Minggu, 30 Agustus 2015

ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH

ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum wr wb.

Kalimat Bismillah sudah di kupas oleh para kekasih Allah, oleh banyak Ulama, oleh Mufassirin, dan lain sebagainya. Kita disini bukan mengkupas kalimat Bismillah akan tetapi memohon tambahan petunjuk dalam rangka menambah keyakinan dan kesadaran secara batiniyah dengan kejelasan ilmiah tentang Bismillah . Sehingga kandungan dan makna bismillah bisa diterima oleh rasio secara umum serta meningkatkan keyakinan kepada Allah dan Rosulnya.

Dengan penuh damba, semoga peningkatan  keyakinan kita kepada Allah dan Rosulnya  betul betul diberi bukti nyata sebagaimana kita bersaksi melalui dua kalimah syahadah.

Kiranya  sudah banyak kajian kita temui dan kita  terima akan tetapi ketika bersinggungan dengan sifat Allah, seakan akan bagi kita kaum awam ada sebuah benang putus yang memisahkan antara bukti satu dengan bukti lainnya dan masih menyisakan  beberapa penjelasan yang mengambang dan tidak mudah diterima secara rasio bagi orang awam.  Kita juga sering mendengar para tokoh agama, tokoh masyarakat melafalkan kalimat tentang sirril fatihah sebelum mengajak makmum untuk berhadiah fatihah bersama sama.

Hal ini memberikan keyakinan bagi makmum dalam do'anya juga ikut memohon diberi sirri ( rahasia ) kandungan surah alfatihah yang dibacanya. Namun sangat sedikit orang awam dibimbing atau diberi arahan tentang rahasia kandungan dari bacaan surah alftihah.

Kita juga menyadari  memang bidang iman itu bukan bidang Rasio . Banyak manusia menggunakan akal fikirannya akan tetapi tidak menemukan menemukan yang sebenarnya. Manusia yang memikirkan rahasia dibalik ayat, dia hanya akan menemui hasil atau efek dari keyakinan berdasarkan pikiran saja. Ini menunjukkan bahwa rahasia dari kalamulloh itu bukan bidang rasional.  Yang bisa diterima oleh rasio itu hanya akibat yang ditimbulkan. seperti halnya sebuah contoh akan adanya angin atau udara. akal fikiran hanya dipaksa yakin oleh efek dari gerakan udara saja namun udara itu sendiri tidak bisa disaksikan. Soal kualitas udara, juga tidak bisa dibuktikan melalui gerakan udara. kualitas udara itu ditentukan oleh kadar oksigen dalam udara.
Sebagaimana halnya udara di katulis katulistiwa kadar oksigennya jauh lebih banyak. Semakin ke kutub, semakin menipis kandungan oksigen dalam udara. Kalau orang awam ilmu udara, tidak akan bisa mengetahui. akan tetapi orang ahli akan bisa mengetahui kandungan oksigen dalam udara.

Segala sesuatu yang tidak bisa diterima oleh Rasio, lambat laun akan diabaikan oleh manusia. Untuk itu kita perlu senantiasa memohon taufiq hidayah Allah dengan penuh damba semoga sesuatu yang belum kita pahami, itu diberi jalan untuk pemahaman. Yang mana pemahaman itu sendiri adalah keyakinan yang sudah diterima oleh akal secara Rasional.

Salah satu contoh bahwa  bidang Mukasyafah masih sering dikonotasikan sebagai klenik.  Atau  mungkin klenik itu juga disalah pahami. Sementara waktu, bidang Mukasyafah hanya diberikan kepada orang yang dikehendaki.  sebagaimana tentang kandungan oksigen dalam udara. zaman dahulu kala, hanya ahlul kasyfi yang mengetahui kandungan oksigen dalam udara. Setelah dikasyaf secara umum oleh orang awam, kegaiban tentang oksigen jadi tidak berlaku lagi. bahkan orang awam dan tidak berimanpun jadi sudah biasa menggunakan tabung oksigen. Akan tetapi rahasia dari oksigen itu sendiri tidak diterima oleh orang awam.

Dalam beberapa kitab  Kita temukan sebuah doktrin  bahwa orang awam itu diharamkan mengkaji tentang mukasyafah. Memang benar bidang mukasyafah hanya diberikan kepada kekasih Allah.  Hal ini memang benar dan kami orang awam menyetujuinya sebab bidang mukasyafah itu tidak diberikan oleh Allah kepada orang awam. Apalagi kepada manusia yang tidak sadar Billah.

Dari sini kita akan memaklumi bahwa selain ahlul kasyfi akan menemui kebuntuan . Akan terjadi banyak orang Alim yang menyimpang dan menjauhi kebenaran Al Haqqu. Maksudnya orang alim bi ilmihi.  Namun jika kita orang awam ini memohon bimbingan kepada ahlul kasyfi dan makmum dibelakang beliau al 'arif billah wa bi ahkamillah atas idzin Allah tentunya, niscaya bukan dilarang dan bahkan diharuskan untuk Mutaba'ah. Dengan keyakinan penuh bahwa beliau akan senantiasa membimbing kita orang awam. Hanya saja, sangat perlu kita sadari bahwa orang awam Allah juga tidak bisa bertemu dan mengenal ahlul kasyfi.
Tanpa idzin Allah.
Jadi kita terutama kami orang awam Allah ini hendaknya  senantiasa menerapkan diri dan berusaha sekuat tenaga, baik akal fikiran dan perasaan senantiasa mutaba'ah dan senantiasa  sowan ke pangkuan Rosululloh SAW bil mulaim sebagaimana tuntunan ajaran Wahidiyah dan senantiasa menambatkan diri kita dibelakang para kekasih Allah khushushon  beliau Sulthanul auliya au Ghoutsi Hadzaz Zaman RA dengan penuh damba beliau senantiasa menuntun kita dan mengajari kita semua. Sebab kita bukannya orang yang tepat untuk mengkaji bidang ini.

Jadi disini terutama berkenaan dengan judul " ALAM SEMESTA BERADA DI BALIK BISMILLAH". Ini sangat erat hubungannya dengan bidang MUKASYAFAH yang hanya bisa dikaji oleh AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH sebab beliau itulah sebenarnya AHLUL KASYFI.

Maka  bagi yang belum meyakini keberadaan GHOUTSI HADZAZ ZAMAN RODHIYALLOHU ANHU, tentunya akan mengalami kebingungan dalam mengikuti kajian ini. Sebab tidak ada jalan ru'yah.  Ini sebagai informasi iman terutama bagi kami sendiri. Semoga walaupun hanya sekedar ikut kita juga diberi bagian walau hanya beberapa menit atau detik.

Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa di sini bukan kami yang mengkaji akan tetapi beliau sendiri. Kami hanya bermohon semoga kesempatan ini kami betul betul ditransform dan dijadikan alat kelangsungan kajian ini.
Kami mohon do'a restu lahir bathin semoga beliau beliau tersebut menggiring hati kami hingga yang terlontar ini bukan kata kata kami melainkan lisanul qolbi beliau sendiri yang memancar dan menguasai  hati kami.

Sebelum kita dibuka apa yang berada di balik bismillah, semoga jauh sebelum itu kita sudah senantiasa ditemani taufiq hidayah Allah SWT. Semoga  Kita senantiasa ditenggelamkan dalam samudra tauhid sehingga bukan kita yang menulis ini . Bukan kita yang membaca tulisan ini,

Semua yang diberikan kepada kita, baik itu matery atau immateri tentunya semua bentuk transformasi. Hal  itu terjadi tatkala seseorang sedang dikuasai oleh transformer. Istilahnya, seseorang akan  senantiasa menerima dan merasakan panas matahari selama orang tersebut berada dibawah sinar matahari langsung tanpa terhalang oleh sebuah naungan yang menghalanginya.ketika sudah demikian, maka kita terkena sinar matahari dan merasakan betul panas sinar matahari.

Demikian juga dengan keberadaan rohani seseorang dihadapan Allah dan Rosulnya.  Maka ketika seseorang itu hatinya sudah terlepas dari keinginan baik dunia atau keinginan akhirat, maka hati tersebut terlepas dari segala bentuk keinginan dan yang ada hanya  bersama Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam Wa Ghoutsi Hadzaz Zaman RA, ketika itulah manusia akan menerima transformasi sesuai kadar kebersamaannya atau kadar menghadapnya.

Kita mafhum bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berkat jasa Rosululloh SAW .  Maka perlu disadari bahwa keberadaan kita juga jasa beliau.  kita tidak akan datang  dipermukaan bumi ini tanpa beliau SAW. Kita juga tidak  mengetahui apa apa tanpa beliau SAW.  Oleh sebab itu mari kita bersama sama senantiasa beraudensi terus menerus di hadapan beliau dengan penuh takdziiman, ikrooman wa mahabbatan yang semurni murninya.

Mohon maaf bagi yang belum menerima keyakinan bidang mukasyafah.
Dalam dunia rohani kami meyakini bahwa hati itu diberi bisa melihat sesuatu tanpa ada penghalang. Ketika kita mengenal sesuatu itu sebab adanya rekaman dari sesuatu yang sudah kita ketahui. Ketika secara jasmani terpisah, memori yang tersimpan masih bisa kita putar kembali untuk melihatnya jika kita mengarahkannya pada sesuatu tersebut.
 
Barang siapa yang mengarahkan hatinya kepada sesuatu walaupun satu hati berada diufuk terbitnya matahari dan hati satunya diufuk terbenamnya matahari, itu tidak ada halangan apa lagi hatinya sulthanul auliya yang senantiasa tawajjuh, hatinya memandang kepada Allah Daaiman. Hingga hatinya bersinar ibarat matahari. Siapapun yang mengarahkan hatinya kepada beliau, akan terkena radiasi sinar tersebut sebagaimana orang yang berada diterik matahari tentu akan menerima sinarnya kecuali orang tersebut bernaung disebuah tempat yang bisa menghalangi datangnya sinar.

 
Kita menyaksikan jagad raya yang luas ini tanpa batas walaupun keyakinan kita mengarahkan bahwa alam semesta ini sangat terbatas yang hanya bersifat materi . Begitu juga sebaliknya mata kita menemukan batas namun kenyataan alam semesta ini tidak kita temukan batasnya. Mata hanya sejauh pandangan sebab di luar pandangan mata kita masih ditemukan alam lain. Di luar atmosfir masih ditemukan atmosfir lagi.

Belum lagi alam lain yang dikabarkan melalui kalamulloh kita tidak akan mampu menjangkau dengan akal kita. Hanya dengan iman alam semesta itu bisa kita lihat. Iman itu sebuah mata yang mampu menyaksikan alam yang tidak bisa kita saksikan dengan mata. Iman itu sebuah mata yang mampu menyaksikan alam yang tidak mampu kita saksikan dengan akal.

Semua manusia menyadari bahwa semua yang ada adalah ciptaan atau sebuah kreasi tuhan. Kreasi dari sang maha pencipta. Hanyalah benda benda langit yang di dalamnya terdapat sesuatu yang tidak bisa kita deteksi kecuali sebatas tanda tanda kekuasaan Allah. Itupun bagi kaum yang berfikir. Bagi kaum yang berakal. Kaum yang mendengarkan firman.

Banda benda langit dan bumi tidak akan tercipta tanpa adanya sifat benda atau sifat sebuah ciptaan yang mana iman mengatakan  Allah yang maha menciptakan. jadi ini perkataan iman itu sendiri dan bukan perkataan manusia.  Sebenarnya sudah sangat jelas bahwa terciptanya langit dan bumi itu sebab sifat sifat Allah. Sebab asma Allah. Asma Allah yang disebut Nur. Jadi nur itulah yang tidak bisa kita deteksi. Akan tetapi, bagi seorang yang ditajalli oleh sifat sifat Allah, maka sebenarnya sifat sifat Allah yang berupa Nur itu sendiri yang memperkenalkan diri. Asma  Allah itu sendiri yang memperkenalkan diri. Sehingga benda benda langit itu ikut menceritakan dirinya. Benda benda langit itu yang menunjukkan dirinya hingga sifat sifat itu dikenali. Jadi tidak ada seorang hamba yang mengenal Nur. Tidak ada seorang hamba yang mengenal sifat sifat Allah melainkan Nur atau sifat Allah itu sendiri yang memamerkan dirinya kepada seorang hamba.

Sifat sifat Allah sendiri yang berbicara. Sifat Allah sendiri yang memiliki nama. Memiliki asma. Jadi dengan menyebut asma asma Allah itu,  manusia  dikenalkan sifat sifatnya. Semua benda benda itu akan menceritakan dirinya untuk mewakili sifat Allah. Akan tetapi sekali lagi kita tegaskan bahwa benda benda itu bukan sifat Allah. Benda benda itu hanya mewakili sifat saja. Wakil yang sebenar benarnya adalah sifat Allah sendiri yang tidak bisa dikenali kecuali oleh yang dikehendaki Allah. Kecuali Nurulloh sendiri.

Sifat sifat Allah yang diwakili oleh benda benda langit dan bumi itu keseluruhan merupakan asma asma Allah. Dengan izin Allah manusia akan diperkenalkan. Dengan asma Allah manusia ditunjukkan nama nama benda langit dan bumi.

Benda benda langit dan bumi itu semua tersusun dari asma asma Allah yang sudah diwakili oleh wujud benda langit dan bumi. Dari situ kita diberi tahu oleh Allah bahwa dibalik benda terdapat sifat benda yang mewakili sifat  Allah. Di balik benda terdapat asma Allah. Dibalik seluruh wujud benda yang mewakili sifat dari perbuatan Allah. Di balik wujud benda terdapat nama Allah yang sudah diwakili berupa bismillah sebagai wujud benda langit dan bumi berada. Dibalik bismillah itu sifat Allah menempatkan diri dengan asmanya. Dengan asma allah,  sifat dan Dzat Allah sendiri alam semesta itu tercipta yang mana ALAM SEMESTA ITU SENDIRI ADALAH BISMILLAH.

Syukur Alhamdulillah, Sholawat Wahidiyah dan ajarannya menuntun pengamalnya untuk senantiasa menerapkan LILLAH-BILLAH. LIRROSUL -BIRROSUL dan senantiasa berhubungan rohani ke pangkuan beliau Ghoutsi Hadzaz Zaman RA selaku Ahlul Kasyfi.
Semoga dengan kesungguhan pengamal dalam menerapkan sholawat wahidiyah dan ajarannya menjadikan sebab beliau Ahlul Kasyfi senantiasa menuntun dan mengajari kita karena kita sendiri juga BISMILLAH . Karena kita sendiri juga bagian dari  Nurullah yang menjadi sifat dan perbuatan Allah walaupun kita sendiri tidak mengenal Allah.

Semoga melaui perbuatan Allah kita diberi bisa mengenal sifat Allah. Sebab yang mengenal Allah adalah sifat Allah sendiri. Yang mengenal Dzat Allah hanya Dzat Allah sendiri. Selain Allah tidak akan mengenal Allah. Kecuali hanya diperkenalkan saja. Itupun melalui Bismillah. Melalui idzin Allah yang semata mata atas tital Allah ( BILLAH )

#MAN IZDAADA ILMAN WALAM YAZDAD HUDAN WALAM YAZDAD MINALLOH ILLA BU'DAN#

Mari Mujahadah !
Alfaatihah.......

Billahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum wr wb