Minggu, 06 Oktober 2013

SALIKUN


KEDUDUKAN SANG SALIKUN

Seseorang yang ingin mendekat kepada Alloh, tidak serta merta dia akan mendekat dan berhadapan dengan Alloh. Ibarat orang bepergian dari suatu tempat menuju suatu tempat tujuan, tentu dia akan mulai MEMPERSIAPKAN BEKAL __> MULAI BERANGKAT __> SEDANG BERJALAN __> SAMPAI PADA TUJUAN.

 Bidang wusul kepada Alloh tidak jauh beda dengan sebuah perjalanan yang sangat jauh dan tidak mudah ditempuh dengan cara semaunya, Tapi jika hal ini kita abaikan, kita tidak akan sampai ke tempat tujuan dan diam di tempat. Tidak menemukan apa apa, tidak memperoleh apa apa,tidak dapat keuntungan dan bahkan akan mengalami kerugian yang nyata. Baik dalam urusan dunia apalagi urusan ahirat. pasti akan menyesal kemudian. Rugi materi , rugi waktu , bahkan rugi segalanya. Rugi urusan dunia masih tidak apa apa , tapi kalau rugi ahirat tidak bisa diupayakan lagi dan bangkrut selamanya abadan abada, selamanya. 

Bagi yang menyadari hal itu, sudah barang tentu tidak ada yang mau rugi apalagirugi akhirat. Tapi ini sangat ironi. Jika dihitung jumlah penduduk suatu kampung, Rt, mudah sekali kita baca. Berapa orang yang perhatian bidang mendekat pada Alloh, berapa orang yang hanya pada tingkat pelaksanaan agama secara umum dan berapa orang yang sama sekali acuh dan hanya sibuk urusan dunia. Belum lagi yang kesehariannya melakukan hal yang dilarang Alloh SWT.Semua orang perlu mengetahui, perlu menyadari. 

Baginda Rosul sudah menuntun kita dalam sabdanya, * Wa'mali dun-yaka,ka annaka ta isu abadan,Wa'mali ahirotika ka annaka tamutu ghodan.(berbuatlah untuk duniamu,seakan akan kamu hidup selama lamanya, dan berbuatlah untuk ahiratmu seakan akan kamu mati besok. Jelas kita tidak boleh meninggalkan urusan dunia. Tapi urusan ahirat adalah jauh lebih utama jika tahu tempat tujuan kita. 

Semoga kita semua segera menyadari hal itu sehingga tidak kita pandang sebelah mata. Kita harus segera mempersiapkan diri untuk berjalan mendekatkan diri kepada alloh. Sebagai pengetahuan bahwa orang yang berjalan mendekat kepada Alloh, orang itu disebut SALIKUN. Sebagai seorang salik dia memulai melaksanakan tuntunan dan aturan sebagai Salikun. Dia menjalankan kegiatan atau wirid secara rutin. Sebuah riyadhoh atau latihan batin yang tidak terputus untuk memperoleh bimbingan rohani. Dikarenakan seorang salik ini adalah orang yang sedang berjalan menuju Alloh, tetapi orang ini belum memiliki seorang guru pembimbing. Walaupun begitu dia sudah memiliki peta, memahami rambu rambu di jalan.Sehingga tambatan hatinya masih berubah ubah. Jika dia sedang mewiridkan salah satu bacaan / ayat / asmaul husna atau lainnya, maka dia sering terlepas dari tali hati untuk sambung kepada Alloh. Kadang hatinya melihat bacaan yang dibaca. Kadang hatinya melihat arti yamg dibaca. Kadang hatinya melihat yang dia sukai. Bahkan hatinya terkadang melihat berbagai hal hingga berkelana kesana kemari. Jika sedang menyebut Alloh, hatinya melihat lafal / tulisan / kaligrafi Alloh

Hal yang sangat dihawatirkan si salikun terbawa nafsunya dan mengikuti jalan penafsirannya saat menerima warid(wangsid=jawa) padahal ILHAM YANG DITURUNKAN ALLOH KEPADA HATI MANUSIA ADA DUA YAITU FUJUR DAN TAQWA. Maka warid yang datang juga ada 2 Yitu WARID MINALLOH DAN WARID MINAS SYAITHON. Maka sekali lagi kita saling mengingatkan bahwa seseorang yang berangkat menuju tuhan Alloh tanpa didampingi guru maka gurunya syetan. Sebab nafsu selalu bekerja sama dengan syetan. Maka salikun harus segera menemukan seorang guru pembimbing yang mengarahkan si salikun.

Kesimpulannya, berangkat menuju Alloh wajib dibimbing oleh guru mursyid kamil mukammil(wali kutub atau Ghoutsu Hadzaz Zaman dalam istilah Wahidiyah. Seorang salikun yang sudah bersungguh sungguh berangkat menuju alloh sudah begitu mati matian. Dengan istiqomah bahkan disertai riyadhoh mati matian masih sangat berbahaya.

Jika kita menengok lebih luas, bidang wushul kepada Alloh, sangat kurang medapat perhatian. Jumlahnya tidak lebih dari 5% dari jumlah orang satu kampung. Lalu yang 95% dari penduduk kampung bagaimana ? tampaknya kurang respect .

Padahal selama seseorang belum ma'rifat,selama itu pula dia masih su ul adab kepada Alloh. Orang yang suul adab itu musabab ditolaknya ibadah seseorang. Ibadah yang ditolak otomatis batal. Tidak diterima oleh Alloh SWT. kelihatannya melakukan kegiatan ibadah tapi kosong tidak ada  catatan ibadah 

Seseorang yang melakuan kegiatan ibadah , jika masih ada maksud tertentu di dalam hatinya, maka belum masuk katogori ibadah.
Kenapa begitu ?  yang namanya ibadah, itu sebuah pengabdian. seorang abdi tidak pernah mendapatkan imbalan dari pengabdiannya. namanya saja sudah  abdi . Kok masih minta imbalan, Kalau sudah minta imbalan namanya sudah bukan abdu . ya entah, pokoknya bukan abdu. yang jelas , kalau minta imbalan termasuk tidak ihlas. gitu aja.

Lo lo lo lo. kok jadi begini ? apa gak boleh minta selamat dari siksa neraka ? Apa gak boleh minta sorga ? Ya dak boleh !  sebab Alloh bersabda bahwa berdo'alah kamu kepadaku, pasti aku ijabahi do'amu.
  . عدعونى استخبلكم

Sabda tersebut adalah Kalimat perintah . Kita disuruh berdo'a, dan bukan kita kepingin berdo'a.
Arti kalimat DI SURUH BERDO'A tidak sama dengan arti kalimat AKU BERDO'A, ATAU AKU INGIN BERDO'A.

Kalau bunyinya hati aku berdo'a, berarti siapa yang menyuruh berdo'a. Ya disuruh dirinya mungkin. termasuk juga dengan bunyi hati AKU INGIN BERDO'A,  Maka ini jelas disuruh dirinya sendiri sebab kepingin masuk sorga atau takut neraka. Nafsunya menyuruh agar masuk sorga, agar lancar usahanya, agar ......... dan sebagainya dan sebagainya sesuai dorongan nafsunya. 

Dalam istilah ajaran Wahidiyah , itu disebut LIGHOIRILLAH , Karena lainnya Alloh bahasa singkat Wahidiyah disebut LINAFSI. Sebab disuruh oleh nafsunya. Bukan disuruh oleh Alloh atau istilah yang masyhur tapi sulit dipraktekkan yaitu LILLAHI TA'ALA. 

Sering sekali kita mendengar kalimat LILLAHI TA'ALA, tapi bunyi hatinya sudah tepat atau belum , kami dak tahu. yang jelas kalu dak tepat ya salah . Kija dikoreksi, yang tahu ya kita sendiri. orang lain dak berhak mengoreksi dak dak berhak tahu kalau dak ada gunanya. lebih baik koreksi diri sendiri.

Sama. juga jika koreksi diri sendiri . kami menulis  ini diperintah siapa , apa diperintah nafsu kami sendiri biar dianggap paham so'al tauhid ? atau biar dianggap alim oleh para pembaca ?  Jika begitu , maka kami sendiri saat ini sudah menjadi orang yang dilaknat Alloh SWT. maka sebaiknya tulisan ini batal saja. daripada merusak hatinya pembaca.

Untuk itu mari kita bersama sama meluruskan niat LILLAHI TA'ALA, sebelum kita semua berlarut larut dalam kedzoliman terutama kami pribadi.mari kita niatkan kami menulis ini diperintah Alloh sebab Alloh memerintahkan kita untuk tahaddus bini'mah. Alloh memerintahkan kita untuk mengabarkan kepada yang lain tatkala memperoleh ni'mat . yaitu ni'mat IMAN WAL ISLAM . Sabdanya , Maka dengan nikmat yang datang dari tuhanmu , kabarkanlah/ beritakanlah. .
فأما بنعمةِ ربّك فحدّث

Jelas Ayat tersebut adalah perintah.. Jelas ini perintah.  Bukan pamer. Jika ada unsur pamer, otomatis laknat.

Pemirsa yang budiman.
Kalau jaman dulu , kita dilarang membahas ini oleh para Ulama terdahulu . sebab ini pembahasan HAQIQAT.  Ulama dulu melarang mempelajari haqiqat kalau belum umur 40 tahun, kalau syari'atnya belum sempurna. Kami rasa bukan dilarang, kami rasa maksud ulama menekankan bahwa betapa sulitnya urusan keimanan kepada Alloh. tidak sembarang orang diberi kemampuan. salah salah jika tidak mendapat hidayah , orangnya jadi syirik . Memang begitu . apapun pembahasannya, walaupun urusan perut, jika dak dapat hidayah sudahpasti Syirik . Aku makan supaya kenyang , LIL KENYANG , ATAU LIL BUTUN , BUKAN LILLAHI TA'ALA..... AKU TIDUR SEBAB NGANTUK , MAKA LIGHOIRILLAH. KARENA LAINNYA ALLOH

Maaf pemirsa yang budiman . 
Kami mengabarkan nikmat ini bukan karena kami paham, Ini kami beritakan kepada pemirsa bahwa ini semua atas barokah yang kami betul betul rasakan dari mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Barokah bertemu pengasuh perjuangan Wahidiyah. maksudnya Alloh menghendaki amalan Sholawat Wahidiyah dan Pengasuhnya menjadi perantara datangnya nikmat iman dan islam yang tidak mudak kami pahami selama kami belum mengamalkan amalan Sholawat ini . 
Memang banya orang berkomentar tentang Sholawat Wahidiyah , tapi apa komentator itu sudah mengamalkan . ibarat orang cerita soal gula , apa yang mengomentari soal gula itu sedang ngemut gula ?
orang belum masuk menyelam ke dalam damudra pacific mengomentari isi dan kedalaman samudra pasific. 
itu namanya lucu . 

Pemirsa yang budiman .
Sebenarnya kami tidak masalah dikatakan sesat .selama yang berkata itu manusia .paling paling yaa mungkin sebab LITERATURNYA KURANG LENGKAP . Insya alloh kalau Kitabnya sudah komplit dipelajari semua . insyaalloh semua menerima ajaran Wahidiyah . masak orang melatih diri menerapkan LILAHI TA'ALA DI SEGALA BIDANG KEHIDUPAN KOK DIKATAKAN SESAT . MASAK ORANG LATIHAN MENGIKUTI JAJAK TUNTUNAN ROSUL KOK DIANGGAP BID'AH.  MASAK ORANG YANG ACUH DAN MENGANGGAP ROSULULLOH TIDAK BERHAK MEMBERI SYAFA'AT ITU YANG LURUS TAUHIDNYA. 

KALAU GAK BOLEH MINTA BANTUAN MAHLUQ , MAKA SAAT SAKIT KEPALA TIDAK USAH MINTA BANTUAN BODREX ATAU OSKADON . SEBAB BODREX DAN ORKADON ITU MAHLUQ. DOKTER JUGA MAHLUQ . SEMUA PENERAPAN KALAU TIDAK TEPAT YAA SYIRIQ. BISA JADI DOKTER SAMA DENGAN DUKUN. ITU KALAU TAUHIDNYA GAK TEPAT.

Boleh jadi kita bukan minal arifin. Namun dengan menemukan guru mursyid / Ghouts Hadzaz Zaman RA, kita yakin akan diwusulkan. Dalam ajaran Wahidiyah, kita diberi kemudahan bagi yang belum menemukan guru mursyid dianjurkan memperbanyak berselawat kepada nabi Muhammad SAW. MAKSUDNYA SHOLAWAT DIJADIKAN KENDARAAN UNTUK WUSUL KEPADA ALLOH. Hingga kita dibimbing langsung oleh Rosululloh SAW Semoga sebelum izroil datang mencabut nyawa kita sudah diwusulkan oleh Rosululloh SAW. Jangan sampai mati baru terkejut. Ooooh, aku belum mempersiapkan diri. Saat itu sudah terlambat. Kita tarik menarik dengan izroil. Tapi sudah tidak bisa ditawar. Satu hari....dak bisa kata Izroil. Satu jam.... dak bisa, satu menit..... Dak bisa... Kamu sudah diberi waktu 40 tahun,50,60 tahun oleh Alloh, kenapa tidak kamu gunakan ?. Pada detik detik kematian, Izroil bertanya kepada orang uang mau dicabut nyawanya. Hey Fulan ! Tahukah kamu siapa yang ada di sampingku ini ?!!! Jika kita kenal, pasti kita akan langsung melompat kepadanya. Jika kita senantiasa bersamanya,niscaya kita mengenalnya. Jika kita tidak mengenalnya, dia akan menangis sambil memalingkan muka sambil berkata Wahai ummatkuuu ! Kenapa ku tidak mengenal akuuu.! .... dia itulah baginda agung kekasih Alloh, junjungan kita Rosululloh SAW. Beliau hadir diutus Alloh SWT guna memberi syafa'at pada proses kematian semua manusia. Tapi sayang sekali kita tidak mengenal beliau sehingga syafa'at beliau kita sia siakan. Na'udzubillah. Tsumma na'udzubillah. YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH. 

JADI SALIKUN TERMASUK ORANG  YANG BERANGKAT MENUJU ALLOH TAPI BELUM MENEMUKAN PEMBIMBING . DAN RIYADHOH SENDIRIAN MATI MATIAN. WALAU DEMIKIAN DIA SUDAH MENJADI SALIKUN ITU MERUPAKAN TANDA TANDA MENDAPAT HIDAYAH DAN INSYAALLOH TIDAK LAMA LAGI

bagi yang belum menjadi salikun , mungkin masih sibuk urusan lain. semoga semua ummat masyarakat diberi hidayah bahwa bersungguh sungguh mencari jalan menuju alloh( SALIKUN) itu hal yang niscaya.

Wabillahi taufiq wal hidayah
Was salamu'alaikum wr wb

ADAB / TATAKRAMA

Bidang adab / tatakrama, sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan dunia . Apalagi kehidupan di ahirat. 

Dalam praktek kehidupan, dalam keluarga, masyarakat, sangat ditentukan oleh adab pada pribadi pribadi dalam masyarakat. 

Sebuah keluarga akan harmonis jika ditopang oleh pribadi pribadi yang memegang adab. Begitu pula dengan sebuah kelompok dalam masyarakat. Baik tidaknya suatu masyarakat, suatu daerah, suatu negara dan seterusnya akan mencapai kehidupan yang tentram dan sentausa selama semua perangkat mulai dari pribadi hingga para perangkat pemimpinnya seantiasa menjaga Adab /Tatakrama. Begitu pula sebaliknya, suatu keluarga, suatu kelompok masyarakat.
Suatu negara akan  porak poranda apabila pribadi dan semua anggota  hingga perangkat pemimpinnya sudah kehilangan tatakrama / Adab.
Sehingga baginda Rosul SAW, mengingatkan kita bahwa: MURO ATUL ADAB MUQODDAMUN 'ALA IMTISALIL AWAMIR. ( = Menjaga adab itu lebih penting daripada seribu macam perbuatan amal ).

Orang yang meninggalkan adab atau tidak punya tatakrama berakibat fatal SU UL ADAB namanya. Walaupun amalnya segudang, ilmunya setinggi langit .

Adab kepada sesama manusia, adab pemimpin kepada yang dipimpin dan sebaliknya. Adab anak kepada oang tua dan orang tua kepada anak. Adab kepada orang alim, kepada ulama, kepada para kekasih Alloh, kepada Rosululloh SAW hingga adab kepada alloh.

Kesemuanya dalam pelaksanaan harus lahir batin.  Kunci paling pokok adalah adab batin. Sebab adab lahir masih bisa dikelabuhi gara gara sebuah kepentingan. Tapi adab batin murni ditentukan oleh IMAN BILLAH.

Orang yang beriman billah memiliki adab sempurna. Dia tidak akan berani meremehkan orang lain. Apalagi merendahkan dn menghina. Dia sadar betul sebab sudah YAROLLOHU FI KULLI SYAIIN.Menyaksikan alloh dalam segala sesuatu. Tidak berani menghina sebab sadar semua yang ada adalah ciptaan Alloh. Dia sadar bahwa menghina mahluq sama saja dengan menghina yang menciptakan mahluk walaupun tampaknya tidak baik dan tidak menyenangkan bahkan mungkin najis  seperti anjing dan babi. 

Iman billah menjadi tolak ukur kesempurnaan adab seseorang. 

ADAB merupakan bimbingan inti dari AHLAK.

ORANG YANG TIDAK ( MA'RIFAT ) SADAR KEPADA ALLOH, PASTI SU UL ADAB. SEBAB SAAT MELIHAT DUNIA DAN SEISINYA LUPA PADA YANG MENCIPTAKAN.

Mari bersama sama memohon tarbiyah Rosululloh SAW, hingga beliau berkenan mengantarkan kita hadir sadar (ma'rifat) kepada Alloh SWT. Semoga kita diberi taufiq hidayah hingga memperoleh adab yang sempurna .

Al Faatihah....

Yaa robbanallohumma sholli sallimi
'Ala Muhammadin syafi'il umami.
             Wal ali waj'aalil anama musri'iin
             Bilwaahidiyyati lirobbill ,'aalamiin
Yaa robbanaghfir yassir iftah wahdinaa
Qorrib wa allif bainana yaa robbanaa.

Al Faatihah....

Jazaakumullah

Sulhan idris


Rabu, 02 Oktober 2013

PENGALAMAN ROHANI



االسٓلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

بسم الله الرٓحمن الرٓحيم






















 

Senin, 23 September 2013

PENGAJIAN AL HIKAM 18

Oleh KH Abdul Madjid Ma'roef QS WA RA
Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo
Atas taufiq hidayah Alloh SWT, syafa'at tarbiyah Rosululloh SAW, barokah nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman RA , maka Pengajian Kitab Al Hikam , Oleh Mbah KH Abdul Madjid Qoddasslou Sirrohu Wa Rodhiyallohu Anh bisa kita nikmati bersama.

Semoga melalui Pengajian Ahad Pagi Yang telah terlaksana turun temurun ini betul betul membuahkan manfa'at khususnya bagi kita yang masih senantiasa dikuasai hawa nafsu .

Mari kita ikuti dengan khusyu, dengan hati tawaddu' metur kepangkuan Rosululloh SAW Wa Ghoutsu Hadzaz Zaman RA.

Al Faatihah .
Subhanalloh  walhamdulillah wa laa ilaaha illallohu wallohu akbar, wa laa haulaa walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim.










PENGAJIAN ALHIKAM 17


االسٓلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
بسم الله الرٓحمن الرٓحيم


AL HIKAM I.  Hal 29
Oleh KH Abdul Madjid Ma'roef QS WA RA
Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo