Senin, 24 Maret 2014

ISRO MI'ROJ ITU BESERTA JASADNYA


MIROJ ROSULULLOH SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM MENJADI FENOMENA TAK TERPECAHKAN KECUALI BILLAH.

Bismillahir rohmaanir rohiim.
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.


Sudah cukup banyak kajian kajian tentang perjalanan Rosululloh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. dan dari Masjidil Aqsho menuju Sidrotul Muntaha. Semua kajian tentu sesuai dengan maksud  dan tujuan kajian. Jika maksud dan tujuan kajian Isro Mi'roj itu untuk memperoleh bukti yang berkaitan dengan kebenaran ayat suci dengan kenyataan alam dan theory alam maka kajian itu akan berdasarkan theory ilmu alam. Apakah itu theory gravitasi, theori kimia,  theory biology dan theory theory lain yang dianggap memiliki kaitan dengan hukum gerak fisika dalam menunjukkan bahwa perjalanan beliau memang perjalanan yang paling dahsyat dari pada semua bentuk perjalanan.

Jika semua bentuk kajian itu dimaksudkan untuk membuktikan benar tidaknya perjalanan beliau itu secara sains, secara ke-ilmu-an,  maka dasar pijakannya dilandaskan pada ilmu ilmu pendukung yang dibutuhkan untuk memperoleh bukti konkrit berdasarkan sudut ke-ilmu-an pula . Begitu juga dengan kajian kajian lain tentu  akan berlaku hukum sebuah kajian. berlaku bagi semua bentuk kajian. Dalam hal ini,  apabila kajian ini dilandaskan dengan keimanan, maksudnya bukan keimanan ilmiah atau sebuah ilmu keimanan tetapi iman yang merupakan keimanan itu sendiri, tentu dasar bukti bukan atas pengaruh sebuah ilmu apapun.

Sebagai contoh Kita diperkenalkan lewat sejarah seorang yang pada zaman / saat terjadinya ISRO WAL MI'ROJ. tentu masa itu belum ada Ilmu sains technology, ilmu kimia masih terbatas dan tingkat rendah. Ada seorang yang diberi iman betul betul iman tanpa mempelajari ilmu keimanan. Beliau diberi pangkat dan julukan As Shiddiq. Sebuah julukan yang diberikan oleh junjungan kita Rosululloh kepadanya sebagai julukan yang membenarkan KENABIAN, KERASULAN, Sehingga sampai saat ini kaum Muslimin senantiasa menyebut beliau beserta julukannya yaitu ABU BAKAR AS ASHIDDIQ RODHIYALLOHU ANH. Beliau sebagai orang pertama yang membenarkan perjalanan Isro' wal Mi'roj Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam. Semua statmennya benar dan selalu seiring dengan sabda Rosululloh. beliau mencapai IMAN MUSYAHADAH. Menyaksikan kedudukan Allah Dan Rosulnya. Keimanan jenis ini tidak membutuhkan rujukan, tidak membutuhkan dukungan ilmu apapun dan justru Iman ini sudah Rujuk dengan hukum dan ilmu Allah Subhanahu Wata'aalaa.

Bagi seorang ahlul fikri . orang yang kuat daya fikirnya , orang yang cendekia otaknya tidak akan serta merta menerima begitu saja.  Hanya orang yang diberi IMAN MUSYAHADAH SAJA YANG MENERIMA KENYATAAN BAHWA NABI MUHAMMAD ROSULULLOH DIPERJALANKAN ATAS KEHENDAK ALLAH. BUKAN ATAS KEHENDAK MAHLUK SEORANG MUHAMMAD.

JENIS IMAN INI MERUPAKAN PUNCAK KEIMANAN SEMPURNA. MENYAKSIKAN PERJALANAN BAGINDA ROSULULLOH SECARA JASMANI DAN ROHANI. LAHIR BATIN. 


Syukur Alhamdulillah, Sholawat wahidiyah diberi mampu menuntun pengamalnya atas bimbingan pengasuh perjuangan Wahidiyah RA , sehingga menerima keimanan yang sempurna dan menerima kenyataan dahsyat itu menjadi sebuah i'tiqod yang tak tergoyahkan. Dalam praktek pengamalan dan penerapan Sholawat Wahidiyah, kita dibimbing dalam penerapan :

*NAS ALUKALLOHUMMA BIHAQQIHI ANTUGHRIQONA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH.*  
Paduka menenggelamkan kami ke dalam samudra tauhid.


Seseorang yang ditenggelamkan dalam samudra tauhid, tentu akan diperlihatkan. akan diperdengarkan, akan dipertemukan, akan digerakkan dan didiamkan atas titah Allah. jika Allah berkehendak menitahkan seorang hambanya. seorang kekasihnya, seorang Rosulnya, pasti tidak repo, tidak ada masalah. mau satu detik sampai di Sidrotul Muntaha, beserta jasadnya tidak sulit bagi Allah

Begitu juga sebaliknya. bagi yang tidak dikehendaki. walaupun diberi bisa bergerak cepat seperti syetan umpamanya, atau diberi bisa pergi dari satu tempat ketempat lainnya. tidak usah terlalu jauh. kita berjalan dan sampai disebuah tempat, dan di suatu tempat itu ada benda tapi benda itu diberi satir oleh Allah. Tentu benda itu tidak akan tampak oleh mata kita. apalagi kalau kita tidak datang sampai ditempat benda itu. maka seseorang yang belum mencapai iman Musyahadah, tidak akan mampu menerima dan meng-iya-kan perjalanan beliau secara lahir dan batin, jasmani rohani.

Secara umum Allah membuat hukum sebab akibat. tetapi Allah maha kuasa berbuat tanpa sebab, sebab Allah sendiri yang mau. Allah mau dan kuasa menggerakkan Jasad Muhammad melebihi kesepatan sinar. Allah juga bisa menggerakkan lebih dari itu. banyak para kekasih Allah yang berada di satu tempat, dan detik berikutnya bahkan detik yang sama sudah berada ditempat lain. sehingga mata kasar melihat seorang hamba tadi berada di banyak tempat dan dinilai oleh akal orang tersebut menjadi banyak. Memang itulah bahasa akal fikiran. Jika dalam detik yang sama suatu benda atau orang berada di tempat yang berbeda, dianggap menjadi dua sebab berada di dua tempat. Kita lupa bahwa satu detik ukuran waktu bumi tidak sama dengan waktu langit. Maksudnya waktu menurut manusia dan menurut Allah tidak sama. Satu detik ukuran manusia dibumi yang diatur oleh peredaran bumi dan matahari akibat rotasi, itu tidak sama dengan satu detik yang tidak dipengaruhi oleh gravitasi.  Allah mampu memajukan dan menahan waktu. seperti menghentikan rotasi planet.  

Jika kita diberi tahu haqiqat waktu tentu tidak akan berpendapat seperti umumnya orang menghitung tentang Waktu. satu detik di dunia bisa diolor hingga melar ribuan tahun seperti jam karet. bukan jamnya yang melar tapi waktu itu sendiri yang dilipat oleh Allah. Bagi yang sudah mengalami ru'yah sholihah, walaupun satu detik, sudah jauh lebih dari cukup untuk mengimani dan membuktikan apa apa yang dialami junjungan kita Rosululloh. Ini bukan untuk dijadikan legenda apalagi cerita.

Dalam dunia tasawwuf, Banyak beredar kabar, seorang Ulama di berbagai belahan bumi ini diberi oleh Allah berbagai macam Khoiriqul adah . Beliau beliau diberi sesuatu yang tidak umum. bukan hasil rekayasa sang ulama tersebut. bukan pula cerita. hanya saja kebetulan apabila hal ini didengar atau dikabarkan kepada seseorang yang jiwanya sudah terpental jauh dari Allah, tentu akan menjadi fitnah. sebab jiwa yang jauh dari Allah tetap akan tertutup hatinya dan tidak mampu melihat kekuasaan Allah. tidak mau menerima kejadian diluar umumnya manusia. tidak mau menerima kejadian aneh. Kekuasaan Allah dipandang menurut fikirannya. kekuasaan Allah diperhitungkan menurut ilmunya. kekuasaan Allah disandarkan menurut kajiannya. theory yang disimpulkan berdasarkan fakta mahluk dan bukan fakta kholik.

MAKA KESIMPULANNYA MASIH MEMBAWA TEKA TEKI. SEBAB MASIH MENUNTUT AKAL FIKIRANNYA UNTUK MENYETUJUI HASIL KESIMPULANNYA.

Semua yang ada di langit dan bumi itu hanya fakta mahluk. fakta ciptaan sang kholik.
Semua fakta mahluk memang membuktikan fakta kholik. tetapi fakta kholik tidak harus menjadi fakta mahluk. sebab kekuasaan sang kholik tidak diatur mahluk. Kekuasaan Allah tidak membutuhkan persetujuan dengan mahluk.

Fakta keberadaan alam semesta, memang bisa digunakan sebagai alat membuktikan keberadaan Allah. Tetapi tanpa fakta wujudnya/ keberadaan alam semesta , haqiqatnya dzat Allah tetap Wujud. 

SEMOGA KETIKA KITA MENGKAJI APAPUN, KITA DITUNTUN HIDAYAH ALLAH. BUKAN DITUNTUN OLEH ILMU KITA. BUKAN DITUNTUN AKAL FIKIRAN KITA.

Di lain sisi, kita orang awam ilmu. awam ilmu fisika, awam soal kimia, awam bidang biology, tetap wajib berterima kasih kepada para ilmuwan sebagai tambahan pengetahuan. sebab dengan pengetahuan itu manusia akan diberi peningkatan disegala bidang asalkan semua gerak langkah sudah didasari iman. tanpa dasar Iman Billah, justru ilmu apapun termasuk ilmu agama tetap akan menjeromoskan diri sendiri dan orang lain.

Semoga dimasa yang akan datang kita diberi Ilmuwan ilmuwan yang beriman Billah. Diberi ekonom ekonom yang bertaqwa.  sehingga kajian apapun akan menggiring kita lebih dekat kepada tuhan Allah.

Kami di sini tidak ikut mengkaji apa apa kecuali hanya ikut ikut melatih diri dalam merasakan nikmat yang sudah diberikan kepada beliau yang diberi nikmat. dan bukannya ikut ikut golongan yang mendapat murka .

Semoga taufiq hidayah Allah senantiasa menyertai semua gerak langkah kita dalam segala bidang.

Kepada para ilmuwan kami haturkan terima kasih terutama ke pangkuan para kekasih Allah. khushushon Rosululloh Shollalohu Alaihi Wasallam wa Ghoutsi Hadzaz Zaman Rodhiyallohu anh.

Kami tidak bisa matur apa apa kecuali ikut menghaturkan iringan do'a : 
" Jazaakumullohu khoiroti wasa'aadatid dun'ya wal aakhiroh. Aamiin. Yaa Robbal Alamin."

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Denpasar 25 maret 2014

Minggu, 09 Maret 2014

SHOLAWAT WAHIDIYAH BERSIFAT MELENGKAPI

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WA BAROKATUH
BISMILLAHIRROHMAANIR ROHIIM

SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA DIKEHENDAKI ALLAH MAMPU MENEMANI DAN MELENGKAPI SEMUA AJARAN KETUHANAN YANG ADA
ALHAMDULILLAH KITA PANJATKAN SYUKUR KEPADA ALLAH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM.

Rangkaian Sholawat Wahidiyah , disamping melaksanakan perintah Allah untuk bersholawat Kepada Nabi.  Sholawat Wahidiyah juga dipergunakan untuk Wushul kepada Allah dan Rosulnya dengan niat makmum dibelakang Ghouts Hadzaz Zaman ( Ulil Amry) Sehingga berfaedah menjernihkan hati dan ma'rifat Billah wa risulihi Shollallohu alaihi wa sallam. 

Allah Juga menghendaki amalan Sholawat Wahidiyah mengandung muatan do'a untuk segala macam kebutuhan. mengandung Muatan syariat dan haqiqat, 

Sholawat Wahidiyah juga merupakan sastra tinggi yang dikehendaki Allah sangat memukau para ahli sastra. Ahli Kitab, Ahli Hadits , yang muatannya bisa di telusuri dari semua ayat Alqur'an. baik secara harfiyah maupun maknawiyah. Bidang sastra, sangat menonjol sehingga tiap kalimat maknanya sangat luas dan bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, semua golongan , semua aliran dan semua agama. 

Dalam tataran tertinggi sebuah kepercayaan Jawa , kita mengenal
" SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT PANGRUATING DIYU"

bahwa Serat Sastrajendra Hayuningrat adalah SEBUAH SASTRA JAWA yang  mengandung ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah SIFAT keburukan mencapai kemuliaan dunia akhirat. Ilmu Sastrajendra adalah ilmu makrifat/ Sadar kepada sang pencipta yang menekankan sifat amar ma’ruf nahi munkar, sifat pribadi mampu memimpin dirinya sendiri, mampu memimpin dengan amanah dan mau berkorban demi kepentingan orang lain, kepentingan keluarga dan masyarakat. 


SASTRO JENDRO YAHUNINGRAT , merupakan sastra yang sangat mempengaruhi dan merubah watak sang pelaku hingga  yang memahami sastro ini akan diberi kemampuan merobah keadaan terutama merobah sifat sifat yang ada pada dirinya dari sifat Jahat menjadi sifat Mulia, dari sifat kebinatangan , sifat raksasa / Buto galak bisa menempati sifat dewa.

Hanya saja ada hal yang terputus dalam sejarah pengajarannya. bukan ajarannya yang terputus tetapi pengajarannya yang terputus. Ibarat tali ke langit jika sudah terputus , ini menyebabkan terputusnya sang pelaku yang sedang memanjat menggunakan tali tersebut. akibatnya juga bagi kita yang belum sempat memanjat akan mengalalmi kesulitan dalam memegang tali yang sudah terputus.


Jika ajaran SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT Sangat erat hubungannya dengan ilmu kesadaran / ma'rifat kepada Allah , Tentunya ajaran ini akan menjadi satu dengan ajaran yang dituntunkan oleh Rosululloh , Makasudnya Pembawa ajaran dan para pelakunya tentu akan bertemu Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam. Belum lagi bagi kita yang tidak ada pada Zamannya sang pembawa ajaran tersebut , tentu mengalami sebuah pergeseran pemahaman. Ini juga tidak jauh dengan Ajaran ajaran ketuhanan yang lain, Tharekat Tharekat yang lain yang hampir kesemuanya mengalami pergeseran pemahaman akibat dimakan zaman dan keterputusan Sang pembawa ajaran dengan sang penerus ajaran.

Ini hanya kajian orang bodoh yang tidak tahu apa apa. Hanya saja jika kita kaji bersama, Kenapa ajaran yang sebenarnya kita junjung bersama, Ajaran yang harus kita terima bersama tanpa terkecuali ini terjadi berbagai pemahaman dan cara yang berbeda.
Ibarat sebuah contoh, Kakek kami mengikuti ajaran tharekat yang diproklamasikan oleh Syeh Bahauddin an Nahsabady rodhiyallohu anh . Dengan digerusnya Zaman , Kita saksikan Dalam satu Tharekat yang sama, tiap daerah terjadi perbedaan. Tharekat Nahsabandi di Jawa timur , sudah berbeda dengan yang di Jawa Barat. Belum lagi perbedaan perbedaan dengan negara lain. Di India , di Timur tengah , semua terdapat perbedaan terutama diawali oleh sang Pembawa ajaran tersebut.
Dari kronology waktu, Sang pembawa / Mujaddid  sebuah tharekat , semua tidak terjadi dalam waktu yang sama. Seorang Mujaddid dengan Mujaddid lain , tentu terdapat perbedaan sebagian dari sisi sistemnya , bukan dari dari makna tauhidnya. Tetapi jika dalam satu tharekat sudah terjadi perbedaan sistem , itu juga merupakan fenomena.


Sejak Zaman terdahulu , bidang keimanan tidak akan berobah, Tauhid berguna dan sesuai sepanjang zaman.  yang berobah hanya sistem pengajarannya. Sang pembawa tauhid Jika sudah tidak meneruskan ketauhidan sebelumnya , ini juga akan memutuskan ketauhidan itu sendiri..

Dalam rangkan Kembali sadar kepada Allah ( Fafirru Ilalloh )  Jika perlu memahami dan menyadari bahwa setiap masa atau zaman terjadi pergeseran pemahaman kepada tuhan Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. 

Semoga kajian ini diberi ridho oleh Allah dan Rosulnya. sehingga kita betul betul kembali sadar sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah Dan Rosulnya. Disini bukan niat mencari kesalahan atau ketidak tepatan pada suatu ajaran atau pemahaman . Kami tetap yakin bahwa ajaran yang dibawa oleh semua pendahulu kita sebenarnya benar dan tepat . Jadi dalam hal ini yang perlu kami sampaikan bahwa terjadinya pergeseran sebuah ajaran itu bukan kemauan sang penerus sebuah ajaran. juga bukan niatan sang pelaku untuk mengadakan perubahan, sebab waktu yang begitu panjang secara turun temurun juga menjadi sebab terjadinya penyimpangan tanpa kita rasakan.

Sebagai sebuah contoh , Bagi kita kaum Muslimin , pengikut Muhammad Rosululloh , mengakui kenabian Nabi nabi sebelumnya . contohnya Nabi Isa Alaihi Salam atas dasar yang haq Tetapi bagi yang mengakui sebagai pengikut Nabi Isa tentu akan berpendapat beda dengan pengikut Muhammad Rosululloh. Dalam hal ini Nabi Muhammad Rosululloh sama sekali tidak merubah keyakinan dan keimanan yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihi Salam. Hal ini bisa dibuktikan dari berbagai ayat alqu'an dan hadits beliau. Pergeseran yang terjadi antara Nabi Isa Alaihi Salam dengan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, sekitar 650 tahun dalam perhitungan yahun Masehi. Sementara Saat ini kita sudah dalam rentan Waktu sudah ribuan tanhun dengan Masa Kebadian Muhammad. tentu sudah terjadi pergeseran dalam pemahaman dalam kaum ini sendiri. 

Demikian juga, bidang tharekat, Sebuah Tharekat dalam Islam , tentu semua mengikuti ajaran dan tuntunan yang dibawa oleh Baginda Rosululloh. dengan bertambahnya waktu yang juga sudah ratusan dan ribuan tahun, maka ini juga sangat memungkinkan bagi kita orang jaman sekarang sudah tidak menerima tharekat tharekat yang seperti dibawa oleh Mujaddid Mujaddid dari tharekat itu sendiri.

Semoga apa apa yang diproklamasikan oleh Mbah Kyai Al Haj Abdul Madjid Ma'roef Qoddasallohu Sirrosu wa Rodhiyallohu anh, berupa amalan Sholawat Wahidiyah dan ajarannya yang bertujuan kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM ini benar benar mengembalikan Khitoh yang diperjuangkan oleh Rosululloh tanpa menyalahkan apa apa yang ada dan dan justru bersifat membenahi dan menyempurnakan kembali sesuatu yang sempat terkubur oleh perubahan zaman itu sendiri. 

Sebagai hamba yang beriman tentu tetap yakin bahwa Agama Allah yang diperjuangkan Nabi Muhammad Rosululloh itu menyempurnakan kembali dan melengkapi hal hal yang belum diterima oleh masyarakat secara umum. sehingga Kita tetap yakin, Jika penyimpangan penyimpangan itu mulai terasa , tentu akan ada pembaharu atau Mujaddid Mujaddid yang sifatnya bukan membawa keimanan yang baru tetapi membenahi dan melengkapi apa apa yang belum sempat diterima oleh masyarakat secara umum.  

Untuk itu bagi siapa saja yang menemukan hal hal yang dirasa baru atau tidak sesuai, ini perlu dikaji bersama dan tentunya dikaji dengan pelaku dan bukan dikaji diluar pelakunya. maksudnya jika ada hal hal yang terasa ganjil, selayaknya dipertanyakan kepada ppengamal Sholawat Wahidiyah dan bukannya dipertanyakan kepada seseorang yang tidak melaksanakan pengamalan Sholawat Wahidiyah. Dengan cara ini insyaallah akan disebut Lazim. Dan akan jauh lebih baik dan bijaksana jika dipertanyakan langsung kepada Pengasuh Perjuangan Wahidiyah agar tidak terjadi ketidak-tepatan seperti orang yang mau mencari tempat toko sabun tetapi bertanya kepada toko sepatu. tentu jawabannya kurang sesuai walaupun toko sepatu itu tahu dimana toko Sabun.

Kajian ini hanya sekelumit yang tentunya belum memenuhi syarat sebagai jawaban dari semua pertanyaan yang muncul dalam diri tiap manusia. ini hanya sedikit gambaran dan belum pada tingkat jawaban sebab jawaban jawaban apapun dalam tauhid masih dibutuhkan bukti berupa Alqr'an dan Al Hadits. yang mana  Apabila kita perinci satu persatu baik dasar dan buktinya tentu akan memakan waktu yang cukup signifikan.

Semoga kajian sekelumit ini menjadikan sebab kita diberi bisa menemukan titik titik pergeseran dari masa ke masa dan menjadikan sebab kita kembali sadar FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM.

BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH
WASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUH.