Selasa, 08 Oktober 2013

KENAPA KITA HARUS BERSHOLAWAT ?!


NABI MUHAMMAD SHOLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM , menerima wahyu dan langsung disampaikan kepada para shohabat bahwa Alloh memerintahkan orang yang beriman agar bersholawat kepada Nabi.

بسم الله  الرحمن الرحيم 
إن الله و ملائكته يصلون على  انبي 
 يا أيها الدزي ن  أمان صلي  عليه  وسلم تسليما 
Dengan asma Alloh yang menjadi sebutan sifatnya yang maha pengasih dan maha penyayang
Sesungguhnya Alloh dan malaikatnya bersholawat kepada Nabi
Wahai orang orang yang beriman. Bersholawatlah kepadanya dan sampaikan salam seindah indahnya

Dengan turunnya ayat tersebut,  para Shohabat berkerumun sowan menghadap Rosululloh SAW

Sahabat rosul bertanya : Yaa Rosulalloh, kaifa tusholli alaika ? = bagaimana shollu kepada anda yaa Rosul.

Itu orang arab masih  bingung dan bertanya kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Sebab orang arab memaknai Shollu tidak seperti yang dimaknai orang  kita secara umum apalagi bukan orang arab.

Orang arab masih minta penjelasan kepada Nabi SAW.
Lantas yang bukan orang arab tentu jauh lebih sulit memahami makna Sholla. .(Sholawat)

Dari sisi bahasa, Kata Sholla artinya adalah meresap masuknya sesuatu kepada sesuatu.

Contoh.
Air masuk meresap ke dalam kayu. Maksudnya
Air itu shollu kepada kayu. Jasad air lenyap oleh mata telanjang.

Gula pasir dicampur air, maka gula itu shollu kepada air. Jasad gula lenyap oleh mata telanjang. Bisa dibuktikan dengan rasa. Dijilat.
Kalau Alloh Shollu kepada Nabi ? Seperti apa ?
Ayatnya: Innalloha wa malaaikatahu yusholluna 'alan nabi. Yaa ayyuhal ladziina amanu Shollu 'alaihi wasallimu tasliimaa.

Pertanyaan
1. Bagaimana kita orang beriman bersholawat Nabi?
2. Sudahkah kita ini shollu kepada Nabi ?

Membaca sholawat belum tentu bersholawat.
Mari mohon taufiq hidayah Alloh SWT.

Seperti apa dan bagaimana Alloh bersholawat kepada Nabi ?
Pertama kali Alloh bersholawat kepada nabi saat diciptakannya Nur Muhammad. Allohu Azza wa jalla, menciptakan mahluq pertama dan utama berupa Nur yang berasal dari Dzat Alloh sendiri. Yang berkedudukan sebagai sifat Alloh itu sendiri. Disinilah Alloh Dzat yang maha menciptakan memulai bersholawat kepada Nur Alloh yang kenal dengan Nur Muhammad. Di dalam sifat Alloh terdapat Dzat Alloh yang meresap memenuhi Nur Muhammad dan semua yang tecipta yang disebut alam semesta diselubungi atau diresapi sifat Nur Muhammad yang sudah barang tentu diselubungi Dzat Alloh.
Maka semua mahluq sejagat raya ini, serta mahluq yang belum memiliki ruang dan waktu, termasuk alam barzah dan alam ahirat sudah diselubungi dan diresapi Dzat dan Sifat Alloh berupa Nur Muhammad SAW.
Hal ini merupakan suatu keimanan yang harus kita sadari ( makna sadar berarti mengakui dan menyaksikan betul kedudukan dan keberadaan Alloh dan keberadaan Rosululloh yang tidak mungkin dipisahkan.
Hal inilah yang diperjuangkan oleh Nabi besar Muhammad SAW kepada Ummatnya untuk menyadari kembali bawa kita harus kembali kepada Alloh atau dalam Al Qur'an berbunyi FAFIRRU ILALLOH.
Hal hal inilah yang saat ini sedang diperjuangkan kembali oleh Perjuangan Wahidiyah.
Perjuangan Wahidiyah sebenarnya  bukan perjuangan baru tapi perjuangan sejak dulu yang sempat terkubur oleh Zaman dan hampir terkikis hingga menjadi asing bagi kaum muslimin.

Jika kita menyadari hal ini, tentu semua orang akan berbondong bondong mengikuti amalan Sholawat Wahidiyah dan Ajarannya.

Tidak ada orang sehat akalnya mau dihindari oleh Ruh yang sudah meresap dalam diri kita sendiri.

Tidak ada orang yang sadar jiwanya mau dihindari Nur muhammad yang sebenarnya sudah bersemayan dalam diri kita sendiri.

Tidak ada orang yang mau diberi tidak bisa bernafas, tidak bergerak, detak jantungnya berhenti.

Jika orang mengetahui bahwa Kalimat Nida' yang senantiasa dilantunkan oleh pengamal Wahidiyan yaitu kalimat :
YAA SAYYIDI YAA ROSULALLOH merupakan kalimat yang sebenarnya di damba dambakan, tentu semua orang akan berlomba lomba untuk mendapatkannya.

Kami sangat yakin, tidak lama lagi amalan Sholawat Wahidiyah yang merupakan inti dari semua Sholawat yang ada, yakin betul akan diburu. Kecuali orang yang memang di qodar jadi orang tertutup hatinya.

Tapi kami tidak tega, melihat keadaan saat ini apalagi baginda junjungan kita Rosululloh SAW.

Dari kajian tersebut di atas semoga kita menyadari bahwa kita wajib bersholawat kepada Nabi SAW. tentunya cara Alloh bersholawat sangat berbeda sengat kita orang yang berima. beritu pula caranya semua malaikat bersholawat kepada nabi juga berbeda.

JIKA ALLOH YANG BERSHOLAWAT , Alloh menyerapkan dirinya dengan wujud Nurulloh ( sifat Alloh )  serta mengutur nur itu menyelubungi alam semesta dengan rahmatnya.
وما أرسلناك إلا رحمتة للعالمين 
( DAN TIDAKLAH AKU MENGUTUS ENGKAU MELAINKAN UNTUK MEMBERI RAHMAT SELURUH ALAM )

JIKA ORANG YANG BERSHOLAWAT , Orang beriman tersebut menghaturkan sholli ( rahmat ) Nya Alloh Kepada Junjungan Kita Kanjeng Nabi Muhammad Rosululloh SAW dengan cara Ta'dziiman , wa ikrooman wa mahabbatan memelas rahmatnya Alloh yang luber ( memenuhi alam)  serta melimpahnya salam Alloh kepada beliau . sedangkan kita ummatnya memohon kepada beliau agar termasuk ke dalam Luberan beliau terus menerus mulai di dunia ini hingga ahirat 

JIKA MALAIKAT YANG BERSHOLAWAT , Semua malaikat tunduk dan tidak menolak untuk menuruti  apapun sesuai tugas masing masing  , ( ulama , memaknai dengan kata bersujud  yang tentunya bukan sujud seperti yang kita lihat pada orang Sholat) serta memohonkan ummat untuk senantiasa Sadar ( ma'rifat Billah Wa Rosulihi SAW ) hingga waktu yang ditentukan. maka para Malaikat akan mendatangi ummat yang sedang bersholawat kebapa beliau untuk mendampingi .

Para pemirsa yang dirahmati Alloh.
Ini bukan promosi. Ini sebuah kenyataan yang harus disadari. Sudah banyak ulama yang terkejut. Banyak yang mengatakan kok baru ketemu sekarang. Kenapa kok penjelasannya baru kita ketahui , dan adanya penjelasan ini baru ada di Amalah Sholawat Wahidiyah , ( apa jawab Mu'allif Sholawat Wahidiyah ? dengan bersahaja beliau menjawab dengan kalimat yang indah tanpa ada pengakuan bahwa beliau adalah seorang yang sangat memenuhi kriteria sebagai Naibur Rosul. INGGIH , MENAWI SAMPUN WANCINIPUN ( Jawa ) maksudnya YAH , MUNGKIN SUDAH WAKTUNYA, 
MUNGKIN SUDAH SAATNYA UMMAT MASYARAKAT MEMBUTUHKAN KESADARAN KEPADA ALLOH       ( MAKSUD SADAR ADALAH  MAKRIFAT BILLAH WA ROSULIHI SAW)

Beliau menggunakan istilah sadar , dengan tujuan agar tidak mengejutkan ummat masyarakat. sebab di kalangan ummat , makna MAKRIFAT sudah kurang sesuai sehingga jika orang awam mendengar kata kata tersebut langsung NJEPIPING. dan banyak yang berkata :
 OOH . INI BUKAN TINGKATANKU . 
Ahirnya banyak yang menafsirkan bahwa Ibadah itu ada tingkatannya , tingkat Syari'at , Tarikat , Ma'rifat , Haqiqat .
Ada lagi yang mengatakan bahwa SYARI'AT ITU POHONNYA , TARIKAT SEBAGAI CABANGNYA, MA'RIFAT SEBAGAI DAUNNYA DAN HAKIKAT SEBAGAI BUAHNYA.

Semua penjelasan tersebut tidak salah . Semua penjelasna tersebut BENAR . hanya saja jika penjelasannya kurang  tepat dengan maksud dan tujuannya , maka secara tidak kita sadari sudah berubah makna. Hal ini sangat berdampak di masyarakat dan sudah banyak meninggalkan Kegiatan WUSHUL KEPADA ALLOH. akibat rumitnya penjelasan yang ada.

Oleh sebab itu kami brupaya memohon hidayah Alloh SWT semoga diberi kesempatan untuk ikut diberi bagian membantu mempermudah pemahaman dengan bukti konkrit walaupun kami bukan ahli kitab , bukan ahli bahasa arab , sebab tidak pernah mondok di Pesantren.
Semoga diberi kesempatan ikut mengkaji sesuai dengan kemauan yang menciptakan kita semua

Kami menggunakan amalan Sholawat Wahidiyah yang Deklarasinya berfaedah menjernihkan hati dan Ma'rifat Billah wa Rosulihi SAW.

Tentunya jika langsung berhubungan dengan Pusat Kelahiran Sholawat Wahidiyah akan jauh lebih sempuna . atau menemui Pengamal Wahidiyah yang Sebenarnya mudah dicari, sebab tiap kabupaten di seluruh Nusantara sudah terbentuk perwakilan yang dberi tugas untuk menjelaskan tentang hal ini.
Di Brunai, slangor Malaysia, Arab Saudi. Dan masik banyak lagi perwakilan perwakilan yang sudah resmi.

Sungguh kami ulangi bahwa Ini bukan promosi , ini sebuah tugas berat yang harus dilaksanakan setiap orang yang menerima sesuatu dari yang memberi sesuatu. jika tidak disampaikan, akan terkena ancaman dari Alloh dan Rosululloh.
ليس منا من لم يحتم أ  بامر المسلمين 
Bukan golonganku orang yang tidak memperhatikan keadaan kaum muslimin
Jika ingin bukti resmi, bisa ditanyakan di kantor Kesbanglinmas baik tingkat kabupaten maupun Kesbanglinmasda tiap Provinci.
Sudah direkomendasi oleh DEPDAGRI, MENTRI AGAMA.
Jika ingin konsultasi langsung ke pusat yaitu
Pondok Pesantren Kedunglo dan yayasannya diberi nama YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO
D/A: jala raya KH Wahid Hasyim Kota Kediri Jawa Timur tlp No: (0354)771018 atau 774511

Kami kebetulan juga diberi tugas di P Bali. Sebagai perwakilan untuk membantu pemerintah bidang kemasyarakatan melalui pelaksanaan pengamalan Sholawat Wahidiyah.
D/A: jl Tukad Baru Timur No 9X Kampung Islam Kepaon Pemogan Denpasar Selatan. Utara masjid Almuhajirin.

Kami hanya mengingatkan bahwa ini bukan ilmu tauhid tapi penerapan Tauhid langsung. Jadi bukan untuk sekedar dibaca tapi diamalkan hingga membuktikan sendiri dengan harapan menemukan keimanan dan bukan hanya menceritakan ilmu tauhid tapi kita sendiri belum sadar kepada Alloh dan Rosulnya.

Ahir kalam, kami mohon maaf terutama bahasa kami yang spontanitas tanpa kosep sebelumnya. Tentunya banyak kesalahan walaupun tanpa sengaja.juga pada judul entri kesemuanya perlu ditata ulang susunan kalimatnya serta pengetikan huruf yang keliru mohon dimaklumi sebab itu ungkapan hati yang mendahului pikiran kami
Disini kami mohon maaf yang sebesar besarnya.

Wabillahi taufiq wal hidayah wa minar Rosul SAW asysyafa'ah wattarbiyah wa minal Ghouts RAn annadhroh wal barokah.

Wassalamu'alaikum wr wb

ALAM AF'AL ( WUJUD PERBUATAN ALLOH )

Assalamu'alaikum wr wb.

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID
Memasuki kajian ALAM WUJUD PERBUATAN ALLOH (AF'ALIYAH ALLOH SWT )

Sesuai dengan VERSI dari kajian ini adalah versi tauhid, maka akan terasa berbeda dengan kajian kajian di luar tauhid. 

Sebelum memasuki kajian ini, Kami lebih menekankan diri pribadi kami, untuk senantiasa menengadahkan dan membuka mata hati untuk terus menerus tawajjuh kepada Alloh SWT. Dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak jauh jauh dari Rosululloh SAW.
Dalam hal ini kita terapkan dalam hati untuk senantiasa bersama Rosululloh SAW. Dimanapun, kapanpun, sambil apapun, bersama siapapun, termasuk saat kita mengkaji sekarang ini juga.

Pembahasan dan kajian serta penelitian proses penciptaan atau terciptanya alam, sudah banyak sekali.
Teory teory kejadian alam juga sudah banyak kita temukan. Tentunya bagi yang sudah banyak membaca, buku buku, literatur dan keterangan hasil hasil penelitian .
Kami tidak mengingkari semua itu, sebab itu semua memiliki fakta masing masing. walaupun sebagian dari penelitian masih bersifat  analogy sebab maksud dan tujuan masih dipengaruhi oleh peneliti dan pengkaji itu sendiri

Ada yang mengatakan terjadinya alam berdasarkan teory BIG BANG, TERCIPTA HASIL BENTURAN BENDA. ADA YANG MENGATAKAN AKIBAT SEBUAH EVOLUSY. ADA TEORY PEMBAKARAN GAS SOLAR . DAN MASIH BANYAK YEORY TEORY YANG MENGUNGKAPKAN PROSES KEJADIAN ALAM SEMESTA.

Kami, tidak ingin mengajak diri sendiri dan para pembaca kajian ini untuk mengarah ke sana. Sebab kajian apapun, tentang apapun, Lebih ditekankan kepada tauhid itu sendiri. Walaupun kajian kajian sebagian yang lain juga berkata demikian. Namun bagi kami tetap ada sekat pembeda dengan kajian yang bersifat analogy  ,kajian yang bersifat empiris. dan kami lebih mengarah pada  kajian instinkfive sebab kajian instinktive lebih mengarah pada kerohanian.

bukti bahwa instink itu lebih jitu , bisa kita lihat dari sebuah contoh , seekor anjing. dia diberi ketajaman instink melalui penciuman untuk mencari sesuatu. padahal ini hanya instink dari satu indar kasar yaitu penciuman . Sedangkan manusia diberi lebih dari hanya seekor anjing, hanya saja hampir semua manusia kurang menggunakan instink ini lebih pada porsinya. paling banyak hanya sekedar instink bawaan dasar. isntink dikenal sebagai arti kata dari naluri. naluri dangat erat dengan hidayah Alloh SWT.  hanya saja yang dimanfaatkan kebanyakan manusia masih sebatas hidayah Thobi'i yang diterima dari sebuah kebiasaan dalam kehidupan.

Dalam amalan Sholawat Wahidiyah , tidak hanya sekedar naluri kebiasaan atau hidayah thobi'i, tapi hidayah Alloh yang dimohonkan dengan secara khusus hingga mengenal kedudukan manusia dihadapan Alloh dan Rosulnya. hingga dalam Wahidiyah sudah menjadi kegiatan rutin untuk senantiasa sowan menghadap Rosululloh SAW. atas dasar perintah Alloh  bahwa : kun ! bersamalah kamu dengan Alloh . dan apabila tidak bisa bersama Alloh maka bersamalah dengan orang yang senantiasa bersama Alloh.
Perintah Alloh SWT Bahwa

 كن مع الله . فاء لم تكون ، فكن   معا من كانا مع الله
 فا إنه توصل إلى الله . إنكنتا معه
 bersamalah kamu dengan Alloh. Jika tidak bisa bersama Alloh, maka bersamalah dengan orang yang bersama Alloh.
Karena sesungguhnya dia mewushulkan kamu kepada Alloh jika kamu bersamanya.

Dasar berikutnya adalah sabda :

قل إنكنتم تحبون الله  فاتبيءو ني  يحببكم  الله = Katakanlah jika kamu mencintai Alloh , maka ikutilah aku niscaya kamu sekalian dicintai Alloh.


Nah ! dalam ajaran Wahidiyah ditekankan untuk senantiasa bersama Rosululloh atas dasar sabda tersebut, bagi kita bukan orang ma'rifat dan jelas jelas tidak mampu bersama Alloh, sehingga setiap pengamal Wahidiyah sangat dianjurkan membaca kalimat nida : YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH, baik secara lisan terutama dalam hati , dimanapun, kapanpun, sedang apapun , bersama siapapun kita latih senantiasa bersama Rosululloh SAW.

Kajian yang bersifat analogy maupun empiris bidang tauhid, arahnya adalah kajian tauhid ilmiyah. maka sudah barang tentu rujukannya adalah ilmu tauhid. sedangkan kaliu kajian  instinktive lebih mengarah pada intuisi. yang dalam bahasa tauhid dikenal dengan taufiq, hidayah, tarbiyah dan nadhroh yang berupa penerapan tauhid langsung.
jadi bukan mempelajari ilmu tauhid tapi langsung berhadapan dengan tauhid itu sendiri.

jika mengkaji ilmu alam bahkan meneliti benda apapun tentang alam ciptaan Alloh yang tidak bertujuan untuk tauhid , itu tidak menjadi acara disini. sebab itu sudah tidak menempati kedudukan manusia sebagai kholifah fil ardh.

Jika kami diperbolehkan berpendapat, maka kami melihat ada perbedaan yang mencolok antara kajian ilmu dengan kajian penerapan tauhid yaitu :
  • KAJIAN  TAUHID PENERAPAN, arahnya lebih cenderung kepada UPAYA HATI UNTUK MENYAKSIKAN SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA DENGAN CARA MENDEKATI SANG PENCIPTA SEKALIGUS BERUPAYA BERINTERAKSI DENGAN SANG PENCIPTA SERTA MENGAGUMI TENTANG APA YANG DICIPTAKAN. YANG UJUNGNYA ADALAH MEYAKINI DAN MENG IYA KAN BAHWA SANG PENCIPTA BETUL BETUL MAMPU DAN HEBAT TIADA TARA. SERTA TIDAK ADA YANG BISA MENIRUKAN. SUASANA HATI DARI YANG MENGKAJI PENERAPAN TAUHID SENANTIASA SIBUK  BERINTERAKSI DENGAN SANG PENCIPTA.
  • KAJIAN ATAU PENELITIAN TAUHID  ILMU, arahnya lebih cenderung kepada UPAYA SI PENGKAJI / SI PENELITI UNTUK MENGETAHUI APA APA YANG DICIPTAKAN OLEH SANG PENCIPTA. DENGAN CARA MENGUMPULKAN BUKTI SERTA MENGAMBIL RUJUKAN RUJUKAN YANG ADA UNTUK MEMPEROLEH SEBUAH KESIMPULAN KEPASTIAN YANG UJUNGNYA ADALAH MENG IYA KAN BAHWA SANG PENCIPTA MEMANG TELAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA SESUAI DENGAN BUKTI YANG DITEMUKAN TANPA ADA UPAYA INTERAKSI KEPADA SANG PENCIPTA. KARENA SI PENELITI / PENGKAJI SENANTIASA SIBUK DENGAN SESUATU YANG SEDANG DIKAJI. DAN KONDISI AKAL  LEBIH DOMINAN.
Di sini kami menggunakan kajian Penerapan Tauhid, bukan kajian Ilmu Tauhid. Oleh sebab itu , kami mengurangi refrensi refrensi ilmiah yang arahnya mengambil kesimpulan sebagai terory.

maaf ! ini jangan disalah artikan. agar tidak salah paham . maksudnya adalah , bahwa  ilmu tauhid kita ibaratkan sebagai rambu rambu lalulintas dalam perjalanan rohani . Alqu'an dan hadits merupakan patokan yang tidak boleh ditinggalkan sebagai rambu rambu perjalanan menuju Alloh .
tujuan pokoknya adalah medekat kepada Alloh dan Rosulnya , bukan Alqur'an nya . bukan hadits nya tapi hanya Alloh dan Rosulnya.
Kami sangat yakin bahwa Tentang benar atau salahnya  sangat ditentukan oleh pribadi masing masing sesuai kadar keimanan seseorang. sebab setiap orang memiliki keimanan yang berbeda beda. Setiap orang memiliki rasa yang berbeda. bahkan melihat benda kasar yang tampak matapun , setiap orang berbeda persepsi. sebab keyakinan dan keimanan / tauhid penerapan  itu sangat di pengaruhi oleh rasa. sedangkan  tauhid ilmu sangat dipengaruhi oleh akal yang yang kedua duanya didukung Al Qur'an dan Al Hadits.

jika ini terus kita biarkan dan kita abaikan , kita tidak segera koreksi diri, maka akan selamanya Alqu'an dan Al Hadits lebih cenderung dipergunakan untuk bahan perbincangan dan perdebatan , dan bukan untuk diamalkan.

Hah ! mengamalkan Alqur'an dan Hadits , tidak sama dengan membunyikan bacaan Alqur'an dan Hadits. walaupun ini sudah bagus daripada Alqur'an tidak dibaca dan tidak dibunyikan sama sekali

Maka dalam Pembahasan Iman , kita kenal istilah
  1. IMAN BIL AQLI
  2. IMAN BIL ILMI
  3. IMAN BID DZAUQI
  4. DAN PUNCAK IMAN ADALAH IMAN MUSYAHADAH / MENYAKSIKAN.
Orang yang kuat akalnya , bidang iman , maka sesuatu akan diimani atau dipercayai jika sudah melihat betul bukti kongkrit selama akalnya mengiyakan. Sedangkan orang yang hatinya tajam , dia mempercayai dan melakukan sesuatu berdasarkan rasa yang sudah dirasakan.

Contoh : tentang GULA
  • Ahli ilmu akal ,  mengatakan secara detail bahwa Gula itu dibuat dari bahan tebu yang mengandung beberapa zat yang diproses menjadi butiran butiran dan rasanya manis.
  • Ahli rasa , mengatakan bahwa Gula itu rasanya manis , yang terbuat dari bahan dasar Tebu. sebab yang menciptakan  memberi rasa manis .jika penciptanya sudah tidak menghendaki manis , maka tebu tidak akan manis.
Jika kita teliti betul , kalimat tersebut merupakan bukti perbedaan antara TAUHID PENERAPAN DAN TAUHID ILMU.

Semoga kita semua sudah diberi pemahaman Tentang  ALAM DZAT DAN ALAM SIFAT yang sudah kita kaji bersama dalam kajian sebelumnya. agar lebih mudah memahami kajian kajian selanjutnya yang mana PADA ALAM SIFAT ALLOH YANG MAHA SATU ( WAHID ) TERWUJUDLAH ALAM SEMESTA YANG MASIH DALAM WUJUD NUR MUHAMMAD TANPA JASAD WUJUD KASAR.( MAJASI ).


ALAM AF'ALIYAH ALLOH , merupakan perpaduan dari dua manifertasi DZAT ALLOH DAN SIFAT ALLOH dalam wujud Nur Muhammad yang menjadi moyang dan jiwa semua mahluq.

Mahluq yang berasal dari manifestasi nur muhammad ini senantiasa thowaf kepada Alloh Dzat Yang Maha Menciptakan mengikuti jiwa mahluq selama lamanya tak terpisahkan . yang mana kesemuanya merupakan RUH RUH yang akan mendiami jasad alam semesta, dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

RUH RUH ALAM SEMESTA ini tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. demikian pula ukuran dan umurnya ruh sama dengan umur moyangnya ruh itu sendiri.juga sama besarnya Nur Muhammad Moyang semesta alam

dalam hal ini baginda Rosul SAW menyampaikan dlam sabdanya bahwa semua ruh adalah perbuatan tuhan / Alloh . (=
 كل الروح من عمر ربه
Ada yang mengartikan setiap ruh itu urusan tuhan .
dengan makna bahwa ruh itu urusan Tuhan mengandung arti kita tidak boleh ikut campur tangan. sebab itu urusan Tuhan.
hal ini memeang benar , namun kami memilih makna yang pertama yaitu bahwa ruh itu perbuatan tuhan . kami meyakini mempelajari sifat alloh dan perbuatan Alloh ada perintahnya. yang dilarang adalah mempelajari DZAT Alloh.

Mari kita lanjutkan kajian kita ALAM WUJUD PERBUATAN ALLOH (AF'ALIYAH ALLOH SWT) dengan catatan kita sudah memahami kajian sebelumnya tentang ALAM DZAT  DAN ALAM SIFAT.

ALAM WUJUD PERBUATAN ALLOH, adalah PROSES PENCIPTAAN ALAM  DALAM BENTUK KASAR SEPERTI YANG KITA SAKSIKAN.
Nah. Di Alam kasar inilah para ilmuwan , para cendekiawan , para astrolog, para astronom , ahli kimia , ahli biology dan lain sebagainya saling berlomba lomba mencari keberadaan tuhan yang maha pencipta. Mereka semua mempelajari mahluq dan menggunakan mahluk untuk mencari keberadaan TUHAN YANG MAHA MENCIPTAKAN  ( ALLOH SWT )

mendalami dan mengkaji alam kasar, tidak bisa dilakukan oleh semua orang. ini dibutuhkan disiplin ilmu masing masing serta modal yang tidak kecil. sebab mengadakan riserch tentang alam, harus melalui fakultas masing masing ,

bidang astronomy kita masih harus ikut negara negara maju yang memang sudah mempersiapkan sarana untuk penelitian . hingga bagi kita hanya mengikuti secara pasif bagi yang tidak di jurusan itu.
tapi penelitian tidak hanya tertumpu pada bidang itu. sebab meneliti ciptaan Alloh bisa di mulai dari hal hal yang terkecil. dan justru hal terkecil itulah merupakan hal terbesar dalam bidang tauhid.

umpama sebagai contoh :

Proses tumbuh tumbuhan . Proses penciptaan manusia ,
Kita di hadapkan dengan : pertama Dzat Alloh dan Kedua Nurulloh. yang kesemuanya dalam wujud halus, yang mana nurulloh menjadi cikal bakal, / asalnya Ruh seluruh manusia
dengan irodahnya, Dzat Alloh memerintahkan Nurulloh dalam satu kalu kun Jadi maka jadilah benda cair. NUR nya Benda cair ini ditetapkan dalam lauhul mahfudz. di sebuah alam sifat ,  yang setiap nur nur itu sudah ditentukan waktunya/ sesuai kematangannya./ atau dalam teori big Bang , sesuai saat benturannya nur tersebut. dan dengan irodahnya pula Alloh menjadikan menda cair dalam bentuk jasad. Sebelum proses awal , jasad benda cair ini hanya berisi Nur Muhammad yang belum dikirimkan / dimasukkan ruh. Hah ! . sebab dia benda kasar , tentu memiliki ruang dan waktu dan tempat dan di pengaduhi oleh keadaan. jika dia berada pada tempat yang tepat , maka dia tidak musnah / hancur. disisi lain sudah ada calon Nur yang sudah disebut ruh sejak Zaman Azal , dan ada di alam Nur , untuk menempati jasad yang sudah ditentukan . tinggal menunggu masanya kapan Nur Muhammad diperintah oleh Alloh Dzat yang maha berkehendak , untuk mengantar / memasukkan ruh kedalam benda tersebut.

Benda tersebut setelah dimasukkan ruh diberi nama TIDAK ADA / ADAM .
begitulah proses awal hingga terciptanya sebuah benda ciptaan lain yang tidak jauh dari konsep tersebut sesuai dengan jasad apa yang di kehendaki oleh Alloh SWT. bahwa terjadi perpaduan dari dua hal , yaitu sebuah NUR ( SIFAT  ) dan NUR JASAD ( AF'AL ) yang keduanya terdapat DZAT ALLOH SWT dengan Kun Fayakun / Alloh menghendaki jadi maka jadilah .
dan perlu kita sadari , Kun Fayakun itu tidak meninggalkan proses.

proses tumbukan juga sama konsepnya. intinya semua ciptaan Alloh yang sudah berbentuk jasad mengalami masa proses dan perkembangan sesuai dengan tempat dan waktu yang di kehendaki Alloh AWT

Begitu pula proses penciptaan lain di alam semesta ini , walaupun belum semua dapat dijangkau oleh mata telanjang , prosesnya sama. oleh sebab itu perlu kita kaji masing masing tentang ayat ayat penciptaan Alloh antara lain :

PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Allah berfirman:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ  
يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٥٤)Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam”. (QS: 07: 54);

Kita tidak bisa terpaku oleh kalimat yang tampak oleh arti majasi sebab sifatnya nisbi
oleh sebab itu mudah mudahan kita dalam membaca / mangkaji apapun di alam ini, termasuk membaca ayat ayat suci , jangan sampai terlepas hubungan batin dengan Alloh ( DZAT ) dan RosulNYA, dengan harapan kita diberi bisa menyaksikan apa makna dibalik ayat tersebut. 

Jika menghendaki perbendaharaan pengetahuan , atau perbendaharaan literatur, kita bisa mencari kajian kajian lain di luar yang sudah banyak keserakan di mana mana. di toko buku / kitab, di mas media, internet dan lain lain dengan catatan tidak lepas hubungan  batin terus menerus agar akal dan nafsu tidak mendominasi  

sebelum kami ahiri kajian ini kami mengajak bersama sama untuk senantiasa berhubungan dengan Rosululloh SAW . dan jika Alloh menghendaki kami menyampaikan perintah Alloh untuk Shollu 'alan Nabi .
Dalam amalan Sholawat Wahidiyah sudah di beri tuntunan dan cara pengamalan , kita tinggal mengamalkan , dan mengkaji ajarannnya . insyaalloh yang ahli kitab akan jauh lebih meningkat , ketajaman hatinya dan akan jauh berbeda dengan kami sebab kami todak pernah mondok di pesantren. dan hanya kehendakNYA lah kami dipertemukan dengan Sholawat Wahidiyah Dan Ajarannya. Dasyat sekali . mari kita buktikan . sebab iman BILLAH, IMAN MUSYAHADAH  perlu bukti NYATA. tanpa bukti akan selamanya Iman BIL ILMI.BIL CERITA
Wallohu a'lam

Al Faatihah
Mujahadah aurod 7. 17
Al Faatihah

wabillahi taufiq wal hidayah wa minar rosul SAW asy syafa'ah wat tarbiyah , wamin Ghouts Rodhiyallohu anhu, an nadhroh wal barokah

wassalamu'alaikum wr wb




MAKNA SYARI'AT DAN HAQIQAT


SYARI'AT DAN HAQIQAT
Assalamu'alaikum wr wb.  ,  Bismillahir rohmaanir rohiim.
Alhamdulillahil ladzi karromana  ,  bil musthofa muhammadin habiibina.
Yaa man bihi qod. 'urrifal khollaaquu   , Laulaka maa khuliqotil kholaaiqu.
Min nuurikal kholqu jamii'an khuliqo   , Wa anta min Nuuril ladzi qod kholaqo.
Yaa ayyuhar rosuulu yaa muhammadu,  Yaa shoohibal maqoomi yaa mahmudu.

Yaa ayyuhal ghoutsus salaamulloh,  , 'alaika robbinii biidznillah.
Wandzur ilaiyya sayyidii binadhroti   , Muushilati lil hadhrotil 'aliyati.
Amma ba'du

Para pemirsa yang budiman.
Sebelum kita mengkaji tentang SYARI'AT DAN HAQIQAT, perlu kita pahami beberapa hal agar kita tidak samapai memperoleh pemahaman yang simpang siur.
Banyak dari kita yang sudah sering membahasnya tapi menimbulkan ketidaktepatan dalam mengaplikasikan. Hali ini sudah banyak literatur literatur yang tampaknya beken dan banyak dikunjungi pemirsa tapi tidak membawa hasanah bahkanmenimbulkan banyak persebatan berkepanjangan dari generasi ke generasi hingga terkesan menyalahkan yang lain atau bahasa ringannya menghujat orang lain.
Kami tidak perlu menyebutkan literatur yang mana dan siapa penulisnya.
Yang jelas dalam bab bab tertentu banyak menyinggung suatu kelompok atau paham yang tentunya kurang berkenan bagi pelaku paham/ keyakinan yang disinggung yang hanaya sekedar tidak sepaham hingga berani mengambil dalih aqidah. Sebab manusia modern sudah mengalami kesulitan mencari figur kebenaran.
Kami di sini ikut prihatin serta berupaya mendudukkan perkara pada tempatnya.
Kita sering menemukan kata kata
I. SYARI'AT
II. TARIQAT
III. MA'RIFAT
IV. HAQIQAT

I. SYARI'AT
Artinya ATURAN / TATANAN atau TUNTUNAN yang maknanya mengarah kepada HUKUM dari pada suatu kegiatan yang dalam ilmu fiqih lebih banyak disebut RUKUN. Asal kata SYAR'I
Contoh
Syari'at dalam islam ada 5 . 1. Syahadat. 2. Sholat. 3 Puasa. 4. Zakat. 5. Haji
Maka ada Syari'atnya sholat, ( rukun Sholat )
       # harus menghadap kiblat.
       # Masuk pada waktunya .
       # bersih dari hadas / najis.
       # memahami syarat sahnya Sholat.
       # Tidak hilang akal / mabuk. 

Semua hal tersebut sudah disyari'atkan bagi kaum muslimin. Maka jika tidak dipenuhi, maka disebut meninggalkan syari'at. Meninggalkan aturan islam.

II. TARIQAT asal kata AT TURUQ.
Artinya , JALAN, CARA, SISTEM, MODEL. KURIKULUM. METODE
Adan TARIQAT AN NAHSHABANDIYAH. QADIRIYAH, KAMALIYAH, SADZALIYAH, dan masih banyak lagi . 
Contoh
TARIQAT NAHSHABANDIYAH berarti caranya syeh Bahauddin Annahshabandi mendekat kepada ALLOH. Dengan wirid Alloh Alloh sesuai metode beliau.

III. MA'RIFAT asal kata 'AROFA.
Artinya mengenal, mengetahui, menyadari,
Contoh.
Ma'rifat keada Bangunan. Entunya orang ini tahu caranya bikin bangunan. Tahu bahan yang digunakan, bisa membuat dan betul betul ahli bidang bangunan. Maka orang ini masuk kayegori MA'RIFAT BIL BANGUNAN.

MA'RIFAT BILLAH berarti SADAR kepada ALLOH SWT. Sadar kalu kita bukan Alloh. Maka keberadaan dan sifat kita/ mahluq tidak boleh sama dengan kholiq. Orangnya disebur 'Arifin.

Insyaalloh dengan memahami arti dari pada kata makrifat, mudah mudahan diberi bisa mengurangi kesimpang siuran dalam masyarakat awam seperti kami yang juga mengalami pemikiran ma'rifat itu ilmu tinggi. Ilmu yang bukan selayaknya dipelajari oleh orang

Jadi ma’rifat itu mengenal . dan kenal terhadap yang dikerjakan. Maka orang Sholat harus ma’rifat kepada syari’at rukun sholat . ma’rifat terhadap tata cara melaksanakan Sholat

IV. HAQIQAT.asal katanya AL HAQQU
Artinya adalah Hakiki, sesungguhnya, sebenarnya, sejatinya. Aslinya.
Contoh:
Gedung itu sesungguhnya adalah sebuah bangunan yang sebenarnya terdiri dari batu bata, semen, pasir dan seterusnya dan seterusnya hingga detilnya dan prosesnya .......

ALLOH itu sesungguhnya adalah Dzat yang maha AHAD dengan Sifatnya yang maha WAHID dan maha ( lihat asmaul husnah)
·        
 Maka jika orang sudah ma’rofat ma’rifat kepada syari’at rukun sholat . ma’rifat terhadap tata cara melaksanakan Sholat , hingga betul betul sesuai dengan apa apa yang tertuang dalam Al Qur’an dan Hadits Rosululloh SAW serta memperoleh manfaat dan hikmahnya maka orang tersebut dikatakan ma’rifat kepada Sholat dan memahami haqiqat Sholat. Tapi belum dikatakan ma’rifat kepada Alloh dan juga belum memahami haqiqatnya Alloh ,  Sholat itu perintah Alloh . jadi orang tersebut sebatas ma’rifah wah haqiqah bis Sholah . sadar akan perintahnya saja dan belum tentu sadar kepada yang memerintahkan yaitu Alloh SWT.

SESEORANG BELUM DIKATAKAN MEMAHAMI HAQIQAT SHOLAT JIKA BELUM MA'RIFAT TERHADAP SHOLAT.

MAKA SYARI'AT TANPA HAQIKAT ITU LUMPUH DAN HAQIQAT TANPA SYARIAT ITU BATAL ( sabda rosul SAW )

Mari bersama sama mohon taufiq hidayah dengan penuh damba kita diberi pemahaman para nabi dan rosul khususnya pemahaman samudra tauhid sesuai yang diajarkan Rosululloh SAW yang dibawa oleh para sahabat, tabi'in dan seterunya tanpa penyimpangan dari garis yang sesungguhnya. Sebab kita baru memulai memasuki kajian yang baru saja kita awali denga secuil arti dalam sisi arti kata, dan kita belum mengkaji tauhid itu sendiri.
Kalau mempelajari arti kata dan ilmiayahnya saja tidak sulit. Asal rajin membaca yaa cepet hafal. Tapi memahami haqiqatnya Alloh tidak bisa diperoleh dengan membaca. 
Tidak ada bedanya dengan orang yang mempelajari haqiqat sebuah bangunan dengan terory/ilmu tentang bangunan. Dengan kalimat ini saja jika pemirsa yang membaca tidak dengan niat mendekat kepada Alloh tentu sudah tumbuh rasa tersinggung. Bahkan akan mendebat kalimat ini dengan ayat atau hadits lain tentang ilmu. Bahwa jika ingin berhasil harus dengan ilmu. Memang begitu bunyi hadits. Kami juga sependapat. Sebab mendalami apapun harus dengan ilmu. Tapi hadits ini arahnya tentang discipline ilmu. Mempelajari tauhid harus tahu discipline ilmu tauhid. Mendalami tentang kimia menggunakan discipline ilmu biology. Ini boleh tapi tidak mengena pada sasaran. Bahkan membahas ilmu tauhid isinya membahas arti kata dan istilah istilah. Ahirnya berputar putar dalam ilmu bahasa tentang istilah dalam tauhid. Ini sebenarnya belum membahas tauhid dengan menggunakan disciplin ilmu keimanan tapi masih baru tahap ilmu bahasa saja. Atau mudahnya kita katakan bahwa kita mempelajari kota jakarta dengan menggunakan peta dan belum pernah ke jakarta.
Dengan uraian ini insyaalloh sudah cukup untuk kita sadari bahwa semua harus sesuai dengan disiplin ilmunya.
Dalam kajian ini kita menggunakan discipline  tauhid penerapan langsung dan ilmu tauhid kita jadikan rambu rambu dalam perjalanan Sebagai panduannya.
Ibarat orang berjalan ke suatu tempat, kita harus :
1. Memiliki kendaraan yang mau dipakai.
2. Siapa sopirnya / yang mengantarkan.
3. Bagaimana aturan sopir pengantar.

Hampir semua tarikat / sistem yang ada, kebanyakan kendaraannya AMAUL HUSNAH. Menggunakan ASMA ALLOH sebagai kendaraannya. Hampir semua berpegangan dengan asma alloh yang dipegang teguh selama berjalan mendekat kepada Alloh. Ada yang mudawwamah dengan wirid ALLOH tanpa henti atau menurut ketentuan gurunya. Ada yang wirid ayat ayat suci secara istiqomah dalam kurun waktu tertentu sesuai perintah sang guru mursyid. Ada yang tirakat sambil puasa, uzlah mengasingkan diri dari keramaian. Dan lain sebagainya.
Disini kami tidak menjelaskan sistem masing masing sebab kami tidak mengikuti semua tarikat tersebut.
Orang yang tidak ikut suatu tarikat, dilarang menceritakan sebab bidang Rohani terdapat sesuatu di balik kegiatan.
Maka sangat tidak mungkin seorang bukan pengikut Al Hallaj umpama, lalu dia menceritakan tentang al Hallaj.
Bukan pengikut Nahshobandiyah lalu menceritakan. Sama saja orang tidak pernah masuk ke dalam kolamnya Pak Sulhan lalu ada yang menceritakan isi kolamnya Pak Sulhan. Dia hanya menyaksikan bentuk dan rupa kolam saja sudah berani menceritakan kepada orang lain. Lebih runyam lagi dia berani membuat penilaian. Lucu. Bahkan tidak sopan sebagai hamba Alloh yang mengaku ummat Rosululloh SAW. Itu namanya SUUL ADAB. Rosululloh tidak menyukai sifat tersebut. Boleh menceritakan asal dengan niat mohon penjelasan untuk bahan pertimbangan tanpa harus menilai. Jadi jika harus menilai, yaa sebatas yang di ketahui.
Misalnya model dan bentuknya saja. Jika lebih, maka tergolong orang yang melampaui batas. Semoga tidak terjadi sedemikian. Malu menjadi ummat Rosul. Apalagi cerita orang diceritakan kepada lainnya. Itu tidak sadar bahwa sedang memperpanjang suudzon maksiatnya tapi tidak disadari.
Kalimat inipun juga menyakiti orang lain. Tapi kami siap dan open management. Kalu kami salah, kami ikut yang benar dan kami serahkan hidup kami untuk dihadapkan kepada Alloh. Kalau tidak bisa menghhadapkan kepada Alloh, apa mungkin kami ikuti.
Kami berpegang sabda Rosul tentang hakikat Mutaba'ah / mengikutim
Haqiqotul mutaba'ah ri'yatul matbu' inda kulli syai' ma'a kulli syai' wa bi kulli syai'.
Hakikatnya orang ikut/makmum, melihat yang diikuti dalam segala sesuatu, mersama sesuatu' terhadap sesuatu.
Contoh:
Ngaku ikut tarikat Nahshobandiyah. Maka sopirnya Syekh Bahauddin Annahshobadi  RA. Maka harus melidah beliau dimanapun murid berada, bersama siapapun, bersama istrinya,pekerjaannya tetap tampak beliau. Jika tidak maka terputus hubungan guru dengan murid..

Kalau ikut beliau Syekh Bahauddin , yang mengikuti tata cara beliau mendekat kepada Alloh. Cara wiridnya, cara duduknya dan seterusnya

Di sini kami menggunakan kendaraan SHOLAWAT  WAHIDIYAH
Dalam Sholawat Wahidiyah diajak langsung sowan menghadap Rosululloh SAW, maka dimanapun , kapanpun , bersama siapapun dan dimanapun senantiasa menyaksikan Rosululloh, sebab dalam amalan ini yang menjadi pembimbingnya , / Guru Rohaninya langsung Baginda Agung Rosululloh SAW. Maka untuk melatih hubungan dengan beliau , pengamal Wahidiyah sangat dianjutkan melatih kalimat Nida’ YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH baik lisan utamanya dalam hati. Hingga merasakan betul kehadiran Rosululloh SAW , menemui kita untuk memberi bimbingan , mendekat dan menghadap Alloh SWT.

Disini tidak kami jelaskan aturan dari amalah SHOLAWAT WAHIDIYAH .sebab sudah kami jelaskan pada bab bab sebelumnya tentang

BAB APAKAH WAHIDIYAH ITU ?. SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA .
FAEDAHNYA UNTUK MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA ROSUULIHI SAW.


Bagi yang diberi minat , bisa mempelajari , jika mungkin mengamalkannya.  Kami tidak menyuruh , sebab semuanya adalah Hidayah Alloh SWT. Tugas kami hanya menyampaikan.

HIDAYAH ITU BUKAN ILMU, TAPI PETUNJUK YANG DATANG DI DALAM HATI MANUSIA LANGSUNG DARI ALLOH SWT.  MANUSIA LAIN TIDAK BISA MEMBERI HIDAYAH KECUALI HANYA SEKEDAR PERANTARA .

Wabillahi taufiq wal hidayah , wa minar rosul asysyafa’at waminal ghouts annadhroh wak barokah.

Wassalamu ‘alaikum wr wb