Rabu, 30 Oktober 2013

MENYAKSIKAN ALLOH ( Lanjutan 1 )



 Lanjutan Hal Menyaksikan Alloh .


1.     MENYAKSIKAN ALLOH MELALUI NURULLOH

Manusia pada tataran ini sangat sedikit dan hampir tidak ditemukan pada masyarakat awam . maksudnya awam tauhid. Kalau awam ilmu, sudah tidak begitu banyak sekarang. Sebab sudah banyak pencari ilmu. Bahkan bidang pengetahuan alam semesta , sudah jauh meningkat dari tahun ke tahun.
Ini bidang tauhid . Yang perlu disadari bahwa orang alim ilmu tauhid belum tentu dia alim tauhid . sebab tauhid itu bukan ilmu . tetapi Tauhid itu sebuah keyakinan yang masuk kedalam hati manusia berdasarkan pancaran nur ilahiyun . hingga pemilik hati tersebut menyaksikan betul wujud alloh dalam bentuk sifat. Ilmu tauhid bisa dipelajari. Yang penting sering membaca, sering membuka literature, baca kitab kitab , baca Al Qur’an beserta artinya hingga menjadi seorang hafidz. 
Tapi TAUHID ITU SENDIRI, tidak bisa dipelajari . Apa mungkin Iman bisa dipelajari ? Yang bisa di pelajari hanya ilmunya tentang iman.  
Contohnya seperti kami sendiri walalupun tidakpernah mondok yaa hafal rukum islam . hafal rukun iman . walaupun tidak ahli nahwu shorof , insya alloh bacaan alqur’an tidak melenceng tajwidnya. Tapi bidang iman tidak bisa ditempuh lewat bidang ini.
Seperti yang sudah dicapai oleh para nabi. Para anbiya’ wal mursalin , para malaikat muqorrobiin alaihimus sholatu was salam . Kiranya pembaca Al Qur’an sudah hampir semua tahu bahwa Mbah Nabi Musa AS sempat menyaksikan Nurulloh di gunung turshina hingga beliau pingsan. 

Hati para kekasih Alloh tersebut berhasil menyaksikan Alloh dalam wujud Nurulloh bukan menyaksikan ceritanya tentang NUR. Beliau beliau tidak menumpuk literatur seperti orang alim jaman sekarang.
Beliau beliau berjuang mati matian . Hingga satu dari sekian hati berhasil menyaksikan betul wujud Alloh dalam bentuk dzat. Seperti yang sudah kita sadari dan kita maklumi bersama akan hal yang di alami oleh junjungan kita baginda Agung Nabi Muhammad Rosulullloh SAW. 
PANGKAT KEIMANAN seperti ini hanya ditempati oleh  HATI TERTENTU YANG SANGAT TIDAK BISA DIMASUKI HATI LAIN KECUALI DIKEHENDAKI OLEH ALLOH SWT. Itupun proses pelantikannya secara estafet untuk menggantikan beliau yang sudah ma’a Alloh. Secara jasmani sudah terputus ibadahnya/ amalnya. Jadi jika mati anak cucu adam terputus amalnya(ibadahnya) , bukan ilmunya yang terputus. Bukan shodaqoh jariyahnya yang terputus, bahkan anaknya yang sholeh , dia masih diberi kesempatan untuk menyelamatan ahli kuburnya, dengan do’a tentunya.

PANGKAT MANUSIA YANG DIBERI MAMPU MENYAKSIKAN ALLOH :
v  GOLONGAN MUHIBBIN ( PECINTA TUHAN ) didalam sini terdapat para sholihin ,para tabi’in , tabi’it tabi’in, para ahli ZUHUD ( harta tidak merusak hatinya dalam mencitai Alloh ) golongan ini melakukan kegiatan amal ibadah semata mata didorong oleh rasa cintanya kepada Alloh. Dia berbuat baik sebab itu sudah menjadi perintah Alloh yang dicintai. Apapun perintah dari sang kekasih dia kerjaan tanpa melihat waktu , mau siang atau malam kalau sudah datang perintah dari kekasih akan dikerjakan tanpa ada rasa keberatan dan bahkan merasa puas dan bahagia jika perintah dari kekasih bisa dilaksanakan dengan baik serta tidak meninginkan imbalan apa apa dan tidak perduli walaupun harus jungkir balik istilahnya yang penting hanya memperoleh cinta dari sang kekasih . orangnya juga bekerja di kantor, pabrik, kerja disawah lading dan sebagainya.

Sebenarnya bagi orang yang pernah mencintai sesuatu , harusnya bisa mengalihkan rasa cintanya kepada Alloh dengan cara melatih seperti cinta seorang ibu kepada anaknya atau sebaliknya . Seorang anak bagaimana nakalnya masih tetap dia cintai ( orang jawa bilang tego lorone ora tego patine ) cinta seperti Ini jika dilatih betul tentunya banyak sekali ummat rosululloh yang akan mencapai pangkat ini. Asalkan mau melatih dan mengalihkan rasa cintanya kepada Alloh.  Seorang ibu diberi oleh Alloh satu atau lebih dari seorang anak tentunya berterima kasih kepada Alloh yang mau menitipkan anak kepadanya. Masih banyak kaum ibu dan bapak menderita akibat tidak diberi keturunan. Tapi kebanyakan kaum ibu dan kaum bapak lupa bahwa sudah diberi titipan oleh Alloh yang mana titipan itu tidak dirawat sesuai kemauan yang menitipkan yaitu Alloh SWT. Saat anaknya nakal , tidak mau mengakui bahwa bapak dan ibu sudah menyalahgunakan titipan tersebut. Atau tidak dirawat sesuai kemauan Alloh. Anak tidak diajari mendekat kepada Alloh tapi Cuma diajari cara mencari harta. Anak tidak mau mengaji atau belajar agama dan sudah menginjak aqil baligh tidak jadi masalah. Tapi kalau anak tidak mau belajar jadi penyanyi, atau tidak mempersiapkan profesi yang dianggap menguntungkan maka akan diupayakan walaupun harus jungkir balik istilahnya.
Ini kami tulis bukan untuk orang lain tapi pukulan dari Alloh buat kami sendiri. Sisanya jika mungkin juga pukulan buat yang mau menerima coretan  dari seseorang yang tidak tahu apa apa tentang Alloh. Sebabkami betul betul menyadari bahwa kami tidak mengenal Alloh. Bukan golongan ma’rifat.  Hanaya saja melalui bimbingan amalan Sholawat Wahidiyah diperintah menerapkan HAQIQOTUL MUTABA’AH ( Menerapkan diri sebagai seorang pengikut yang tidak boleh lepas hubungan dengan yang diikuti dan ternyata efeknya sangat perlu kami syukuri yaitu dengan cara membagikan nikmat berwahidiyah kepada siapapun tanpa pandang bulu)

v  GOLONGAN MUHLISIN ( SUDAH MENCAPAI MAQOM IHLAS asalkan ihlasnya tidak diaku , aku ihlas katanya , nah apa mungkin orang ihlas mengaku ihlas ? ini tidak masuk akal . Sebab yang namanya ihlas itu adalah keadaan hati orang yang sedang melakukan sebuah kegiatan/ amal sedangkan si pelaku kegiatan amal  tersebut tidak mengetahui atau tidak merasakan kalau dia sedang melakukan kegiatan amal ibadah . apanya yang di aku. Aku hidup sebab dihidupkan . aku bergerak sebab digrakkan oleh Alloh. Aku lumpuh memang Alloh yang membuat lumpuh , Aku bisa membantu orang lain sebab Alloh yang menggerakkan bisa beramal. Apa itu semuaamal kita ? apa itu semua ibadah kita ? . tidak ada satupun pergerakan baik gerak lahir maupun gerak batin yang bukan digerakkan Alloh kecuali orang itu lupa kalau dia itu diciptakan dan digerakkan. ( ALLOHLAH YANG MENCIPTAKAN KAMU DAN MEMBUAT KAMU BERAMAL / BERGERAK  واللّه خلقكم وما تعملون
Disini tidak ada pergerakan atau kegiatan yang boleh diaku. Sebab memang kita tidak bisa berbuat apaapa selain digerakkan Alloh, yang bahasa erennya orangmenggunakan kalimat dengan izin Alloh.  Satu lembar daunpun jatuh sebab dijatuhkan oleh Alloh SWT. Barang siapa yang berani mengaku maka detik inipun langsung jatuh dihadapan Alloh yang maha luhur.
Semua murni BILLAH dalam istilah Wahidiyah.


v  GOLONGAN MUHSININ ( SUDAH LILLAH DAN BILLAH DALAM ISTILAH WAHIDIYAH ) . Seseorang disebut Muhsinin oleh Alloh, sebab dia sudah menerapkan rukun Iman dan rukun Islam.
Dalam imlu tauhid digambarkan rukun iman ada enam. 1. IMAN BILLAH . 2 IMAN BIRROSULILLAH  . 3 IMAN BIL MALAIKATILLAH . 4 IMAN BIL KITABULLOH. 5. IMAN BIL QODRILLAH. 6 IMAN BIYAUMIL AHIR.

Soal ilmu Iman, mudah sekali ditulis dan diucapkan. Begitu pula RUKUN ISLAM. Hanya lima kalimat. Tapi pelaksanaanya berat bagi yang tidak diberi hidayah. Ibarat lading , ini masih berupa belukar yang masih perlu digarap. Walau digarap,seumur hidup tidak akan mampu menyelesaikan.  Hamper semua keturunan Mbah Kita Adam AS , tumbang dan terkapar tidak mampu menerapkan.  Itu semua bisa terlampaui sebab hidayah Alloh.bukan jerih payah kita.

MISALNYA KITA GARAP BIDANG ISLAM , APAKAH  MUNGKIN KALAU SESEORANG BELUM BERIMAN . JAWABNYA BISA MUNGKIN BISA TIDAK.

Semua upaya manusia akan sia sia. Jika upaya itu datangnya dari manusia. Semua murni hidayah Alloh. Bidang lahiriyah / syari’at pasti akan terjadi kalau sudah dipaksa oleh Alloh berupa dorongan kehendaknya . justru yang perlu kita sadari disini bahwa kita berbuat , itu sebab didorong oleh kemauan dan kehendak Alloh. Yang punya nafsu hanya Alloh. Jadi inti pasal yang sangat mendasar dan pelik adalah masalah kesadaran kita kepada Alloh. Kita bisa sadar sebab diberi hidayah oleh Alloh . bukan sebab ilmu kita. Bukan hasil jerih payah kita .  Padahal setiap insan , kesadaran itu sudah dititipkan dan ditancapkan kedalam hati sejak dahulu kala. Kita mau perang apa tidak . itupun tujuannya agar kita jadi insan yang berkualitas. Berkualitas imannya, sedangkan kualitas ilmu itu sebagai pendukung / ilmu syari’at kita jadikan rambu rambu dalam penerapan keimanan.

v  GOLONGAN ARIFIN ( ORANG YANG SUDAH SADAR / MA’RIFAT KEPADA ALLOH SWT. BELIAU DISEBUT AL ARIF BILLAH WA BI AHKAMIHI. ORANG YANG SADAR / MA’RIFAT KEPADA ALLOH DAN MEMAHAMI HUKUM ALLOH SERTA BISA MENERAPKAN KEPADA DIRI SENDIRI DAN KEPADA ORANG LAINYANG DIKEHENDAKI. 
Golongan ini tidak ada dipermukaan bumi kecuali hanya satu orang . Golongan yang jumlahnya hanya satu inilah yang menempati jabatan wali quthub/ ghoutsu zaman RA . yang keberadaannya sepanjang masa hingga hari kiamat. golongan lainnya yang tersebut di atas masih Faqod. Maksudnya sudah ma’rifat billah tapi masih billah faqod. Kema’rifatannya masih disebabkan oleh mahluq. Kesadarannya terjadi akibat bantuan orang lain, bantuan mahluq lain. KESADARANNYA MASIH DIKOMANDO OLEH HIDAYAH ALLOH. SEDANGKAN HIDAYAH ITU SENDIRI JUGA MAHLUQ ALLOH. Bantuan ilmu yang ditransfer oleh lainnya yang pada dasarnya ditransfer oleh AL ‘ARIF BILLAH WA BI AHKAMIHI.

BAGI AL ARIF BILLAH WA BI AHKAMIHI , KESADARANNYA LANGSUNG DIBERI OLEH ALLOH , TANPA PERANTARA MAHLUQ.

Tatkala sampai disini , kami betul betul tidak mampu menguraikan kecuali beliau sendiri . sebab beliau itulah sang pembawa hidayah Alloh hingga beliau ditugaskan menjaga ekosistem alam semesta.

Pada ranah AL ARIF BILLAH WA BI AHKAMIHI inilah para ulama sejak zaman dahulu terjadi perselisihan kecuali mereka yang berada dibelakang beliau.

Salah satu hikayah diceritakan pada Zaman Syeh Hasan Sadzali Ghouts fi Zamanihi.

Beliau Syeh Hasan Sadzali memiliki seorang murid istimewa . suatu hari dalam membimbing imannya sang murid , beliau mengajak muridnya untuk latihan iman secara langsung. Maka Syeh Hasan Sadzali memrintahkan muridnya yang terkenal ta’at untuk berjalan dibelakang beliau sambil menyebut gurunya. Maka sang murid mulai menyebut dalam hatinya terutama dengan sebutan YAA HASAN YAA HASAN terus menerus  hingga sampai di pantai beliau diikuti muridnya berjalan terus menyebrangi lautan.
Pada saat ditengah lautan , sang murid digoda oleh  nafsunya. Nafsunya melihat ilmunya hingga terjadi perdebatan antara nafsunya dengan ilmunya.
Kata sang ilmu mengatakan , Hanya kepada Allohlah kamu mohon pertolongan.  Maka nafsu sang murid memberontak sekaligus meng iyakan kata kata sang ilmu tadi. Hingga ahirnya nafsunya kalah oleh ilmunya . maka sang murid mengikuti kata ata sang ilmu . maka saat ditengah samudra sang murid mengikuti ilmunya dengan menyebut dalam hatinya dengan sebutan ALLOH ALLOH ALLOH . dan spontan sang murid langsung tenggelam dalam lautan . dan spontan pula sang guru menyeret muridnya ketepian .

Sesampainya di daratan sang murid ditanya oleh gurunya dan dia terus terang kepada gurunya bahwa ilmunya mengatakan bahwa kita tidak boleh memohon pertolongan orang lain .

Maka Syeh Hasan Sadzali mengiyakan dan menjelaskan kepada muridnya yang terkasih yang boleh dikata sebagai anaknya .
“ wahai anakku . kamu tidak salah . memang Alloh memerintahkan kita untuk memohon hanya kepada alloh. Kepada selain Alloh tidak boleh .

Lalu bagaimana guru , Kenapa kami mohon kepada Alloh malah kami menceburkan diri ke dalam lautan ? Tanya sang murid.

Beliau menjelaskan  dengan nada bertanya untuk mengajari muridnya bertafakkur akan keadaan dirinya di hadapan Alloh .

Wahai anakku . Apakah kamu sudah mengenal / menyaksikan Alloh ?
Belum guru. Jawab sang murid.

Ya udah . itu tandanya kamu belum bisa menghadap Alloh.

Maka sejak itulah sang murid menerapkan HAQIQOTUL MUTABA’AH sebagaimana sabda baginda rosul SAW . hari harinya menyebut gurunya dimanapun berada. Sambil makan , sambil bekarja , sambil ngobrol dengan teman , sambil apapun hatinya menyebut gurunya. Semakin kuat sebutannya hingga dia senantiasa bersama gurunya dimanapun barada. Hingga pada puncaknya sang murid matur kepada gurunya :

DUHAI BAPA GURU .  KAMI MENYAKSIKAN BETUL BAHWA SEAKAN AKAN PANJENENGAN( KAANNAKA )  ADALAH ROSULULLOH SAW.

Ini membuktikan bahwa Wali quthub / Ghoutsu Zaman menempati jabatan WAROSATUL ANBIYA/ BATINUN NUBUWAH .

Di sini banyak menimbulkan PRO DAN KONTRA antara AHLUL ILMI DENGAN AHLIL KHOWAS .

Bagi ahli ilmu yang kontra dengan jalan fikirannya , tentu akan mengatakan syiriq kepada sang murid . YANG TENTUNYA AAN DIKATAKAN SANG GURU ADALAH PEMBAWA AJARAN SYIRIQ YANG HARUS DIBASMI.
tapi tidak semua ahli ilmu menolaknya.

Bagi ahlul khowas , tetap akan mempertahankan keyakinannya sebab sudah menyaksikan betul dalam hatinya bukan sebuah hayalan . kalau hayalan datangnya berasal dari akal .dan fikiran.


untuk selanjutnya semoga Alloh berkenan memberikan kesempatan untuk melanjutkan kajian berikutnya yaitu:

3. MENYAKSIKAN ALLOH DENGAN DZAT ALLOH 

AMIN

Senin, 28 Oktober 2013

MENYAKSIKAN ALLOH SWT





MENYAKSIKAN ALLOH BAGI ORANG AWAM

Kata menyaksikan boleh diartikan melihat.
Dalam dunia  wushul , menyaksikan alloh merupakan keharusan mutlak dan tidak bisa ditawar bagi setiap manusia yang beriman kepada Alloh.
Menyaksikan sama saja dengan membuktikan . jika kita sedang menyaksikan sesuatu sudah tentu ada yang disaksikan sebagai bukti adanya sesuatu yang dilihat. Jika belum melihat maka , belum menyaksikan , maka segala pernyataannya , segala tindakannya masih meraba raba , memperkirakan.

Orang yang belum menyaksikan alloh sama saja dengan orang yang tidak mengetahui akan keberadaan Alloh. Belum membuktikan bahwa Alloh maha wujud. Baik wujud dzat maupun wujud sifat.( Allohu al ahad wallohu al wahid )

Melihat dalam arti SYAHADA. ( SYAHIDALLOH = MEYAKSIKANALLOH )
Bidang fiqih / syariat Islam , sudah mengucapkan  kalimat bahwa “ Aku bersaksi bahwa tidak akan menyembah sesuatu apapun kecuali hanya Alloh saja, lainnya tidak akan aku sembah .( =اشهد ان لآ اله الّا اللّه  ) ini  termasuk bersaksi secara lisan / ucapan walaupun belum tampak apa yang sedang disaksikan . sudah lumayan walaupun masih meraba dan membayangan Alloh. Daripada tidak bersyahadat sama sekali.

Semoga kita diberi peningkatan dalam bidang ini, sebab ini sangat pokok dan urgent hingga  kita sering diingatkan jangan sampai kita mati masih belum menyaksikan Alloh. Yang sering diucapkan oleh para juru dawah bahwa orang itu melihat tapi buta. Buta kepada tuhannya.
Atas dasar inilah maka manusia membutuhkan seorang yang ahli dan diberi tugas untuk menuntun dan mengarahkan serta menunjukkan bagaimana kita menyaksikan Alloh SWT. Bidang ini tidak dikaji secara mendetail dalam ilmu fiqih . sebab tujuan dari kitab fiqih adalah terlaksananya syari’at agama Alloh yang maha luhur. Sementara kita sebagai hamba sangat perlu memahami dengan sebaik baiknya tentang bagaimana seharusnya kita menghambaandiri kepada Alloh.

Sebuah pertanyaan besar bagi kita , bahwa  mungkinkan seseorang melaksanakan sebuah tugas tanpa mengetahui yang memberi tugas.  Jawabnya ada dua.
Jawaban pertama , adalah MUNGKIN. Hanya saja dalam pelaksanaannya masih bersifat mengangan angankan sebab katanya Alloh harus disembah . Sebab semua orang islam tahu bahwa tugas pokok manusia beriman hanya menyembah walaupun yang disembah masih berupa bayangan yang dibayangkan sesuai dengan batas sejauh apa dia bias membayangkan. Sebab itulah maka kita masih sering melamun dalam sholat. Kita masih membayangkan tuhan.

Jawaban kedua adalah TIDAK MUNGKUN. Sebab tugas manusia dimua bumi ini hanya menyembah alloh, selain menyembah / mengabdi kepada Alloh tidak boleh dan dilarang sebab dasar kita diciptakan di muka bumi hanya untuk mengabdi . Maka selain mengabdi tentunya tidak boleh. Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia malinkan untuk mengabdi -  وماخلقث الجنّا والانس إلّى ليعبدون

Sekali lagi bahwa dalam dunia wushul , ini sangat pokok . yang ahirnya para pencari tuhan ( salikun ) diberi bimbingan bimbingan dan tuntunan agar tidak berputar putar dalam dunia lamunan. Sebab orang melamun itu kosong . hanya saja tidak etis kalau kita katakana kebanyakan orang walaupun sudah alim tapi sholatnya kosong. Catatan ibadahnya kosong. Nanti di yaumil hisab , pada hari penghitungan amal ibadah tidak ada catatan ibadahnya . yang ada hanya kemaksiatan kemaksiatan balaka. Akan tampak catatan maksiat dalam sholat. Oooh ? kenapa dulu aku rajin sholat tapi tidak ada catatanya sama sekali. Bagaimana mungkin ? saya menyadari bahwa sholat itu kewajiban ummat islam. Tapi kok tidak ada catatannya. Yaa Alloh, gimana ini ? saat itu kita kebingungan dan ketakutan sebab sholat itu penentu bagi ibadah ibadah lain. Sebelum hal itu terjadi , maka sangat perlu kita koreksi bersama seperti apa sholat kita. SUDAH NIAT MURNI MENGABDI ? (LILLAH istilah Wahidiyah ) SERTA DALAM HATI MENYADARI BAHWA KITA TIDAK BISA BERBUAT APA APA TERMASUK SHOLAT.? ( BILLAH istilah Wahidiyah )
Sementara Alloh bersabda bahwa “ celakalah orang yang sholat . yaitu sholatnya orang yang saahun “ orang sholat tapi lalai dalamsholat.

Alhamdulillah , dalam ajaran Wahidiyah , diberi  cara untuk menyaksikan Alloh SWT. Tidak hanya diajari bahkan secara langsung dituntun satu persatu secara ruhani untuk menyaksikan Alloh jika dalam pengamalan sholawat wahidiyah dan ajarannya kita terapkan dengan sungguh sungguh . Pada titik inilah terjadi kehebohan dikalangan ulama dan masyarakat. Berbagai opini dan pandangan bermunculan baik itu positif maupun negative. Banyak para ulama menghujat bahwa Mu’allif Sholawat Wahidiyah dan Pengasuh Perjuangan Wahidiyah itu gak pernah mondok dan gak bias ngaji kok membimbing tauhid. Memang bagi kami bahwa  semuanya hanya sebuah fenomena dalam kehidupan masyarakat beragama . apapun yang terjadi udah menjadi kuasa Alloh SWT. Tak ubahnya seperti Muhammad Rosululloh SAW adalah seorang ummy. Orang yang bodoh dan tidak bias baca tulis. Hampir semua punggawa punggawa kaum qurais tidak mau mengikutinya. Mana mau ikut orang bodoh. Mereka lupa bahwa Alloh adalah sang pemilik ilmu. Jika Alloh menghendaki,kita tidak usah reporrepot mencari ilmu kesana kemari. Memang dilain sisi  Baginda kita Rosululloh SAW mengingatkan kita bahwa orang yang memegang agala Alloh ibarat memegang bara api . dipegang kita kepanasan , dilepas kita kehilangan iman. Apalagi jika kita tengok para ahlul bait. Mana keluarga Rosululloh beserta cucu cucu beliau yang matinya tidak terbunuh. Semua keluarga dan cucu beliau wafat dalam keadaan teraniaya. Masihkan watak jahiliyah itu melekat pada diri kita ? Semoga Alloh secepat kilat member taufiq wal hidayah.

Sekali lagi kita bersyukur masih diberi kesempatan memegang Agama Alloh walaupun panas dan pahit dirasakan .

Menyaksikan Alloh dalam ilmu tasawwuf sangat gamblang dan mudah sekali dicerna bagi yang memperhatikan . itu bagi hatinya yang tidak tertutup kepada Alloh SWT . bagi yang tertutup hatinya, akan selamanya mengecam . semakin mengecam dia akan semakin tertutup walaupun tampak lahiriyahnya  ilmunya segunung. Semakin banyak ilmunya semakin jauh dari alloh sebab dia disetir oleh ilmunya dan bukan dikendalikan oleh Alloh SWT. Jangankan di setir , dipandang oleh Alloh saja sudah tidak . sebab dia sibuk memandang ilmunya hingga dia menyaksikan ketidak tepatan disekitarnya melalui sudut pandang ilmunya yang dia pahami .
Semoga kita bukan termasuk ahli kecam . bukan termasuk orang yang dikuasai ilmu . melainkan kita diberi bias memanfaatkan ilmu.
Semoga kita hanya dikuasai oleh Alloh sang pemilik ilmu .

1.     MENYAKSIKAN ALLOH MELALUI AF’ALULLOH
Menyaksikan Alloh bagi orang awam seperti kami , yaitu menyaksiban AF’ALULLOH. Yaitu menyaksikan perbuatan alloh dialam semesta raya ini. Kita melihat manusia , melihat rumah, motor, mobil , melihat tumbuhan, melihat langit dan bintang dan sebagainya.
Kita melihat manusia harusnya tampak yang menciptakan manusia . jika yang tampak hanya berhenti pada manusia , berhenti pada mahluq , maka kita masih tertutup / terhalang / terhijab/ kepada yang menciptakan .
Menyaksikan Alloh dengan menggunakan Af alulloh sangat banyak caranya . bias melalui benda , bisa melalui bunyi suara  dan lain sebagainya.
Contoh :
Orang yang sudah mengenal sepeda motor Honda , dia pasti tahu bentuknya motor Honda. Dia juga tahu bunyinya motor Honda . bagi yang tida pernah menyaksikan motor Honda , hanya mampu melihat dengan cerita / kabar dari orang yang menyaksikan motor Honda. Ini sudah bagus tapi belum tepat.
Bagi yang sudah menyaksikan motor Honda , walaupun sedang tidak berada di depan matarnya , dia masih mampu melihat motor Honda dengan melalui suaranya motor Honda .
Bagi yang belum menyaksikan motor Honda , dia masih belum berani mengatakan dengan pasti bahwa yang di dengar itu suara motor Honda . bahkan walapun sedang dihadapkan dengan motor Honda , dia masih perlu diberi tahu oleh yang membuat motor Honda bahwa inilah motor Honda.
Hal ini sudah dialami oleh mbah kita nabi Musa ‘alaihi salam . beliau diberi pangkat KALAMULLOH . diberi bisa bercakap cakap dengan Alloh dibalik bunyi lonceng .
Pangkat ini sudah sangat sulit dicari . pangkatnya para nabi keasih Alloh SWT. Satu hal yang sangat perlu disyukuri , bahwa ummat Rosululloh SAW , terdapat 40 orang ummat beliau yang diberi pangkat tersebut . yaitu seperti hatinya Mbah Musa AS bahkan ada 7 orang ummat Rosululloh SAW hatinya seperti Mbah Ibrahim AS dan  4 orang seperti hatinya malaikat jibril AS dan 1 orang seperti hatinya malaikat isrofil AS.  Dalam kitabwushul , 1 orang tersebut menempati jabatan wali quthub, GHOUTSU ZAMAN

Sabtu, 26 Oktober 2013

KEDUDUKAN DO’A BAGI MANUSIA




KENAPA DO’A DIKATAKAN SENJATANYA ORANG BERIMAN ?
KENAPA DO'A ITU DISEBUT OTAKNYA IBADAH  ?

KEDUDUKAN DO’A BAGI MANUSIA
Manusia adalah salah satu mahluq yang mendiami permukaan bumi
Keadaan manusia pada dasarnya sama tidak ada perbedaan . Manusia memiliki dua sisi sifat yang melekat sepanjang manusia itu bernafas. Yaitu sisi ketuhanan dan didi kehewanan

Dari sisi ketuhanan, mamusia diberi kemampuan untuk mengenal tuhannya. Ingin senantiasa bersama tuhannya sebab manusia menyadari bahwa keberadaannya di muka bumi tidak srta merta ada. Eberadaannya akibat asal usulnya yang ahirnya meyakini adanya yang menciptakan. Walaupun sebagian paham atheis, itu semua hanya sekedar tameng untuk membesarkan hatinya bahwa manusia itu punya kemampuan. Ini hanya sekedar tipu muslihat dari pikirannya sendiri dalam rangka memupuk rasa percaya diri dan tidak perlu bantuan dari sesuatuyang di luar jangkauan akalnya. Namun hati kecilnya akan tetap mempercayai adanya sesuatu yang jauh lebih beruasa dan lembih mampu menguasai dirinya yaitu tuhan. Sedang hewan tidak memiliki hal tersebut.

Dari sisi hasrat manusia sama kedudukannya seperti hewan. Maunya hanya makan, tidur dan sex ( membuat keturunan ) dan hanya mau enak saja. Dari sisi kehewanan inilah manusia senantiasa didorong untuk hidup selama lamanya di muka bumi ini dan tidak berani meninggalkan apa apa yang disukai yaitu HARTANYA ( MAKANAN) DAN PASANGAN HIDUPNYA ( SEX )

Saat manusia mengalami ketidak berdayaan dalam kehidupannya, maka dia berusaha untuk melarikan dari dari dari ketidak berdayaan tersebut, sebab eadaan etidak berdayaan ini adalah hal yang sangat tidak disukai oleh manusia yang cenderung di kuasai sifat kehewanan.

Akhirnya demi melarikan diri dari ketidak berdayaan maka manusia mencari pelampiasan, mencari kambing hitam. Kadang kadang orang lain dijadikan kambing hitam. Ada kalanya keadaan yang menjadi kambing hitam, ada kalanya waktu yang tidak tepat yang dipersalahkan untuk menjadi kambing hitam. Pokoknya dirinya sendiri tidak mau dijadiakan biang kesalahan untuk menjadi kambing hitam.

Berbeda dengan manusia yang dikuasai sifat ketuhanan, maka dia cenderung melarikan dirinya kepada yang dianggap jauh lebih mampu. Lebih bisa mengatasi ketidak berdayaan. Yang lebih berkuasa mengatasi ketidak berdayaan yaitu TUHAN YANG KUASA.

Berawal dari sini manusia memiliki rasa butuh bantuan.
 Butuh pertolongan kepada pihak lain yang dianggap mampu untuk mengatasi kebutuhannya
Jika dia menganggap atasannya atau juragannya  atau komendannya, atau bosnya yang dianggap kuasa, maka saat itu dia bertuhankan kepada atasannya, komendannya, atau bosnya.
Jika dia tidak berdaya akibat kelaparan , maka makanan akan menjadi tuhannya yang dianggap mampu menghilangkan rasa laparnya.
Jika ketidak berdayaannya akibat sakit yang sangat membutuhkan obat , maka obat itulah yang menjadi tuhannya yang dianggap mampu menghilangkan rasa sakitnya.

Kedua hal tersebut tetap akan mengalami kehancuran, masing masing masih akan mengalami kebinasaan sebab masih memiliki ketergantungan kepada mahluq. Masih mengandalkan mahluq bahwa memiliki kemampuan,memiliki kekuatan.

Lepas dari bahasan syiriq walalupun sudah jelas syiriq. Maka dalam hal ini diatakan akan mengalami kehancuran. Saat yang di anggap mampu sudah tidak lagi bias membantu dirinya maka akan luntuh keyakinannya. Saat nasi siambil vitaminnya , maka tinggal ampas yang tidak lagi mampu member tenaga bagi manusia. Saat itulah mulai disadari bahwa benda tidak mampu menolong manusia. Saat obat sudah diambil zat penyembuh/ penawar bagi sebuah penyakit, maka lunturlah keyakinannya pada obat. Atau bahasa berkelitnya untuk tidak kembali kepada tuhan akan berkata bahwa tubuhnya sudah kebal dengan obat. Sebab obat yang dibanggakan tidak lagi mampu menolong dirinya.

Subhanalloh. Maha suci alloh dari semua pperkiraan perkiraan akal manusia.

Pada puncaknya manusia akan mengalami suasana etidak berdayaan. Suasana ketidak mampuan,  hingga detik itulah kita dihadapkan dua perkara

1.     Penuh harapan ( DO’A )
2.    Keputus asaan. ( PELAMPIASAN )


OLEH SEBAB ITU MAKA BAGINDA ROSUL BERSABDA BAHWA DO’A ADALAH SENJATA PALING AMPUH BAGI ORANG YANG TIDAK BERDAYA. JUGA DO’A ADALAH OTAKNYA IBADAH ( AWAL KEIMANAN SESUNGGUHNYA ) YANG MANA SEBELUM ITU IMANNYA MASIH CAMPURAN. TIDAK MURNI, MASIH PALSU, MASIH BERBAHAYA HINGGA ALLOH TIDAK MAU MENGAMPUNI KECUALI BERTOBAT MENYADARI KETIDAKBERDAYAAN, KETIDAK MAMPUAN BERGERAK DAN BERBUAT. TERJADI SEBUAH PENERAPAN AYAT “ LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH” ( BILLAH DALAM ISTILAH AJARAN WAHIDIYAH )

MAKA BIDANG LILLAH DALAM AJARAN WAHIDIYAH , ADALAH  BERBUAT SEMATA MATA MURNI DIPERINTAH TUHAN  DENGAN MEYAKINI BILLAH SEBAB AKIBAT KETIDAK BERDAYAAN TOTAL HANYA ALLOH SWT.