Senin, 28 Juli 2014

MANUSIA MODERN MENINGGALKAN THAREKAT SEPERTI KUCING MENGABAIKAN IKAN

MANUSIA MODERN MENINGGALKAN THAREKAT
SEPERTI KUCING MENGABAIKAN IKAN

Assalamu'alaikum wr wb.
Bismillahir rohmaanir rohiim
Atas taufiq hidayah Allah subhanahu wata'aalaa, syafa'at tarbiyah Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam, serta jangkungan do'a restu para kekasih Allah khususnya AL Aqthob Ghoutsi Hadzaz Zaman Rodhiyallohu anhum, kami tautkan jiwa kami dengan harapan untaian ini menjadi sebab yang kuat mendapat ridho Allah sepenuhnya hingga kita diberi bisa hadir wushul setepat tepatnya. Aamiin.
Bidang wushul kepada Allah, merupakan bidang pokok dalam menjalani hidup sebagai hamba yang menghendaki hadir di hadapan Allah. Maka mencari jalan menuju Allah, merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Ibarat orang mau ke tempat tujuan, tentu harus mengenal rute yang harus dilalui. disamping memahami rambu rambu yang menjadi ketentuan.
Sebenarnya  Ada dua macam rambu rambu dalam menuju Allah. YAITU RAMBU SYARIAT DAN HAKEKAT. ATAU RAMBU LAHIRIYAH DAN BAYHINIYAH.
Rambu rambu syariat sudah dibakukan dalam bentuk tintunan syariat islam. hukum fiqih  yang baku dan bisa dengan mudah ditangkap oleh akal dan fikiran . Namun untuk rambu rambu Hakikat tidak bisa sepenuhnya dibukukan. Apabila kita menemukan kitab kitab tasawwuf, kitab wushul kepada Allah, dalam bentuk praktik praktik pelaksanaan dalam tharekat, itu dimaksudkan agar metode pelaksanaan dalam mendekat kepada Allah secara hakiki lebih mudah dipahami oleh semua kalangan dan semua tingkatan bagi murid yang kadar keimanannya berbeda beda.
Di lain sisi, manusia yang berpikiran liberal, Ada sebuah ungkapan yang sangat populair bahwa banyak jalan menuju Roma. begini ungkapan umum. begitu juga jalan menuju Allah juga tidak terhitung jumlahnya. boleh jadi jalan menuju Allah sebanyak mahluk. Sebenarnya ungkapan ini benar adanya. Namun jalan menuju Allah yang jumlahnya tidak mampu kita hitung itu juga tidak mudah kita temukan. Kita sama sama mafhum bahwa para kekasih Allah, para tabi'iin, para sholihin, para muhshinin beliau beliau ahlul ma'rifah wal mahabbah. semua ahli bidang tharekat. Ahli dalam mendekat kepada Allah.
Syech Al Masyisi terkenal dengan tharekat Masyisiyahnya yang juga dilanjutkan oleh murid beliau Syeh Hasan Sadzaly dengan tharekat Sadzaliyah hingga turun kepada Syeh Abil Abbas Al Mursy berlanjut kepada Syeh Ibnu Athoillah As Sakandary yang mengarang pertama kali Kitab Al Hikam yang sudah masyhur dan menjadi rujukan semua kitab wushul. yang ketiganya masih dalam satu metode Wushul yang sama yaitu Tharekat Sadzaliyah.
Dari catatan sejarah sangat sedikit yang menemukan jalan menuju Allah. Hanya  orang khusus bidang wushul kepada Allah, yang datang kemudian diperkenalkan berbagai macam tharekat. Namun dari zaman ke zaman, bukti menhendaki lain. Manteqnya bahwa jika jumlah penduduk bumi itu 100 orang, hanya 30 orang yang memegang tharekat. bahkan kenyataan itupun makin di kemuadian hari makinenurun danenurun dan masih bisa kurang hingga Tinggal beberapa persen saja. Hal ini bisa kita buktikan dari sekian banyak ulama, atau kyai, sangat sedikit yang mengarahkan murid atau orang sekitarnya untuk mengikuti sebuah tharekat. Jika ada, dan kita temukan, beliau beliau tidak konsisten atau bisa jadi beliau beliau juga tidak konsisten dalam tharekat. Sedangkan untuk beberapa kelompok tertentu dan konsisten pada tharekatnya masih terkesan tertutup dalam kelompoknya. 

Kenapa hal ini terjadi ? kami tidak bisa menjawab sebab Allah yang maha mengetahui disamping ada beberapa hal yang menjadi sebab yang sebenarnya juga kehendak Allah sendiri. Secara lahiriyah memang kita sadari hampir semua aktifitas dalam tharekat memang tidak sederhana seperti yang kita pikirkan dan bahkan sangat pelik dan tidak bisa dipahami oleh semua golongan.
Sementara Allah dan Rosulnya menghendaki adanya imam sepanjang masa. Dalam sabdanya beginda menegaskan bahwa  #Barangsiapa melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah, niscaya akan menemui Allah di hari kiamat dengan tanpa alasan. dan barangsiapa mati dalam keadaan tidak berbaiat, maka matinya dalam keadaan jahiliyah ( HR: Muslim)
Dari pihak ba'dul 'Arifin berijtihat dalam ittifaknya bahwa " barang siapa hidup di dunia yang tidak menemukan seorang Imam atau penuntun jiwanya menuju Allah, maka matinya masih berlumuran dosa walaupun ibadahnya sebanyak jumlah jin dan manusia.
Memang dalam sejarah nyata, terjadi banyak pergolakan dan perdebatan sepanjang zaman.  Kita saksikan banyak terjadi kontradiktive antar kelompok yang saling mempertahankan Imam masing masing. Secara lahiriyah, kita orang belakang yang tidak mengenal Allah dan Rosulnya, tentu akan menemui kebingungan. sebab semua Imam dan penerusnya mengklaim akan kebenarannya masing masing.
Bisa jadi, ini salah satu penyebab bagi kita orang kecil mengalami kesulitan untuk memilih dan mengikuti. padahal tentang imamah adalah salah satu dari bagian ketaatan kita kepada Allah dan Rosulnya berdasarkan Sabda yang jelas tertuang dalam Alqur'an dan Hadits Rosululloh SAW.
Secara kronology , memang Tharekat yang menonjol bidang tasawwuf, penuh dengan fenomena dan gejolak. Tasawwuf yang aslinya menggali Alqur’an dan hadits secara maknawiyah, mendatangkan berbagai interpretasi. Tergantung kedalaman dan kedudukannya dihadapan Allah dan Rosulnya. Di sini menumbuhkan pengelompokan terhadap kalangan ulama. Ada ulama Tasawwuf , Ulama Fiqih , Ulama Hadits , Ulama Ushul Fiqih.
Di samping tumbuh pengelompokan para Ulama , juga terjadi perpecahan Ummat menjadi berbagai golongan . Ini di luar pengelompokan Ulama tetapi sangat berpengaruh juga dalam pengklasifikasian para Ulama . Pengelompokan pengelompokan ini berdasarkan statement atau ungkapan para tokoh yang dijadikan pegangan yang ahirnya masyarakat umum member sebutan untuk mengingat jenisnya hingga dikenal sebagai aliran yang disandarkan kepada tokohnya . Sebenarnya , jika kita sebut aliran , itu tidak tepat dan menjadi tepat sebab sudah diterima oleh manusia sempit pada umumnya. Jika kami katakan itu tidak tepat , sebab semua yang muncul itu berasal dari Tajalli sifat Allah yang bertajalli dalam hati seorang tokoh pelaku rohani.
Pemahaman seorang hamba , itu semua berasal dari tajallinya Allah. Ada yang melalui akal fikiran , ada yang melalui hati dan indra ( khowas )
Kembali kepada kajian kenapa manusia modern meninggalkan Tharekat, ini disamping sebab terjadi berbagai pergolakan dan pengelompokan dan tumbuh aliran yang pada puncaknya golongan sufi sempat menjadi golongan yang tersingkirkan ketika golongan sufi tidak berada dipihak pemerintah yang sah di kala itu. Akibatnya bidang Imamah dan bidang Khilafah terkoyak koyak dan terpecah belah. Hal ini tentu terjadi pergeseran makna dan kandungan Alqur’an bagi kaum itu sendiri. Semua ini sudah menjadi sunnatulloh yang tak mampu kita elakkan.
Apalagi jika kita tengok sabda Rosululloh SAW. Bahwa, nanti penduduk bumi akan banyak dipenuhi ummat beliau, akan tetapi dalam peribadatannya hanya sebatas kerongkongannya saja. Jika ada seorang hamba yang berpegang teguh di jalan Allah, akan dijauhi orang hingga diasingkan.
Dalam rangka menmbah hasanah dan tambahan penajaman, kita telaah kembali arti dan makna tharekat.
Kata tharekat berasal dari kata dalam bahasa arab yaitu AT THURUQI yang berarti Cara atau metode, dan bisa juga diartikan sebagai sistem atau kurikulum.
Dalam kegiatan mendekatkan diri kepada Allah, kita dituntun berbagai cara yang tidak lain semata mata hanya mendekat kepada Allah sesuai kehendak Allah atas dasar perintah Allah sendiri bahwa secara rohani kita orang yang beriman diperintahkan untuk senantiasa dekat kepada Allah sebagaimana dalam hadits qudsi beliau Rosululloh menekankan tidak hanya dekat akan tetapi bersama Allah Subhanahu wata'aalaa dengan sabdanya yang berbunyi #KUN MA'ALLAH, FAILLAM TAKUN, FAKUN MA'A MAN KANA MA'ALLAOH. FAINNAHU TUUSHILU ILALLOH INKUNTA MA’AHU = Bersamalah kamu dengan Allah. jika tidak bisa, maka bersamalah dengan siapa yang bersama Allah. Karena sesungguhnya dia mewushulkan kamu sekalian jika jika kamu bersamanya.
Tentunya sabda ini juga kita sadari bersama bahwa orang yang bersama Allah adalah Golongan Muhshiniin sesuai sabda #INNALLOHA MA'AL MUHSHINIIN. = Sesungguhnya Allah bersama para muhshinin.
Muhshiniin adalah golongan orang yang mendapatkan nikmat kehidupan dunia dan akhirat sebagaimana tertuang dalam Alqur'an. Dalam hal ini adalah orang yang diberi nikmat Oleh Allah dari golongan yang menempati maqom IHSAN. Sebuah kedudukan yang sempurna di sisi Allah.
MAQOM IHSAN Hanya diperoleh dengan penerapan IMAN DAN ISLAM. yaitu IMAN BILLAH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM. Yang dalam pelaksanaannya murni dalam rangka menghamba kepada Allah (LILLAH ISTILAH WAHIDIYAH) tanpa kepentingan dunia maupun kepentingan akhirat dan betul betul tidak menyekutukan Allah . 
Sebagian tentu bertanya apakah dak boleh minta urusan dunia atau mohon urusan akhirat? Maka disinilah letak persoalan yang perlu kita pahami dalam Tauhid hingga betul betul berwahidiyah. Memohon apapun selama ada dasar perintah Allah tentu boleh dan bahkan diperintah. Walaupun itu sholat, jika dasarnya sebab supaya masuk sorga, tentu jelas menyalahi perintah. Tidak ada dasar hukum atau ayat yang mengatakan bahwa kita diperintah ibadah karena surga. jadi yang ada hanya perintah Allah untuk beribadah.

Berangkat dari sini segala sesuatu harus sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Rosululloh kepada para sahabat dan pengikutnya. Oleh sebab itu, para sahabat dan pengikut beliau berusaha menepati segala aturan dan tuntunan setepat tepatnya.
Dalam rangka mengikuti tuntunan dan aturan Rosululloh, para tabi'iin dibimbing secara langsung dalam menerapkan Alqur'an dan Hadits secara mendetail seiring kondisi dan kebutuhan sehingga sepeninggal beliau SAW, para tabi'iin membukukan sebuah tuntunan agar dipahami oleh setiap insan.
Tuntunan tuntunan yang sudah diterima oleh para tabi'iin diteruskan kepada tabi'iit tabi'iin untuk salanjutnya dilaksanakan para pengikut dan penerus perjuangan Rosululloh SAW.
Sudah menjadi sunnatulloh, manusia berkembang dan bertambah. Demikian juga tingkat kebutuhan dan pemahaman juga ikut berkembang. Oleh sebab itu, sistim yang sebenarnya sangat simple dan sempurna, akibat kondisi peningkatan manusia maka sebuah sistim masih perlu disempurnakan lagi sesuai kedudukan dan keadaan zaman.
Yang perlu dipahami bersama bahwa terjadinya perubahan penyempurnaan, ini bukan berarti  KEIMANAN YANG DIRUBAH, MELAINKAN METODA PELAKSANAANNYA TANPA MERUBAH HUKUM DAN KETENTUAN SYAREAT. Dan yang tidak kalah pentingnya dengan Tharekat justru membantu sang salik dalam mendekat kepada Allah dan Rosulnya. Tharekat itu sendiri justru penyempurna Iman dan meningkatkan kualitas syariat Islam itu sendiri.
Dari masa ke masa, para penerus perjuangan memperoleh Inovasi baru yang menambah kekuatan iman dan islam itu sendiri dalam mencapai Ihsan. Inovasi Inovasi inilah yang dibawa oleh para Pembaharu (Mujaddid)  yang menimbulkan adanya Tharekat yang baru. ( Sistim pendekatannya yang diperbaharui)
Sistim atau tharekat yang sudah diperbaharui itu merupakan penerus dari tharekat sebelumnya.  sebagai alat, perlu diperbaharui .perlu renovasi dibeberapa titik tertentu sesuai kondisi jaman masing masing. Namun ini juga menimbulkan persepsi dan perdebatan sepanjang zaman sehingga sebagian orang menilai bahwa inovasi pendekatan ini dinilai menyimpang yang secara umum disebut BID'AH.
Sesuatu yang ditambah atau dikurangi dalam sebuah syariat itu disebut Bid'ah. Dalam Sholat kita tambah atau mengurangi jumlah rokaat, itu bid'ah. Dalam sholat kita tambah gerakan lain, itu bid'ah. Setelah selesai sholat lalu kita mengerjakan ibadah lain, itu bukan Bid'ah . Sebab bukan di dalam sebuah ibadah yang sudah jelas dan baku. Ini lepas dari Bid'ah Hasanah maupun Sayyiah.
Sesuatu dikatakan bid'ah, apabila menambah atau mengurangi tuntunan yang sudah baku dari junjungan kita Rosululloh SAW. untuk amalan sunnah, Untuk Sholat sunnah, rosululloh tidak membakukan dan beliau sendiri secara terpisah sudah terbiasa memperbanyak sholat sunnah. Begitu juga dalam bersholawat kepada nabi. Beliau memberi contoh namun tidak lama berselang Allah menegur bacaan sholawat nabi yang langsung beliau itu tidak sopan sebab bajasanya seperti orang memanggil diantara sesama sesama manusia. walhasil, tak lama berselang bermunculan sholawat yang ditaklif oleh sahabat, dengan bahasa yang sopan, takdziman, ikroman wamahabbatan.
Sering kita menemukan kajian tentang Bid'ah akan tetapi tidak menggiring untuk memahami makna dan maksud bid'ah itu sendiri sehingga lebih cenderung digunakan untuk menjatuhkan orang lain.
Hal ini timbul tidak lain sebab adanya sebuah kepentingan didalam ibadah. Secara nilai kandungan dan makna justru jika dalam beribadah membawa kepentingan  diri itulah Bid'ah.
Bagi yang terbuka hidayah kesadaran  tiap manusia senantiasa akam menyadari kita tidak bisa lepas dari kepentingan diri. kita senantiasa bid'ah selama belum murni mengabdikan diri kepasa Allah.  Kita sholat supaya masuk sorga atau agar tidak masuk neraka, itu namanya Bid'ah dalam sholatnya. Sebab menyimpang dari makna mengabdi. Sebab masih memohon imbalan. Sehingga semakin banyak manusia, dan semakin dangkal pemahaman akan maksud dan tujuan, maka makin terasa penyimpangan di sana sini.
Jika kita renung lebih dalam  pada dasarnya tidak salah apabila sistim mendekat kepada Allah, juga berkembang dan meluas dan menjadi banyak.
Jadi yang perlu kita sadari bersama bahwa inti dan tujuan utama adalah mendekatkan diri kepada Allah dan Rosulnya. tentang sistim atau metode pendekatan itu hanya sebuah kurikulum yang tujuannya untuk menopang dan menambah kesempurnaan bagi semua pengikutnya dalam menempati kesempurnaan ibadah secara syareat dan hakikat.
Kajian kali ini, kita bersama sama meneliti sebab apa manusia meninggalkan tharekat,  padahal setiap manusia beriman harus berbaiat kepada seorang imam yang menuntun semua ibadahnya.
Di sini kita akan menemui beberapa fenomena yang harus segeraenemukan jawaban sebelum kita mati. Menurut kajian kami yang bodoh, dan tidak mengenal Allah dan Rosulnya, tentu berbeda dengan ahlul ma'rifat walahabbah. Maka, kami golongan awam jelasenghadapi fenomena yang tidak ditemui oleh para kekasih Allah.
Berikut ini fenomena yang kami temukan saat ini :
1.     Jumlah tharekat yang ada dan diakui ahlus sunnah, sangat banyak, yang masuk dalam tharekat mu'tabaroh, sekitar 45 macam tharekat. Ini tentu menjadi fenomena
2.    Dalam berbaiat, kita hanya kepada seorang Imam. Sedangkan, tiap tharekat pasti terdapat seorang Imam / Mursyid.
3.    Dari sekian jumlah tharekat, tentunya hanya satu yang dikehendaki oleh Allah yang berhak memduduki jabatan Imam bagi manusia yang dipangkat oleh Allah sebagai Al Quthbu.
4.    Jika suatu tharekat terjadi kekosongan Al Quthbu (Al Kamil Mukammil/Sulthonul 'Auliya /Al Ghoutsu Zaman) ,  tentu sang mursyid dalam tharekat tersebut tidak berhak lagi mengantarkan murid hingga wushul kepada Allah. bahkan sang mursyid sendiri juga harus mencari mursyid lain yang mewusulkan dirinya.
5.    Dalam kitab Jamii'ul ushul fil Auliya, disebutkan bahwa apabila wafat seorang wali Quthbu, maka Allah mengangkat yang lain sebagai penerusnya. sebagai fenomena orang awam, apakah kita mampu menganali siapa penerusnya? Sementara kita harus berbaiat kepada beliau yang diangkat Allah.
6.    Disebabkan yang mengangkat  Imam /mursyid adalah Allah, maka dari itu tidak harus tharekat yang sama yang dikehendaki Allah walaupun Ahlus Sunnah sudah mengakui. Demikian juga yang diangkat menjadi penerus kewalian atau Al quthbu, tidak harus seorang Tharekat Mu'tabaroh sebab kuasa dan kehendak Allah tidak bisa dipatok oleh manusia walaupun seorang Wali. Hanya saja, seorang Wali atau seorang hamba boleh memohon untuk diberi penerus.
7.    Dengan sejumlah Tharekat yang diakui, tentu saja memiliki sistim yang sempurna. akan tetapi, Jika tidak ditempati oleh yang berkompeten, semua kesempurnaan itu tidak bisa menyempurnakan pelakunya, sebab tharekat itu adalah alat atau kurikulum yang juga perlu direnovasi dan harus tepat guna menurut Allah.
8.    Hal lain yang menyebabkan manusia modern meninggalkan tharekat, sebab dalam tharekat banyak mendalami bidang Tasawwuf. Bidang tauhid secara kerohanian yang mana bidang ini sempat diharamkan lantaran membuat pelakunya menjadi syirik apabila tidak memahami.
9.    Hal lain yang menjadi fenomena dalam tharekat, di mana tharekat senantiada bersinggungan dengan Nur Muhammad. Dan masa lalu , bidang Nur dianggap mustahil.
10.  Masih banyak fenomena fenomena lain yang menyebabkan Tharekat ditinggalkan manusia, dan kami tidak mampu membeberkan semuanya. Namun ketika Pemahaman tentang Nur dibuka oleh Nur itu sendiri, kiranya semua hal tersebut diatas tidak lagi menjadi fenomena yang harus dihindari dan justru segala sesuatu akan kita pahami dengan Nur itu sendiri dan Nur itu sendiri tentu terletak pada Rosululloh sendiri bagi yang dibuka akan hal ini.
Ketika kita kaji secara mendetail satu persatu, pada dasarnya, tharekat satu yaitu JALAN LURUS MENUJU ALLAH. Dalam hal ini tidak ada tharekat yang salah kecuali memang apabila praktek dalam sebuah tharekat itu jelas menyinpang dari jalur yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rosulnya. Dalam prakteknya, Tharekat merupakan alat yang dijadikan sebuah kendaraan dan tidak sembarang orang diperkenankan menjadi sopir.
Menurut hemat kami, pada prinsip dasar, itu bukan alatnya atau bukan kendaraannya yang utama akan tetapi sopirnya yang menentukan sampai atau tidaknya ke tempat tujuan. Apabila Sopirnya bukan seorang Washilun, maka tidak akan sampai dan orang yang dibaiatpun juga ikut tidak sampai.
Menengok keadaan diri kami sendiri yang kelas bukan seorang Washilun, bukan golongan hamba yang senantiasa hadir dihadapan Allah, tentu sangat mendambakan kehadiran seorang Washilun.
Kiranya jal ini juga didambakan oleh setiap insan yang mendambakan Wushul ke Hadirat Ilahi. Tanpa pandang golongan atau kelompok. Apakah itu golongan Para Ulama, para sholihin, para muhlishin, terutama golongan awam seperti kami yang jelas bukan barisan orang ma'rifat.
Dengan kajian ini, kami tidak berani menilai satupun dari sekian banyak tharekat, apalagi tharekat yang sudah diakui kebenarannya oleh ahlus sunnah wal jama'ah. Hanya saja, kami ikut prihatin ketika menemukan sekelompok ummat yang memandang sebelah mata kepada Tharekat lebih lebih jika sampai kurang takdzim kepada sang mursyid atau pendirinya.
Dalam kajian ini kami lebih menekankan kepada diri kami sendiri serta para pembaca yang kebetulan istighol tentang wushul kepada Allah bahwa pada prinsipnya kita wajib berbaiat kepada seorang IMAM. Secara umum, zaman dahulu wajib barbaiat kepada sang kholifah. Namun sejarah menetapkan secara lahiriyah, Kholifah sudah tidak ada lagi. Dengan digerusnya zaman dan keadaan, Kholifah berubah makna menjurus pada sebuah existensi sebuah pemimpin negara. Sehingga terjadi dualisme kepemimpinan. Ada pemimpin Ummat Islam yang disebut Umaro, dan ada pemimpin Ummat yang disebut Ulama.
Keadaan ini jelas berbeda dengan zaman Rosululloh. Di mana beliau pemimpin segalanya. Beliau memimpin sekaligus mentarbiyah ummat, sekaligus mengantarkan kepada Allah. Mengantarkan hajad permohonan ummat hingga dikabulkan oleh Allah. Yang mana beliau menegaskan bahwa segala permohonan ummatnya akan diperlihatkan kepada beliau. Ini menunjukkan bahwa amal ummat semua dihadapkan kepada beliau. Yang amalnya tepat, baru akan sampai kepada Allah. Yang tidak tepat, tidak akan sampai kepada Allah.
Bertautan dengan sabda tersebut, maka para ulama ikut berijtihad bahwa semua amal, semua perbuatan itu terhalang ( mahjubun) sehingga permulaannya memuji Allah dan bersholawat kepada Nabi SAW, barulah semua do'a dan ibadah apapun diterima oleh Allah.
Maka sangat tepat sekali, ketika kita menengok keadaan ummat pada umumnya sudah kebingungan mencari Imam dalam berbaiat, sebab semua tharekat juga benar, akan tetapi keadaan sudah meresahkan para salikun. membingungkan pejalan menuju Allah,  hingga mayoritas bakdul 'Arifin, ikut bersepakat bahwa Jalan yang paling aman dan paling dekat menuju Allah di akhir zaman bagi kita yang berlumuran dosa adalah Bersholawat kepada Nabi SAW. Berhubungan Rohani kepada beliau sekuat tenaga di manapun, kapanpun, bersama siapapun dan sambil berapapun tanpa mengenal waktu.  
Dikatakan berlumuran dosa, ini menurut pandangan Ma'rifat. Pandangan Ahlul ma'rifah walahabbah, bahwa selama kita belum sadar ma'rifat Billah Wa Rosulihi Shollallohu Alaihi Wa Sallam, Ibadahnya belum tepat dan sangat dimungkinkan mengandung ujub, riya' takabbur. atau bahasa tegasnya masih bercampur dengan keshirikan.
Tugas Imam atau kholifah, secara rohani mendidik ummat bidang Iman. sebagaimana Rosululloh menerobos jiwa ummat hingga diberi bisa membedakan halal dan haram. membedakan yang lurus dan bemgkok. Jadi pendek kata, Kita ummat akhir zaman hendaknya senantiasa bersama Rosululloh SAW kketika kita membutuhkan kesadaran kepada Allah SAW.
Tentunya kajian ini sangat jauh dari harapan. Namun kami tetap berharap semoga kita manusia di akhir zaman , senantiasa dibuka kesadaran kepada Allah subhanahu wa ta’aala wa rosuluhi SAW. Semoga kita diberi keyakinan bahwa, berbaiat itu sebuah keharusan dihadapan Allah SWT.
Akhir kalam  segala salah mohon maaf yang sebesar besarnya.
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr wb.


Kamis, 24 Juli 2014

KEBATHILAN AKAN MENGHANCURKAN KEBENARAN SEBAB TERORGANISIR


KEBATHILAN AKAN MENGHANCURKAN KEBENARAN SEBAB TERORGANISIR

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Bismillahir rohmaanir rohiim

Atas taufiq hidayah Allah Subhanahu Wata'aalaa, syafa'at tarbiyah Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam, barokah nadhroh serta do'a restu Kanjeng Sinuhun Sulthonul Auliya ( Ghouts ) Hadzaz Zaman Rodhiyallohu Anhu serta para Malaikat  Muqorrobuun Alaihimus Sholatu was salam, wa jami'il aqthob min awalihim ila akhirihim, para tabi'iin, para sholihin, ila yaumil qiyaamah.

Sehubungan dengan semua hal tersebut maka untaian kata ini kami lantunkan dengan sepatah kata dua patah kata sebagai rasa syukur sedalam dalamnya sekaligus dengan harapan semua para kekasih Allah yang tersebut senantiasa mencurahkan syafa'at tarbiyah,karomah dan nadhroh kepada kita semua sehingga kita khushusnya kami pribadi diberi nadhroh serta jangkungan do'a restu  serta senantiasa mendapatkan ridho sebanyak banyaknya.

Pemirsa yang budiman. berkenaan dengan judul , kami penulis, terdorong oleh berbagai hal ketika menyaksikan kejadian kejadian sejarah yang terjadi pada anak cucu Adam. Perlu kita pahami dan kita ketahui bersama bahwa setiap manusia diberi kesempatan untuk hidup, melihat kehidupan, berfikir tentang kehidupan, mempelajari seluk beluk kehidupan, mencerna kejadian kejadian dalam kehidupan, yang tentunya melalui penelitian  penelitian secara seksama. Dalam hal ini, kami juga ingin mengajak pemirsa yang kebetulan terlintas pandangan matanya, atau pikirannya atau bisa jadi hatinya untuk ikut bersama sama mengadakan penelitian yang dalam hal ini yaitu kita mengambil tema bahwa :
#KEBATILAN AKAN MENGHANCURKAN KEBENARAN SEBAB TERORGANISIR#

Tema ini menegaskan bahwa dalam memenangkan atau menggulingkan sesuatu, menggulingkan  kelompok, institusi apapun termasuk Agama  dan bahkan agama islam  ini dengan cara mengorganisir . walaupun itu agama yang diridhoi oleh Allah. Agama yang tidak bisa diusik oleh agama apapun, tidak bisa di otak atik oleh siapapun. bahkan sangat perlu ditegaskan siapa yang berusaha untuk merusak atau menghancurkan islam, pasti akan hancur sendiri. sebab akan berhadapan langsung dengan Allah sendiri.  Hal ini menegaskan bahwa bukan islam yang akan hancur, tetapi orang yang Memeluk Islam itu yang akan hancur bersama sama dengan kebathilan dan akan berhadapan dengan yang meridhoi islam. hal ini tidak pandang bulu. Akan tetapi, di sini mengandung signal atau tanda petik bahwa agama yang diridhoi ini sudah tidak ada yang memegangnya. Alias agama ini sudah tidak diterapakan oleh pemeluknya sesuai kehendak Allah. justru banyak sekali penjelasan penjelasan yang mengarah bahwa kehancuran islam ini oleh kaum islam ini sendiri.

Ini dimaksudkan bahwa PEMEGANG KENDALI SEBAGAI PEMIMPIN TIDAK BERPEGANG TEGUH DI JALAN ALLAH. Pemimpin suatu kelompok, sebuah perusahaan, sebuah perkumpulan, sebuah negara, sudah tidak sesuai dengan tuntunan dan bimbingan yang diajarkan oleh junjungan kita Rosululloh SAW. Kita akan menyaksikan kehancuran kehancuran itu akibat tidak terorganisirnya sebuah kebenaran.

Sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rosulnya, tentu hendaknya menyadari akan hal ini. Musuh utama yang akan menghancurkan kita adalah diri kita sendiri.  biarpun orang yang sudah mengaku muslim, jika tidak bersungguh sungguh memegang agama yang diridhai ini tentu akan hancur. hancur kasabnya, usahanya terutama keimanannya. barulah sesuatu dari luar masuk. Sebab kita sendiri yang memasukkan jiwa dan  pemikiran pemikiran non tauhid hingga mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan. jika ini kita cermati, tentunya muslim yang hatinya dan pelaksanaannya sudah tidak digariskan sesuai kehendak Allah. Ibarat kita orang Islam akan tetapi belum bertauhid. Ibarat kita sudah me-mahasatu-kan Allah akan tetapi masih ada sesuatu selain Allah. Terutama mengakui diri kita sendiri ini ada. Mengaku diri kita ini mampu, mengaku diri kita tahu dan seterusnya Dalam istilah Wahidiyah , bahwa kita sudah beriman kepada Allah dan Rosulnya akan tetapi belum menerapkan Billah dan Birrosul.

Kita  perlu mencermati dan mewaspadai diri kita sendiri bahwa kebenaran yang kita yakini bisa dikalahkan dan dihancurkan oleh kedzaliman sebab diorganisir dengan baik dan solid. Ini mengandung makna bahwa  kebenaran ini tidak ditata dengan baik.  tidak diatur dengan tatanan yang diajarkan oleh penghulu kita Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam. Kita sangat dan sangat perlu menyadari dan memahami bahwa pada dasarnya kebenaran itu sudah diatur dan dituntunkan secara terperinci dan teratur secara syariat dan kita sendiri yang tidak mampu mengikuti aturan dan hukum islam itu sendiri. Apabila kita betul betul mengikuti aturan , kita tidak akan mudah kemasukan sesuatu dari luar. Jangankan mahluk kasar , mahluk sehalus apapun , mahluk segaib apapun tidak akan mampu memasuki keimanan dan mencampur adukkan tauhid dan non tauhid.  Hukum hokum islam itu sudah merupakan perincian perincian organisasi peribadatan. Bukan organisasi politik kepentingan.

Sebuah Pesan Baginda bahwa, "Akan datang suatu zaman di mana ummat Rosululloh sendiri yang meninggalkan tauhid." Secara jasmani kelihatan rapi. syiar Islam terjadi di mana mana, akan tetapi tidak sejalan dengan kehendak Allah. Jiwa kita sendiri yang tidak rosuli. Kita sendiri yang tidak menjiwai perjuangan Rosululloh SAW dan bahkan kita sendiri tidak mengenal junjungan kita Rosululloh SAW. maksudnya ummat sudah tidak menerapkan LILLAH BILLAH, LIRROSUL BIRROSUL (Istilah Wahidiyah) sehingga apa apa yang kita kerjakan mengandung muatan kepentingan . Kita beramal , mengandung kepentingan pribadi sebab ada maksud untuk memenuhi kepentingan diri kita yang menginginkan surga atau menghindari neraka. Jelas semua yang membawa kepentingan , baik kepentingan dunia maupun kepentingan ahirat , ini akan berlawanan dengan hukum tauhid itu sendiri.

Untuk itu semua, kita pengamal Sholawat Wahidiyah dibimbing langsung Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid RA, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah melalui lembaga berupa Yayasan Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedunglo yang mana beliau memasukkan berbagai macam program yang diatur melalui Departemen Departemen sesuai kondisi dan kebutuhan. Yang mana, semua Departemen merupakan sarana Wusul kepada Allah. Baru kali ini kita menemukan sebuah lembaga Wushul yang menggarap semua bidang seiring departemen. Belum pernah ada dalam sejarah, bahwa semua bidang kehidupan menjadi alat Wushul.

Tentu ini sebuah perjuangan yang sangat berat, tidak semua orang diberi pemahaman akan hal ini, termasuk diri saya sendiri, sangat jauh dari pemahaman akan hal ini. Hanya saja dengan tekat yang kuat dan membaja, dengan keyakinan penuh bahwa Kanjeng Sinuhun, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, akan mewushulkan semua aktifitas kita pengamal Wahidiyah dengan catatan mengikuti aturan aturan dalam wushul. Mengikuti ketentuan beliau semampu kita sesuai bidang yang diberikan kepada kita malalui Departemen departemen yang sudah beliau tetapkan.

Kita menyadari dengan keterbatasan kita dan ketidak tahuan kita bahwa, ada seorang pengamal akan hadir dihadapan Allah melalui Tugas taat diJama'ah Usbu'iyah. Melalui tugas taat di Sekolah Wahidiyah.  Melalui tugas taat di Koperasi Wahidiyah dan sebagainya. Kita perlu menyadari bahwa kita ikut mengamalkan Sholawat Wahidiyah dalam rangka wushul kepada Allah SWT wa Rosuluhi SAW. Kita ikut mengamalkan sholawat Wahidiyah ini  diibaratkan menitipkan seonggok daging yang tidak berharga dan mendambakan untuk diikut sertakan dalam perjuangan suci Rosululloh SAW di belakang Beliau Ghoitsi Hadzaz Zaman tanpa membawa kepentingan duniawi maupun kepentingan uhrowi.

Ini merupakan Perjuangan Suci FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SAW. ini merupakan Perjuangan para Anbiya wal mursalin sejak Mbah Adam AS. 

Semoga kajian sekelumit ini membuahkan manfaat, maslahah, barokah, karomah fid diini wad dun'ya wal aakhiroh, khususnya meningkatkan kesadaran kita bersama dalam nderek di belakang kanjeng sinuhun Romo Pengasuh Perjuangan Wahidiyah RA.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wa minar Rosul SAW , wa min Ghoutsi RA annadhroh wal barokah


Wassalamu'alaikum Wr Wb


Selasa, 22 Juli 2014

HAL KEKUATAN JASMANI DAN RUHANI


KEKUATAN JASMANI DAN RUHANI BAGI PELAKU KESADARAN


Pada dasarnya, tiap orang sudah diberi kekuatan oleh Alloh SWT. Hanya dalam kehidupan yang penuh dengan hiruk pikuk yang tak menentu ini, kita bangsa manusia lebih cenderung menggunakan satu kekuatan saja.Yaitu kekuatan JASMANI.Di sini kami uraikan sedikit tentang dua kekuatan yaitu1. KEKUATAN JASMANIKita kebanyakan memuja kekuatan jasmani dari pada mengupayakan untuk memanfaatkan kekuatan ruhani. Sehingga jika ada seseorang yang menggunakan pemberian Alloh yang sebenarnya sudah kita miliki, seakan akan betapa istimewanya orang tersebut. Hingga tak jarang kita dengar bahwa si anu atau si fulan itu orang istimewa. Si fulan itu luar biasa dan masih banyak lagi sanjungan yang mengarah kepadanya. Padahal setiap anak cucu adam sudah dibekali dengan dua kekuatan tersebut.

Sebelum kita koreksi bersama tentang kekuatan yang ada pada diri dan pada tiap manusia, mari kita matur dulu kepada sang pemilik kekuatan itu sendiri dengan harapan bahwa kita bukan termasuk orang yang menyalah gunakan pemberian.Kekuatan lahir dan kekuatan batin adalah pemberian tuhan yang maha memberi yang mana tanpa diminta kita sudah diberi.Kekuatan lahir sifatnya terbatas.

Sedangkan kekuatan batin sangat tidak terbatas.Kekuatan lahir, kiranya sudah kita ketahui bersama namun perlu kita sadari dan kita manfaatkan sesuai dengan kemauan yang memberi sebab inipun akan fatal bagi kita jika kita salah gunakan. Begitu pula dengan kekuatan rohani. Jika disalah gunakan tentu akan membawa kehancuran bagi orang tersebut, bagi orang lain, bagi lingkungan bahkan bagi negara dan bangsa dan seterusnya.Kekuatan jasmani atau kekuatan fisik adalah kekuatan yang tampak dan bisa dilihat secara langsung dari suatu gerakan jasmani . Kekuatan ini dikomando oleh akal dan bisa dipupuk atau dilatih dengan mengulang ulang gerakan.Sebagai contoh. : kita ambil satu beban 5 kg lalu kita ayunkan dan kita ayunkan. Kita ulang terus hingga pada titik klimak kita akan merasakan beban 5 kg tersebut tidak seberat waktu pertama kita angkat. Lalu kita latih lebih intensif lagi yang asalnya kita angkat dengan dua tangan kita latih dengan satu tangan. Kita tingkatkan lagi dengan tiga jari dan satu jari dan seterusnya tergantung batasan klimak kemampuan masing masing orang.

Cara mengembangkannya atau meningkatkannya kita menggunakan materi/ beban tertentu hingga maksimal sesuai batas kemampuan sesuai ukuran rasa dan akal yang dimiliki oleh seseorang. Cara lain yang lebih meningkat dan lebih sempurna untuk mengembangkan kekuatan ini yaitu  dengan cara / sistem mengatur pernafasan.Semakin banyak kapasitas udara yang memenuhi tubuh manusia maka semakin besar tekanan dalam tubuh yang bisa menghasilkan daya dan tenaga.

Prinsipnya adalah penampungan udara berupa oxygen ke dalam tubuh dan menahan se maksimal mungkin. Sehingga menimbulkan tekanan dan hentakan. ( Dalam berlatih jangan memaksakan diri sebab ada akibat kerusakan salah satu organ / syaraf tubuh walaupun tidak langsung )

Pada permulaannya tampak sekali bagaimana orang yang sedang berlatih menarik, menahan dan menghentakkan nafas tersebut . Lama kelamaan dia bisa bernafas dan menahannya serta menghentakkannya tanpa harus dengan  bersusah payah hingga bagi orang lain yang belum pernah latihan pernafasan maka tampak sama seperti sedang bernafas biasa seperti pada umummnya.

Setiap orang jika mau melatih pernafasan dengan intensif, akan terasa luar biasa dan  sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan maupun mengatasi berbagai urusan. Bahkan bisa dipergunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang ada apa diri sendiri maupun pada orang lain.Sebagian orang yang sengaja melatih tenaga jasmani ini hingga mencapai beberapa peningkatan melebihi rata rata sesuai terbukanya beberapa rahasia daya dan tenaga yang diakomodasikan oleh akal .

Tak jarang bagi beberapa orang yang sudah melatih salah satu kecakapan hingga bisa dipergunakan untuk mengatur dan menata kemampuan akal orang lain  yang masih berada di bawahnya. Maksudnya hal bisa dipergunakan untuk menguasai kekuatan orang lain yang kemampuannya masih berada pada tingkat di bawahnya.

Hingga orang yang sudah terkuasai/terkalahkan akan menyerah atau bahasa umum disebut TERHIPNOTIS.Jadi hipnotis itu merupakan kekuatan jasmani yang sudah dilatih hingga mencapai satu titik klimak tertentu.Secara umum orang memberi sebutan sebagai tenaga dalam. Namun istilah ini menimbulkan kerancuan antara tenaga dalam dengan tenaga ruhani. Sifat dari pada hipnotis itu selalu berubah ubah sesuai dengan ruang dan waktu serta keadaan sebab pendukung kekuatan jasmani yang sudah berkembang menjadi tenaga dalam yang bersifat hipnotive ini adalah pengaruh ruang dan waktu / keadaan.

Walaupun begitu antara kekuatan tenaga dalam dan kekuatan tenaga hipnotis seperti ada sebuah perbedaan. Sementara Keduanya ini berasal dari kekuatan jasmani yang oleh akal yang dikelola menjadi sebuah tenaga dalam diri manusia yang sewaktu waktu berguna dan bisa dipergunakan.

Sebagai contoh bahwa hipnotis itu sama dengan tenaga dalam yang bisa dipengaruhi oleh ruang dan waktu bahwa pada saat tertentu, orang yang memiliki kekuatan tingkat  tertentu yang lebih sempurna, maka pemilik yang dibawahnya jadi mengkerut dan kekuatannya menyusut walaupun tidak sepenuhnya.Kekuatan tenaga dalam yang seperti ini semua bersumber dari akal yang pada dasarnya adalah tenaga jasmani dan bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dan bisa dipertontonkan / atraktive .

Sudah barang tentu bagi orang yang masih berada di bawah seseorang maka sifatnya takluk kepada kekuatan di atasnya. Ini sudah menjadi hukum alam yang wajar. Tak jarang bagi orang yang masih berada dibawahnya apalagi orang yang tidak melatih kecakapan khusus , dia harus mengakui kelebihan dan keunggulan orang di atasnya.Kita sering menyaksikan atraksi atraksi, kekuatan jasmani yang sudah terlatih dibidangnya.

Demikianlah kekuatan jasmani ini sepintas sangat luar biasa. Kenapa dikatakan luar biasa ? , sebab sudah mencapai diatas rata rata pada umumnya.Ada beberapa orang yang tidak perlu kami sebutkan siapa siapanya, demi kebaikan kita bersama. Ada yang bisa membuat orang lain menuruti kata hatinya ( sebenarnya bukan kata hatinya tapi kata akal/ pikirannya ) setelah kita menuruti apa yang dimaksudkan maka kita akan terkuasai olehnya.  bisa secara perorangan atau secara masal dengan catatan semuanya terkuasai akalnya.

Ini tidak ada hubungannya dengan pangkat ilmu atau kealiman seseorang . Walaupun seorang alim atau berkelas ulama, jika mengikuti alur sang hipnotite tantu juga akan terkuasai akal dan fikirannya hingga  dia terhipnotis. Istilahnya dia sedang kosong yang masudnya terdapat celah untuk dimasuki oleh sesuatu dari luar dirinya dan ini sangat mungkin terjadi.

Hanya satu orang yang tidak bisa terhipnotis yaitu orang yang hatinya senantiasa dikuasai oleh sesuatu atau  oleh tuhan. kondisi Orang yang akalnya takluk kepada hatinya yang sementara hati orang tersebut dikuasai oleh sesuatu atau alloh tidak akan bisa ditaklukkan sebab dia betul betul istighol ( sangat sibuk ) . Jika terpaksa terhipnotis, itu hanya sekejap ibarat orang sedang berada di depan kipas maka dia terkena efek  angin yang digerakkan oleh kipas . Jika dia suka dengan gerakan angin yang ditimbulkan kipas tentu dia mengikuti kemauan kipas. Saat dia tidak ingin terkena angin yang ditimbulkan oleh kipas, maka dia akan menhindarkan diri dari terpaan angin kipas. Atau bahasa mudahnya dia kembali dikuasai oleh sesuatu / dirinya atau tuhan Alloh SWT.

Contoh kekuatan jasmani yang sudah tergolong sempurna antara lain :Seorang hipnotite berjalan di atas benda tajam. Membekuk sepotong besi dengan pandangan mata. Menidurkan orang lain. Bisa terbang diudara, dan beberapa akrobat atau pertunjukan lain.Jika sudah pada kondisi ini, kita kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk membedakan antara kekuatan jasmani dan kekuatan rohani.

Untuk itu perlu kami uraikan sedikit tentang kekuatan rohani dengan harapan kita bisa membedakan mana kekuatan jasmani dan mana kekuatan rohani,

PERBEDAAN KEKUATAN JASMANI DAN KEKUATAN ROHANI.


I.KEKUATAN JASMANI.

Ditilik dari sisi istilah maka kekuatan ronahi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kekuatan seseorang. Tidak ada sangkut pautnya dengan akal apalagi dengan sistem pernafasan. Kekuatan ini murni kekuatan RUH itu sendiri. Maka barang siapa yang mengenal Ruh maka dia mengenal dirinya. Dan barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal tuhannya. Dan barang siapa mengenal tuhannya maka dia mengenal Nur Pencipta . Dan tentunya dia mengenal Rosululloh SAW.Bahasa keimanannya dalam kalangan ulama dikatakan, bahwa seseorang tidak akan ma'rifat kepada Alloh selama dia belum mengenal Rosululloh SAW dalam arti Ma'rifat BIRROSUL. Kalau orang tahu tentang Rosul SAW secara ilmiah (bil ilmi atau bil kitab) sangat banyak sekali.                                                                                                   Sementara Ma'rifat Birrosul bukan sekedar tahu tentang Rosululloh SAW tetapi menyadari betul keberadaan dan kedudukan Rosul disamping Alloh SWT, serta yaqin bil haqqul yaqin keberadaan semua mahluq sebab keberadaan dari pada wujud Nurnya Alloh yang istilah mudahnya disebut Rosululloh SAW.

Bagi seseorang yang hanya mengkaji atau mendalami agama secara hukum syar’i, maka sangat berbeda , penangkapannya sangat sempit dan mudah sekali memperdebatkan agama , sebab dia membayangkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berada di Madinah atau di tanah suci. akibatnya  jika ada yang mempertanyakan tentang bagaimana syahadatnya Mbah Nabi Adam AS dan para nabi nabi sebelumnya , maka jawabannya bermacam macam . bahkan ada seseorang yang beragama lain mengatakan bahwa Islam itu adalah agama yang baru , dia tidak mampu menolak tapi tidak terima dalam hatinya. 


Kembali kepada kajian kekuatan rohani. Dikatakan kekuatan ruhani tentunya berasal dari akar kata RUH.Seiring dengan hal ini kita diberi petunjuk oleh junjungan kita nabi Muhammad SAW bahwa " KULIR RUH MIN AMRI ROBBI. : bahwa semua ruh itu perbuatan / urusan Tuhan.Jadi kekuatan ruhani itu tidak memerlukan upaya dari kekuatan mahluq seperti manusia dan lain lain. Kekuatan ruhani tidak dipengaruhi oleh mahluq. Kekuatan ruhani tidak diatur oleh manusia, apalagi dipengaruhi akal dan pernafasan. Justru sebaliknya, semua kekuatan , semua kemampuan baik berupa ilmu, berupa kekuatan tenaga dalam dan hipnotis kesemuanya adalah bersumber dari kekuatan ruhani yang jika tidak disadari oleh seseorang, tentu penggunaannya tidak sejalan dengan kehendak sang pencipta Alloh SWT,  maka spontan berubah menjadi kekuatan iblis, sementara pelakunya tidak menyadari bahwa dia sedang memainkan kekuatan selain Alloh.


Maka detik itu Alloh tidak ikut campur tangan dan segala kekuatan atau kegiatan atau pergerakan dimuka bumi yang tidak ada campur tangan Alloh maka batal dihadapan Alloh. Bahkan bagi pemegang keimanan yang lebih sempurna lebih tepat jika dibahasakan bahwa semua pergerakan , kekuatan , tenaga apapun , aslinya manusia sama sekali tidak berhak ikut campur tangan, sebab Alloh tidak mau dan tidak butuh campurtangan mahluq. Mahluq hanya robot yang menjadi obyek perbuatan Alloh.  Jadi  Segala sesuatu yang bathil akan dihancurkan atau dilaknat  oleh Alloh SWT.


Kekuatan rohani tiada batasnya. Sedangkan kekuatan jasmani sangat terbatas. Kekuatan jasmani jika dibandingkan dengan kekuatan ruhani ibarat bumi dan langit tidak ada apa apanya . Tidak bisa dibandingkan. Sangat jauh bedanya.Kekuatan jasmani akan luntur dihadapan kekuatan ruhani sebab kekuatan ruhani sebenarnya. Kekuatan Alloh itu sendiri sementara orang yang dipilih oleh Alloh, dianya tidak mengetahui. Apalagi mengaku memilki kekuatan tersebut. Dia sadar betul. Hanya satu orang yang tidak bisa terhipnotis yaitu orang yang hatinya senantiasa dikuasai oleh sesuatu atau dikuasai oleh tuhan. kondisi Orang yang akalnya takluk kepada hatinya yang sementara hati orang tersebut dikuasai oleh sesuatu atau alloh tidak akan bisa ditaklukkan sebab dia betul betul istighol ( sangat sibuk ) . Jika terpaksa terhipnotis, itu hanya sekejap ibarat orang sedang berada di depan kipas maka dia terkena efek  angin yang digerakkan oleh kipas . Jika dia suka dengan gerakan angin yang ditimbulkan kipas tentu dia mengikuti kemauan kipas. Saat dia tidak ingin terkena angin yang ditimbulkan oleh kipas, maka dia akan menhindarkan diri dari terpaan angin kipas. Atau bahasa mudahnya dia kembali dikuasai oleh sesuatu / dirinya atau tuhan Alloh SWT.


Contoh kekuatan jasmani yang sudah tergolong sempurna antara lain :Seorang hipnotite berjalan di atas benda tajam. Membekuk sepotong besi dengan pandangan mata. Menidurkan orang lain. Berbicara dari jarak jauh, Bisa terbang diudara, dan beberapa akrobat atau pertunjukan lain.Jika sudah pada kondisi ini, kita kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk membedakan antara kekuatan jasmani dan kekuatan rohani.  Untuk itu perlu kami uraikan sedikit tentang kekuatan rohani dengan harapan kita bisa membedakan mana kekuatan jasmani dan mana kekuatan rohani.

2. KEKUATAN ROHANI.                                                                             Ditilik dari sisi istilah makna maka kekuatan ronahi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kekuatan seseorang. Tidak ada sangkut pautnya dengan akal apalagi dengan sistem pernafasan. Kekuatan ini murni kekuatan RUH itu sendiri. Maka barang siapa yang mengenal Ruh maka dia mengenal dirinya. Dan barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal tuhannya. Dan barang siapa mengenal tuhannya maka dia mengenal Nur Pencipta . Dan tentunya dia mengenal Rosululloh SAW.


Bahasa keimanannya dalam kalangan ulama dikatakan, bahwa seseorang tidak akan ma'rifat kepada Alloh selama dia belum mengenal Rosululloh SAW dalam arti Ma'rifat BIRROSUL. Kalau orang tahu tentang Rosul SAW bil ilmi atau bil kitab sangat banyak sekali. Sementara Ma'rifat Birrosul bukan sekedar tahu tentang Rosululloh SAW tetapi menyadari betul keberadaan dan kedudukan Rosul disamping Alloh SWT, serta yaqin bil haqqul yaqin keberadaan semua mahluq sebab keberasaan dari pada wujud Nurnya Alloh yang istilah mudahnya disebut Rosululloh SAW. 


Bagi seseorang yang hanya mengkaji atau mendalami agama secara hukum syar’i, maka sangat berbeda , penangkapannya sangat sempit dan mudah sekali memperdebatkan agama , sebab dia memandang Allah sebagaimana dia memandang syari'at itu sendiri, membayangkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berada di Madinah atau di tanah suci. Akibatnya  jika ada yang mempertanykan tentang bagaimana syahadatnya Mbah Nabi Adam AS dan para nabi nabi sebelumnya , maka jawabannya bermacam macam . bahkan ada seseorang yang beragama lain mengatakan bahwa Islam itu adalah agama yang baru , dia tidak mampu menolak tapi tidak terima dalam hatinya.


Kembali kepada kajian kekuatan rohani. Dikatakan kekuatan ruhani tentunya berasal dari akar kata RUH.Seiring dengan hal ini kita diberi petunjuk oleh junjungan kita nabi Muhammad SAW bahwa " KULIR RUH MIN AMRI ROBBI. : bahwa semua ruh itu perbuatan / urusan Tuhan.Jadi kekuatan ruhani itu tidak memerlukan upaya dari kekuatan mahluq seperti manusia dan lain lain. Kekuatan ruhani tidak dipengaruhi oleh mahluq. Kekuatan ruhani tidak diatur oleh manusia, apalagi dipengaruhi akal dan pernafasan. Justru sebaliknya, semua kekuatan , semua kemampuan baik berupa ilmu, berupa kekuatan tenaga dalam dan hipnotis kesemuanya adalah bersumber dari kekuatan ruhani yang jika tidak disadari oleh seseorang, tentu penggunaannya tidak sejalan dengan kehendak sang pencipta Alloh SWT,  maka spontan berubah menjadi kekuatan iblis, sementara pelakunya tidak menyadari bahwa dia sedang memainkan kekuatan selain Alloh. Maka detik itu Alloh tidak ikut campur tangan dan segala kekuatan atau kegiatan atau pergerakan dimuka bumi yang tidak ada campur tangan Alloh maka batal dihadapan Alloh. 


Bahkan bagi pemegang keimanan yang lebih sempurna lebih tepat jika dibahasakan bahwa semua pergerakan , kekuatan , tenaga apapun , aslinya manusia sama sekali tidak berhak ikut campur tangan, sebab Alloh tidak mau dan tidak butuh campurtangan mahluq. Mahluq hanya robot yang menjadi obyek perbuatan Alloh.  Jadi  Segala sesuatu yang bathil akan dihancurkan atau dilaknat  oleh Alloh SWT  pada waktunya.


Kekuatan rohani tiada batasnya. Sedangkan kekuatan jasmani sangat terbas.Kekuatan jasmani jika dibandingkan dengan kekuatan ruhani ibarat bumi dan langit tidak ada apa apanya . Tidak bisa dibandingkan. Sangat jauh bedanya.


Kekuatan jasmani akan luntur dihadapan kekuatan ruhani sebab kekuatan ruhani sebenarnya. Kekuatan Alloh itu sendiri sementara orang yang dipilih oleh Alloh, dianya tidak mengetahui. Apalagi mengaku memilki kekuatan tersebut. Dia sadar betul “ Laa haulaa walaa quwwata illa billah “ Maka kekuatan ruhani hanya dititipkan kepada para kekasih Alloh yang mana kekasih Alloh tersebut tidak tahu kalau menjadi kekasih Alloh atau Waliyulloh. Jika ada seseorang yang mengaku sebagai wali maka dia menempati derajat iblis kecuali Alloh memerintahkan untuk memperkenalkan diri sebagai Waliyulloh itupun beliaunya tidak pernah memperkenalkan diri tapi Alloh sendiri yang memproklamasikan sehingga mahluq langit serta para kekasih / hamba Alloh mendapat berita bahwa si fulan itu Waliyulloh.. 


Jadi si wali tersebut tetap tidak ada minat atau keinginan untuk memperkenalkan diri sebagai wali. Banyak para waliyulloh yang diperintah memperkenalkan diri bahwa beliau itu adalah Waliyulloh sementara beliau sendiri tidak memperkenalkan. Maksudnya bahwa Alloh sendiri yang memperkenalkan kepada para manusia melalui caranya Alloh sendiri. Seperti pada saat Syech Abdul Qodir dikejar kejar oleh para utusan perdana mentri gara gara mempergunakan keuangan Negara untuk membangun Rumah Alloh ? Masjid .  Saat mereka mengejar beliau , ternyata beliau sedang sujud kepada Alloh dan mereka menyaksikan Matahari tidak berjalan , alias ikut tersungkur kepada Alloh . maka sejak itulah beliau dikenal masyarakat umum sebagai Waliyulloh. Dan masih banyak lagi kejadian kejadian yang di alami oleh para kekasih Alloh.Barang siapa yang ditempati atau diberi kekuatan ruhani , maka dia menjadi pusaran kekuatan Alloh. Dia menjadi pusat pandangan Alloh.


Barangsiapa menjadi pusat pandangan Alloh maka dia menjadi rujukan bagi para manusia. Dia diberi kemampuan untuk menolong orang lain. Menyelamatkan orang lain dihadapan Alloh. Seperti yang sudah diterima oleh junjungan kita nabi basar Muhammad Rosululloh SAW.  Barang siapa yang mendekat kepadanya sama dengan mendekat kepada Alloh sebab beliau sudah menjadi pintunya menuju Alloh SWT.Sedangkan pintu menuju Alloh, tidak pernah ditutup hingga hari kiamat.Oleh sebab itu dalam kitab dijelaskan bahwa Rosululloh memohon kepada Alloh atas perintah Alloh sendiri untuk diberi seseorang yang mewakili beliau secara estafet atas penunjukan beliau disisi Alloh.


Setelah kita memahami kedudukan Rosululloh, maka kita mestinya memahami kedudukan wali quthub ai Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.Beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA menempati derajat Warosatul ambiya wal mursaliin. Beliau diberi kekuatan ruhani yang mampu menolong orang lain. Mampu mengangkat derajat orang lain. Baik derajat duniawi maupun derajat uhrowi. Begitu pula sebaliknya. Beliau diberi kemampuan menjatuhkan dan menghancurkan derajat orang lain. Atas perintah Alloh tentunya. 


Contoh sebagai gambaran perbedaan antara kekuatan jasmani dan kekuatan ruhani. Yaitu:    Ada orang diberi kekuatan jasmani, seperti tidak mempan senjata tajam. Dibacok tidak mempan. Kekuatan ini kelihatan oleh mata. Kelihatan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri.Kekuatan jenis ini oleh sering dijadikan atraksi oleh sebagian pelaku. Tapi tida semuanya. Masih banyak orang diberi karomah justru bukan untuk atraksi. Dari sinilah terjadi perbedaan antara karomah dengan hipnotis. 


Gambaran kekuatan ruhani, sebagai contoh, ada seseorang yang sudah dirancang untuk dibunuh atau dicelakai oleh seseorang. Tentunya bagi orang yang mau membunuh atau mencelakai, dia mempersiapkan senjata atau pedang dan sebagainya. Pada saat berikutnya, tahu tahu orang tersebut tidak punya minat lagi atau lupa atau luntur pada niatnya untuk membunuh atau dia dihadapkan sebuah perkara lain yang lebih urgen daripada sebuah dendam atau bahkan dia sadar akan kesalahannya apabila mencelakai orang yang sedianya akan di bunuh atau dicelakai.  


Dalam hal ini tentunya kedua duanya tidak mengetahui kalau sedang diselamatkan oleh Alloh. Bagi calon yang mencelakai, tahunya cuma tidak berminat atau lupa akan perkaranya. Istilahnya sadar. Sedang bagi yang mau dicelakai tidak tahu kalau dia tidak jadi dicelakai. Jika dia tahu, mungkin sebab ada orang lain yang memberi tahu tapi itupun tidak menjadi acara baginya sebab hatinya dikuasaki oleh Alloh. Hidup dan mati murni urusan Alloh. Ringkasan:#           




Seseorang yang masih menggunakan kekuatan jasmani, kebanyakan belum sadar kepada Alloh. Walaupun dalam prakteknya menyebat kalimat Alloh atau kalimat thoyyibah lainnya. Sebab kekuatan Alloh bukan untuk dipertontonkan kecuali hanya untuk menunjukkan kekuasaan Alloh. Sedangkan kalau sudah dipertontonkan akan berubah menjadi kekuatan selain Alloh.  Justru disini sangat berbahaya bagi keimanan. Alloh tidak mau kompromi dengan mahluq. Jika Alloh bisa diajak kompromi oleh mahluqnya maka kekuasaan Alloh diatur oleh mahluq. Alloh tidak lagi berkuasa. Tanpa kita sadari bahwa kita sudah merendahkan kedudukan Alloh.……… Apa mungkin.?


Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum wr wb.


NB:

....Kajian ini kami tujukan bagi diri kami sendiri sebagai alat peningkatan bidang tafakkur. Selebihnya semoga bermanfaat bagi orang lain.Dulu sebelum kami nderek mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan meneliti dan melatih ajarannya, kami sempat mendalami tenaga dalam yang waktu itu kami mengira bahwa itu kekuatan Alloh secara tauhid. Sebab prakteknya juga melalui wirid dan pernafasan melalui bimbingan seseorang yang tersohor. Hingga waktu itu sudah hampir diberi mandat untuk membina murid dan sudah mulai banyak yang ikut. Di sisi lain kami tergiring untuk mengkaji beberapa kitab al hikam hingga hatam beberapa kali dan di ulang di ulang. Pada puncaknya kami hanya menyaksikan kemaksiatan kemaksiatan dalam ibadah. Ternyata sholatku, wiridku, aktivitas usahaku semua mengandung maksiat masih ada campurtanganku sendiri disamping ada  kekuasaan Alloh.  Hingga kami malu kepada diri sendiri lebih lebih kepada Alloh SWT. Kami merasa betul memiliki gudang maksiat dan putus asa . Hidup tak berguna , harta sia sia. Akal berperang melawan hati nurani. Nafsu berperang melawan petunjuk. Jatuh ke jurang yang sangat dalam.Dalam keputus asaan inilah datang seorang penolong beserta amalannya. Yaitu amalan Sholawat Wahidiyah dan ajarannya yang sangat simple dan sederhana. LILLAH BILLAH - LIRROSUL BIRROSUL. YUKTI KULLA DZI HAQQIN HAQQOH. TAQDIMUL AHAM FAL AHAM. TSUMMAL ANFA' FAL ANFA.Semoga bermanfaat. Jazaakumulloh

Minggu, 11 Mei 2014

GHOUTSI HADZAZ ZAMAN RODHIYALLOHU ANHU

GHOUTSI HADZAZ ZAMAN RA ADALAH TAJALLI ROSULULLOH SAW

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum wr wb

Sebagai seseorang yang beriman kepada Allah dan rosulnya, tentu sangat penting sekali mengenal sifat sifatnya dan kedudukannya.

Mengenal sifat sifat Allah . yang mana mengenal bukan hanya sekedar mengetahui artinya tetapi merasakan betul sifat sifat Allah. Kita manusia tidak boleh sama sekali meniru dan mengambil sifat sifat Allah. jadi ini sangat penting sekali. bahkan akibat tidak mengenal sifat Allah akan sangat dikhawatirkan kita akan mengambil dan mempergunakan sifat Allah tersebut.

Rosululloh Shollalohu 'Alaihi wa sallam merupakan utusan allah baik secara jasmani maupun secara rohani. oleh sebab itu mengenal Rosululloh juga harus secara jasmani dan rohani. Secara jasmani Rosululloh di beri sifat khusus yang juga tidak dimiliki oleh semua manusia.

kita orang yang beriman sangat dituntut untuk mengikuti dan meniru sifat sifat Beliau sekuat tanaga semampu kita sebab itu diwajibkan bagi setiap mukmin.

Sedangkan secara Rohani beliau Shollallohu Alaihi wa Sallam itu menempati sifat Allah Subhanahu wata'aalaa. Menempati kedudukan dan sifat Allah dalam arti mewakili. Jadi secara Rohani manusia tidak bisa menempati atau mewakili sifat Rosululloh tanpa restu beliau sendiri. Sebab baju Rohani yang sudah ditetapkan Allah tidak bisa dipindah tangankan selama lamanya.
Arti kata menempati, sebenarnya masih belum bisa diterima oleh bahasa akal. sehingga kata menempati masih harus didampingi kata mewakili. ini semua demi mengurangi kesalah pahaman akal.

 Seorang hamba Allah sebagian diberi kesempatan mengenal Sifat Allah dan Rosulnya sebab tajallinya Allah. tanpa tajalli seseorang tidak akan mengenal atau sadar kepada Allah dan Rosulnya. Jadi sangat penting memahami makna antara memiliki dan ditajalli. makna memiliki itu permanen selama lamanya. memiliki itu berlaku sejak dulu, sakarang hingga nanti. tanpa ada batasan waktu

Sedangkan makna ditajalli itu bersifat sementara. Ada permulaannya, dan ada batasan waktunya sebab tajalli itu bersifat pemberian. atau Billah dalam istilah Wahidiyah.

 Rosululloh mewakili sifat Allah sebab Billah. Demikian juga Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.

Senin, 24 Maret 2014

ISRO MI'ROJ ITU BESERTA JASADNYA


MIROJ ROSULULLOH SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM MENJADI FENOMENA TAK TERPECAHKAN KECUALI BILLAH.

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.


Sudah cukup banyak kajian kajian tentang perjalanan Rosululloh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. dan dari Masjidil Aqsho menuju Sidrotul Muntaha. Semua kajian tentu sesuai dengan maksud  dan tujuan kajian. Jika maksud dan tujuan kajian Isro Mi'roj itu untuk memperoleh bukti yang berkaitan dengan kebenaran ayat suci dengan kenyataan alam dan theory alam maka kajian itu akan berdasarkan theory ilmu alam. Apakah itu theory gravitasi, theori kimia,  theory biology dan theory theory lain yang dianggap memiliki kaitan dengan hukum gerak fisika dalam menunjukkan bahwa perjalanan beliau memang perjalanan yang paling dahsyat dari pada semua bentuk perjalanan.

Jika semua bentuk kajian itu dimaksudkan untuk membuktikan benar tidaknya perjalanan beliau itu secara sains, secara ke-ilmu-an,  maka dasar pijakannya dilandaskan pada ilmu ilmu pendukung yang dibutuhkan untuk memperoleh bukti konkrit berdasarkan sudut ke-ilmu-an pula . Begitu juga dengan kajian kajian lain tentu  akan berlaku hukum sebuah kajian. berlaku bagi semua bentuk kajian. Dalam hal ini,  apabila kajian ini dilandaskan dengan keimanan, maksudnya bukan keimanan ilmiah atau sebuah ilmu keimanan tetapi iman yang merupakan keimanan itu sendiri, tentu dasar bukti bukan atas pengaruh sebuah ilmu apapun.

Sebagai contoh Kita diperkenalkan lewat sejarah seorang yang pada zaman / saat terjadinya ISRO WAL MI'ROJ. tentu masa itu belum ada Ilmu sains technology, ilmu kimia masih terbatas dan tingkat rendah. Ada seorang yang diberi iman betul betul iman tanpa mempelajari ilmu keimanan. Beliau diberi pangkat dan julukan As Shiddiq. Sebuah julukan yang diberikan oleh junjungan kita Rosululloh kepadanya sebagai julukan yang membenarkan KENABIAN, KERASULAN, Sehingga sampai saat ini kaum Muslimin senantiasa menyebut beliau beserta julukannya yaitu ABU BAKAR AS ASHIDDIQ RODHIYALLOHU ANH. Beliau sebagai orang pertama yang membenarkan perjalanan Isro' wal Mi'roj Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam. Semua statmennya benar dan selalu seiring dengan sabda Rosululloh. beliau mencapai IMAN MUSYAHADAH. Menyaksikan kedudukan Allah Dan Rosulnya. Keimanan jenis ini tidak membutuhkan rujukan, tidak membutuhkan dukungan ilmu apapun dan justru Iman ini sudah Rujuk dengan hukum dan ilmu Allah Subhanahu Wata'aalaa.

Bagi seorang ahlul fikri . orang yang kuat daya fikirnya , orang yang cendekia otaknya tidak akan serta merta menerima begitu saja.  Hanya orang yang diberi IMAN MUSYAHADAH SAJA YANG MENERIMA KENYATAAN BAHWA NABI MUHAMMAD ROSULULLOH DIPERJALANKAN ATAS KEHENDAK ALLAH. BUKAN ATAS KEHENDAK MAHLUK SEORANG MUHAMMAD.

JENIS IMAN INI MERUPAKAN PUNCAK KEIMANAN SEMPURNA. MENYAKSIKAN PERJALANAN BAGINDA ROSULULLOH SECARA JASMANI DAN ROHANI. LAHIR BATIN. 


Syukur Alhamdulillah, Sholawat wahidiyah diberi mampu menuntun pengamalnya atas bimbingan pengasuh perjuangan Wahidiyah RA , sehingga menerima keimanan yang sempurna dan menerima kenyataan dahsyat itu menjadi sebuah i'tiqod yang tak tergoyahkan. Dalam praktek pengamalan dan penerapan Sholawat Wahidiyah, kita dibimbing dalam penerapan :

*NAS ALUKALLOHUMMA BIHAQQIHI ANTUGHRIQONA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH.*  
Paduka menenggelamkan kami ke dalam samudra tauhid.


Seseorang yang ditenggelamkan dalam samudra tauhid, tentu akan diperlihatkan. akan diperdengarkan, akan dipertemukan, akan digerakkan dan didiamkan atas titah Allah. jika Allah berkehendak menitahkan seorang hambanya. seorang kekasihnya, seorang Rosulnya, pasti tidak repo, tidak ada masalah. mau satu detik sampai di Sidrotul Muntaha, beserta jasadnya tidak sulit bagi Allah

Begitu juga sebaliknya. bagi yang tidak dikehendaki. walaupun diberi bisa bergerak cepat seperti syetan umpamanya, atau diberi bisa pergi dari satu tempat ketempat lainnya. tidak usah terlalu jauh. kita berjalan dan sampai disebuah tempat, dan di suatu tempat itu ada benda tapi benda itu diberi satir oleh Allah. Tentu benda itu tidak akan tampak oleh mata kita. apalagi kalau kita tidak datang sampai ditempat benda itu. maka seseorang yang belum mencapai iman Musyahadah, tidak akan mampu menerima dan meng-iya-kan perjalanan beliau secara lahir dan batin, jasmani rohani.

Secara umum Allah membuat hukum sebab akibat. tetapi Allah maha kuasa berbuat tanpa sebab, sebab Allah sendiri yang mau. Allah mau dan kuasa menggerakkan Jasad Muhammad melebihi kesepatan sinar. Allah juga bisa menggerakkan lebih dari itu. banyak para kekasih Allah yang berada di satu tempat, dan detik berikutnya bahkan detik yang sama sudah berada ditempat lain. sehingga mata kasar melihat seorang hamba tadi berada di banyak tempat dan dinilai oleh akal orang tersebut menjadi banyak. Memang itulah bahasa akal fikiran. Jika dalam detik yang sama suatu benda atau orang berada di tempat yang berbeda, dianggap menjadi dua sebab berada di dua tempat. Kita lupa bahwa satu detik ukuran waktu bumi tidak sama dengan waktu langit. Maksudnya waktu menurut manusia dan menurut Allah tidak sama. Satu detik ukuran manusia dibumi yang diatur oleh peredaran bumi dan matahari akibat rotasi, itu tidak sama dengan satu detik yang tidak dipengaruhi oleh gravitasi.  Allah mampu memajukan dan menahan waktu. seperti menghentikan rotasi planet.  

Jika kita diberi tahu haqiqat waktu tentu tidak akan berpendapat seperti umumnya orang menghitung tentang Waktu. satu detik di dunia bisa diolor hingga melar ribuan tahun seperti jam karet. bukan jamnya yang melar tapi waktu itu sendiri yang dilipat oleh Allah. Bagi yang sudah mengalami ru'yah sholihah, walaupun satu detik, sudah jauh lebih dari cukup untuk mengimani dan membuktikan apa apa yang dialami junjungan kita Rosululloh. Ini bukan untuk dijadikan legenda apalagi cerita.

Dalam dunia tasawwuf, Banyak beredar kabar, seorang Ulama di berbagai belahan bumi ini diberi oleh Allah berbagai macam Khoiriqul adah . Beliau beliau diberi sesuatu yang tidak umum. bukan hasil rekayasa sang ulama tersebut. bukan pula cerita. hanya saja kebetulan apabila hal ini didengar atau dikabarkan kepada seseorang yang jiwanya sudah terpental jauh dari Allah, tentu akan menjadi fitnah. sebab jiwa yang jauh dari Allah tetap akan tertutup hatinya dan tidak mampu melihat kekuasaan Allah. tidak mau menerima kejadian diluar umumnya manusia. tidak mau menerima kejadian aneh. Kekuasaan Allah dipandang menurut fikirannya. kekuasaan Allah diperhitungkan menurut ilmunya. kekuasaan Allah disandarkan menurut kajiannya. theory yang disimpulkan berdasarkan fakta mahluk dan bukan fakta kholik.

MAKA KESIMPULANNYA MASIH MEMBAWA TEKA TEKI. SEBAB MASIH MENUNTUT AKAL FIKIRANNYA UNTUK MENYETUJUI HASIL KESIMPULANNYA.

Semua yang ada di langit dan bumi itu hanya fakta mahluk. fakta ciptaan sang kholik.
Semua fakta mahluk memang membuktikan fakta kholik. tetapi fakta kholik tidak harus menjadi fakta mahluk. sebab kekuasaan sang kholik tidak diatur mahluk. Kekuasaan Allah tidak membutuhkan persetujuan dengan mahluk.

Fakta keberadaan alam semesta, memang bisa digunakan sebagai alat membuktikan keberadaan Allah. Tetapi tanpa fakta wujudnya/ keberadaan alam semesta , haqiqatnya dzat Allah tetap Wujud. 

SEMOGA KETIKA KITA MENGKAJI APAPUN, KITA DITUNTUN HIDAYAH ALLAH. BUKAN DITUNTUN OLEH ILMU KITA. BUKAN DITUNTUN AKAL FIKIRAN KITA.

Di lain sisi, kita orang awam ilmu. awam ilmu fisika, awam soal kimia, awam bidang biology, tetap wajib berterima kasih kepada para ilmuwan sebagai tambahan pengetahuan. sebab dengan pengetahuan itu manusia akan diberi peningkatan disegala bidang asalkan semua gerak langkah sudah didasari iman. tanpa dasar Iman Billah, justru ilmu apapun termasuk ilmu agama tetap akan menjeromoskan diri sendiri dan orang lain.

Semoga dimasa yang akan datang kita diberi Ilmuwan ilmuwan yang beriman Billah. Diberi ekonom ekonom yang bertaqwa.  sehingga kajian apapun akan menggiring kita lebih dekat kepada tuhan Allah.

Kami di sini tidak ikut mengkaji apa apa kecuali hanya ikut ikut melatih diri dalam merasakan nikmat yang sudah diberikan kepada beliau yang diberi nikmat. dan bukannya ikut ikut golongan yang mendapat murka .

Semoga taufiq hidayah Allah senantiasa menyertai semua gerak langkah kita dalam segala bidang.

Kepada para ilmuwan kami haturkan terima kasih terutama ke pangkuan para kekasih Allah. khushushon Rosululloh Shollalohu Alaihi Wasallam wa Ghoutsi Hadzaz Zaman Rodhiyallohu anh.

Kami tidak bisa matur apa apa kecuali ikut menghaturkan iringan do'a : 
" Jazaakumullohu khoiroti wasa'aadatid dun'ya wal aakhiroh. Aamiin. Yaa Robbal Alamin."

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Denpasar 25 maret 2014

Minggu, 09 Maret 2014

SHOLAWAT WAHIDIYAH BERSIFAT MELENGKAPI

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WA BAROKATUH
BISMILLAHIRROHMAANIR ROHIIM

SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA DIKEHENDAKI ALLAH MAMPU MENEMANI DAN MELENGKAPI SEMUA AJARAN KETUHANAN YANG ADA
ALHAMDULILLAH KITA PANJATKAN SYUKUR KEPADA ALLAH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM.

Rangkaian Sholawat Wahidiyah , disamping melaksanakan perintah Allah untuk bersholawat Kepada Nabi.  Sholawat Wahidiyah juga dipergunakan untuk Wushul kepada Allah dan Rosulnya dengan niat makmum dibelakang Ghouts Hadzaz Zaman ( Ulil Amry) Sehingga berfaedah menjernihkan hati dan ma'rifat Billah wa risulihi Shollallohu alaihi wa sallam. 

Allah Juga menghendaki amalan Sholawat Wahidiyah mengandung muatan do'a untuk segala macam kebutuhan. mengandung Muatan syariat dan haqiqat, 

Sholawat Wahidiyah juga merupakan sastra tinggi yang dikehendaki Allah sangat memukau para ahli sastra. Ahli Kitab, Ahli Hadits , yang muatannya bisa di telusuri dari semua ayat Alqur'an. baik secara harfiyah maupun maknawiyah. Bidang sastra, sangat menonjol sehingga tiap kalimat maknanya sangat luas dan bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, semua golongan , semua aliran dan semua agama. 

Dalam tataran tertinggi sebuah kepercayaan Jawa , kita mengenal
" SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT PANGRUATING DIYU"

bahwa Serat Sastrajendra Hayuningrat adalah SEBUAH SASTRA JAWA yang  mengandung ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah SIFAT keburukan mencapai kemuliaan dunia akhirat. Ilmu Sastrajendra adalah ilmu makrifat/ Sadar kepada sang pencipta yang menekankan sifat amar ma’ruf nahi munkar, sifat pribadi mampu memimpin dirinya sendiri, mampu memimpin dengan amanah dan mau berkorban demi kepentingan orang lain, kepentingan keluarga dan masyarakat. 


SASTRO JENDRO YAHUNINGRAT , merupakan sastra yang sangat mempengaruhi dan merubah watak sang pelaku hingga  yang memahami sastro ini akan diberi kemampuan merobah keadaan terutama merobah sifat sifat yang ada pada dirinya dari sifat Jahat menjadi sifat Mulia, dari sifat kebinatangan , sifat raksasa / Buto galak bisa menempati sifat dewa.

Hanya saja ada hal yang terputus dalam sejarah pengajarannya. bukan ajarannya yang terputus tetapi pengajarannya yang terputus. Ibarat tali ke langit jika sudah terputus , ini menyebabkan terputusnya sang pelaku yang sedang memanjat menggunakan tali tersebut. akibatnya juga bagi kita yang belum sempat memanjat akan mengalalmi kesulitan dalam memegang tali yang sudah terputus.


Jika ajaran SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT Sangat erat hubungannya dengan ilmu kesadaran / ma'rifat kepada Allah , Tentunya ajaran ini akan menjadi satu dengan ajaran yang dituntunkan oleh Rosululloh , Makasudnya Pembawa ajaran dan para pelakunya tentu akan bertemu Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam. Belum lagi bagi kita yang tidak ada pada Zamannya sang pembawa ajaran tersebut , tentu mengalami sebuah pergeseran pemahaman. Ini juga tidak jauh dengan Ajaran ajaran ketuhanan yang lain, Tharekat Tharekat yang lain yang hampir kesemuanya mengalami pergeseran pemahaman akibat dimakan zaman dan keterputusan Sang pembawa ajaran dengan sang penerus ajaran.

Ini hanya kajian orang bodoh yang tidak tahu apa apa. Hanya saja jika kita kaji bersama, Kenapa ajaran yang sebenarnya kita junjung bersama, Ajaran yang harus kita terima bersama tanpa terkecuali ini terjadi berbagai pemahaman dan cara yang berbeda.
Ibarat sebuah contoh, Kakek kami mengikuti ajaran tharekat yang diproklamasikan oleh Syeh Bahauddin an Nahsabady rodhiyallohu anh . Dengan digerusnya Zaman , Kita saksikan Dalam satu Tharekat yang sama, tiap daerah terjadi perbedaan. Tharekat Nahsabandi di Jawa timur , sudah berbeda dengan yang di Jawa Barat. Belum lagi perbedaan perbedaan dengan negara lain. Di India , di Timur tengah , semua terdapat perbedaan terutama diawali oleh sang Pembawa ajaran tersebut.
Dari kronology waktu, Sang pembawa / Mujaddid  sebuah tharekat , semua tidak terjadi dalam waktu yang sama. Seorang Mujaddid dengan Mujaddid lain , tentu terdapat perbedaan sebagian dari sisi sistemnya , bukan dari dari makna tauhidnya. Tetapi jika dalam satu tharekat sudah terjadi perbedaan sistem , itu juga merupakan fenomena.


Sejak Zaman terdahulu , bidang keimanan tidak akan berobah, Tauhid berguna dan sesuai sepanjang zaman.  yang berobah hanya sistem pengajarannya. Sang pembawa tauhid Jika sudah tidak meneruskan ketauhidan sebelumnya , ini juga akan memutuskan ketauhidan itu sendiri..

Dalam rangkan Kembali sadar kepada Allah ( Fafirru Ilalloh )  Jika perlu memahami dan menyadari bahwa setiap masa atau zaman terjadi pergeseran pemahaman kepada tuhan Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. 

Semoga kajian ini diberi ridho oleh Allah dan Rosulnya. sehingga kita betul betul kembali sadar sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah Dan Rosulnya. Disini bukan niat mencari kesalahan atau ketidak tepatan pada suatu ajaran atau pemahaman . Kami tetap yakin bahwa ajaran yang dibawa oleh semua pendahulu kita sebenarnya benar dan tepat . Jadi dalam hal ini yang perlu kami sampaikan bahwa terjadinya pergeseran sebuah ajaran itu bukan kemauan sang penerus sebuah ajaran. juga bukan niatan sang pelaku untuk mengadakan perubahan, sebab waktu yang begitu panjang secara turun temurun juga menjadi sebab terjadinya penyimpangan tanpa kita rasakan.

Sebagai sebuah contoh , Bagi kita kaum Muslimin , pengikut Muhammad Rosululloh , mengakui kenabian Nabi nabi sebelumnya . contohnya Nabi Isa Alaihi Salam atas dasar yang haq Tetapi bagi yang mengakui sebagai pengikut Nabi Isa tentu akan berpendapat beda dengan pengikut Muhammad Rosululloh. Dalam hal ini Nabi Muhammad Rosululloh sama sekali tidak merubah keyakinan dan keimanan yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihi Salam. Hal ini bisa dibuktikan dari berbagai ayat alqu'an dan hadits beliau. Pergeseran yang terjadi antara Nabi Isa Alaihi Salam dengan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, sekitar 650 tahun dalam perhitungan yahun Masehi. Sementara Saat ini kita sudah dalam rentan Waktu sudah ribuan tanhun dengan Masa Kebadian Muhammad. tentu sudah terjadi pergeseran dalam pemahaman dalam kaum ini sendiri. 

Demikian juga, bidang tharekat, Sebuah Tharekat dalam Islam , tentu semua mengikuti ajaran dan tuntunan yang dibawa oleh Baginda Rosululloh. dengan bertambahnya waktu yang juga sudah ratusan dan ribuan tahun, maka ini juga sangat memungkinkan bagi kita orang jaman sekarang sudah tidak menerima tharekat tharekat yang seperti dibawa oleh Mujaddid Mujaddid dari tharekat itu sendiri.

Semoga apa apa yang diproklamasikan oleh Mbah Kyai Al Haj Abdul Madjid Ma'roef Qoddasallohu Sirrosu wa Rodhiyallohu anh, berupa amalan Sholawat Wahidiyah dan ajarannya yang bertujuan kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM ini benar benar mengembalikan Khitoh yang diperjuangkan oleh Rosululloh tanpa menyalahkan apa apa yang ada dan dan justru bersifat membenahi dan menyempurnakan kembali sesuatu yang sempat terkubur oleh perubahan zaman itu sendiri. 

Sebagai hamba yang beriman tentu tetap yakin bahwa Agama Allah yang diperjuangkan Nabi Muhammad Rosululloh itu menyempurnakan kembali dan melengkapi hal hal yang belum diterima oleh masyarakat secara umum. sehingga Kita tetap yakin, Jika penyimpangan penyimpangan itu mulai terasa , tentu akan ada pembaharu atau Mujaddid Mujaddid yang sifatnya bukan membawa keimanan yang baru tetapi membenahi dan melengkapi apa apa yang belum sempat diterima oleh masyarakat secara umum.  

Untuk itu bagi siapa saja yang menemukan hal hal yang dirasa baru atau tidak sesuai, ini perlu dikaji bersama dan tentunya dikaji dengan pelaku dan bukan dikaji diluar pelakunya. maksudnya jika ada hal hal yang terasa ganjil, selayaknya dipertanyakan kepada ppengamal Sholawat Wahidiyah dan bukannya dipertanyakan kepada seseorang yang tidak melaksanakan pengamalan Sholawat Wahidiyah. Dengan cara ini insyaallah akan disebut Lazim. Dan akan jauh lebih baik dan bijaksana jika dipertanyakan langsung kepada Pengasuh Perjuangan Wahidiyah agar tidak terjadi ketidak-tepatan seperti orang yang mau mencari tempat toko sabun tetapi bertanya kepada toko sepatu. tentu jawabannya kurang sesuai walaupun toko sepatu itu tahu dimana toko Sabun.

Kajian ini hanya sekelumit yang tentunya belum memenuhi syarat sebagai jawaban dari semua pertanyaan yang muncul dalam diri tiap manusia. ini hanya sedikit gambaran dan belum pada tingkat jawaban sebab jawaban jawaban apapun dalam tauhid masih dibutuhkan bukti berupa Alqr'an dan Al Hadits. yang mana  Apabila kita perinci satu persatu baik dasar dan buktinya tentu akan memakan waktu yang cukup signifikan.

Semoga kajian sekelumit ini menjadikan sebab kita diberi bisa menemukan titik titik pergeseran dari masa ke masa dan menjadikan sebab kita kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM.

BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH
WASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUH.