhanan akan tertutup. Sebab niat pengabdian pada diri para pembaca sudah tertutup. Tidak terbuka kesadaran untuk memperbaiki semua ketidak tepatan kita akan pengabdian kita kepada tuhan.

Untuk itu kami mohon dukungan dan do’a restunya kepada pembaca, terutama kepada Rosululloh SAW . Kepada para kekasih Alloh , yang senantiasa mengabdikan diri kepada Alloh SWT. semoga tulisan ini merupakan kepanjangan suara dari Rosululloh SAW berupa tulisan. Hingga yang menulis terutama betul betul mejadi corong Rosululloh SAW. Jangan sampai yang membaca  tulisan ini hanya melihat tulisan ini tapi menyaksikan betul dari mana asalnya tulisan ini. Asal suara dalam bentuk tulisan yaitu Rosululloh SAW yang mana beliau adalah pemegang kalam tuhan Alloh SWT.

Mudah mudahan kita semua terutama kami tidak tertutup pintu menuju tuhan hingga apapun  yang kita kerjakan adalah bagian dari pengabdian diri kita kepada tuhan. Penghambaan diri ita kepada Alloh SWT .


Berbeda dengan hamba yang tidak sejati atau palsu . dia masih berani menyisihkan sebagian dari waktu yang ada untuk selain mengabdi . ada sebagian waktu untuk mengalihkan penghambaannya kepada selain Alloh. 
Jika ada satu jam dalam sehari semalam yang tidak digunakan untuk menghambakan diri kepada Alloh , berarti dia sedang mengalihkan penghambaannya kepada selain Alloh selama 1 jam pula . terjadi dua macam penghambaan  atau lebih .

Satu menit kita tidak menghambakan diri kepada tuhan , maka satu menit kita mengingkari diri kita dan menghambakan diri kepada selain tuhan . atau ada tuhan yang di turuti salain Alloh . masih ada sesuatu yang dituruti atau ditaati selain Alloh .  maka menit dan detik itupun dia sedang menduakan tuhan . detik itupun kita sedang menyekutukan tuhan . detik itupun kita menjadi MUSYRIKIN ,  
KITA MENJADI PENIPU DIRI SENDIRI DIHADAPAN ALLOH

Mari kita bersama sama memohon ampunan dari syiriq yang senantiasa kita lakukan . syiriq yang halus . tidak tampak menyembah patung , tidak tampak kita menyembah kepada gunung dan sebagainya tetapi seddang menghambakan diri kepada nafsu kita sendiri . tedak terasa bahwa kita sudah tidak lagi mejadi hamba Alloh tapi menjadi hamba dari nafsu kita sendiri. Kita senantiasa syiriq menyekutukan tuhan Alloh SWT dengan diri kita sendiri. Astaghfirulloh .

Jika kita menyadari akan hal ini tentunya kita tidak ada jalan selamat dari siksa Alloh . mari Kita kembali kepangkuan Rosululloh . Mohon kepada beliau semoga beliau berkenan menerobos jiwa kita hingga diberi kesempatan kembali menjadi seorang hamba di belakang baginda rosululloh SAW.

Al Faatihah .
Yaa Syafi’al kholqis sholatu was salaam      #  Alaika nuurol kholqi hadial anam
Wa ashlahu wa ruhahu adriknii                  #  Faqod dzolamtu Abadan warobbinii
Wa laisalii yaa sayyidii siwaakaa              # Faintarudda kuntu syahshon haalika
Yaa Sayyidii .     Yaa Rosulalloh.
Al Faatihah.


Senin, 11 November 2013

BERSANDAR HANYA PADA RAHMAT ALLOH. ( Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dalam ahad pagi )








Mbah Yahi mengajarkan kepada kita , bila kamu mengisi di pengajian hendaknya diniati menjadi corong Rosululloh SAW. Begitu pula kalau kita mendengarkan , mengikuti , hendaknya diniati , dibayangkan bagaimana para sahabat mendengarkan dawuh dawuh Rosululloh SAW. Begitu pula kalau menghadap Ulama dan para Sholihin.

Mari kita niat bahwa semata mata saya ini adalah corong Rosululloh SAW. Corong Mbah Yahi QS WA RA ,  corong dari Syeh Ibnu Athoillah As Sakandary, corong dari Syech Sarqowi.

Mudah mudahan kita ini hanya Makholi Dzohir wa haqiqotuhu , yaa beliau beliau semuanya. Amin Ya robbal ‘alamin.
بــــــســــم الله الرحـــمــن الرحـــيــــم
   ٠ الحمد لله ربِّ العلمين وصلّى الله على سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم امّا بعد ؛




اِذَافتح لك  وِجْهَةٌ من التعرّفِ فلاتبال معها ان كلَّ عملُكَ
Apabila Alloh membukakan bagimu suatu jalam ma’rifat, maka janganlah merasa risau karena amalmu yang masih sedikit

Walau hanya sekdipan mata , jika oleh Alloh diberi Nur Nur irfan, jangan berkecil hati. Maka binalah dengan memohon taufiq hidayah Alloh SWT. Insyaalloh apabila kita syukuri akan ditingkatkan. : لَان شكرتُمْ لَازيْدَنَّكُمْ 

Minggu, 10 November 2013

PENGAJIAN AL HIKAM : AHAD PAGI : KE 124 ( Oleh Pengasuh Perjuangan Wahidiyah RA )


JIKA TIDAK BILLAH; ALLOH TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEADAAN DIRI SESEORANG.

الغَافِلُإذا أصْبَحَينظُرُ ماذايفعلُ والعاقِلُينْظُرُ ماذا يفعلُاللٌه بهِ
Seseorang yang lupa dalam tauhidnya bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut ketentuan taqdir Alloh SWT, jika pagi hari ia bingung apakah yang harus dikerjakan.  Sedang orang yang sempurna akal tauhidnya memikirkan apakah yang akan ditakdirkan oleh Alloh baginya hari itu"

Orang yang lupa atas tauhid kepada Alloh, lupa kalau semua sesuatu baik yang enak, tidak enak, bahagia, celaka, sehat, itu semua adalh qodho' qodarnya Alloh. Bekerja lancar atau seret, itu semua kehendak Alloh. Orang yang lupa bahwa semua itu adalah BILLAH (Istilah Wahidiyah ), maka ketika ia bangun tidur pagi pagi,yang tampak adalah apa yang akan saya kerjakan.hingga diaku  "Saya akan pergi. Saya akan bekerja,  Saya akan ke kantor, ke sawah . Yang ada AKU. " AKU AKAN MELAKUKAN PEKERJAAN" 

Semua pengakuan itu muncul akibat ia lupa atas qodho qodarnya Alloh SWT. Istilah Wahidiyah ia sedang tidak BILLAH. Kalau kita mulai bangun  tidur  sudah mengaku bisa melakukan gerak dan pekerjaan,sementara itu lupa pada tuhan yang menciptakan, itu tandanya hatinya tertutup.

Wal akil ...... sedangkan bagi orang yang punya akal,orang yang ngerti, memahami, ingat, hatinya tidak tidur, ia tidak lupa dari tauhidnya Alloh. Ia tidak lupa bahwa dirinya dalam penguasaan Alloh. hingga ia tidak samar lagi kepada Alloh. Semua gerakannya Billah.
Sebab kalau orang sudah benar benar sadar kepada Alloh, bertauhid kepada Alloh, sudah betul betul billah.
ia menyadari betul bahwa kala dirinya melihat dan merasakan sesuatu, semata mata billah. saat enak, saat tidak enak, saat senang dan tidak senang,saat kerja lancar ataupun tidak lancar, semua adalah Billah. Alloh yang menghendaki.

inilah perbedaan antara orang yang sadar billah dengan yang tidak. Maka ketika bangun di pagi hari langsung sadar . spontan merasa bahwa dirinya digerakkan Alloh. sebaliknya orang yang lupa kepada Alloh, ia merasa bisa bangun sendiri, merasa bisa bergerak sendiri.

Jumat, 08 November 2013

NERAKA BAGI AHLUL MA’RIFAH WAL MAHABBAH



NERAKA BAGI AHLUL MA’RIFAH WAL MAHABBAH

Mendengar kata neraka,tiap orang akan menerawang jauh ke sebuah alam yang sangat jauh nun di sana. Karenan begitu jauhnya maka tiap orang memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda beda. Yang semuanya akan berujung pada sebuang tempat yang masih harus dibayangkan.

Ada yang membayangkan sebuah alam yang penuh dengan siksa.

Ada yang membayangkan sebuah alam yang dipenuhi api yang menyala nyala tiada henti.

Ada yang membayangkan macam macam neraka berdasarkan tingkatan dosa dosa yang diperbuat di dunia.

Ada yang takut hingga menimbulkan rasa taat kepada alloh.

Ada yang menganggap itu semua cerita untuk anak anak agar nurut dan taat kepada Alloh , taat kepada orang tua , taat kepada aturan agama taat kepada guru yang mengajarinya dan lain sebagainya.

Setelah menginjak dewasa , tiap orang memiliki persepsi masing masing tentang neraka. Bahkan ada yang hanya menganggap itu semua hanya akal akalan orang tua , akal akalan orang terdahulu , khususnya akal akalan para pencetus agama  atau yang dikenal sebagai para Nabi dan Rosul.

Bagi yang kurang atau tidak mempercayai , sudah barang tentu itu semua tidak menjadi acara dalam hidupnya, sebab bagi mereka itu semua tidak nyata dan hanya sebuah angan angan belaka . Hanya sebuah dongeng.

Bagi yang mempercayai dan hanya sekedar percaya , itu semua juga masih belum mampu menjadi pendorong bagi dirinya untuk mengupayakan dirinya dalam mencapai tujuan hidupnya dimasa nanti. Sebab kondisi keimanan yang seperti ini sangat lemah dan tidak menimbulkan dampak yang cukup signifikan kepada dirinya walaupun diperdengarkan kepadanya tentang Neraka dan seisinya. Disini adalah kelompok mayoritas bangsa manusia.

Kelompok terbanyak yang mendiami kedudukan iman seperti ini. Yang mana pada umumnya , mereka lebih cenderung menekuni apa apa yang dirasakan berguna dan menguntungkan secara nyata dalam menjalani kehidupan yang makin tahun makin berat.  

Hingga tak jarang muncul sebuah fenomena di masyarakat umum dengan ocehan ringan dan terucap oleh kebanyakan manusia yang katanya bahwa,

“ MENCARI KEHIDUPAN DENGAN CARA MAKSIAT AJA UDAH SULIT , APALAGI MENCARI YANG KEBAJIKAN. “

MENCARI RIZKI YANG HARAM AJA SUDAH SULIT, APALAGI YANG YANG HALAL,


Itulah celoteh celoteh umum di masyarakat yang sudah menjadi sebuah bahan dalam canda dan tawa.  Tidak jarang celoteh itu hanya sebuah ekspresi biasa dan ringan ringan saja.

Mereka membayangkan neraka. Mereka membayangkan siksa. Mereka membayangkan dosa. Mereka tahu tiap dosa adalah siksa yang akan dibayarnya dengan masuk neraka. 

Mereka takut masuk neraka HAWIYAH . tapi sesekali perintah tuhannya masih ditinggalkannya.

Mereka takut masuk neraka JAHIM , tapi kesyirikan masih  ada pada mereka. Jasadnya tidak menyembah berhala tapi hatinya mesih menyembah nafsunya.

Mereka takut masuh neraka SAQOR , tapi masih suka bermuka dua hingga perintah Alloh kurang menjadi acara.

Mereka takut masuk neraka LAZZA yang konon gejolak apinya akan menguliti kepalanya , 

Mereka takut masuk neraka KHUTHOMAH, tapi hidupnya hanya untuk mencari harta dan menumpuknya , tidak peduli orang lain susah.

Mereka takut masuk neraka  SAIR, tapi mesih suka menngingkari ayat alloh. suka mengolah ayat alloh demi memenuhi kecocokan dengan interpretasinya.

Mereka takut masuk neraka WAIL , tapi masih suka menipu dan memeras orang lain dan berani mengurangi berat timbangan dalam dagangannya. dan parahnya lagi mereka sholat tapi hatinya tidak menghadap tuhannya.

Bahkan mereka takut dan tidak mau masuk neraka JAHANNAM, yang konon merupakan tempat ahli berbuat dosa , tapi saat maksiat masih berani tertawa.

AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH JUGA TAKUT NERAKA

Bagi Ahlul Ma'rifah Wal Mahabbah , sangat berbeda. Jauh berbeda dengan kelompok orang pada umumnya. 

Neraka HAWIYAH, tidak sepenuhnya menjadi acara sebab hampir seluruh hidupnya untuk beribadah. Tatkala makan bukan menuruti perutnya yang lapar tapi sebab diperintah tuhannya untuk merawat jassadnya. 

Neraa JAHIM tidak sepenuhnya menjadi kesusahannya sebab Tatkala kumpul istri atau suaminya , dan segala perbuatannya bukan untuk memenuhi hasratnya sebab semua tindakannya sudah niat LILLAHI TA'ALA, sebab diperintah Alloh memenuhi nafkah batinnya. 

NERAKA SAQOR , NERAKA WAIL , NERAKA SAIR BAHKAN NERAKA JAHANNAM bukanlah neraka yang sangat ditakuti , sebab  tatkala bekerja , bukan untuk menumpuk harta, tatkala tidur bukan sebab mengantuk , Tatkala Sholat , bukan memohon sorga , sebab dalam hatinya dikuasai hidayah Alloh.  Hatinya mampu menyaksian dosa dosanya. Hatinya ciut melihat amalnya. Hatinya bergetar takut kalu dirinya tidak akan selamat dari siksa neraka. Dia tahu jasadnya hanya sebagai alat untuk mengabdikan diri kepada Alloh. Gerakan jasadnya selalu didorong oleh hatinya. 

Dia senantiasa menyaksikan nafsunya . Gerak gerik nafsunya selalu diwaspadai. Jangan sampai nafsunya mendorong jasadnya untuk berbuat hal hal yang tidak berguna sebab semua yang tidak berguna sudah dianggapnya sebuah kerugian .  Semua bentuk kerugian merupakan kebangkrutan . selama masih bangkrut , pasti akan disadari sebagai beban yang harus ditanggungnya. Kebangkrutan sebagai tanda petaka.

Hatinya takut berpaling dari tuhannya. tanpa ada capek dan lelah. dia tahu jasadnya hanya alat belaka. alat penyalur ibadah. Tiada waktu selain ibadah.  Tiada gerakan selain mengabdi pada tuhannya. Tidak pernah tidur apalagi ngantuk. 

Dia melihat neraka . Dia melihat siksa. Dia melihat api yang membara. semuanya hanya mahluk Alloh yang diciptakan bagi mereka yang dikehendaki, jadi bukan neraka neraka tersebut  yang ditakuti , bukan siksa nerakanya yang dibayangkan , bukan apinya yang dia takukan , 

TAPI HANYA SATU YANG DIA TAKUTI , YAITU NERAKA DI DUNIA DAN AKHIRAT BERUPA NERAKA JAUH DARI ALLOH . DIJAUHI ALLOH SUDAH MERUPAKAN NERAKA BAGINYA .

Dia sangat tersiksa jika jauh dari Alloh melebihi tersiksanya seseorang yang sangat sangat jatuh cinta kepada pacarnya dan spontan dia meninggalknnya. 

bagi yang sudah mengalami ditinggal kekasihnya , minimal bisa membayangkan betapa sakitnya siksaan ini . hingga seringkali mau bunuh diri sebab ditinggal kekasihnya .

Sementara cintanya ahlul Ma'rifah wan Mahabbah , jauh dan jauh lebih dalam cintanya melebihi cintanya orang ditinggal pacarnya .

Semoga dengan sekelumit untaian ini diberi manfaat bagi terbukanya hati , betapa sangat jauhnya kita kepada Alloh . Sangat jauh dari ma'rifat wal mahabbah. 
maka sebenarnya sangat belum ppantas menyandang gelar sebagai HAMBA ALLOH .

JAZAAKUMULLOH. AMIN